![]() Allah Swt dengan jelas menyampaikan beberapa hal yang kejahatannya amat dibenci Nya melalui utusannya Muhammad Rasulullah Saw dalam surat Al Isra' (17) ayat 22 - 37. Adapun beberapa hal tersebut adalah sebagai berikut:
Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network.
1 Comment
![]() Ramadhan 1434H baru saja meninggalkan kita. Ustadz Yasir Arafat dalam salah satu tausyiahnya di LNG Site Tangguh mengatakan bahwa pernah sahabat nabi Muhammad SAW, yaitu Ali RA menangis saat Iedul Fitri. Ketika ditanya mengapa, beliau mengatakan sedih karena ditinggalkan Ramadhan padahal dia tidak mengetahui apakah ada satu hari saja dari semua hari puasa yang telah ia lakukan yang diterima oleh Allah Swt. Demikian khawatirnya beliau bahwa ibadah puasanya tidak diterma Allah Swt. Kalau hamba Allah sekaliber Ali RA sedemikian khawatirnya, bagaimana kita seharusnya? Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan kepada para sahabatnya ada seorang yang tekun shalat selama 60 tahun tetapi tidak diterima Allah shalatnya karena rukuknya, sujudnya, berdirinya, dan khusyuknya tidak sempurna. Memang bukanlah jaminan bahwa ibadah yang kita lakukan bisa menyelamatkan diri kita di akhirat kelak. Sesungguhnya keselamatan kita di akhirat semata-mata karena rahmat dan kasih sayang Allah yang sangat besar kepada hambanya yang taat beribadah selama di dunia. Allah berjanji mendahulukan kasih sayang dari pada amarah Nya. Bumi dan langit serta semua yang ada di dalamnya bertasbih memuji Allah (QS 17:44). Mengapa pula kita manusia yang diberi akal sempurna lalai dari hal ini. Ketahuilah, Allah menutup mata hati seseorang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat dari segala petunjuk. Mereka seperti mendapat panggilan dari jauh. Sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan Al Qur'an. Padahal bagi orang yang beriman, petunjuk Al Qur'an itu sangat jelas. Sepanjang hidup seorang manusia, Allah senantiasa memberinya peringatan mulai dari yang halus sampai keras dan kasar. Semuanya untuk mengembalikan kesadaran manusia kepada fitrahnya di dunia yang tidak lain untuk menyembah Allah Swt semata (QS 51:56). Allah menguji manusia untuk melihat siapa yang lebih baik amalannya dan memberinya ganjaran yang setimpal di akhirat. Aturan main ini sudah dituliskan Allah dalam sebuah kitab yang nyata yang bernama Lauh Mahfudz. Manusia mempelajari kitab ini sepanjang masa baik itu berupa ilmu pengetahuan dunia maupun ilmu pengetahuan akhirat. Ada golongan yang menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) saja dan ada pula golongan yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang dia mukmin. Kepada kedua golongan ini Allah memberikan bantuan dan kemurahan Nya. (QS17:18 - 20). Allah juga mengutus para nabi dan rasul serta menurunkan kitab-kitab suci sebagai petunjuk agar manusia mengetahui tentang aturan main ini. Tidak ada seorangpun diakhirat yang akan mempunyai alasan bahwa dia belum pernah diberitahu. Tidak juga orang bisa beralasan bahwa mereka meniru saja seperti apa yang dilakukan nenek moyangnya dulu. Allah membuka lebar-lebar pintu taubat kepada semua hambanya kapan saja sang hamba memintanya. Bahkan kepada pembangkang sekaliber Fir'aun yang mengaku dirinya tuhanpun, Allah tetap memberinya kesempatan bertobat dengan mengutus nabi Musa dan Harun untuk mengingatkannya. Akan tetapi Allah telah berjanji akan menutup pintu tobat apa bila ajal sakratul maut telah datang, dan Allah tidak pernah menyalahi janji Nya. Saat sakratul maut mata manusia menjadi terang seterang-terangnya. Namun, tidak ada yang bisa diperbuatnya lagi. Semua manusia akan menyesal karena telah lalai dari persiapan menjalani kehidupan akhirat, kecuali orang-orang yang dilimpahi rahmat dan ampunan dari Allah. Merekalah orang-orang yang beruntung. Ucapan mereka kelak adalah ucapan syukur. Mereka banyak dan senang bercerita, bernostalgia mengenang peristiwa-peristiwa ketika mereka masih di dunia dulu. Janganlah membiarkan diri kita kelak termasuk orang-orang yang menyesal karena lalai dari peringatan tentang hal ini. Akhirat bukanlah cerita dongeng anak-anak. Bukti-bukti demikian banyak telah diberikan Allah melalui utusan-utusan Nya kepada kita. Wallahuh'alam. Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network. ![]() Mungkinkah Nabi Muhammad SAW mengaku sebagai rasul (utusan) Allah untuk meraih status, kebesaran dan kekuasaan? Keinginan untuk menikmati status, kebesaran dan kekuasaan biasanya terkait dengan makan enak, pakaian indah, rumah-rumah mewah, pengawal yang berlapis-lapis, dan kekuasaan. Apakah ada diantara ini semua yang sesuai dengan gambaran diri Nabi Muhammad SAW? Sekelumit gambaran kehidupan beliau berikut bisa membantu kita menjawab pertanyaan ini. Meskipun sebagai seorang rasul, guru, negarawan, dan hakim, Nabi Muhammad SAW biasa memerah susu kambingnya sendiri, memperbaiki pakaiannya, memperbaiki sepatunya, membantu pekerjaan di rumah, dan mengunjungi orang miskin yang sakit. Ia juga menolong pengikut-pengikutnya menggali parit dengan mengeluarkan pasir bersama mereka. Hidupnya merupakan sebuah model kesederhanaan dan kerendahan hati yang luarbiasa. Pengikut-pengikut Nabi Muhammad SAW mencintainya, menghormatinya, mempercayainya pada tingkatan yang luarbiasa. Namun begitu, ia terus menekankan agar semua pujian diberikan kepada Allah, Tuhannya dan bukan kepada dirinya secara pribadi. Anas, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mereka lebih cintai dari pada Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi jika beliau mendatangi mereka, mereka tidak berdiri karena beliau benci kalau mereka berdiri untuknya seperti yang biasanya dilakukan orang lain terhadap orang besar. Sebelum misinya sebagai seorang rasul, Nabi Muhammad SAW tidak mengalami kesulitan uang. Sebagai seorang pedagang yang berhasil dan memiliki reputasi yang baik, Nabi Muhammad SAW memperoleh penghasilan yang memuaskan. Setelah misinya sebagai seorang rasul dan sebagai akibatnya ia secara materi menjadi lebih miskin. Untuk lebih memperjelas hal ini, mari kita simak selintas apa yang dikatakan orang-orang tentang hidup beliau.
Nabi Muhammad SAW hidup dengan cara seperti ini sampai beliau meninggal dunia, meskipun ketika itu kekayaan kaum muslimin berada dalam genggamannya. Sebagian besar jazirah Arab sudah dikuasi kaum muslimin sebelum beliau meninggal dunia, dan kaum muslimin selalu mengalami kemenangan setelah delapan belas tahun misinya menyebarkan Islam. Jauh sebelum ada prospek keberhasilan Islam dan pada masa penyiksaan, penderitaan, dan penganiayaan yang panjang dan menyakitkan terhadap Muhammad dan para pengikutnya, ia menerima tawaran yang menarik. Utusan para pemimpin kafir, datang padanya dan berkata, "... Jika Anda ingin uang, kami akan mengumpulkan cukup uang untuk Anda sehingga Anda akan menjadi orang terkaya dari kami semua. Jika Anda ingin kepemimpinan, kami akan membawa Anda sebagai pemimpin kami dan tidak pernah memutuskan setiap masalah tanpa persetujuan Anda. Jika Anda ingin sebuah kerajaan, kami akan memberikan mahkota engkau menjadi raja atas kami ... "Hanya satu syarat sebagai imbalannya, yaitu untuk menyerah dari mengajak orang untuk masuk Islam dan hanya menyembah Allah saja. Bukankah tawaran ini demikian menggoda bagi seseorang yang mengejar kenikmatan duniawi? Apakah Nabi Muhammad SAW ragu-ragu ketika tawaran itu diberikan? Apakah dia menolaknya sebagai strategi tawar untuk memperoleh tawaran yang lebih tinggi? Berikut adalah jawaban beliau: "Dengan Nama Tuhan, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Dan dia membacakan ayat-ayat Quran 41:1-38.11. Berikut ini beberapa diantaranya (ayat 2-4): "Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan." Pada kesempatan lain dan dalam menanggapi permohonan pamannya untuk menghentikan mengajak orang-orang masuk Islam, jawaban Muhammad lugas dan tulus: "Aku bersumpah dengan nama Allah, ya Paman, bahwa jika mereka menempatkan matahari di tangan kanan saya dan bulan di kiri saya sebagai imbalan untuk menyerahkan masalah ini (mengajak orang-orang masuk Islam), saya tidak akan pernah berhenti sampai Allah memberi aku kemenangan atau aku mati mempertahankannya." Sepantasnyalah kita menaruh hormat setinggi-tingginya kepada beliau yang telah memberikan keteladanan luarbiasa sebagai seorang hamba Allah yang juga utusan Nya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada beliau dan keluarganya. Hanya atas jasa beliaulah dunia mengalami pencerahan dari kebodohan dan memahami ke Maha Esaan Tuhan dan ke Agungan Nya, serta mendapat petunjuk kepada jalan yang benar yang diridhoi Allah Swt. Semoga Allah mengampuni kita dan mengabulkan permohonan