Tanda-tanda akhir jaman seperti yang dinubuatkan Rasullullah Muhammad SAW sudah semakin jelas. Sejak Rasulullah diutus Allah untuk menyampaikan risalah Islam sebagai utusan Allah yang terakhir di muka bumi, sejak itu sesungguhnya sudah merupakan pertanda kiamat amat dekat waktunya. Saat huru-hara menjelang kiamat itu Allah membiarkan muncul Dajjal untuk menjadi batu ujian bagi umat Islam tentang keteguhan iman mereka masing-masing. Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk selalu berdoa setelah tahiyat akhir dalam setiap shalat kita agar dilindungi Allah dari azab neraka jahannam, azab kubur, dan kejahatan Dajjal Al Masih. Berikut ini sekelumit penjelasan berdasarkan apa yang disampaikan Rasulullah tentang Dajjal kepada kita umat Islam.
- Bisa menurunkan hujan. - Bisa menghidupkan orang yang sudah mati. Bagaimana Dajjal bisa keliling dunia cuma dalam waktu 40 hari?
Dajjal itu penipu besar. Sebagian besar pengikutnya adalah wanita dan kanak-kanak, karena mereka itu mudah diperpedaya.
Waktu Dajjal keluar nanti, masing-masing harus melindungi diri sendiri. Karena tak seorang pun bisa membantu.
0 Comments
Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. (Qur'an Surah Al-Ma'idah - 5:82). Dr. Maurice Bucaille adalah seorang yang berprofesi sebagai ahli bedah. Ia juga seorang sarjana ternama. Agar bisa membaca Qur'an dalam bahasa teks aslinya, mempelajari artinya dan memaknainya melalui akses langsung kepada komentar-komentar lama dan modern, dia mengabdikan dirinya untuk mempelajari bahasa Arab pada usia lima puluh tahun. Setelah itu, ia memulainya dengan mencoba merekonsiliasi kebenaran ilmu pengetahuan yang telah terbukti dengan aksioma keagamaan. Sebagai hasilnya, dia menulis bukunya yang terkenal "QURAN, BIBLE AND SCIENCE" tahun 1976, yang menyebabkan kehebohan di lingkungan akademisi tingkat tinggi - khususnya di dunia Kristen. Setelah mempelajari lebih mendalam Islam dan Qur'an, ia telah menulis buku lain berjudul "THE ORIGIN OF MAN" (Asal usul manusia). Buku ini mengandung penjelasan-penjelasan Qur'an atas beberapa pertanyaan yang sudah ada lebih awal daripada masa ketika pertanyaan-pertanyaan itu secara logis dan memuaskan dapat dijawab dengan hasil eksperimen ilmu pengetahuan yang sepenuhnya sesuai dengan penjelasan Qur'an sekitar 1500 tahun sebelumnya. Gereja mengetahui dan menerima riset-riset Dr. Bucaille sebagai sebuah kontribusi berharga terhadap ilmu pengetahuan manusia dan sang penulis menjadi terkenal di seluruh dunia, seperti Cambridge, dan Universitas Oxford di Inggris serta Yale dan Harvard di Amerika. Ia diundang untuk memberikan kuliah tambahan di institusi akademis mereka. Dengan petunjuk pemikiran Qur'annya, dan pendekatan pandangannya yang tidak berprasangka dan realistis terhadap pemikiran Qur'an, dan dengan pendekatan diskusi dan riset yang tidak berprasangka dan realistis, Dr. Bucaille telah membuat sejumlah sarjana tingkat tinggi untuk sepakat dengannya dan untuk mengikuti pandangannya bahwa Qur'an adalah sebuah wahyu ilahi, tidak ditulis oleh manusia manapun dan sesungguhnya sebuah buku yang diturunkan dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Nabi Terakhir Nya Muhammad, SAW. M. Bucaille memandang bahwa penemuannya ini menjadi penyebab dari ketakutan dan kekecewaan sarjana-sarjana barat karena