Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du.
Allah telah menegaskan bahwa apapun musibah yang menimpa kita, itu pasti disebabkan oleh dosa yang pernah kita lakukan, baik dosa besar maupun kecil. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." [QS. Asy-Syura: 30] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda: لاَ يُصِيْبُ رَجُلاً خَدْشُ عُوْدٍ وَلاَ عَثْرَةُ قَدَمٍ وَلاَ اِخْتِلاَجُ عِرْقٍ إِلاَّ بِذَنْبٍ وَمَا يَعْفُو اللهُ أَكْثَرُ "Tidaklah sepotong kayu melukai seseorang, telapak kaki tergelincir, dan urat terkilir, melainkan itu disebabkan karena dosa. Dan apa yang Allah maafkan lebih banyak lagi." [HR. Ibnu Jarir. Lihat Shahih Al-Jami’ush-Shaghir, no. 5624, 5639, 5694, 7608, 7609]. Intinya, dosa adalah pengundang malapetaka. Untuk itu, agar malapetaka tak lagi datang menimpa, hindarilah dosa-dosa yang membinasakan berikut ini: Berbuat Syirik Allah Ta'ala berfirman kepada kaum Nabi Nuh 'alaihis salam yang tidak mau meninggalkan peribadatan pada orang-orang saleh mereka yang telah wafat: مِّمَّا خَطِيْٓئٰتِهِمْ اُغْرِقُوْا فَاُ دْخِلُوْا نَا رًا ۙ فَلَمْ يَجِدُوْا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ اَنْصَا رًا “Disebabkan dosa-dosa (syirik) mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke Neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah.” [QS. Nuh: 25] Ini adalah azab di dunia sebelum azab di akhirat yang lebih dahsyat lagi. Itu gara-gara mereka tidak mau meninggalkan peribadatan pada Suwaa, Yaghuuts, Ya’uuq, dan Nasr. Mereka adalah orang-orang saleh yang telah wafat lalu diagungkan melampaui batas dan dipertuhankan. Pilih-pilih dalam mengimani syariat Allah Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan Rasul-RasulNya, dan bermaksud memperbedakan antara (keimanan kepada) Allah dan Rasul-RasulNya, dengan mengatakan: 'Kami beriman kepada yang sebagian dan kami kafir terhadap sebagian (yang lain)', serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang demikian (iman atau kafir). Mereka itulah orang-orang kafir yang sesungguhnya. Kami telah menyiapkan bagi orang-orang yang kafir siksa yang pedih." [QS. An-Nisaa: 150-151] Menyalahi perintah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Allah Ta'ala berfirman: فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah (Rasulullah) takut akan ditimpa musibah atau ditimpa azab yang pedih." [QS. An Nur: 63] Orang yang mengamalkan bid’ah dalam agama, tergolong orang yang menyalahi perintah Rasulullah. Contoh bid’ah dalam agama adalah: menyusupkan ritual adat ke dalam ritual ibadah. Ini terlarang dan tercela di mata syariat. Maraknya penyanyi, alat musik, dan khamr (miras) Jika gemerlap kemaksiatan sudah merajalela dan sudah dianggap biasa, maka Allah akan menurunkan azabNya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Di tengah umat ini akan ada azab berupa pembenaman (ke dalam bumi), perubahan wajah, dan hujan batu. Seseorang dari kalangan Muslimin bertanya: ‘Wahai Rasulullah, kapan itu akan terjadi?’ Rasul menjawab: ‘Jika telah bermunculan penyanyi wanita, alat-alat musik, dan miras yang diminum’.” [HR. At-Tirmidzi: 2212, dihasankan oleh Asy-Syaukaany (Nailul Authaar: 8/262)] Mengingkari takdir Allah dan menebar keraguan tentang Islam Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: إنه سيكون في أمتي مسخ وقذف، وهو في الزندقية والقدرية "Akan terjadi azab berupa perubahan bentuk wajah dan hujan batu pada umatku ini, yang akan menimpa orang-orang yang menebarkan keraguan tentang Islam dan menentangnya, serta pada mereka yang menolak takdir Allah." [HR. Ahmad: 6208, dishahihkan oleh As-Suyuuthi (Al-Khashaa-ish Al-Kubraa: 2/148) dan Ahmad Syaakir (9/74)] والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم Homoseksual (Liwaath) Allah telah memerintahkan Jibril 'alaihis salam untuk mengangkat perkampungan kaum Nabi Luth dengan satu sayapnya. Kampung