kita untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aaamiiin. Wassalam. Selamat berpuasa Ramadhan. Helfia Nil Chalis. ![]() Semua orang ingin bahagia dan beruntung hidupnya. Berbagai cara ditempuh yang pada hakekatnya untuk meraih kebahagiaan dan keberuntungan. Ada yang dengan mencari kekayaan, tetapi banyak orang kaya yang tidak bahagia. Islam mengajarkan agar kita jangan hanya mengharapkan kebahagiaan di dunia saja, tetapi yang lebih penting lagi adalah meraih kebahagiaan di akhirat. Ustadz Ahmad bin Nawawi, dalam salah satu kultumnya di Mesjid Ar Rahman LNG Site Tangguh, mengatakan bahwa Al Qur'an Surah Al Ahzab ayat 35 ada mengisyaratkan siapa saja yang bisa meraih kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan akhirat. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan muslim, yang mukmin, yang tetap dalam ketaatannya, yang benar, yang sabar, yang khusyuk, yang bersedekah, yang berpuasa, yang memelihara kehormatannya, yang banyak mengingat Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. Al Qur'an, Surah Al-Ahzab Ayat 35. Kebahagiaan dan keberuntungan menurut Allah hendaknya diukur dari ampunan dan pahala yang besar dari Allah. Siapakah yang dimaksud dengan laki-laki dan perempuan muslim dalam Surah Al Ahzab ayat 35 itu? Seorang laki-laki dan perempuan muslim adalah seorang yang berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Allah. Dia bersyahadat sebagai pernyataan pengakuan keislaman, shalat (sembahyang), membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan, dan pergi haji ke Mekkah bagi yang mampu. 1. Syahadat atau Pernyataan Pengakuan Keislaman![]() Ini dilakukan dengan mengucapkan secara penuh keyakinan dan kesadaran: "Laa Ilaaha Illa Allah, Muhammadur Rasuulu Allah" (Tidak ada tuhan melainkan Allah, Muhammad adalah Utusan Allah). Kalimat pertama menyatakan tidak ada yang berhak disembah selain Allah. Allah hanya satu dan tidak ada yang lain. Allah tidak mempunyai anak. Tidak ada satu makhlukpun yang menyerupai Allah sedikitpun juga baik dalam bentuk maupun sifat-sifatnya. Syahadat merupakan rukun yang paling penting dalam Islam. 2. Shalat![]() Seorang muslim melaksanakan shalat wajib 5 waktu dalam sehari. Setiap shalat hanya membutuhkan waktu 5 menit. Shalat dalam Islam adalah hubungan langsung antara dia dan Tuhannya (Allah) tanpa ada perantara. Istilah anak muda jaman sekarang "curhat". Dengan berdialog langsung dengan Tuhannya, shalat membuat seorang muslim bahagia, tenang, dan nyaman. Shalat dilaksanakan sesuai jadwal yaitu subuh, siang, sore, magrib, dan malam. 3. Menunaikan Zakat![]() Arti sesungguhnya Zakat adalah pensucian dan pertumbuhan. Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta adalah milik Allah. Olehkarena itu kekayaan adalah amanah yang harus digunakan sesuai kehendak Allah. Membayar Zakat artinya memberikan sejumlah persentase tertentu (minimum 2,5% dari harta yang dimiliki selama setahun setara 85 gram emas) kepada golongan yang berhak menerimanya. Ibarat memangkas tanaman, menumbuhkan tunas-tunas baru dan mempercepat pertumbuhan. Pemberian selebihnya disebut sebagai sedekah. 4. Berpuasa di Bulan Ramadhan![]() Setiap tahun di bulan Ramadhan seorang muslim wajib berpuasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari dengan tidak makan, minum dan berhubungan seks. Puasa Ramadhan meskipun baik bagi kesehatan, tetapi secara prinsip dianggap sebagai cara mandiri untuk mensucikan diri dari dosa dan kesalahan. Melalui berpuasa, seorang muslim akan lebih mampu mengendalikan diri untuk menghindari dosa dan kesalahan. 5. Ibadah Haji ke Mekkah bagi yang mampu![]() Pergi haji ke Mekkah adalah kewajiban seorang muslim satu kali seumur hidupnya bagi yang mampu secara fisik dan keuangan. Laki-laki yang berhaji memakai pakaian sederhana yaitu selembar kain putih tanpa jahitan yang meruntuhkan semua perbedaan kelas sosial dan budaya. Semua sama di mata Tuhan. Ritual haji termasuk mengelilingi Ka'bah tujuh kali dan berjalan tujuh kali dari bukit Safa ke Marwa seperti yang dilakukan Siti Hajar ketika mencari air untuk Ismail. Kemudian berkumpul di Arafah dan memohon ampunan Allah. Akhir musim haji dirayakan dengan shalat Iedul Adha dan pemotongan hewan kurban. Wallahu'alam,
Helfia Nil Chalis. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
![]() kirim pesan [email protected]
|