telah termakan propaganda fiksi dan salah terhadap Islam dan Nabinya oleh pendeta Kristen dan terbiaskan oleh penulis-penulis barat. Orang-orang seperti ini tidak bisa mempercayai bahwa Qur'an adalah satu-satunya naskah yang tetap suci dan bebas dari segala tambahan-tambahan, perubahan-perubahan dan interpolasi-interpolasi sehingga tetap terjaga kemurniannya untuk membimbing kemanuasiaan di segala jaman, tempat dan dalam setiap krisis. Selama lebih 1400 tahun Qur'an telah menjadi satu-satunya rumah harta karun pengetahuan keagamaan dan kosmik tentang alam semesta dan kehidupan itu sendiri. Kemanusiaan belumlah maju ke tahap di mana ia dapat sepenuhnya menjadi sesuatu yang memiliki pengetahuan detil mengenai segala hal dengan semua mutiara dan permata kebijaksanaan dan kebenaran, seperti yang dikumpulkan dalam keajaiban aksara ini, keunggulan dan kemurnian akademik yang tidak bisa ditandingi bahkan dalam satu kalimat kecil oleh raksasa sastra dahulu kala, meskipun tantangan terbuka untuk itu. Mari kita simak wawancara Dr. Maurice Bucaille yang saya salin dari terbitan Islamic Bulleting tahun 1972 berikut ini: Q: Apa yang mendorong anda secara memaksa untuk mempelajari Qur'an dan naskah-naskah lainnya, dan mengapa? A: Seperti semua pria Perancis lainnya, saya dulu juga pada awalnya mempunyai pandangan bahwa Islam adalah agama yang diajarkan dan diperkenalkan oleh seorang pria genius dan memiliki kecerdasan luar biasa, yang dikenal dengan nama Muhammad (SAW). Lima puluh tahun yang lalu, dengan rahmat Tuhan, saya menjadi resmi berprofesi sebagai ahli bedah, dan biasa berdiskusi dan membandingkan Islam dan Kristen dengan pasien-pasien saya yang datang untuk berkonsultasi dengan saya (dan dengan teman-teman saya sesama ahli bedah). Saya diberitahu oleh mereka bahwa pengetahuan Islam dan tentang kedisiplinan Islam saya pada waktu itu sangat jauh keliru. Pada awalnya saya cenderung meragukan pernyataan mereka, tetapi sekarang dan selanjutnya beberapa orang memberikan ayat-ayat Qur'an yang asli dan aktual yang berbeda dengan referensi saya, dan saya terpaksa merevisi kesimpulan-kesimpulan saya. Dan, sebagai hasil dari revisi dan review, saya merasa bahwa dulu itu merekalah yang benar dan sayalah yang keliru. Saya menemukan bahwa guru-guru saya dulu mempunyai sebuah pendekatan yang keliru terhadap permasalahan ini dan telah mempengaruhi saya dengan informasi yang tidak benar. Pengetahuan saya tentang Islam, sebelumnya hanya terbatas pada informasi di radio dan televisi, artikel-artikel yang diterbitkan berbagai majalah dan diproduksi ulang dalam buku-buku yang bias. Tetapi saya bingung, apa yang harus saya lakukan? Bagaimana saya harus mengubah posisi saya dan memperbaiki pemahaman saya? Q: Kapan hal itu terjadi? A: Setelah Konferensi Vatikan ke 8 tetapi sebelum kelahiran sikap toleransi pada sebagian sarjana-sarjana Eropa yang menghasilkan pemikiran-pemikiran tanpa bias, yaitu sebelum 1926, ketika perseteruan sarjana-sarjana Muslim dan Kristen berada pada puncaknya dan tidak ada harapan terjadinya dialog langsung antar mereka. Q: Bagaimana anda bereaksi terhadap keadaan ini? A: Hanya ada satu jalan terbuka untuk saya, yaitu dengan belajar bahasa Arab sehingga saya bisa mempelajari Kitab Suci, Qur'an, dalam bentuk aslinya dan mencoba mendapatkan maknanya