BERPIKIR POSITIP ITU ADALAH MELIHAT SEMUA HAL ITU BAIK DAN BAGUS
Kita sering dengan mudahnya mengatakan berpikir positip itu sekedar kebalikan dari berpikir negatip tanpa benar-benar memahami bagaimana menerapkannya dalam keseharian kita. Ternyata berpikir positip itu mudah jika sudah dibiasakan. Jika tidak, maka betapa sulitnya pikiran ini diajak untuk selalu berpikir positip. Oleh karena itu ada baiknya kita belajar berpikir positip dari seorang Guru Kehidupan bernama Pak Bagus berikut ini. Pak Bagus adalah seorang guru yang sangat ceria, menyenangkan dan kocak. Siapapun yang berada di dekatnya akan merasa nyaman dan gembira. Pak Bagus seorang guru yg unik. Mirip seperti Pak Tino Sidin yg dulu pernah mengajar anak-akan menggambar di TVRI. Pak Tino Sidin selalu memuji gambar hasil karya semua anak-anak yg bagaimanapun bentuknya dengan pujian “bagus”. Pak Bagus juga begitu. Ia selalu berkata, "Bagus itu..!" untuk segala hal. Di matanya segala hal yang terjadi di dunia ini adalah "Karunia" dari Allah Swt. Baginya Allah itu bisa berbuat sekehendak Nya, tetapi Allah mendahulukan sifat KASIH dan SAYANG Nya dari pada sifat Allah yg lain. Pak Bagus berkeyakinan bahwa apa yg terjadi adalah bentuk kasih dan saying Allah kepada mahluk ciptaan Nya. Hanya saja banyak di antar mahluk yg tidak memahaminya. Hujan..? "Bagus itu, banyak berkah, saatnya berdoa". Sakit..? "Bagus itu, saatnya untuk beristirahat, lebih dekat dengan Allah." Tidak naik kelas..? "Bagus itu, jadi kamu bisa belajar lebih dalam." Dipecat..? "Bagus itu, saatnya belajar sungguh-sungguh untuk menjadi pengusaha.." Disisi lain, ia seorang perfeksionis luar biasa. Ia bisa melihat kesalahan sampai sekecil apapun. Tetapi berbeda dengan guru lain, ia tak pernah marah jika menemukan kesalahan-kesalahan itu dari murid-muridnya. Ia akan memberi masukan untuk perbaikan dengan sangat teliti dan jeli. "Tulisan kamu bagus itu. Kamu cukup kritis dan analitis. Supaya lebih sempurna, coba pelajari bagaimana cara memilih dan menyusun kata-kata agar lebih meyakinkan". Kata-kata "Bagus itu" tak pernah ketinggalan dari lisannya. Baginya semua murid punya kelebihannya masing-masing Tak ada yang bodoh, tak ada yang kurang ajar. Murid-muridnya hanya butuh waktu untuk memahami dan berlaku sopan dan santun. Ada yg cepat, ada yang sedang dan ada yg lambat. Tetapi baginya semua bagus dan bisa dibantu untuk menjadi "lebih bagus lagi". Pak Bagus menganggap perannya sebagai seorang guru justru disini yaitu untuk memberdayakan muridnya agar bisa mengeluarkan potensi terbesarnya. Sebagai guru ia memilih untuk menjadi fasilitator, bukan instruktur. Ia memilih untuk bertanya, bukan memerintah. Ia memberdayakan, bukan mengoreksi. Begitupun terhadap semua temannya, Pak Bagus melakukan hal yang sama juga. Tidak ada korban gossip dimatanya, karena semua orang "bagus" dan "hebat." Ia bisa melihat kebaikan dari semua hal sampai hal terkecil sekalipun. Pak Bagus tidak ganteng, tapi melihat wajahnya semua orang merasa teduh. Wajah yang selalu tersenyum. Ia tidak kaya raya, tapi ia selalu sejahtera, selalu bisa berbagi dan menempatkan tangan di atas. Rejekinya ada saja. Seakan keberuntungan selalu ada dipihaknya. "Hoki", kata orang. Ia jarang sakit dan keluarganya pun jarang sakit. Jadi sebagai keluarga, hemat sekali mereka. Itulah dia Pak Bagus, sebuah karunia bagi semua yang ada di sekitarnya. Karena ketika berada di dekatnya, kita tak bisa mengeluh, tak bisa bergossip, tak bisa marah, toh itu semua akan dijawab dengan, "Bagus itu..!" Begitulah sahabat semua. Jika saat ini sahabat ingin berkeluh kesah, cobalah bayangkan sahabat berada di samping Pak Bagus ini yang akan mengatakan kepada sahabat "Bagus itu..!". Langsung saja sahabat katakan dalam hati perkataan yg sama: “Bagus itu...!”. Nanti pikiran sahabat akan langsung mencerna dan mencari jawabannya sendiri: "bagusnya di mana ya..?". Otak kita pintar kok. Ia akan bekerja menyesuaikan diri dengan kata-kata kita..! Kalau ada orang mau ngegosip di dekat kita, langsung jawab: "Bagus itu. Kita bisa ambil hikmahnya. Sekarang kamu punya jalan untuk dapat pahala kan..?" Kalau ada yang kesal gara-gara kehilangan barang, katakana: "Bagus itu. Siapa tahu kamu kurang sedekah. Bagus cuma kehilangan barang itu. Kalau Tuhan ambil yang lebih besar bagaimana..?" atau: “Harta yang berkurang itu lebih berkah”. Semua bagus...! Allah telah menuliskan segala sesuatu ketentuan-ketentuannya secara rinci sebelum alam semesta ini diciptakan Nya. Semuanya untuk kebahagiaan mahluk ciptaan Nya. Dialah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sebagai mahluk ciptaan Allah, kita hanya dituntut untuk mematuhi ketentuan-ketentuan Nya saja. Jika kita tunduk pada ketentuan Allah dijamin selamat dan pasti bahagia. Mungkin suatu ketika kita merasa sulit menemukan jawaban tentang sebuah peristiwa yg menimpa kita. Pada saat itu kita hanya berlu bersabar dan terus bersangka baik atas ketentuan Allah itu. Insya Allah itu akan berbuah kebaikan dari arah yg sama sekali tidak kita perkirakan sebelumnya. Helfia Nil Chalis Terinspirasi dari sebuah tulisan anonim di WA Group. www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com www.HelfiaStore.com
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|