Dr Ali Mansyur Kayyali adalah seorang Fisikawan dan Peneliti Suriah yang dalam sebuah kuliah umum menyampaikan pendapatnya tentang proses terjadinya Kiamat menurut pemahamannya dari kacamata Ilmu Fisika berdasarkan pada ayat-ayat Al-Qur'an. Menurut Dr Ali Mansyur Kayyali kejadian Kiamat berlangsung dalam waktu tyang sangat cepat, kurang dari satu kedipan mata. Tidak bisa diprediksi dan tidak disadari oleh manusia. Hal tersebut diisyaratkan oleh beberapa firman Allah dalam Al-Qur'an, QS 7 (Al-An'am) Ayat 187: "Mereka menyanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, 'Kapan terjadi?' Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Rabbku; tidak ada (seorangpun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di langit dan di Bumi, tidak akan datang kepada kalian kecuali secara tiba-tiba." QS 16 (An-Nahl) Ayat 77: "Urusan Kiamat itu, hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi)." QS 54 (Al-Qamar) Ayat 50: "Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata". Ayat-ayat di atas menjadi dasar pertimbangan bahwa Kiamat berlangsung dalam waktu satu hari atau kurang dari satu hari. Sehingga ketika terjadi Kiamat, kemungkinan besar Bumi akan ditabrak oleh dua buah obyek luar angkasa yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Hal itu didukung oleh firman Allah di awal surah An-Nahl. QS 16 (An-Nahl) Ayat 1: "Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kalian meminta dipercepat (datang)nya". Secara mengagumkan, uraian mengenai rentetan peristiwa Kiamat dalam bahasa Fisika terdapat dalam Surah An-Nazi'at Ayat 1 - 7. Perhatikan ayat-ayatnya satu persatu sebagai berikut. QS 79 (An-Nazi'at) Ayat 1 - 2: "Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut." Kedua ayat pertama ini menjelaskan tentang malaikat yang paling banyak tugasnya saat akan terjadi Kiamat, yaitu para malaikat pencabut nyawa. Sekelompok malaikat pencabut nyawa bertugas mencabut nyawa orang-orang kafir dengan keras dan kasar, sekelompok lainnya mencabut nyawa orang orang beriman dengan lemah lembut dan halus. QS 79 (An-Nazi'at) Ayat 3 - 4: "Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang." Ayat ke 3 menjelaskan perjalanan dua kelompok malaikat pencabut nyawa tersebut dari langit menuju bumi, yang melesat lebih cepat dari cahaya. Kelompok malaikat kedua yang dijelaskan pada ayat ke 3 adalah para malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang kafir dengan keras dan kasar. Mereka tiba di bumi setelah semua orang beriman meninggal dunia. Sebelum nyawa orang-orang kafir itu dicabut dengan keras dan kasar, mereka akan disiksa terlebih dahulu dengan berbagai peristiwa mengerikan Hari Kiamat, Allah Swt berfirman, QS 22 (Al-Hajj) Ayat 2: "Kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras." Kalimat fas sasbiqaati sabqa (malaikat yang mendahului dengan kencang) pada ayat ke 4 adalah para malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang beriman dengan lemah-lembut. Mereka mendahului kelompok malaikat pencabut nyawa orang0orang kafir dan akan tiba di bumi lebih awal sekitar 1 atau 2 jam sebelum Kiamat. Sehingga mereka bisa mencabut nyawa orang-orang yang beriman agar mereka tidak menyaksikan berbagai peristiwa mengerikan Hari Kiamat. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yang menyebutkan bahwa Kiawat tidak akan terjadi selama di muka bumi masih ada orang beriman walau hanya satu orang. Ayat keenam dan ketujuh, khususnya pada kata tarjufu dan kata ar-raajifah, menunjukkan adanya hantaman keras yang membentur bumi di sisi samping. Benturan itu bisa berasal dari salah satu obyek luar angkasa, entah itu planet, bulan, bintang, meteor, asteroid, atau obyek luar angkasa lainnya, yang bergerak dengan sangat cepat dan menabrak bumi, hingga bumi berguncang hebat. Setelah itu, berlangsung rangkaian peristiwa mengerikan lainnya yang Allah jelaskan dalam banyak ayat dan sabda Rasulullah Saw. Benturan kedua menyebabkan Bumi berotasi ke arah yang berlawanan, sehingga Matahari