itu dikeruk oleh Jibril lalu diangkat terbang ke langit, sampai-sampai penduduk langit mendengar lolongan anjing kampung tersebut. Kemudian *Jibril* menjungkir balikkan kampung tersebut, lalu menghempaskannya ke bumi. Kemudian kampung tersebut dihujani dengan batu. Inilah hukuman bagi kaum Luth (Sodom) yang melakukan penyimpangan seksual dengan sesama jenis (Homo). Allah Ta'ala berfirman: فَلَمَّا جَآءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَا لِيَهَا سَا فِلَهَا وَاَ مْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَا رَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ ۙ مَّنْضُوْدٍ "Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi." [QS. Hud: 82] Kemaksiatan yang merebak dan sudah dianggap biasa Jika aurat dan lekuk tubuh sudah lazim dipamerkan, perzinaan perilaku homo dan lesbi sudah biasa, pornografi jadi koleksi di HP, kezaliman gampang ditutupi dengan sogokan, korupsi mentradisi, kehalalan tidak dihiraukan, miras sudah bebas diperjualbelikan, hura-hura dan begadang sudah lumrah sekalipun shalat Subuh ditinggalkan, riba merebak bahkan dihalalkan, judi bola jadi seru-seruan, maka di saat itulah akan turun siksaan yang berlaku merata. Tidak hanya menimpa orang-orang yang bermaksiat saja, tapi juga orang-orang yang saleh dan anak-anak tak berdosa akan kena imbasnya. Istri Rasulullah, Zainab binti Jahsy pernah bertanya kepada Nabi tentang azab Allah yang menimpa sementara di sekeliling kita masih ada orang-orang saleh. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: نعم إذا كثر الخبث “Ya (azab itu tetap akan menimpa), manakala kemaksiatan sudah marak.” [HR. Bukhari: 3168 dan Muslim: 2880] Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai kaum Muhajirin, ada lima perkara jika kalian mengalami lima perkara ini (dan aku mohon perlindungan kepada Allah agar kalian tidak mengalaminya): (1) Tidaklah perbuatan keji (seperti perzinaan, minum khamr, perjudian, dan lainnya) dilakukan dengan terang-terangan pada suatu masyarakat, kecuali akan mewabah penyakit tha'un dan penyakit-penyakit lainnya yang tidak pernah menimpa orang-orang dahulu yang telah berlalu. (2) Tidaklah mereka berbuat culas (dalam transaksi) dengan mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan disiksa dengan paceklik, kehidupan menyusahkan, dan kezaliman penguasa. (3) Tidaklah mereka menahan zakat hartanya, kecuali hujan dari langit juga akan ditahan dari mereka. Andaikata bukan karena (kasih sayang Allah pada) binatang-binatang melata, niscaya manusia tidak akan diberi hujan. (4) Tidaklah mereka membatalkan perjanjian Allah dan perjanjian RasulNya (yaitu dengan menyalahi perintah Allah dan RasulNya), melainkan Allah akan menjadikan musuh dari luar mereka (yaitu orang-orang kafir) menguasai mereka dan merampas sebagian hak mereka. (5) Dan selama pemimpin-pemimpin (suatu negeri atau masyarakat) tidak berhukum dengan kitab Allah, dan justru memilah-milih hukum yang Allah turunkan, kecuali Allah akan menjadikan permusuhan terjadi di antara sesama mereka.” [HR. Ibnu Majah: 4019. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah: 106]. Sombong dan ingkar pada aqidah yang dibawa oleh Rasul Orang-orang sombong dari kaum Nabi Shaleh mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu." [QS. Al-A’raaf: 76] Maka Allah berfirman tentang azab yang menimpa mereka: فَاَ خَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَ صْبَحُوْا فِيْ دَا رِهِمْ جٰثِمِيْنَ "Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat tinggal mereka." [QS. Al-A’raaf: 78] Bertindak zalim, memutus silaturahmi, khianat, dan dusta Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِي الدُّنْيَا مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِثْلُ الْبَغْيِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ “Tidak ada suatu dosa yang lebih layak untuk disegerakan hukumannya oleh Allah