Ilmu kosmologi modern, baik melalui pengamatan maupun teoritis, jelas menunjukkan bahwa, pada satu titik waktu, seluruh alam semesta hanyalah berupa awan 'asap' (yaitu komposisi gas buram sangat padat dan panas). [1] Ini adalah salah satu dari prinsip-prinsip yang sudah tidak diragukan lagi dari standar kosmologi modern. Para ilmuwan sekarang dapat mengamati bintang-bintang yang baru terbentuk dari sisa-sisa 'asap' itu(lihat gambar 1 dan 2). Gambar 1: Sebuah bintang baru yang terbentuk dari awan gas dan debu (nebula), yang merupakan salah satu dari sisa-sisa 'asap' yang merupakan asal-usul alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal 50..) Gambar 2: Lagun Nebula adalah awan gas dan debu, berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Lagun ini tereksitasi oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru-baru saja terbentuk dari dalam awan ini. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, plate 9, from Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Bintang-bintang yang menerangi kita yang kita lihat di malam hari itu, seperti juga seluruh alam semesta, berada di dalam materi 'asap' ini. Allah telah mengatakan dalam Quran: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan bumi. Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati". (Quran 41:11) Karena bumi dan langit di atas (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi, dll) telah terbentuk dari 'asap' yang sama ini, kami menyimpulkan bahwa bumi dan langit adalah satu kesatuan terhubung. Kemudian keluar dari 'asap' homogen ini, mereka membentuk dan memisahkan diri satu sama lain. Allah telah mengatakan dalam Quran: "Dan apakah orang-orang yang tidak beriman tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?". (Quran 21:30) Dr Alfred Kroner adalah salah satu ahli geologi terkenal di dunia. Dia adalah Profesor Geologi dan Ketua Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Dia mengatakan: "Mengingat di mana Muhammad berasal. . . Saya pikir itu hampir tidak mungkin bahwa dia bisa mengetahui tentang banyak hal seperti asal mula alam semesta, karena para ilmuwan hanya menemukan itu dalam beberapa tahun terakhir, dengan metode teknologi yang sangat rumit dan canggih, bahwa seperti inilah yang terjadi" [2. ] (Untuk melihat video RealPlayer dari komentar ini klik di sini). Juga dia berkata: "Seseorang yang tidak tahu sesuatu tentang fisika nuklir seribu empat ratus tahun yang lalu tidak bisa, saya pikir, berada dalam posisi untuk mengetahui dari pikirannya sendiri, misalnya, bahwa bumi dan langit memiliki asal yang sama. "[3] (Lihat video RealPlayer dari komentar ini). Footnotes: [1] The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, pp. 94-105. [2] The reference for this saying is This is the Truth (videotape). For a copy of this videotape, please visit this page. [3] This is the Truth (videotape).
1 Comment
|
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|