tampak terbit di Barat. QS 79 (An-Nazi'at) Ayat 5 -7: "Dan (Malaikat) yang mengatur urusan (dunia), pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, (tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua." Para malaikat yang mengatur urusan dunia akan melakukan apa yang Allah perintahkan terkait dengan peristiwa Kiamat. Benturan obyek pertama terjadi setelah kelompok malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang beriman selesai melaksanakan tugasnya, dan sudah tidak ada satu orang berimanpun di muka bumi. Sedangkan para malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang kafir belum tiba di bumi. Benturan pertama juga menyebabkan bumi berhenti berotasi. Sumber: Buku "Mesin Waktu Al-Qur'an" oleh Hudzaifah Ismail halaman 72 - 73.
0 Comments
Alkisah, seorang ulama bernama Abu Hanifah diminta oleh seorang penguasa bertemu dengan kaum muslim dan Atheis agar Abu Hanifah bisa berdebat dengan sang atheis. Waktu pertemuan sudah ditetapkan yaitu saat matahari terbenam. Satu jam sudah lewat, tetapi Abu Hanifah masih belum tiba. Satu jam lagi sudah lewat, tetapi masih tidak ada tanda-tanda kedatangannya. Kaum muslim mulai gelisah dan khawatir. Mereka tidak ingin si atheis berpikir bahwa mereka terlalu takut berdebat dengannya, tetapi mereka juga tidak ingin menerima tantangan berdebat itu karena Abu Hanifah seorang ulama yang lebih pandai berdebat dari mereka. Satu jam lagi lewat, dan tiba-tiba si atheis tertawa dan berkata, "Ahli debat kamu yang paling baik terlalu takut! Dia tahu dia salah, dia terlalu takut untuk datang dan berdebat denganku. Saya jamin dia tidak akan datang hari ini." Beberapa jam lewat sampai Abu Hanifah akhirnya datang dan meminta maaf atas keterlambatannya dan menjelaskan mengapa dia sampai terlambat.... Saya berangkat lewat Sungai Tigris, dan ketika sampai di tepi sungai saya sadar tidak ada perahu, untuk menyeberang sungai. Hari sudah gelap, dan saya melihat sekitar saya, tidak ada perahu di manapun juga, tidak ada penunjuk jalan atau nelayan agar saya bisa menyeberang sungai untuk ke Istana Raja. Saya terus melihat-lihat sekitar kalau-kalau ada perahu, karena saya tidak ingin si atheis berpikir saya melarikan diri dan tidak ingin berdebat dengannya. Saya berdiri di tepi sungai mencari penunjuk jalan atau perahu ketika sesuatu menarik perhatian saya di tengah sungai. Saya perhatikan, dan dengan rasa kagum saya melihat lembaran-lembaran papan kayu muncul dari dasar sungai. Saya terkejut, heran, saya tidak percaya dengan apa yang saya lihat. Lembaran-lembaran papan kayu naik ke permukaan dan menyatukan diri. Mereka semua sama lebar dan panjang, saya takjub dengan apa yang saya lihat. Saya terus melihat ke tengah sungai, dan kemudian saya lihat paku-paku muncul dari dasar sungai. Paku-paku itu mengatur diri mereka ke perahu dan menyatukan papan-papan kayu, tanpa dipukul. Saya berdiri kagum dan berpikir, "Ya Allah, bagaimana hal ini bisa terjadi, papan-papan kayu naik sendiri ke permukaan, dan kemudian paku-paku memaku sendiri ke perahu tanpa dipukul? Saya tidak bisa memahami apa yang sedang terjadi di depan mata saya." Saya memperhatikan lebih dekat dan saya bisa menyaksikan sebuah perahu terbentuk di depan mata saya, saya berdiri kagum dan terkejut. Tiba-tiba sebuah layar muncul dan saya berpikir, "Bagaimana ini bisa terjadi, sebuah perahu muncul sendiri di depan mata saya, papan kayu, paku, lem, dan sekarang layar, tetapi bagaimana saya menggunakan perahu ini untuk menyeberangi sungai ke Istana Raja? Saya berdiri memandang dengan takjub dan tiba-tiba perahu itu mulai bergerak. Perahu itu menghampiri saya melawan arus. Dia berhenti mengambang di samping saya di pinggir sungai, seolah mengatakan silahkan naik. Sayapun naik ke atas perahu itu dan perahu itu kembali bergerak. Tidak ada penunjuk arah atau pengemudi perahu, dan perahu itu mulai berjalan menuju arah ke Istana Raja, tanpa seorangpun memprogramnya arah untuk berlayar. Saya tidak mengerti apa yang terjadi, dan