bagi pelakunya di dunia daripada dosa kezaliman dan memutus silaturahmi, ditambah lagi akan ada hukuman di akhirat yang Allah simpan untuknya.” [HR. Abu Dawud: 4902, dishahihkan Al-Albani] Dalam riwayat Ath-Thabrani (As-Silsilah As-Shahihah no. 10642) yang semakna dengan hadis ini, terdapat tambahan jenis dosa yaitu dusta dan khianat. Durhaka pada orang tua Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: اثنان يعجلهما الله في الدنيا: البغي وعقوق الوالدين "Ada dua dosa yang akan disegerakan hukumannya oleh Allah di dunia: kezaliman dan durhaka pada orang tua." [Lihat As-Silsilah As-Shahihah no. 1120] والله أعلم، وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم Penulis: Ustadz Abu Ziyan Johan Saputra Halim, M.H.I hafidzahullah
0 Comments
Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik Ada yang kecewa, setelah membela Natalius Pigai, mendukung proses hukum pada Abu Janda, ujungnya malah antiklimaks. Pigai, justru menilai Abu Janda tidak rasis, hanya dalam kapasitas mempertanyakan. Sebelumnya, ada yang lebih kecewa. Saat mendukung Prabowo Sandy menjadi Capres. Bukan hanya waktu dan pikiran, bahkan harta dan nyawa menjadi korban. Begitu selesai Pilpres, akhirnya juga dikecewakan. Pola seperti ini akan terus berulang, selama anda tidak berjuang dan memberikannya pembelaan terhadap Islam. Sebab, siapapun yang berjuang karena sosok atau figur tertentu, wajar saja jika suatu saat dikecewakan. Karena itu, ketika ada seseorang yang mengklaim membela HTI, saya mengingatkan agar jangan membela HTI. Tapi belalah Islam. Jika memberikan pembelaan terhadap HTI, itu hanya dilakukan karena HTI mendakwahkan ajaran Islam Khilafah. Jangan pula mengkritik rezim hanya karena kedzalimannya. Tapi kritik lah karena Islam, dengan dasar Islam. Sebab, kritikan yang tak berdasarkan Islam tak akan mendapat pahala dari Allah SWT. Jadi, ketika anda membela tokoh, ormas, atau kelompok tertentu karena Islam, anda akan objektif. Lagipula, Anda tak akan pernah merasa kecewa, karena sejak awal Anda membela hanya karena motivasi pahala, ridlo Allah SWT. Lihatlah, betapa penguasa datang dan pergi, semua meninggalkan legacy kezaliman. Sebab, para penguasa itu semuanya menelantarkan hukum Allah SWT. Perjuangan untuk urusan Pilpres dan Pilkada, juga Pemilu adalah perjuangan murahan. karena itu bukanlah perjuangan untuk Islam, kecuali hanyalah untuk kekuasaan. Ketika pasca Pemilu, Pilpres dan Pilkada anda kecewa, anda tetap terzalimi, itu wajar saja. Karena semua perjuangan itu bukanlah untuk Islam dan tak pernah menjanjikan tegaknya hukum Allah SWT. Jangankan setelah berkuasa, saat kampanye saja hukum Allah SWT tidak pernah disingung. Para calon hanya sibuk berdusta tentang kesejahteraan, keadilan, dan janji untuk mengabdi kepada rakyat. Begitu berkuasa, mereka mengabdi pada para cukong, menyejahterakan cukong, dan bertindak adil hanya kepada cukong. Kalau Anda berjuang bukan karena Islam, membela bukan karena Islam, akan banyak tokoh-tokoh seperti Prabowo atau Natalius Pigai lainnya. Jadi, fokus lah berjuang hanya untuk Islam. Kalau ada yang ikut membela Islam, dari golongan pragmatis, biarkan saja. Tak perlu merasa mendapat kehormatan, apalagi mengelu-elukan mereka seperti pahlawan. Kematian adalah sesuatu yang pasti namun senantiasa dihindari setiap makhluk termasuk manusia dengan segala cara. Bahkan membicarakan soal kematian seolah-olah sesuatu yang tidak layak dan seharusnya dihindari. Itu pula yang menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang yang takut mati. Sehingga bisa dimengerti pula mengapa banyak orang yang tidak perduli untuk menyiapkan saat-saat kematiannya dengan sebaik-baiknya. Sungguh sebuah ironi bahwa manusia mempersiapkan dengan sungguh-sungguh untuk bertahan hidup, tetapi sedikit sekali menyiapkan untuk menghadapi kematian dan kehidupan sesudah mati yang lebih kekal.
