Seorang suatu hari berabad-abad yang lalu berjalan melintasi sebuah kota dengan mengendarai seekor keledai dan membawa beberapa bekal makanan. Dia melihat kota ini telah hancur dan tulang-belulang manusia tersebar di mana-mana. Dia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri yang sudah hancur ini?". Orang ini kemudian tertidur. Ketika terbangun, dia merasa hanya tidur beberapa saat saja. Sekitar sehari atau kurang. Dalam pikirannya diapun bertanya-tanya berapa lama dia sudah tertidur. Ketika dia memperhatikan bekal makanan yang di bawanya memang masih utuh. Dia merasa yakin hanya tertidur kurang dari sehari. Namun belum puas, diapun memperhatikan keledai tunggangannya yang ternyata hanya tinggal tulang belulang saja. Tidak berapa lama ketika dia masih memperhatikan tulang-belulang keledainya, tulang-tulang itupun tersusun kembali dan keledai hidup kembali utuh. Dia teringat apa yang dia pikirkan sebelum tertidur. Dia memperhatikan dirinya dan yakin bahwa Allah Swt telah menghidupkan dirinya dan keledai tunggangannya selama 100 tahun lebih. "Saya mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu", ujarnya dalam hati. Terdapat beberapa pendapat mengenai siapa orang ini. Satu pendapat bahwa dia adalah Uzair. Pendapat lain dia adalah Urmia bin Halqiya atau Khidir gurunya Nabi Musa. Namun pendapat yang paling kuat adalah Uzair. Sementara tentang negeri yang hancur ketika dilewati oleh Uzair ada yang berpendapat itu adalah Baitul Maqdis. Ada juga yang berpendapat lain. Anggapan yang paling populer adalah Baitul Maqdis. Bukhtanshar (Nebukadnezar II) adalah salah satu Raja Babilonia yang terkenal. Dia menghancurkan Baitul Maqdis dan membunuh penduduknya secara biadab sehingga tidak satupun tersisa. Baitul Maqdis menjadi kota mati tak berpenghuni. Ketika itulah diyakini Uzair melintasi kota ini. Simak Al Qur'an Surat Al Baqarah Ayat 259 di bawah ini. Saat ayat ini diturunkan, kisah di atas hanya termuat dalam Kitab Taurat dan yang mengetahuinya hanyalah para pendeta Yahudi yang membaca Taurat. Allah Swt menuturkan kisah ini kepada Nabi Muhammad Saw sebagai bukti kenabiannya karena orang-orang Yahudi ketika itu mengetahui bahwa tidak mungkin kisah tersebut bisa diketahui oleh selain orang Yahudi, kecuali jika dia benar-benar seorang nabi yang mendapat wahyu dari Nya. "Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh hingga menutupi (reruntuhan) atap-atapnya, dia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur>". Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Dan (Allah) bertanya, "Berapa lama engkau tinggal (di situ)?". Dia menjawab, "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari". Allah berfirman, "Tidak, engkau telah tinggal seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang). Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging". Maka ketika telah nyata baginya, diapun berkata, "Saya mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu". QS Al Baqarah (2) Ayat 259. Sumber: Mesin Waktu Al Qur'an oleh Hudzaifah Ismail, halaman 146 - 147.
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|