Dalam salah satu televisi show di Negeri Barat, pembawa acara membuka acara untuk pengumpulan donasi bagi seorang yang sedang sakit parah sementara ia dalam kondisi sangat tidak mampu. Lelaki ini harus dioperasi dengan biaya puluhan ribu dolar.
Mulailah para pemirsa menghubungi nomer yang tertera pada acara ini dan beberapa dari mereka menyumbang dalam jumlah yang tidak sedikit. Hingga muncul satu telepon dari seseorang Muslim yang menyumbang hanya 2 dolar. Sang pembawa acara heran dan bertanya, “Mengapa engkau menyumbang sangat sedikit?” Ia pun menjawab, “Ketahuilah bahwa itu adalah separuh dari harta yang kumiliki saat ini. Tapi aku tetap ingin berbagi.” Baginya berbagi walau sangat sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali ! Fenomena ini membuat acara tersebut semakin heboh. Penelpon selanjutnya menyumbangkan dana yang lumayan besar dan berpesan untuk membagi dana yang ia sumbangkan untuk orang yang sakit dan setengahnya untuk orang yang menyumbang dua dolar tadi. Setelah itu telepon itu berdering lagi dan ada yang menyumbang ribuan dolar lagi. Ia juga berpesan untuk membaginya setengah untuk yang sakit dan setengah untuk yang menyumbang 2 dolar. Begitu terus hingga biaya pengobatan bagi lelaki yang sakit itu terpenuhi dan pemuda yang menyumbang dua dolar itu juga mendapatkan uang yang tidak sedikit. Akhirnya beberapa hari setelah penggalangan dana ini, pemuda Muslim itu diundang ke acara yang sama. Ia di wawancarai oleh pembawa acara tentang kehebohan yang ia buat di acara sebelumnya. Ia pun bercerita, “Aku telah berkeliling dan mendaftar pekerjaan kesana kemari namun aku tidak mendapatkannya. Hari itu aku hanya memiliki 4 dolar dan setengahnya aku berikan kepada lelaki yang membutuhkan dana untuk operasi. Aku pun tidak menyangka akan mendapatkan balasan langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta'Ala dengan jumlah yang tak pernah kubayangkan.” Setelah acara itu selesai, beberapa perusahaan datang menghampirinya untuk menawari sebuah pekerjaan. Dan akhirnya ia pun memilih salah satu yang sesuai dengan keahliannya dan itulah pekerjaan yang selama ia inginkan. Jangan heran dengan kisah-kisah semacam ini karena sedekah yang tulus dari hati pasti akan kembali kepada pemiliknya dengan ganti yang lebih indah dan tak terduga-duga. Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta'Ala berfirman, وَمَآ أَنفَقۡتُم مِّن شَيۡءٖ فَهُوَ يُخۡلِفُهُۥۖ وَهُوَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.” (QS.Saba’:39) Bersedekahlah sekecil apapun, karena nilai sedekah tidak ditentukan oleh jumlahnya tapi nilai itu ditentukan oleh keikhlasan hati kita. Lakukan segala sesuatu untuk Allah, nanti Allah yang akan mengatur bagaimana cara untuk membalas kebaikanmu. Sumber: unknown (copas dari WA group). Helfia Nil Chalis www.HelfiaStoreKita.com www.HelfiaGoOnline.com www.HelfiaNet.com
0 Comments
Sebuah artikel dilansir di Republika bahwa Suku Indian Cherokee Blackfoot di Amerika Serikat ada sejumlah muslim di dalam kelompok itu. Hal ini diungkapkan oleh seorang muslim dari suku tersebut bernama Mahir Abdal-Razzaaq El di Newyork AS. Mahir yang bergelar Eagle Sun Walker (Elang Penapak Matahari) itu mengatakan: "Hubungan antara Indian dan Islam sudah dimulai oleh para penjelajah Muslim awal yang mengunjungi daratan Amerika, lebih dari seribu tahun yang lalu. Beberapa di antara pendatang Muslim itu bahkan akhirnya hidup bersama nenek moyang kami, penduduk asli Amerika." Pernyataan Mahir ini dipublikasikan dalam sebuah majalah "The Message" pada tahun 1996.
Mahir menuturkan ada banyak dokumen, naskah perjanjian, undang-undang, dan resolusi yang disahkan antara abad ke-17 dan ke-18 yang menunjukkan berbagai macam aktivitas komunitas Muslim Indian. Seperti Perjanjian Persahabatan yang ditandatangani di Sungai Delaware pada 1787, misalnya. Kesepakatan antara Abdel-Khak dan Muhammad Ibnu Abdullah tersebut menjelaskan hak-hak masyarakat Indian di bidang perdagangan, pelayaran maritim, dan pemerintahan—yang pada waktu itu sejalan dengan Islam. Hal ini memang sangat jarang diketahui orang di Amerika Serikat sendiri karena tidak pernah disebutkan di dalam buku-buku sejarah. Mahir menambahkan banyak istilah yang digunakan oleh komunitas Indian yang dipengaruhi kata-kata dari bahasa Arab, Persia, dan Ibrani. Bahkan, aturan berbusana yang melekat pada orang-orang Indian di masa lampau, terutama suku Cherokee, juga banyak mendapat sentuhan nilai-nilai Islami. Mahir menuturkan salah satu buku tua yang berisi tentang pakaian pakaian tradisional masyarakat Cherokee sampai pada 1832 M terlihat kaum prianya memakai sorban, sedangkan kaum perempuannya memakai penutup kepala yang panjang. Bahkan pemimpin Cherokee terakhir yang hidup pada abad ke-19 juga memiliki nama Muslim, yaitu Ramadhan Ibnu Wati. Namun, pengaruh Islam yang pernah tumbuh di kalangan masyarakat Indian tersebut kini seakan-akan punah. Hari ini, tanah leluhur mereka, benua Amerika, hampir seluruhnya diwarnai oleh peradaban Barat. Mengapa demikian? Menurut Anggota Dewan Legislatif Hamas dan Wakil Ketua Asosiasi Cendekiawan Islam Palestina, Syekh Salem Salameh yang dilansir dari Israel National News bahwa Presiden AS George Washington telah mengeluarkan peringatan kepada kaum Muslim dan membunuh penduduk asli Amerika karena mereka memiliki masjid. Selain itu, Sheikh Salameh mengatakan AS telah mengeluarkan putusan yang memungkinkan orang Yahudi untuk membunuh Palestina. Oleh karena itu Syekh Salem Salameh mengingatkan kalau ada muslim yang mengakui dan mendukung normalisasi hubungan dengan Israel ini merupakan pengkhianatan terhadap Tuhan, Islam, dan Muslim. Palestina dan Yerusalem adalah tanah Islam dan milik semua Muslim di dunia. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|