APAKAH ORANG MENINGGAL ITU SADAR BAHWA DIRINYA SUDAH MATI? Orang yang mati awalnya tidak menyadari bahwa dirinya mati. Dia merasa dirinya sedang bermimpi mati. Dia melihat dirinya ditangisi, dimandikan, dikafani, disholati hingga diturunkan ke dalam kubur. Dia merasa dirinya sedang bermimpi saat dirinya ditimbun tanah. Dia berteriak-teriak tapi tidak ada yang mendengar teriakannya. Beberapa waktu kemudian : Saat semua sudah pulang meninggalkannya sendirian di bawah tanah, Allôh kembalikan ruhnya. Dia membuka mata, dan terbangun dari "mimpi” buruknya. Dia senang dan bersyukur, bahwa ternyata apa yang dia alami hanyalah sebuah mimpi buruk, dan kini dia sudah bangun dari tidurnya. Kemudian dia meraba badannya yang hanya diselimuti kain sambil bertanya kaget, “Dimana bajuku ? Kemana celanaku?” Lalu dia meraba sekelilingnya yang berupa tanah “Dimanakah aku ? “Tempat apa ini ? Kenapa bau tanah dan lumpur ?” Kemudian dia mulai menyadari bahwa dia ada di bawah tanah, dan sebenarnya apa yang dialaminya bukanlah mimpi! Ya, dia sadar bahwa dirinya benar-benar telah mati. Berteriaklah dia sekeras-kerasnya, memanggil orang2 terdekatnya yang dianggap bisa menyelamatkannya: “Ibuuuuu….!!! “Ayaaaaaah…!!!!” “Kakèèèèk!!!” “Nènèèèèk!!” “Kakaaaaak!!!” “Sahabaaaat!!!” Tidak ada seorangpun yg menjawab. Dia yang selama ini lupa pada Allah-pun ingat bahwa ALLAH adalah satu2nya harapan. Menangislah dia sambil meminta ampun, “Ya, Allōh…. Ya Allōh…. Ampuni aku ya Allōh….!!!” Dia berteriak dalam ketakutan yang luar biasa yang belum pernah dirasakan sebelumnya sepanjang hidupnya. Jika dia orang baik, maka muncullah 2 malaikat dengan wajah tersenyum akan mendudukkannya & menenangkannya, menghiburnya dan melayaninya dengan pelayanan yang terbaik. Jika dia orang buruk, maka 2 malaikat akan menambah ketakutannya dan akan menyiksanya sesuai keburukannya. Pertolongan Al-Quran di Alam Kubur. Dari Sa’id bin Sulaim ra, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda : "Tiada penolong yang lebih utama derajatnya di sisi Allôh pada hari Kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan Nabi, bukan Malaikat dan bukan pula yang lainnya."(Abdul Malik bin Habib-Syarah Ihya)." Al-Bazzar meriwayatkan dalam kitab La’aali Masnunah bahwa jika seseorang mati/ meninggal dunia, ketika orang2 sibuk dengan kain kafan dan persiapan pengebumian di rumahnya, tiba2 seseorang yang sangat tampan berdiri di kepala mayat. Ketika kain kafan mulai dipakaikan, dia berada di antara dada dan kain kafan. Setelah dikuburkan dan orang-orang mulai meninggalkan nya, datanglah 2 Malaikat. Yaitu Malaikat Munkar dan Nakir yang berusaha memisahkan orang tampan itu dari mayat agar memudahkan tanya jawab. Tetapi si tampan itu berkata : ”Ia adalah sahabat karibku. Dalam keadaan bagaimanapun aku tidak akan meninggalkannya. Jika kalian ditugaskan untuk bertanya kepadanya, lakukanlah pekerjaan kalian. Aku tidak akan berpisah dari orang ini sehingga ia dimasukkan ke dalam syurga.” Lalu ia berpaling kepada sahabatnya dan berkata, “Aku adalah Al-Qur'an yang terkadang kamu baca dengan suara keras dan terkadang dengan suara perlahan. Jangan khawatir setelah menghadapi pertanyaan Munkar dn Nakir ini, engkau tidak akan mengalami kesulitan.” Setelah para Malaikat itu selesai memberi pertanyaan, ia menghamparkan tempat tidur dan permadani sutera yang penuh dengan kasturi dari Mala’il A’la (Himpunan Fadhilah Amal : 609) Allôhu Akbar, selalu saja ada getaran haru selepas membaca hadits ini. Getaran penuh pengharapan sekaligus kekhawatiran. Getaran harap karena tentu saja mengharapkan Al-Quran yang