bagaimana perahu ini bisa terbentuk dan membawa saya ke tempat tujuan melawan arus sungai. Perahu akhirnya sampai ke tepi seberang Sungai Tigris dan saya turun. Saya berbalik dan perahu itu sudah hilang, dan itulah sebabnya saya terlambat." Sang atheis tertawa keras dan berujar, "Ya Abu Hanifah, saya dengar kamu ahli debat paling baik di antara kaum muslim, saya dengar kamu orang yang paling arif, paling berpengetahuan dari semuanya. Dari melihat keadaanmu hari ini, saya bisa mengatakan bahwa kamu sama sekali tidak menunjukkan kualitas itu satupun. Kamu mengatakan sebuah perahu menghampiri dari antah-berantah, tanpa seorangpun membuatnya. Paku-paku tersusun sendiri tanpa dipukul, lem terekat sendiri tanpa ada orang yang memolesnya, dan perahu itu membawa kamu ke tempat tujuan tanpa penunjuk jalan atau pengemudi melawan arus. Kamu kekanak-kanakan, kamu bicara ngawur, saya bersumpah tidak mempercayainya sepatah katapun!" Abu Hanifah berbalik menghadap si atheis dan menjawab, "Kamu tidak percaya satu katapun?" Sang atheis menegaskan kembali, "Ya, saya tidak percaya meski satu patah katapun!" Abu Hanifah menjawab, "Kalau kamu tidak bisa mempercayai bahwa sebuah perahu tersedia tanpa ada pembuatnya, padahal ini hanyalah sebuah perahu, jadi bagaimana kamu bisa percaya bahwa seisi dunia, alam semesta, bintang-bintang, lautan samudera, dan planet-planet bisa ada tanpa seorang pencipta?" Sang atheis tertegun untuk menjawabnya, berdiri dan tertunduk malu sambil meninggalkan ruangan . Selain seorang nabi, Sulaiman AS juga seorang raja terkenal. Atas izin Allah ia berhasil menundukkan Ratu Bilqis dengan jin ifrit-Nya. Dia dikenal sebagai manusia yang bisa berdialog dengan segala binatang. Dikisahkan, Nabi Sulaiman sedang berkelana antara langit dan bumi hingga tiba di satu samudera yang bergelombang besar. Untuk mencegah gelombang, ia cukup memerintahkan angin agar tenang, maka tenanglah samudera itu. Kemudian Nabi Sulaiman memerintahkan Jin Ifrit menyelam ke dasar samudera itu. Jin Ifrit melihat sebuah kubah dari permata putih yang tanpa lubang, kubah itu diangkatnya ke atas samudera dan ditunjukkannya kepada Nabi Sulaiman. Melihat kubah tanpa lubang yang penuh permata dari dasar laut itu Nabi Sulaiman menjadi sangat heran, "Kubah apakah gerangan ini?" fikirnya. Dengan minta pertolongan Allah, Nabi Sulaiman membuka tutup kubah. Betapa terkejutnya dia begitu melihat seorang pemuda tinggal di dalamnya. "Sipakah engkau ini? Kelompok jin atau manusia?" tanya Nabi Sulaiman kehairanan. "Aku adalah manusia", jawab pemuda itu perlahan. "Bagaimana engkau bisa memperoleh karomah semacam ini?" tanya Nabi Sulaiman lagi. Kemudian pemuda itu menceritakan riwayatnya sampai kemudian memperoleh karomah dari Allah bisa tinggal di dalam kubah dan berada di dasar lautan. Diceritakan, ibunya dulu sudah tua dan tidak berdaya sehingga dialah yang memapah dan menggendongnya ke manapun dia pergi. Si anak selalu berbakti kepada orang tuanya, dan ibunya selalu mendoakan anaknya. Salah satu doa ibunya itu, semoga anaknya ditempatkan di suatu tempat yang tidak di dunia dan tidak pula di langit yang dia selalu mendapat rezeki dan merasa puas. "Setelah ibuku wafat aku berkeliling di pantai. Dalam perjalanan aku melihat sebuah benda berbentuk kubah yang terbuat dari permata. Aku mendekatinya dan terbukalah pintu kubah itu sehingga aku masuk ke dalamnya." Tutur pemuda itu kepada Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman yang dikenal bisa berjalan di antara bumi dan langit itu menjadi kagum terhadap pemuda itu. "Bagaimana engkau bisa hidup di dalam kubah di dasar lautan itu?" tanya Nabi Sulaiman ingin mengetahui lebih lanjut. "Di dalam kubah itu sendiri, aku tidak tahu di mana berada. Di langitkah atau di udara, tetapi Allah tetap memberi rezeki kepadaku ketika aku tinggal di dalam kubah." "Bagaimana Allah memberi makan kepadamu?" "Jika aku merasa lapar, Allah menciptakan pohon di dalam kubah, dan buahnya yang aku makan. Jika aku merasa haus, maka