Kekhalifahan Islam dan Nubuwah Rasulullah Tentang Dibukanya Kota Roma dan Konstantinopel oleh Islam10/6/2019 Tidak banyak umat Islam di Indonesia yang mengetahui atau menyadari bahwa Kekhalifahan Islam terus berkembang dan menguasai dunia tidak lama setelah Rasulullah SAW wafat tahun 632 M. Setelah Rasulullah SAW wafat, kekhalifahan dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidiin selama 30 tahun yang ditutup oleh Khalifah Hasan yang hanya berkuasa 6 bulan setelah wafatnya Ali Bin Abi Thalib. Selanjutnya Kekhalifahan diserahkan oleh Khalifah Hasan kepada Muawiyah untuk menghindari perpecahan umat Islam melalui sebuah perjanjian. Muawiyah kemudia mendirikan Kekhalifahan Bani Umayyah yang berkuasa sejak tahun 661 M dan berakhir 749M. Pada tahun 749 M tentara Bani Umayyah dikalahkan oleh tentara Abbasiyah. Setahun kemudian Abbas bin Abi Muththalib mendirikan Kekhalifahan Bani Abbasiyah yang berkuasa sampai tahun 1258 (500 tahun lebih). Runtuhnya Kekhalifahan Bani Abbasiyah setelah serangan Pasukan Mongol yang ketika menang membantai penduduk dan memusnahkan Baghdad. Dua tahun setelah penaklukan itu Kekhalifahan Bani Mamluk Mesir pimpinan Sultan Saifuddin Muzaffar Al-Qutuz mengalahkan pasukan Mongol. Tahun 1301 M Osman Ghazi memproklamirkan diri sebagai Sultan dan mendirikan Kekhalifahan Turki Ustmani. Kekhalifahan Islam mengalami puncak kejayaan di masa Kekhalifahan Turki Ustmani dan baru benar-benar runtuh di tahun 1924 setelah Mustafa Kemal Ataturk berkuasa dan menghapuskan sistem Kekhalifahan Islam dan merubah Turki menjadi Republik Sekuler dengan dia sebagai Presidennya. Ia kemudian mendirikan rezim satu partai yang terus berkuasa hingga tahun 1945. Mustafa Kemal kemudian memulai program revolusioner di bidang sosial dan reformasi politik untuk mensekulerkan Turki. Perubahan perubahannya termasuk emansipasi untuk perempuan, penghapusan seluruh Institusi Islam dan pengenalan pada kode hukum Barat, pakaian, kalender, serta alfabet, mengganti seluruh huruf Arab dengan huruf Latin. Kekhalifahan Islam runtuh bersamaan dengan runtuhnya Kekhalifahan Turki Usmani setelah dalam kurun waktu 1315 tahun (610 M - 1926 M) menguasai dunia. Keruntuhan Kekhalifahan Turki Usmani terjadi bukanlah dengan dikalahkan secara fisik oleh musuh Islam, tetapi melalui upaya perang pemikiran yang dilancarkan oleh tokoh-tokoh di luar Islam terutama kaum Yahudi diantaranya yang bernama Theodore Herzl (1860 - 1904 M) yang belakangan dikenal sebagai Bapak Politik Zionisme Modern. Dia terinspirasi untuk mendirikan sebuah negara bagi ras Yahudi setelah peristiwa Dreyfus tahun 1894 M. Ketika itu bangsa Yahudi mengalami berbagai penindasan di wilayah Kekaisaran Rusia dan Eropa Timur. Dia melakukan sebuah gerakan sehingga menghasilkan Kongres I Zionis di Basel, Swiss tahun 1897. Kelompok Zionis ini menawarkan kepada Khalifah Sultan Abdul Hamid II sejumlah 35 juta lira emas, menjanjikan membangun benteng bagi Kesultanan Turki Usmani dan pelunasan hutang luar negeri agar Sultan agar mencabut larangan bagi Yahudi menetap di Palestina tetapi ditolak mentah-mentah oleh Sultan. Akibat penolakan itu Sultan Abdul Hamid II mendapat serangan fitnah terhadap pribadinya dengan citra buruk sebagai penzina dan kelakuan buruk lainnya melalui media cetak yang masa itu dikuasai oleh Yahudi. Pada saat bersamaan mereka berhasil mempengaruhi dan mendukung salah seorang komandan divisi Sultan Abdul Hamid II di