kita baca dapat menjadi pembela kita di hari yang tidak ada pembela. Sekaligus getaran takut, kalau2 Al-Qur'an akan menuntut kita. Banyak riwayat yang menerangkan bahwa Al-Qur'an adalah pemberi syafa’at yang pasti dikabulkan Allôh Subhanahu wa Ta’ala. Ya Allôh, ampunilah aku atas dosaku, dosa Ibu Bapakku, keluargaku, saudaraku dan seluruh kaum Muslimin, Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami saat tubuh kami tak pantas berada di SurgaMu. Aamiin. BUKTI SEJARAH KADANG ALLAH SENGAJA TAK MENGHILANGKAN BUAT PELAJARAN UMMAT MENDATANG
Di Madinah, tidak terlalu jauh dari Masjid Nabawi, ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Sumur itu dikenal dengan nama: Sumur Ruma (The Well of Ruma) karena dimiliki seorang Yahudi bernama Ruma. Sang Yahudi menjual air kepada penduduk Madinah dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Diwaktu-waktu tertentu sang Yahudi menaikkan seenaknya harga airnya dan rakyat Medinah pun terpaksa harus tetap membelinya. Karena hanya sumur inilah yang tidak pernah kering. Melihat kenyataan ini, *Rasulullah berkata: "Kalau ada yang bisa membeli sumur ini, balasannya adalah Surga". Seorang Sahabat Nabi bernama Usman bin Affan mendekati sang Yahudi. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya. Tentu saja Ruma sang Yahudi menolak. Ini adalah bisnisnya dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya. Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi ia juga negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma: "Aku akan membeli setengah dari sumurmu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya". Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya sang Yahudi mau menjual sumurnya senilai 1 juta Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan. Apa yang terjadi setelahnya membuat sang Yahudi merasa keki. Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Pendudukpun mengambil air sepuas puasnya sehingga hari keesokannya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma sang Yahudi. Merasa kalah, sang Yahudi akhirnya menyerah, ia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya. Tentu saja Usman tidak harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya. Sampai sekarang di Madinah, sumur tersebut dikenal dengan nama "Sumur Usman",atau The Well of Usman." Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh badan wakaf pemerintah Saudi sampai hari ini. Kurmanya dieksport ke berbagai negara didunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu dan pendidikan. Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua didunia atas nama Usman bin Affan. Hasil kelolaan kebun kurma dan grupnya yang disaat ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun. (Atau setara 200 Milyar pertahun). Sang Yahudi tidak akan penah menang. Kenapa? Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, masa ia ada di dunia. Sedangkan visi dari Usman Bin Affan adalah jauh kedepan. Ia berkorban untuk menolong manusia lain yang membutuhkan dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama: "Shadaqatun Jariyah, sedekah berkelanjutan". Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati. Inilah cara memajukan Islam secara cerdas dan barokah dunia akherat. Pohon kurma terus bertambah, hingga diwariskan dari generasi ke generasi. Dari para Khalifah, hingga Daulah utsmaniyyah dan terkahir dikelola oleh pemerintah Arab Saudi. Dapertemen Pertanian Saudi menjual hasil dan ribuan pohon ke pasar-pasar. Setengah keuntungannya disalurkan ke anak yatim. Setengahnya lagi disimpan di rekening bank atas nama Utsman bin Affan dibawah pengawasan Dapertement Pertanian. Dan kini, ribuan tahun berlalu, manfaatnya tak berhenti terus mengalir. Rekening Utsman bin Affan terus bertambah, hingga pemerintah Saudi memutuskan untuk membelikan tanah di kawasana Markaziyah (area ekslusif) dekat masjid Nabawi. Di atas tanah itulah dibangun hotel Utsman bin Affan di Madinah, bangunan dengan 210 kamar siap sewa dan 30 kamar khusus yang siap menyambut para wisatawan di Madinah. Hotel itu berdiri gagah setinggi 15 lantai dengan 24 kamar di setiap lantainya. Hasil dari surplus wakafnya? Tentu untuk kemanfaatan umat seluas-luasnya. Masyaallah walaupun jasad tertimbun tanah, namun amal Utsman bin Affan terus mengalir tiada henti. Manfaatnya terus dirasakan hingga kini. Hotel dan rekening atas nama Utsman menjadi saksi kedermawanan sahabat nabi dan bukti aktualisasi wakaf untuk kesejahteran umat. Allah mengingatkan manusia dalam Al Qur'an tentang betapa sangat sedikitnya manusia bersyukur bahkan kufur atas nikmat yang Allah telah anugerahkan. Surah Al A'raf (5) ayat 10 mengatakan yang artinya: "Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur."
Salah satu nikmat Allah yang luarbiasa untuk manusia adalah otak yang mereka miliki. Meski berukuran kecil tetapi memiliki kemampuan yang menakjubkan. Berikut ini beberapa hal tentang otak manusia yang mungkin belum pernah kita pikirkan sebelumnya. Otak orang biasa memiliki berat 3 pound yaitu 1 kg hingga 1.500 gram. Otak manusia terdiri dari 75 persen air, 10 persen lemak, dan 8 persen protein. Itu adalah bagian tubuh yang paling banyak lemaknya. Otak bagian kanan mengontrol tubuh bagian kiri dan otak bagian kiri mengontrol bagian kanan tubuh. Neuron otak kita mampu membuat dan mengirimkan pesan lebih banyak daripada pesan yang dikirim seluruh ponsel di dunia. Ada sebuah organ berkerut-kerut dengan berat sekitar 1,3 kg di dalam kepala kita dan mengontrol tiap hal yang kita lakukan. Organ ini membuat kita dapat berpikir, belajar, berkarya, merasakan emosi, mengontrol tiap kedipan, bernafas dan jantung kita berdetak. Organ menakjubkan ini adalah otak! Seorang ilmuwan terkenal, James D. Watson pernah menyebut bahwa otak merupakan “hal paling kompleks yang pernah kita temukan di alam semesta”! Simak beberapa fakta mencengangkan tentang otak kita: Kecepatan neuron mengirimkan informasi ke otak lebih dari 240 km/jam Seekor lalat hingap di tangan anda. Wuuussshhh… neuron sensorik di kulit anda akan meneruskan informasi ini ke sumsum tulang belakang dan otak dengan kecepatan lebih dari 240 km/jam. Otak kemudian mengirimkan neuron motorik untuk mengirimkan pesan kembali melalui sumsum tulang belakang ke tangan anda—untuk menggoyangkan tangan agar lalat terbang. Neuron motorik dapat menyampaikan pesan lebih dari 320 km/jam. Wow! Otak menghasilkan listrik yang cukup untuk menghidupkan bola lampu Otak manusia mengandung sekitar 100 milyar sel mikroskopis yang disebut neuron. Ada sangat baanyaaak neuron di otak sehingga mungkin butuh waktu ribuan tahun bagi kita jika menghitung semuanya. Kapan pun kita bermimpi, tertawa, berpikir, melihat, bergerak, bernafas, dll, sinyal kimia dan listrik berlomba-lomba melewati neuron-neuron ini melalui milyaran jalur kecil neuron. Otak kita tak pernah berhenti bekerja. Membuat dan mengirimkan berbagai pesan yang tak terhitung ke seluruh jaringan tubuh tiap detiknya. Neuron otak kita membuat dan mengirimkan pesan lebih banyak daripada pesan yang dikirim seluruh ponsel genggam di seluruh dunia. Meskipun satu neuron hanya menghasilkan sedikit daya listrik, namun jika seluruh neuron otak kita