keluarlah air yang teramat bersih, lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu." "Bagaimana engkau mengetahui perbedaan siang dan malam?" tanya Nabi Sulaiman AS yang merasa semakin heran. "Bila telah terbit fajar, maka kubah itu menjadi putih, dari situ aku mengetahui kalau hari itu sudah siang. Bila matahari terbenam kubah akan menjadi gelap dan aku mengetahui hari sudah malam." Tuturnya. Selesai menceritakan kisahnya, pemuda itu lalu berdoa kepada Allah, maka pintu kubah itu tertutup kembali, dan pemuda itu tetap tinggal di dalamnya. Itulah karomah bagi seorang pemuda yang berbakti kepada kedua orang tuanya. Semoga dapat bermanfaat dan semakin membuat kita makin punya semangat untuk berbakti kepada orang tua terutama kepada IBU. Helfia Nil Chalis Dr Gary Miller (Sekarang Dr Abdul Ahad) dulunya adalah seorang missionaris yang sangat aktif dan sangat menguasai Kitab Injil. Dia sangat menyukai matematika sehingga sangat senang dengan logika. Suatu hari, dia memutuskan membaca Qur'an untuk mencari kesalahan yang bisa dimanfaatkannya untuk mengajak Muslim masuk Kristen. Dia mengira Qur'an sebuah buku tua yang ditulis 14 abad yang lalu, berisi cerita tentang gurun pasir dan semacamnya. Dia heran dengan apa yang ditemukannya. Dia menemukan bahwa Buku ini memiliki apa yang tidak dimiliki buku lain di dunia. Dia mengira akan menemukan cerita tentang masa sulit yang dihadapi Nabi Muhammad SAW, seperti kematian istrinya Khadijah R.A. atau meninggalnya anak-anak laki-laki dan anak-anak perempuannya. Tetapi, dia tidak menemukan hal semacam itu. Hal yang membuatnya lebih bingung lagi adalah dia menemukan sebuah Surah (Bab) dalam Qur'an yang bernama "Maryam" yang berisi penghargaan kepada Maria yang bahkan tidak demikian halnya dalam buku-buku yang ditulis oleh penganut Kristen juga tidak di dalam Kitab Injil. Dia tidak menemukan sebuah surah bernama "Fatimah" (puteri nabi) atau pun "Aisyah" (istri nabi). Dia juga menemukan bahwa nama Yesus disebutkan dalam Qur'an sebanyak 25 kali sementara nama "Muhammad" SAW disebut hanya 4 kali sehingga dia semakin bingung. Dia mulai membaca Qur'an dengan lebih seksama sambil berharap menemukan satu kesalah tetapi dia kaget ketika membaca ayat yang diberi nomor 82 dalam Surah An-Nisa (Wanita) yang mengatakan: "Maka apakah mereka tidak memperhatikan Qur'an? Kalau kiranya Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." Dr. Miller berkata tentang ayat ini: "Satu diantara prinsip ilmiah yang sangat terkenal adalah prinsip menemukan kesalahan atau mencari kesalahan dalam sebuah teori sampai dia terbukti benar (Falsification Test). Apa yang mengagumkan adalah Qur'an yang suci meminta muslim dan non-muslim unti mencoba mencari kesalahan-kesalahan dalam buku ini dan mengatakan kepada mereka bahwa mereka tidak akan pernah menemukannya satupun." Ayat lainnya yang ditelitinya dalam waktu lama adalah ayat 30 Surat "Al-Anbiya" (Para Nabi): "Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?" Dia mengatakan: "Ayat ini persis dengan subyek penelitian ilmiah yang memenangkan hadiah Nobel tahun 1973 dan tentang teori "Ledakan Besar". Menurut teori ini, alam semesta tercipta dari sebuah ledakan besar yang membentuk alam ini dengan langit dan planet-planetnya. Dr Miller mengatakan: "Sekarang kita sampai pada apa yang mengagumkan dari diri Nabi Muhammad dan kebohongan klaim yang mengatakah bahwa setan lah yang membantunya, Tuhan mengatakan: "Dan Qur'an itu bukanlah dibawa turun oleh setan-setan. Dan tidaklah patut mereka membawa turun Qur'an itu, dan merekapun tidak akan kuasa. Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengarkan Qur'an itu." (Surah "As-Syu'ara ayat 210 -212). "Apabila kamu membaca Qur'an, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." Surah An Nahl ayat 98. Mungkinkan ini cara setan menulis buku? Bagaimana dia menulis sebuah buku kemudian mengatakan kepada anda untuk berlindung kepada Tuhan dari setan sebelum membaca buku itu? Itulah beberapa ayat-ayat mengagumkan dalam buku yang menakjubkan ini! dan terdapat jawaban logis kepada orang yang mengatakan bahwa itu berasal dari setan." Dan diantara kisah-kisah yang membuat Dr Miller kagum adalah kisah Nabi dengan Abu - Lahab. Dr Miller mengatakan: "Orang ini (Abu Lahab) dulu sangat membenci Islam sampai-sampai dia mengejar nabi kemanapun dia pergi untuk mengejeknya. Jika dia melihat nabi berbincang-bincang dengan orang-orang asing, dia biasanya menunggu sampai nabi selesai dan kemudian menanyai mereka: Apa yang Muhammad katakan kepada kamu? Jika dia mengatakan putih maka sebenarnya hitam dan jika dia mengatakan malam itu berarti siang. Dia bermaksud menyangkal semua yang dikatakan nabi dan untuk membuat orang tidak percaya. Sepuluh tahun sebelum kematian Abu Lahab, sebuah Surah disampaikan kepada sang nabi, Surah Al-Masad (Al Lahab). Surah ini mengatakan bahwa Abu Lahab akan masuk neraka, dengan kata lain, Abu Lahab tidak akan masuk Islam. Selama 10 tahun, Abu Lahab dapat saja mengatakan: "Muhammad mengatakan bahwa saya tidak akan menjadi seorang Muslim dan bahwa saya akan masuk neraka, tetapi saya katakan kepada anda sekarang bahwa saya mau masuk Islam dan menjadi seorang Muslim. Apa pendapat kamu tentang Muhammad sekarang? Apakah dia mengatakan kebenaran atau tidak? Apakah apa yang dikatakannya memang dari Tuhan?". Tetapi Abu Lahab tidak melakukan itu sama sekali meskipun dia menolak segala hal dari sang nabi, tetapi tidak dalam hal yang satu ini. Dengan kata lain, hal ini seolah seperti nabi memberi kesempatan kepada Abu Lahab untuk membuktikan dirinya salah! Tetapi Abu Lahab tidak melakukannya dalam masa 10 tahun itu! Dia tidak masuk Islam dan tidak juga berpura-pura menjadi seorang muslim!! Selama masa 10 tahun, dia punya kesempatan menghancurkan Islam dalam hitungan menit! Tetapi ini tidak terjadi karena kata-kata itu bukan kata-kata Muhammad tetapi kata-kata Tuhan Yang Maha Tahu apa yang tersembunyi dan tahu bahwa Abu Lahab tidak akan menjadi seorang muslim. Bagaimana mungkin sang nabi tahu bahwa Abu Lahab akan membuktikan kebenaran Surah itu seandainya ini bukan inspirasi dari Allah? Bagaimana dia bisa yakin selama 10 tahun itu bahwa apa yang dia miliki (Qur'an) adalah benar jika dia tidak tahu bahwa itu adalah inspirasi dari Allah? Bagi seorang manusia yang diberi tantangan demikian beresiko, ini hanya memiliki satu arti: bahwa ini adalah inspirasi dari Tuhan. "Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali dari sabut." Qur'an Surah Al Masad (Al Lahab) ayat 1 - 5. Dr. Miller menjelaskan sebuah ayat yang membuatnya kagum: Satu dari keajaiban Qur'an adalah menantang masa depan dengan hal-hal yang manusia tidak mampu meramalkan dan dimana "Falsification Test" bisa diterapkan. Test ini terdiri dari pencarian kesalahan-kesalahan sampai terbukti kebenarannya. Sebagai contoh, ayo kita perhatikan apa yang dikatakan Qur'an tentang hubungan antara Muslim dan Yahudi. Qur'an mengatakan bahwa Yahudi adalah musuh paling sengit bagi Muslim dan ini benar demikian sampai sekarang bahwa musuh paling sengit dari Muslim adalah Yahudi. Dr. Miller kemudian melanjutkan: Ini adalah tantangan besar karena Yahudi punya kesempatan menghancurkan Islam dengan memperlakukan Muslim secara bersahabat selama beberapa tahun dan kemudian mengatakan: ini kami memperlakukan kamu sebagai teman dan Qur'an mengatakan bahwan kita bermusuhan, kalau begitu Qur'an salah! Tetapi ini tidak terjadi selama 1400 tahun!! dan tidak akan terjadi karena kata-kata itu adalah kata-kata Tuhan yang mengetahui yang tak terlihat dan bukan kata-kata manusia. Lanjut Dr Miller: "Bisa anda lihat kan bagaimana ayat ini berbicara tentang permusuhan antara Muslim dan Yahudi terus menjadi sebuah tantangan bagi kemanusiaan?". Qur'an Surah 5, Ayat 82 - 84: "Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang beriman ialah orang-orang yang berkata, 'Sesungguhnya kami ini orang Nasrani'. Yang demikian itu disebabkan karena