Melalui video ini kita diingatkan tentang kejadian diri kita ketika masih dalam kandungan ibunda yang menyayangi kita dengan sepenuh hatinya. Menahan sakit dan beban yang semakin berat dengan tetap menaruh harapan bahwa kita akan lahir ke dunia dengan sehat dan sempurna. Maka mengapa manusia setelah tumbuh dewasa tiba-tiba menjadi pembantah yang nyata? Padahal jani manusia saat masih dalam kandungan adalah jelas dalam Al Qur'an. Kita semua pernah berjanji akan menyembah Allah Swt. Namun mungkin tidak seorangpun yang ingat kecuali Allah Swt juga yang mengingatkan melalui Al Qur'an.
Wassalamu'alaikum wr.wb. Helfia Nil Chalis, www.helfia.net
0 Comments
Mitos Masjid yang dibangun Mahluk GaibMasjid Nando yang terletak di Mali, Afrika Barat, dibangun sekitar abad ke-12. Masjid ini lebih tua dari masjid-masjid di Djenne dan Timbuktu. Sampai sekarang masih banyak pertanyaan tak terjawab mengenai pembangunannya ketika itu. Sebuah legenda setempat mengatakan bahwa mahluk gaib bertubuh besar yang membangun masjid itu hanya dalam beberapa hari saja. Tidak jauh dari Nando mahluk ini meninggalkan jejak kaki di atas batu (lihat foto di bawah ini). Pada jaman dulu satu-satunya kota terdekat dan sudah masuk Islam adalah Dia (di Diaka). Apakah sejak dulu itu wilayah Nando sudah menjadi lintas transit untuk rute perdagangan trans-Sahara yang menghubungkan daerah Barat ke Utara Afrika? Selama berabad-abad, plesteran dengan lumpur menjelaskan mengapa tampak luar masjid sangat mirip dengan arsitektur Dogon. Namun, di dalam masjid, desain Islami menghiasi dinding-dinding dengan tema yang diambil dari Al-Quran yaitu sepasang timbangan yang menakar jiwa orang yang meninggal untuk menentukan siapa yang akan masuk surga atau neraka. QS.5 Al-Maa'idah:97. Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat bagi manusia...
Lalu, bukti apa saja yang menjadikan Ka'bah sebagai pusat bumi ini? Bukti Pertama: Sudah sejak 1000 tahun terakhir, sejumlah matematikawan dan astronom Muslim seperti Biruni telah melakukan perhitungan yang tepat untuk menentukan arah kiblat dari berbagai tempat di dunia. Seluruhnya setuju bahwa setiap tahun ada dua hari dimana matahari berada tepat di atas Ka'bah, dan arah bayangan matahari dimanapun di dunia pasti mengarah ke Kiblat. Peristiwa tersebut terjadi setiap tanggal 28 Mei pukul 9.18 GMT (16.18 WIB) dan 16 Juli jam 9.27 GMT (16.27 WIB) untuk tahun biasa. Sedang kalau tahun kabisat, tanggal tersebut dimajukan satu hari, dengan jam yang sama. Pada saat-saat waktu diatas, ialah sangat tepat sekali jika digunakan untuk mengkoreksi kiblat di setiap masjid di daerah2 lain. Kita hanya tinggal mengikuti bayangan pada waktu yang telah ditentukan seperti diatas. Maka tidak perlu lagi susah-susah menentukan arah kiblat yang benar. Tentu saja pada waktu tersebut hanya separuh dari bumi yang mendapat sinar matahari. Selain itu terdapat 2 hari lain dimana matahari tepat di "balik" Ka'bah (antipoda), dimana bayangan matahari pada waktu tersebut juga mengarah ke Ka'bah. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 28 November 21.09 GMT (4.09 WIB) dan 16 Januari jam 21.29 GMT (4.29 WIB). Syaikh ‘Abdul Hadi Badlah, Imam Masjid Jami’ur Ridhwan di Halab Syiria pernah bercerita kisah nyata yang dia alami sendiri. Berikut penuturannya. Ketika baru menikah dia dianugrahi Allah Swt seorang anak. Tetapi anaknya mengalami sakit yang tak kunjung sembuh meski telah berobat sana sini. Teman baiknya mengenalkan mereka kepada seorang dokter yang berpengalaman dan terkenal, maka diapun pergi bersama anaknya ke sana. Anaknya mengalami demam yang sangat tinggi, dan dokter itu berkata kepada mereka, “Apabila panas anak kalian tidak turun malam ini, maka ia akan meninggal esok hari!!”. Tentu saja mereka berdua sangat sedih. Dia tidak tahu harus bebuat apa ketika tiba-tiba teringat hadis Rasulullah SAW tentang sedekah: “Obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah.” Tetapi ketika itu sudah malam hari dan dia berpikir kira-kira siapa yang bisa didatanginya untuk memberinya sedekah. Ketika sedang berpikir begitu tiba-tiba seekor kucing mengeong lapar di kegelapan malam. Diapun serta-merta teringat hadis Rasulullah SAW: “Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim). Diapun segera masuk ke rumahnya, mengambil sepotong daging, dan memberi makan kucing itu. Ketika dia kembali masuk rumah, langsung disambut suara istrinya yang bertanya, “Cepat sekali kamu pulang?”