secara langsung. Saya abdikan dua tahun berikutnya untuk menjalankan tugas ini ketika saya memiliki pengetahuan bahasa Arab yang memadai (dalam bahasa dan literatur) untuk bisa membuat studi yang bisa diandalkan dari Qur'an dengan jujur dan juga secara akademis. Q: Dan apa hasilnya hal ini bagi anda? A: Saya kemudian mengetahui bahwa Qur'an adalah "Karya Allah" dan belum pernah ditulis oleh manusia manapun. Saya juga yakin bahwa Muhammad (SAW) adalah benar Utusan Tuhan. Q: Dunia sekarang merayakan seratus tahun Darwin, apakah anda percaya pada teori Darwin atau tidak? A: Tidak, saya menentangnya dengan keras. Teori Darwin keseluruhannya didasarkan pada konsep yang salah dan sama sekali bukan pada hasil riset ilmu pengetahuan yang bisa membuktikan bahwa ada sedikit hubungan antara manusia dan teori evolusi spesies sebagaimana yang dikemukakannya. Pada kenyataannya pandangannya tak lain hanyalah perhitungan keliru atas dasar pemikiran yang murni materialistis. Buku saya yang terbaru (Origin of Man) memuat sebuah pasal sanggahan terhadap Darwin dan pandangan-pandangannya. Q: Apakah anda berpendapat bahwa Darwin sadar atas kesalahannya? A: Iya, saya pikir dia tahu kesalahan yang dibuatnya. Para sarjana yang mengagungkan materialisme, mengemukakan segudang teori, sebagian besar keliru, dan yang lebih lucu lagi adalah bahwa mereka sadar atas kesalahan mereka. Tetapi, sebagai seorang materialis, mereka bersikukuh pada sikap keliru mereka sendiri. Dalam buku saya saya mengkritik beberapa sarjana, beberapa diantaranya pemenang Nobel. Q: Apakah Anda pikir tulisan-tulisan Anda berkumandang langsung pada orang-orang di luar Perancis? A: Iya. Baru-baru ini, hanya beberapa hari yang lalu, saya mengunjungi negara-negara Afrika Utara dan Afrika Barat, dimana saya berulangkali dipanggil untuk menghadiri sejumlah pertemuan dengan orang-orang terpelajar termasuk para sarjana mengenai "Origin of Man" dan tentang buku pertama saya: the Qur'an, Bible and Science. Pandangan-pandangan saya diuji silang dengan beberapa unsur yang sangat berkualitas bahkan bermusuhan. Setelah itu, tak terhitung mahasiswa dan sarjana yang menghubungi dan mengucapkan selamat kepada saya. Mereka menyatakan bahwa, setelah mendengarkan saya, mereka untuk pertama kalinya bisa merasakan yakin akan kebenaran pernyataan-pernyataan Qur'an tentang penciptaan alam semesta dan asal-usul manusia. Beberapa diantara mereka dengan jujur mengakui bahwa tulisan-tulisan saya dan kuliah-kuliah saya telah memulihkan keyakinan dan iman dalam diri mereka dan beralih menjadi Muslim sejati, yang benar-benar merasakan sholat mereka sebagai penghibur dan penyejuk hati. Mereka menyatakan bahwa kesemuanya disebabkan teori-teori keliru dari mereka yang disebut sarjana-sarjana barat yang teori-teorinya sudah dianggap sebagai kebenaran injil. Q: Apa putusan ilmu pengetahuan pada Manusia; dan mengapa ada konflik antara ilmu pengetahuan dan agama dalam hal ini? A: Dalam buku saya, "Origin of Man", saya telah berusaha untuk menjelaskan apa yang meragukan dan apa yang terbukti sesuai dengan temuan-temuan ilmiah. Saya juga telah berhadapan dengan teori-teori yang sebelumnya didukung oleh para sarjana, tetapi sekarang pijakan teori mereka yang sangat mendasar sedang terbongkar dan terbukti tanpa memiliki pijakan ilmiah yang