Bertawakkal kepada Allah lebih terasa dibutuhkan dalam prakteknya ketika kita sedang merintis usaha sendiri. Berbeda dengan ketika bekerja di sebuah perusahaan dan mendapatkan gaji tetap. Praktek bertawakkal kepada Allah ketika setiap bulan kita merasa memiliki jaminan mendapatkan uang gaji dalam jumlah tertentu, tentu sulit dilakukan. Bahkan sering kali kita tidak merasa perlu untuk mempraktekkan ajaran Islam untuk bertawakkal kepada Allah.
Saat merintis usaha sendiri, tidak ada jaminan sama sekali apakah ikhtiar kita akan memberikan hasil seperti yang kita harapkan. Meskipun kita memiliki ilmu bisnis yang mumpuni sekalipun, terlalu banyak faktor yang dapat menyebabkan ikhtiar kita tidak berhasil seperti yang kita harapkan. Di sinilah pentingnya praktek bertawakkal kepada Allah seperti yang diajarkan Rasulullah dalam Islam. Sesungguhnya apapun ikhtiar yang kita lakukan, hanya jika Allah mengijinkan barulah ikhtiar kita itu bisa menjadi penyebab keberhasilan kita mencapai apa yang kita cita-citakan. Kita sering melupakan faktor diskresi Allah ini. Kita sering merasa berhasil disebabkan ikhtiar yang kita lakukan. Sehingga tak jarang kita merasa bangga berlebihan ketika ikhtiar kita membuahkan kesuksesan. Sebaliknya kita merasa rendah diri ketika ikhtiar maksimal yang kita lakukan menemui kegagalan. Jika kita menyadari dan meyakini sepenuh hati bahwa pada hakekatnya Allahlah yang mengijinkan apakah ikhtiar kita itu akan menjadi penyebab kesuksesan atau tidak, maka kita terhindar dari perasaan sombong atau rendah diri ini. Allah pun lebih menyukai hamba Nya yang memiliki sifat demikian. Dalam surah Al Ikhlas, Allah memerintahkan kita untuk mengatakan bahwa Allah itu Esa, Allah itu tempat bergantungnya segala sesuatu. Maka marilah kita katakan sekarang bahwa Allah memang Esa dan tidak ada yang bisa eksis tanpa Allah. Tidak ada yang bisa terjadi tanpa ijin Allah. Apakah itu yang menurut manusia disebut BAIK ataupun BURUK, semuanya terjadi dengan ijin Allah. Tentu saja ada hal yang dikatakan oleh manusia sebagai BAIK atau BURUK yang mendapat ridho dari Allah dan ada juga yang tidak diridhoiNya meskipun diijinkanNya untuk terjadi. Mengapa Allah mengijinkan sesuatu yang menurut akal manusia sebagai hal yang BURUK? Allah mengetahui segala yang nampak maupun tersembunyi, sedangkan kita tidak. Jika setiap perbuatan salah atau jahat Allah langsung memberi hukuman, maka tidak akan tersisa seorang manusiapun di muka Bumi ini. Allah menunda hukuman final sampai hari pengadilan untuk memberi kesempatan manusia bertobat, menyadari kesalahannya, memperbaikinya dan menyempurnakan amal-amal solehnya. Manusia terbaik bukanlah mereka yang tidak pernah berbuat salah. Manusia terbaik adalah mereka yang segera menyadari kesalahannya dengan bimbingan Allah dan bertobat serta memperbaikinya. Allah telah memberi amanah kepada manusia muslim untuk menjadi khalifah Nya di muka bumi sehingga mampu menjadikan diri mereka sebagai rahmat bagi semesta alam ini. Kita memiliki kemampuan, tetapi apakah kita punya cukup kemauan? Allah menyaksikan setiap apa yang kita lakukan. Wallhu a'lam. Helfia Nil Chalis
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|