daerah Gallipoli yaitu Mustafa Kemal Ataturk untuk memerdekakan Turki dan membubarkan sistem Kekhalifahan Turki Usmani. Penaklukkan Konstantinopel terjadi di tahun 1453 M dalam masa Kekhalifahan Turki Usmani dengan khalifahnya Sultan Mehmed II atau lebih dikenal dengan Muhammad Al Fatih. Seorang tokoh yang dipahami oleh para ulama sebagai orang yang berhasil mewujudkan nubuwah Rasulullah tentang pembebasan Kota Konstantinopel. Dalam sabdanya, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam menyampaikan kabar gembira kepada para sahabatnya, “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” (HR. Ahmad). Nubuwah Rasulullah inilah yang menjadi inspirasi pejuang-pejuang Islam sepanjang masa untuk merealisasikannya. Lalu dalam riwayat lain, salah seorang sahabat Nabi, Abu Qubail bercerita, “Ketika kita sedang bersama Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia ditanya, ‘Kota manakah yang akan dibuka terlebih dahulu; Konstantinopel atau Roma?’ Abdullah meminta kotak dengan lingkaran-lingkaran miliknya. Kemudian dia mengeluarkan kitab. Lalu ia berkata, ‘Ketika kita sedang menulis di sekitar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau ditanya: Dua kota ini manakah yang dibuka lebih dulu: Konstantinopel atau Roma?’ Rasul menjawab, ‘Kota Heraklius dibuka lebih dahulu.’ Yaitu: Konstantinopel’.” (HR. Ahmad, ad-Darimi dan al-Hakim) Hadis ini mengisyaratkan bahwa kota Roma adalah kota berikutnya yang akan dibuka oleh Islam. Tentu saja ini hanya akan terwujud jika Islam kembali memiliki Kekhalifahan yang kuat bahkan mungkin lebih kuat dari Kekhalifahan Islam di masa lalu. Wallahualam. Sumber: Wikipedia, Kiblat.net Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com
0 Comments
Kisah seorang hamba Allah yang berjuang membersihkan diri dari dosa yang terlanjur dibuatnya10/4/2019 Salah satu sifat Allah adalah Al Quddus yang artinya Maha Suci. Maka seorang hamba Allah yang ingin meneladani sifat Allah Al Quddus ini hendaklah berusaha dengan sungguh-sungguh dan sekuat-kuatnya membersihkan dirinya dari dosa. Sebuah kisah teladan mengenai seorang hamba Allah yang terlanjur membuat dosa yang layak diambil ibrahnya seperti dikutip dari sebuah buku karangan Ibnul Jauzi, "Air Mata Cinta Pembersih Doa," hal 104-5. Berikut kisahnya. Sewaktu tersesat dalam perjalanan, aku melihat sungai lalu menceburkan diri ke dalamnya. Tiba-tiba ada buah safarjal terbawa air. Aku mengambilnya untuk berbuka puasa. Setelah memakannya, aku menyesal. Dalam hati aku berkata, "Aku telah berbuka dengan sesuatu yang bukan milikku." Pagi harinya aku berjalan. Aku masuk ke kebun tempat keluarnya aliran sungai. Di sana aku bertemu dengan seorang tua. Aku berkata, "Wahai Syaikh, kemarin keluar buah safarjal dari kebunmu ini. Aku mengambil dan memakannya. Aku menyesal. Oleh karena itu, barangkali engkau sudi menghalalkannya untukku." Namun orangtua ini menjawab, "Aku hanya pekerja di kebun ini. Selama 40 tahun di sini, aku pun tidak pernah memakan buahnya secuil pun. Aku tidak memiliki apa-apa di kebun ini." "Kalau begitu, ini kebun siapa?" tanyaku. "Kebun ini milik dua orang bersaudara yang tinggal di daerah sana," ujarnya. Akupun pergi ke tempat yang dimaksud. Aku bertemu dengan salah seorang pemilik kebun. Aku bercerita tentang apa yang telah terjadi. Alhamdulillah, dia menghalalkannya untukku. "Setengah kebun ini milikku. Engkau halal memakannya," ujarnya ketika itu. "Lalu di mana aku