kuat. Tahun 1851, Darwin menerbitkan buku pertamanya, "Origin of Species". Di dalamnya dia menunjukkan bahwa "Semua binatang dapat menjadi orangtua diantara mereka sendiri", tetapi dia tidak bersusah-payah mendemonstrasikan dan membuktikan secara ilmiah pandangannya bahwa "Silsilah Manusia" berlanjut dari kera. Q: Jadi siapa yang bertanggungjawab mengajukan teori sembrono ini? A: Faktanya bahwa beberapa orang lain melakukan perubahan dan mencerna teori-teorinya tanpa pernyataan, menuduh pernyataan-pernyataan keliru kepada Darwin yang menganggap bahwa "Manusia berevolusi dari kera". Meski begitu, Darwin juga tidak peduli dengan catatan-catatan salah yang ditujukan kepadanya karena dalam hal inilah pertentangan terjadi antara pendukung teori Darwin dan Rohaniawan. Itulah sebabnya sekarang penting menarik garis demarkasi antara hasil-hasil penyelidikan ilmiah dan pandangan-pandangan sembarangan dari sarjana seperti Darwin. Q: Dengan wacana ilmiah seperti ini, perdebatan dan diskusi bahkan Kitab Suci, diajukan pada tes ilmiah sehingga membuka kelemahan-kelemahan mereka. Dengan demikian, mungkin kita bertanya apakah Anda menjumpai beberapa anomali seperti itu di dalam Quran, yaitu di mana pernyataan dan penjelasannya bertentangan dengan temuan-temuan ilmiah? A: Kitab Suci non-Muslim telah disalin dan diteruskan dari generasi ke generasi dan melalui kepribadian yang berbeda. Dokumen terlama seperti ini adalah "Jehovah", yang ditulis sekitar abad ke 9 Sebelum Masehi. Buku ini, meskipun tidak tebal, masih menjadi dokumen sejenis paling komprehensif. Buku kedua (Scrodotal), meskipun dianggap sebagai Pengantar Injil, beredar pada 600 tahun Sebelum Masehi. Buku ini menjelaskan tentang penciptaan alam semesta dan kehadiran manusia di Bumi serta kisah-kisah tentang peristiwa-peristiwa setelah itu. Injil datang setelah itu, tetapi buku-buku "Perjanjian Baru" tidak memperjelas masalah tentang manusia. Buku ini mengulangi pernyataan-pernyataan di "Perjanjian Lama" seperti diambilkan oleh St. Luke. Quran muncul enam ratus tahun setelah Yesus dan menyajikan materi berharga tentang manusia dan ciptaannya yang sangat sedikit disinggung dalam "Perjanjian Lama" maupun "Perjanjian Baru" dan kitab suci lainnya. Lebih-lebih lagi dalam hal ini tidak seperti Injil Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Qur'an sama sekali bebas dari kesalahan dan interpolasi. Q: Menurut anda, apa penyebab utama banyaknya kesalahan-kesalahan di dalam kitab suci - kitab suci lain? A: Pengumpul Kitab-kitab Suci, dalam kesombongan mereka, diduga telah mengumpulkan mereka atas dasar wahyu ilahi. Namu semua usaha mereka adalah pengulangan atas pemikiran paling santer di jaman mereka. Mereka menyajikan konsepsi manusia dan fenomena ciptaannya seolah-olah itu berasal dari Tuhan sendiri, meskipun sebenarnya hanya cerminan dari tradisi ritual dan persepsi yang sangat terkenal di jaman itu. Fakta ini diakui secara bulat oleh ahli tafsir Injil, baik Katolik Roma maupun Protestan. Q: Apakah gereja juga mengakui fakta ini dan menyetujui pandangan ini? A: Iya betul. Gereja betul menerima kebenaran ini yang dituangkan dalam pendahuluan konferensi Vatican ke dua, yang diadakan untuk mengumumkan "Sifat Revolusioner Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru". Mereka mengakui bahwa