digabungkan, akan dapat menghasilkan energi yang cukup untuk menyalakan bola lampu. Bayangkan! Otak kita lebih cepat dan lebih hebat daripada superkomputer Kucing peliharaan anda berada di dapur, ia nyaris menginjak panci panas. Anda hanya punya waktu beberapa detik untuk bertindak. Dengan mengakses sinyal dari mata, otak anda dengan cepat mengkalkulasi kapan, di mana dan seberapa cepat anda harus melompat untuk menghentikannya. Kemudian otak memerintahkan otot-otot tubuh anda untuk bertindak. Pemilihan waktu anda tepat, dan kucing selamat! Tidak ada komputer yang mendekati kemampuan mencengangkan otak anda untuk menyerap, memproses dan menerjemahkan dalam tindakan informasi yang datang melalui mata, telinga dan panca indera lain. Ketika kita belajar hal baru, struktur otak berubah Mengendarai sepeda awalnya tampak mustahil, tapi tak lama kita pun bisa menguasainya. Bagaimana bisa? Ketika kita berlatih, otak mengirim pesan “mengendarai sepeda” sepanjang jalur neuron berulang kali, membentuk hubungan neuron baru. Faktanya, struktur otak kita berubah setiap kali mempelajari sesuatu, sama seperti ketika kita mengingat hal baru. Itulah sebabnya otak bisa cerdas. Sumber: Zamane.id Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com Menyatakan diri beriman kepada Allah dan hari akhir mungkin mudah saja diucapkan. Kitapun mungkin merasa yakin telah beriman. Tetapi hal itu tidaklah cukup. Allah akan mendatangkan ujian bagi kita untuk membuktikan sejauh mana atau berada pada tingkatan apa iman kita itu. Ujian Allah bisa berupa kesulitan, kesempitan, kemiskinan atau bisa juga berupa nikmat dan kemudahan demi kemudahan.
Mari kita bayangkan diri kita berada di jaman para nabi berikut ini. Nabi Yusuf Beliau divonis oleh Pengadilan Mesir dengan tuduhan hendak memperkosa Zulaikha isteri Panglima Tentara Mesir kala itu. Beliaupun akirnya dijebloskan ke dalam penjara selama beberapa tahun. Nabi Ibrahim Beliau di vonis oleh Pengadilan Babilonia dengan tuduhan melakukan makar kepada Pemerintah dan dituduh yang dalam bahasa kekinian: intoleran, radikal dan anti persatuan. Beliaupun dihukum mati dengan cara dibakar hidup-hidup. Tapi beliau selamat dari hukuman tersebut, karena api tidak mampu membakarnya. Nabi Musa Beliau divonis oleh Pengadilan Mesir dengan tuduhan melakukan makar dan ingin menggulingkan pemerintahan. Beliaupun dikejar oleh bala tentara Fir'aun untuk dihukum mati. Ketika beliau terdesak di luat merah, lautan tiba-tiba terbelah dan beliau bersama rombongannya menyeberang dengan melalui celah tersebut. Tentarapun mengejarnya, tapi ketika tentara sedang berada di tengah perjalanan, di mana Nabi Musa dan rombongannya sudah tiba diseberang, tiba2 laut menyatu kembali sehingga Fir’aun dan tentaranya tenggelam. Nabi Isa Beliau divonis oleh pengadilan Rumawi di Provinsi Gelilea dengan tuduhan melakukan makar kepada Pemerintah. Sehingga beliaupun dihukum mati dengan cara dipaku di kayu salib. Tapi Allah menyelamatkannya. Para Nabi Allah ini dipuji oleh Allah tetapi merekapun mendapatkan ujian-ujian yang maha berat menurut ukuran manusia pada umumnya. Tetapi mereka berhasil lulus dalam ujian itu. Jika kita berada di jaman para Nabi Allah itu, kira-kira apakah kita akan termasuk di antara orang-orang yang membela mereka ataukah sebaliknya? Tidaklah pantas kita mengaku beriman kepada Allah dan Rasul Nya, tapi kita diam saat kezhaliman merajalela. Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata “bukan kejahatan yang aku kuatirkan, tapi diamnya orang baik.” Ditulis ulang dari GWA Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|