bisa menemukan saudaramu?" tanyaku lagi. Maka, diapun menunjukkan suatu tempat kepada ku. Segera saja aku menemuinya dan menceritakan kepadanya apa yang terjadi. Dia bersumpah, "Demi Allah, buah itu tidak halal kecuali dengan satu syarat." Apa syaratnya?" tanyaku. Dia menjelaskan, "Aku akan menikahkanmu dengan putriku dan memberimu uang 100 dinar." "Ampun. Aku tidak bisa. Bukankah engkau tahu apa yang telah menimpaku karena buah itu? Halalkanlah dia untukku." "Tidak, demi Allah aku tidak akan menghalalkan, kecuali engkau mau melakukan syarat tersebut," tegasnya. Melihat keteguhan si pemilik kebun, sang hamba Allah akhirnya bersedia melakukan apa yang diminta. Orang itu kemudian memberinya 100 dinar dan berkata, "Berikanlah kepadaku berapapun besarnya dari uang itu sebagai mahar putriku." Dan, sang hamba Allah inipun menyerahkan semua uang itu sebagai mahar. "Jangan semuanya, ambillah sebagian!" ujarnya. Dia kemudian menikahkan anaknya dengan lelaki ini. Orang-orangpun ribut mencela apa yang dilakukan si pemilik kebun. "Sejumlah pejabat dan tokoh ternama telah melamar putrimu, tetapi tidak satupun yang engkau terima. Mengapa engkau menyerahkannya kepada lelaki miskin seperti dia?" keluh mereka. "Ketahuilah saudaraku, yang aku inginkan adalah sikap wara' dan ketaatan dalam beragama. Orang ini adalah hamba Allah yang saleh," ujarnya mantap. Dikutip dari Buku Asmaul Husna, Aa Gym, hal 39 - 41. Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com Kaum Quraisy di awal masa dakwah Rasulullah SAW sangat berpengaruh di Mekkah tetapi sangat keras pula menentang dakwah beliau. Tekanan demi tekanan terus dilancarkan kepada Rasulullah SAW sampai berupa caci maki dan penghinaan. Padahal sebelum amanah diberikan Allah SWT ke pundak beliau untuk menyebarkan Islam, beliau dikenal oleh penduduk Mekkah sebagai seorang Al Amin (yang terpercaya). Suatu ketika saat Rasulullah SAW handak memasuki Ka'bah, beliau dicegat oleh penjaga Ka'bah, yaitu Usman bin Thalhah. Beliau dibentak dan dimaki-maki. Namun, dengan tenang Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Usman, mungkin suatu saat kunci itu (kunci Ka'bah) akan berada dalam genggaman tanganku, dan aku akan meletakkannya di manapun aku suka!". Mendengar itu Usman lalu berkata dengan kasar, "Jika itu benar, Quraisy betul-betul akan hancur dan terhina!". "Tidak, bahkan mereka akan makmur dan terhormat pada waktu itu," jawab Rasulullah SAW. Peristiwa itu terjadi ketika permusuhan dan perlawanan kaum musyrik Quraisy kepada Rasulullah SAW atas kegiatan dakwah beliau sedang dalam puncaknya. Meskipun begitu, lontaran caci-maki sekasar apapun dijawab Rasulullah SAW dengan tetap tenang dan sansun. Beliau mampu mengendalikan dirinya dengan sangat sempurna. Rasulullah SAW mengucapkan itu sebagai gambaran betapa keyakinan beliau atas kepastian pertolongan Allah dan janji Allah. Benar saja, janji Allah SWT tidak pernah meleset. Pada waktu penaklukan Mekkah, beliau benar-benar memegang kunci Ka'bah tanpa ada seorangpun yang mampu mengambilnya. Saat itu beliau bisa memberikannya kepada siapa saja yang dikehendakinya. Namun, Rasulullah SAW ternyata kemudian menyerahkan kunci itu kepada Usman bin Thalhah dan mengingatkannya tentang apa yang dulu pernah dikatakan kepadanya. (HR AL Bukhari, dalam Zaddul Ma'ad, Ibnul Qayyim Al Jauziyah). Dikutip dari buku Asmaul Husna, AA Gym, hal. 30 - 31. Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|