. Diapun bergegas menuju ke arah istrinya. Dia melihat wajah isteriku telah berubah gembira! Istrinya berkata, “Sesudah engkau pergi, aku tertidur sebentar masih dalam keadaan duduk. Maka, aku melihat sebuah pemandangan yang menakjubkan!!”. “Dalam tidurku, aku melihat diriku mendekap anakku. Tiba-tiba ada seekor burung hitam yang besar dari langit yang terbang hendak menyambar anak kita, untuk mengambilnya dariku. Aku menjadi sangat ketakutan, dan tidak tahu apa yang harus aku perbuat? Tiba-tiba muncul seekor kucing yang menyerang hebat burung itu, dan keduanya pun saling bertempur. Aku tidak melihat kucing itu lebih kuat daripada burung itu, karena si burung badannya gemuk. Namun akhirnya, burung elang itu pun pergi menjauh. Aku terbangun mendengar suaramu ketika datang tadi.” Syaikh ‘Abdul Hadi pun tersenyum dan berkata kepada istrinya, “Ini pertanda baik". Melihat dia tersenyum, isterinya menatapnya dengan terheran-heran. Dia berkata kepada istrinya, “Semoga semuanya menjadi baik.” Mereka bergegas mendekati anak mereka. Mereka tidak tahu mana yang duluan apakah demamnya hilang dulu ketika anaknya mulai membuka matanya. Namun pada pagi harinya, sang anak telah bermain-main bersama anak-anak yang lain, alhamdulillah tutur Syaikh 'Abdul Hadi. Anaknya ini, ketika kisah ini disampaikan Syaikh 'Abdul Hadi, telah menjadi pemuda berumur 17 tahun, serta telah sempurna menghafalkan Al-Quran dan menekuni ilmu syar’i, dan dia menyampaikan nasihat yang dalam kepada kaum muslimin di masjid orang tuanya, Masjid Ar-Ridhwan di Halb, pada salah satu malam dari sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan yang penuh berkah. (Sumber: Min ‘Ajaibil ‘Ilaj bish Shadaqah), Oase-Iman: http://www.eramuslim.com Dikuti dan diterbitkan ulang oleh: Helfia Nil Chalis, www.helfia.net Quran dan ilmu pengetahuan berkaitan dengan 'anatomi kebohongan' sangat berpadanan. Allah telah mengatakan dalam Quran tentang salah seorang jahat yang melarang Nabi Muhammad, semoga rahmat dan berkat Allah besertanya, untuk berdoa di Ka'bah: "Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik dia di 'naseyah'nya. (Yaitu) 'naseyah' orang yang mendustakan lagi durhaka." Quran 96: 15-16. Terjemahan bahasa Indonesia menyebutkan 'naseyah' ini sebagai ubun-ubun, tetapi lebih tepatnya arti 'naseyah' adalah bagian depan dari kepala. Mengapa Quran menggambarkan bagian depan kepala sebagai yang berbohong dan berdosa? Mengapa Quran tidak mengatakan saja bahwa orang itu berbohong dan berdosa? Apa hubungan antara bagian depan kepala dan kebohongan dan dosa? Jika kita melihat ke dalam tengkorak di bagian depan kepala, kita akan menemukan daerah prefrontal dari otak (lihat gambar 1). Apa fungsi daerah ini menurut ilmu fisiologi? Sebuah buku berjudul Essentials of Anatomi & Fisiologi mengatakan tentang daerah ini, "Motivasi dan pandangan ke depan untuk merencanakan dan memulai gerakan terjadi di bagian anterior dari lobus frontal, daerah prefrontal. Ini adalah daerah korteks asosiasi ... "[1] Juga buku itu mengatakan," Sehubungan dengan keterlibatannya dalam motivasi, daerah prefrontal juga dianggap menjadi pusat fungsional untuk agresi .... "[2] Gambar 1: Daerah-daerah Fungsional dari belahan kiri korteks serebral. Daerah prefrontal terletak di bagian depan korteks serebral.. (Essentials of Anatomy & Physiology, Seeley and others, p. 210.)
Jadi, daerah ini dari otak yang bertanggung jawab untuk merencanakan, memotivasi, dan memulai perilaku baik dan berdosa serta bertanggung jawab atas kebohongan atau berbicara kebenaran. Oleh karena itu, tepat sekali kalau menggambarkan bagian depan kepala sebagai berbohong dan berdosa ketika seseorang berbohong atau melakukan dosa, karena Quran telah mengatakan, "... Sebuah naseyah (bagian depan kepala) yang berbohong dan berdosa!". Para ilmuwan hanya menemukan fungsi dari daerah prefrontal dalam enam puluh tahun terakhir, menurut Profesor Keith L. Moore. [3] Footnotes: [1] Essentials of Anatomy & Physiology, Seeley and others, p. 211. Also see The Human Nervous System, Noback and others, pp. 410-411. [2] Essentials of Anatomy & Physiology, Seeley and others, p. 211. [3] Al-E’jaz al-Elmy fee al-Naseyah (The Scientific Miracles in the Front of the Head), Moore and others, p. 41. Dilansir oleh Helfia Nil Chalis www.helfia.net |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|