diantara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri." "Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri), seraya berkata, 'Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al-Qur'an dan kenabian Muhammad SAW)." Ayat ini berlaku bagi Dr Miller karena dia seorang beragama Kristen tetapi ketika dia mengetahui tentang kebenaran, dia percaya dan masuk Islam dan menjadi pendakwah. Semoga Allah membantunya. Dr Miller mengatakan tentang gaya unik Qur'an yang baginya mengagumkan: Tidak diragukan ada sesuatu yang unik dan mengagumkan dalam Qur'an yang tidak bisa ditemukan ditempat lain, karena Qur'an memberikan informasi spesifik dan mengatakan bahwa kamu tidak mengetahuinya sebelumnya. Sebagai contoh: Qur'an, Surah 3, Ayat 44: "Yang demikian itu adalah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepada kamu (ya Muhammad), padahal kamu tidka hadir beserta mereka, ketika mereka melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka bersengketa. Qur'an Surah 11, Ayat 49: "Itu adalah diantara berita-berita penting tentang yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula) kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah, sesungguhnya kesudahan yang baik adalah bagi orang-orang yang bertakwa." Qur'an Surah 12, Ayat 102: "Demikian itu (adalah) di antara berita-berita yang gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad), padahal kamu tidak berada pada sisi mereka, ketika mereka memutuskan rencananya (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur) dan mereka sedang mengatur tipu daya." Dr Miller melanjutkan: "Tidak ada kitab suci lainnya yang menggunakan gaya penulisan seperti ini, semua kitab-kitab lain terdiri dari informasi yang mengatakan dari mana sumber informasi ini berasal. Sebagai contoh, ketika Kitab Injil berbicara tentang kisah negara-negara jaman dulu, dia mengatakan bahwa "Sang Raja tinggal di istana ini dan bahwa pemimpin kelompok berperang dalam pertempuran itu, dan bahwa orang tertentu mempunyai sejumlah anak dan menyebutkan siapa nama mereka. Tetapi kitab ini (Injil) selalu mengatakan bahwa kalau kamu mau mengetahui lebih banyak, kamu bisa membaca buku-buku tertentu karena informasi ini diambil dari buku itu". Dr Garry Miller melanjutkan lagi: "Ini bertolak-belakang dengan Qur'an yang memberikan kamu informasi dan mengatakan kepadamu bahwa ini sesuatu yang baru!! Dan apa yang mengagumkan adalah orang Mekah pada waktu itu (waktu diturunkannya wahyu) biasa mendengarkan ayat-ayat itu dan bahwa informasi di dalam ayat-ayat itu benar-benar sesuatu yang baru tidak diketahui oleh Muhammad SAW maupun oleh pengikut-pengikutnya pada waktu itu, apa lagi mereka tidak pernah mengatakan: Kami tahu ini dan ini bukanlah hal baru, dan mereka tidak juga mengatakan: Kami tahu darimana Muhammad mendapatkan ayat-ayat itu. Hal ini tidak pernah terjadi, tetapi apa yang terjadi adalah bahwa tidak ada orang yang berani mengatakan bahwa dia membohongi mereka karena kesemuanya memang benar-benar informasi baru, tidak berasal dari pemikiran manusia tetapi dari Allah yang mengetahui apa hal yang tidak pernah terlihat dari masa lalu, masa kini, dan masa depan." Download Dr Gary Miller (Now Dr Abdul Ahad) work "The Amazing Quran" dari link ini http://www.thetruecall.com/downloads/AmazingQuran.pdf Helfia Nil Chalis Kisah berikut ini adalah kisah nyata yang disarikan dari Buku Kun Fayakun 2 karya Ustadz Yusuf Mansur yang saya kutip dari sharing postingan teman Google Plus, Vina Istiasari. Tokoh kita ini namanya Malik. Seorang rentenir pagi itu mendatangi Malik di rumahnya. “Lik, kalau besuk kamu nggak bisa melunasi utangmu, lebih baik kamu mengosongi rumah ini. Atau, aku yang akan mengosongi rumahmu ini” ancam rentenir, Ahad pagi itu. Tentu saja Malik kalut sepeninggal utusan rentenir. Sudah tiga tahun ini mencoba mengatasi masalahnya, namun tak juga ia sanggup melunais hutang-hutangnya tersebut. Kurang dari 24 jam lagi rumah satu-satunya itu akan disita. Setelah si rentenir pergi, datanglah tamu kedua yang tidak lain adalah