sebagian dari Injil memiliki cacat dan bertentangan dalam pemaknaan. Q: Apa pandangan anda tentang Qur'an dalam hal ini? A: Sekarang ini sebuah hal yang sama sekali berbeda sifatnya. Semua ahli Qur'an secara bulat menyepakati bahwa Qur'an adalah "Firman Tuhan" yang diwahyukan kepada Utusan Terakhir Nya Nabi Muhammad SAW melalui Jibril (Malaikat Pembawa Wahyu). Saya sudah mempelajari buku ini (Qur'an) dengan sangat hati-hati dan belum pernah menemukan satu kalipun kesalahan ilmiah di manapun di dalamnya. Sebaliknya, saya telah merasakan bahwa kebenaran (lebih tinggi) dan kenyataan-kenyataan sebagai bawaan Teks Qur'an telah sepanjan sejaran 1400 tahun, melampaui kemampuan pemahaman manusia biasa, merupakan bukti positip bahwa Qur'an adalah Firman Tuhan dan dia (di manapun) melampui potensi intelektual manusia biasa; baik dia seorang yang ahli luar biasa atau seorang filsuf berkaliber tertinggi sekalipun, yang tidak selalu bisa menjelaskan kebenaran alamiah yang diwahyukan di dalam Qur'an. Apa yang nyata menjadi pertentangan dengan kebenaran ilmiah adalah anggapan Injil bahwa meskipun kehidupan meletus dalam bentuk berbagai spesies, yang telah bertahan, belum ada evolusi atau perbaikan dalam fungsi mereka. Di lain pihak, menurut Qur'an, manusia telah melakukan pelanggaran melalui perubahan-perubahan raksasa dalam perjalanan sejarah kemanusiaan. Saya merasa sangat perlu menginformasikan dunia Kristen mengenai kelemahan serius dalam Injil ini. Karena kebetulan tidak memihak, jujur dan sangat vokal dalam studi saya, saya telah berulang kali dipanggil dari waktu ke waktu untuk mengekspresikan pandangan saya mengenai hal ini sebelum pertemuan-pertemuan terhormat. Pada semua kesempatan seperti itu, saya selalu berurusan dengan subjek dari sudut pandang ilmiah, mengabaikan konteks keagamaan atau teologis. Apa pun yang tampaknya meragukan atau cocok untuk penyelidikan lebih lanjut, saya telah mencoba untuk meletakkannya di batu ujian dan tidak mengizinkan untuk lolos tanpa diuji. Q: Apakah anda telah memeluk agama Islam? A: Saya ingin menjelaskan bahwa sebelum saya belajar huruf pertama Bismillah pun, saya sudah yakin bahawa Tuhan adalah unik dan Maha Kuat dan ketika Tuhan membimbing saya untuk mempelajari Qur'an, nurani saya menjerit bahwa Al Qur'an adalah Firman Tuhan yang diwahyukan kepada Nabi Terakhir Nya Muhammad SAW. Dalam buku saya "Quran, Bible and Science," saya telah mengatakan fakta-fakta ini dan buku itu langsung sukses di seluruh dunia Kristen. Dalam buku ini saya telah mengabdikan diri untuk mendiskusikan semua masalah dari sudut akademis murni, bukan dari sudut keyakinan atau kepercayaan yang hanya akan mengungkap keyakinan pribadi saya. Hal ini karena saya ingin dunia mengenal saya sebagai akademisi dari pada teolog. Tentang keyakinan dan kepercayaan saya, Tuhan tahu apa yang ada dalam hati seseorang. Saya yakin bahwa jika saya mengidentifikasi diri dengan kepercayaan apa pun, orang akan selalu menjuluki saya sebagai salah satu milik kelompok ini dan itu dan merasa bahwa apa pun yang saya katakan atau lakukan, saya melakukannya hanya dari sudut kelompok keyakinan ini dan itu. Saya tahu teman-teman saya dengan sangat baik dan memahami mentalitas mereka juga dengan sangat baik. Saya ingin menjamin mereka bahwa semua pernyataan saya didasarkan