istrinya sendiri. Sudah 2 tahun suami istri itu pisah ranjang. “Kalau Abang belum juga menandatangani surat cerai saya, insya Allah besuk siang ada yang akan datang menjemput paksa Abang. Jadi besuk pukul 12 siang, saya tunggu di Pengadilan Agama untuk tanda tangan surat cerai!” Malik tak bisa berkata sepatah katapun. Ia memahami betul mengapa istrinya sampai menuntut cerai. Malik di masa jayanya punya hobi main judi dan minum dan hobi ini penjadi pelariannya ketika usahanya bangkrut. Saat itulah ketika ia kalah juda dan mabuk terjadilah ‘perselingkuhan’ itu yang membuat istrinya menuntut cerai. Setelah Asar, giliran anak pertama datang ke rumahnya. “Pak, besuk aku sudah nggak bisa sekolah lagi!”. “Kenapa?” tanya Malik. “Habis Bapak tidak membayarkan uang sekolah. Sudah tujuh bulan nunggak.” Malik semakin bingung. Tiga masalah menumpuk dan memuncak di hari itu. Pikiran Malik semakin gelap seiring hari yang juga mulai gelap. Akhirnya malam itu, Malik memutuskan untuk bunuh diri. Untunglah dalam kegalauannya itu Malik masih memiliki sedikit sisa iman. Sebelum bunuh diri, ia ingat belum Shalat Isya’. Sudah lama sebenarnya Malik tidak shalat, dan ia ingin shalat untuk terakhir kalinya sebelum ia meninggal. Tanpa disadarinya sebenarnya Malik telah mengamalkan salah satu amalan yang diwasiatkan Rasulullah kepada umatnya jika sedang dilanda gelisah. Fal yatawadh-dha’, yaitu berwudhu. Setelah berwudhu, tiba-tiba hati Malik mulai tenang. “Ya Allah… saya belum pernah dapat ketenangan seperti ini!” Malik kemudian menunaikan shalat Isya’. Malik telah melaksanakan wasiat Rasulullah yang kedua meski tanpa dia sadari: "wal yushalli rak’atain", yaitu shalat dua rakaat. Sebenarnya yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Shalat Hajat, tetapi toh esensinya sama dengan Shalat Isya’ yang dilakukan Malik. Setelah shalat, Malik melihat Al Qur’an di atas rak bukunya. “Mengaji dulu ah, untuk terakhir kali,” kata Malik yang kemudian secara tak sengaja membuka Surat Ali Imran ayat 26. ”Katakanlah, ‘Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Seakan-akan Allah mengatakan kepada Malik: “Lik, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kata siapa rumahmu akan disita jika Allah mengamankannya? Kata siapa kau akan bercerai jika Allah menyatukan kalian? Kata siapa anakmu akan putus sekolah jika Allah memberi rezeki? Semua keputusan ada di tangan-Ku”. Namun Malik tetap belum percaya. Bagaimana mungkin uang 15 juta bisa ia dapatkan dalam hitungan jam. Bagaimana mungkin ia bisa kembali harmonis dengan istrinya jika jam 12 besuk ia harus bercerai di pengadilan. Kemudian Malik meneruskan bacaannya, yang artinya: ”Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki, tanpa batas.” (QS. Ali Imran : 27) Sambil masih tetap ragu Malikpun membuka lembaran mushaf yang lain dan membaca Surat Faathir ayat 2-3. ”Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yan dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah, maka tidak seorangpun yang sanggup melepaskannya sesudah itu. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling?” Setelah membaca ayat ini, Malik pun sadar. Ia memohon ampun kepada Allah karena telah berniat bunuh diri yang dosanya sangat besar. “Kalau semua urusan adalah kehendak Allah, maka mengapa saya hendak bunuh diri?,” kata Malik sambil menutup mushafnya. Malik kemudian mematikan seluruh lampu rumahnya, kecuali kamarnya dan kamar anaknya. Ia ingin bermunajat kepada Allah. Sekali lagi apa yang dilakukan Malik ini juga adalah wasiat Nabi setelah berwudhu, shalat dan membaca Qur’an yaitu agar bermunajat kepada Allah. Malik berdoa dengan khusyu’ memohon kepada Allah agar rumahnya tidak jadi disita, tidak jadi cerai dengan istrinya dan anaknya bisa tetap sekolah. Malik mengiringi doanya dengan membaca asmaul husna yang dihafalnya: Ya Aziizu ya Hakiim, ya Ghafuru ya Rahiim. Malik terus berdoa dan membaca asmaul husna hingga jam 1. Mata terasa ngantuk, tetapi Malik tidak menyerah. Ia pun berwudhu dan membaca Qur’an lagi. Kali ini ayat yang dibuka tepat tentang keutamaan taqwa dan tawakkal. Surat Ath Thalaq ayat 2-3. ”Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendakiNya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”. Selesai membaca ayat ini, Malik kembali berdoa. Namun, kali ini doanya berbeda dari doa sebelumnya. Ia benar-benar bertawakkal dalam doanya. “Ya Allah… ampunilah dosaku. Jika besuk para rentenir itu datang, aku memasrahkan rumah ini. Aku telah menyerahkan semuanya kepadaMu…” Setelah bertawakkal, kini Malik mendapatkan petunjuk untuk melakukan amalan keenam yang diwasiatkan Nabi, yaitu wal yatashaddaq, bersedekahlah. Malik ingat bahwa yang akan disita dalah rumahnya saja, sedangkan isinya tidak. Maka ia pun berencana menyedekahkan isi rumah itu. Ia akan keluar dari rumah itu hanya membawa pakaian saja. Adzan Subuh terdengar. Malik yang sebelumnya lama tidak ke masjid, kini pergi ke rumah Allah itu untuk shalat berjamaah. Selesai shalat, dzikir dan doa, Malik tidak langsung pulang. Ia ingin terus menenangkan hatinya di masjid. Ia pun membaca surat Al Waqi’ah. Ia pernah mendengar, siapa yang membaca surat Al Waqi’ah akan dijauhkan dari kefakiran. Tepat pukul 6 pagi, Malik keluar dari masjid. Begitu nyampai rumah, ia melihat sudah ada orang yang menunggunya. “keterlaluan si rentenir, janji datang jam 10, jam 6 sudah di sini,” kata Malik. Namun, ia tetap merasa tenang. Tak lupa ia membaca basmalah. Ternyata tamu pagi-pagi ini bukan rentenir, melainkan teman lamanya. Singkat cerita, setelah saling sapa dan dibuatkan minum, sang teman menyampaikan maksud kedatangannya. “Sebenarnya gue ada order Lik. Elu kan jago naksir alat-alat berat, bantu gue ya,” kata sang teman. Malik yang memang jago menaksir harga dimintanya untuk menemani ke luar kota yang mau mengadakan lelang alat berat. “Maaf, nggak bisa. Gue lagi males,” jawab Malik. “Aduh Lik, tolong dong… bisa rugi gue kalau elu nggak ikut”. Karena Malik tidak mau ikut temannya, ia pun iseng mengatakan, “Begini, deh. Kalau memang elu mau tetap ngajak gue juga, siapkan duit 50 juta cash di meja gue”. Perkiraan Malik, tidak mungkin temannya menyanggupi hal itu. Namun bagi Allah, semuanya bisa terjadi atas kehendakNya. Kun fayakun. “Lik, kalau 50 juta mah nggak ada. Tapi kalau 25 juta ada, pagi ini cash pun gue siapin”. “Tolong diulang yang tadi,” kata Si Malik yang tersedak mendengar kesanggupan sang teman. “Kalau 25 juta, bisa langsung gue siapin. Cash.” Alhamdulillah… selesailah masalah pertama. Masalah utang 15 juta itu beres, bahkan ada sisa 10 juta. Tinggal dua masalah lagi. Istri dan anak. Rupanya, ketika Malik berdoa di malam hari, anaknya yang bungsu tak bisa tidur, ia nangis terus. Orang tua dari istri Malik menyarankan agar si anak dipertemukan dengan Malik pagi-pagi. “Barangkali anakmu kangen bapaknya, ajaklah bertemu besuk pagi sebelum kalian bercerai.” Setelah mendapatkan uang 25 juta tersebut, datanglah si istri ke rumah Malik sesuai saran orangtuanya. Malik tersenyum lebar menyambutnya. Si istri pun terheran-heran. Namun belum lagi hilang penasarannya, Malik segera memeluknya dan berkata: “Alhamdulillah, Mah, kita selamat!”. “Selamat apa Bang?”. “Abang dapat duit, nih 25 juta. Mamah tahu kan rumah kita diincar rentenir gara-gara utang Abang 15 juta. Ini uang 15 juta nanti Mamah pegang, bayarkan ke rentenir biar nggak datang lagi selamanya. Katanya mau datang jam 10. Sisanya kita bagi dua. 5 juta buat ongkos Abang ke Riau, yang 5 juta Mamah pegang buat urusan anak-anak. Selama Abang di Riau, tolong jaga anak-anak ya”. “Iya Bang” entah mengapa tiba-tiba kata-kata itu yang keluar dari bibir istrinya. Istri yang tadinya bersikeras meminta cerai tiba-tiba lulu hatinya. Permasalahan kedua pun selesai. Tinggal permasalahan ketiga, yaitu masalah SPP anak. Masalah ini justru yang paling ringan karena tunggakan SPP hanya 7 bulan, sebulannya Rp 50 ribu. Jadi totalnya hanya Rp 350 ribu. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|