pada pengetahuan ilmiah dan bukan dari dogma agama. Q: Ini ok, tetapi karena anda sudah mengacu pada kesadaran lengkap Allah dengan apa yang ada dalam hati seseorang, mungkin kita bertanya apa pendapat Anda tentang hati manusia? A: Hati bukanlah sebuah organ tubuh yang jelas dan mudah dikenali. Hati adalah tempat tinggal iman dan sumber cahaya abadi. Q: Apa pandangan Anda terhadap misi Islam dan masa depannya di dunia barat? A: Metoda terbaik adalah mendekati orang melalui bahasa mereka sendiri. Saya menggunakan bahasa dunia dalam cakupan terluasnya, yaitu komprehensif dari semua faktor yang ada untuk membuat bahasa apapun lengkap dan ekspresif menurut pandangan dan keyakinan masyarakat. Prinsip-prinsip dan aturan-aturan terhadap hal yang anda mengajak mereka untuk memperhatikannya, harus dipresentasikan dengan gaya yang anda kenal dan yang populer di antara mereka. Dalam buku saya "Quran Bible and Science", saya mengambil gaya baru untuk memperkenalkan pembaca dengan kebenaran-kebenaran Qur'an dan untuk memahami nilai hakiki Al Qur'an. Sudut pandang saya yang objektif dan tidak memihak ini memberi dorongan terhadap meluasnya peredaran buku-buku saya. Pertama, saya mencoba untuk mencari titik pusat perhatian umat Kristiani dan gaya yang menarik bagi akal sehat mereka. Kemudian saya meraih kesuksesan ini. Setelah penerbitan buku-buku ini saya menerima sejumlah surat dari akademisi besar dan ahli-ahli penelitian dan juga orang biasa yang menyatakan ketertarikan mereka terhadap studi saya tentang Al Qur'an dan menghargainya. Mereka merasa puas dengan pandangan-pandangan saya tentang Injil dan setuju dengan kelemahan-kelemahan yang saya tunjukkan. Pernah sekali saya menjamu beberapa warga Kristen di rumah di mana mereka mengungkapkan ketakjuban mereka ata literatur yang saya hasilkan mengenai Islam dan menanyakan nama-nama penafsirnya untuk mendapatkan informasi yang benar tentang itu. Q: Apa kegiatan anda sekarang? A: Kami sekarang mencoba memproduksi sebuah film tentang "Science, the Quran and the Origin of Man". Sebenarnay saya saya punya teman-teman dekat di Malaysia. Dakwah Islamiah cabang provinsi telah meloloskan sebuah resolusi untuk memproduksi sebuah film tentang Qur'an dan direktur produksinya mengunjungi Paris untuk mempersiapkan perencanaanya. Film ini akan dibuat dalam Technicolor. Panjangnya lima puluh lima menit khusus untuk Qur'an dan sejarah dari fakta-fakta yang terkait, surah-surah Qur'qn dikutip dalam film ini. Jadi sangat penting. Enam ratus ribu dolar sudah terkumpul untuk memproduksi film ini. Persiapan film ini sudah dimulai. Mula-mula akan diproduksi dalam lima bahasa, dan kemudian akan dilanjutkan sampai sepuluh. Cetakan pertama akan ada dalam bahasa Inggris, kemudian Arab dan Perancis, dan setelah itu bahasa-bahasa lainnya. Film ini akan diedarkan ke seluruh dunia. Jangan lupa menonton video "The Book of Signs" yang dibuat berdasarkan buku Dr. Maurice Bucialle: "The Bible, The Quran and Science" dan "What is the Origin of Man." Dr Ali Mansyur Kayyali adalah seorang Fisikawan dan Peneliti Suriah yang dalam sebuah kuliah umum menyampaikan pendapatnya tentang proses terjadinya Kiamat menurut pemahamannya dari kacamata Ilmu Fisika berdasarkan pada ayat-ayat Al-Qur'an. Menurut Dr Ali Mansyur Kayyali kejadian Kiamat berlangsung dalam waktu tyang sangat cepat, kurang dari satu kedipan mata. Tidak bisa diprediksi dan tidak disadari oleh manusia. Hal tersebut diisyaratkan oleh beberapa firman Allah dalam Al-Qur'an, QS 7 (Al-An'am) Ayat 187: "Mereka menyanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, 'Kapan terjadi?' Katakanlah, 'Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Rabbku; tidak ada (seorangpun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi mahluk) yang di langit dan di Bumi, tidak akan datang kepada kalian kecuali secara tiba-tiba." QS 16 (An-Nahl) Ayat 77: "Urusan Kiamat itu, hanya seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi)." QS 54 (Al-Qamar) Ayat 50: "Dan perintah Kami hanyalah (dengan) satu perkataan seperti kejapan mata". Ayat-ayat di atas menjadi dasar pertimbangan bahwa Kiamat berlangsung dalam waktu satu hari atau kurang dari satu hari. Sehingga ketika terjadi Kiamat, kemungkinan besar Bumi akan ditabrak oleh dua buah obyek luar angkasa yang bergerak dengan kecepatan cahaya. Hal itu didukung oleh firman Allah di awal surah An-Nahl. QS 16 (An-Nahl) Ayat 1: "Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kalian meminta dipercepat (datang)nya". Secara mengagumkan, uraian mengenai rentetan peristiwa Kiamat dalam bahasa Fisika terdapat dalam Surah An-Nazi'at Ayat 1 - 7. Perhatikan ayat-ayatnya satu persatu sebagai berikut. QS 79 (An-Nazi'at) Ayat 1 - 2: "Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut." Kedua ayat pertama ini menjelaskan tentang malaikat yang paling banyak tugasnya saat akan terjadi Kiamat, yaitu para malaikat pencabut nyawa. Sekelompok malaikat pencabut nyawa bertugas mencabut nyawa orang-orang kafir dengan keras dan kasar, sekelompok lainnya mencabut nyawa orang orang beriman dengan lemah lembut dan halus. QS 79 (An-Nazi'at) Ayat 3 - 4: "Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang." Ayat ke 3 menjelaskan perjalanan dua kelompok malaikat pencabut nyawa tersebut dari langit menuju bumi, yang melesat lebih cepat dari cahaya. Kelompok malaikat kedua yang dijelaskan pada ayat ke 3 adalah para malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang kafir dengan keras dan kasar. Mereka tiba di bumi setelah semua orang beriman meninggal dunia. Sebelum nyawa orang-orang kafir itu dicabut dengan keras dan kasar, mereka akan disiksa terlebih dahulu dengan berbagai peristiwa mengerikan Hari Kiamat, Allah Swt berfirman, QS 22 (Al-Hajj) Ayat 2: "Kamu melihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab Allah itu sangat keras." Kalimat fas sasbiqaati sabqa (malaikat yang mendahului dengan kencang) pada ayat ke 4 adalah para malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang beriman dengan lemah-lembut. Mereka mendahului kelompok malaikat pencabut nyawa orang0orang kafir dan akan tiba di bumi lebih awal sekitar 1 atau 2 jam sebelum Kiamat. Sehingga mereka bisa mencabut nyawa orang-orang yang beriman agar mereka tidak menyaksikan berbagai peristiwa mengerikan Hari Kiamat. Sesuai dengan sabda Rasulullah Saw yang menyebutkan bahwa Kiawat tidak akan terjadi selama di muka bumi masih ada orang beriman walau hanya satu orang. Ayat keenam dan ketujuh, khususnya pada kata tarjufu dan kata ar-raajifah, menunjukkan adanya hantaman keras yang membentur bumi di sisi samping. Benturan itu bisa berasal dari salah satu obyek luar angkasa, entah itu planet, bulan, bintang, meteor, asteroid, atau obyek luar angkasa lainnya, yang bergerak dengan sangat cepat dan menabrak bumi, hingga bumi berguncang hebat. Setelah itu, berlangsung rangkaian peristiwa mengerikan lainnya yang Allah jelaskan dalam banyak ayat dan sabda Rasulullah Saw. Benturan kedua menyebabkan Bumi berotasi ke arah yang berlawanan, sehingga Matahari tampak terbit di Barat. QS 79 (An-Nazi'at) Ayat 5 -7: "Dan (Malaikat) yang mengatur urusan (dunia), pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam, (tiupan pertama) itu diiringi oleh tiupan kedua." Para malaikat yang mengatur urusan dunia akan melakukan apa yang Allah perintahkan terkait dengan peristiwa Kiamat. Benturan obyek pertama terjadi setelah kelompok malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang beriman selesai melaksanakan tugasnya, dan sudah tidak ada satu orang berimanpun di muka bumi. Sedangkan para malaikat yang bertugas mencabut nyawa orang-orang kafir belum tiba di bumi. Benturan pertama juga menyebabkan bumi berhenti berotasi. Sumber: Buku "Mesin Waktu Al-Qur'an" oleh Hudzaifah Ismail halaman 72 - 73. Sebelum penemuan teleskop pada 1608, orang hanya bisa bertanya-tanya heran tentang asal-usul alam semesta. (Courtesy: NASA) Artikel ini menjelaskan kesamaan antara penjelasan ilmiah yang paling diterima dari asal-muasal alam semesta dan perluasannya, dengan penjelasannya di dalam Quran. By Sherif Alkassimi (© 2008 IslamReligion.com) Hukum Hubble Selama ribuan tahun, astronom bergumul dengan pertanyaan dasar mengenai alam semesta. Sampai tahun 1920-an, diyakini bahwa alam semesta selalu ada sejak dulu kala, juga, bahwa ukuran alam semesta itu tetap dan tidak berubah. Namun, pada tahun 1912, astronom Amerika, Vesto Slipher, membuat penemuan yang akan segera mengubah keyakinan astronom tentang alam semesta. Slipher, melihat bahwa galaksi bergerak menjauh dari bumi dengan kecepatan yang sangat besar. Observasi ini memberikan bukti pertama yang mendukung teori alam semesta yang mengembang. [1] Pada tahun 1916, Albert Einstein merumuskan Teori Relativitas Umum yang menunjukkan bahwa alam semesta pastilah mengembang atau mengerut. Penegasan dari teori alam semesta yang mengembang akhirnya datang pada tahun 1929 di tangan Astronom Amerika Edwin Hubble yang terkenal. Dengan mengamati pergeseran warna merah (redshifts) [2] dalam panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh galaksi, Hubble menemukan bahwa galaksi tidak tetap dalam posisi mereka, melainkan, mereka benar-benar bergerak menjauhi kita dengan kecepatan sebanding dengan jaraknya dari bumi (Hukum Hubble). Satu-satunya penjelasan untuk pengamatan ini adalah bahwa alam semesta pastilah mengembang. Penemuan Hubble dianggap sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah astronomi. Pada tahun 1929, ia menerbitkan hubungan kecepatan-waktu yang merupakan dasar kosmologi modern. Dalam tahun-tahun mendatang, dengan pengamatan lebih lanjut, teori alam semesta yang mengembang diterima oleh para ilmuwan dan astronom. Dengan Teleskop Hooker, Hubble menemukan bahwa galaksi bergerak menjauhi kita. Di atas adalah foto galaksi yang sudah dikenal. (Courtesy: NASA). Namun, dengan mengejutkan baik sebelum teleskop diciptakan dan jauh sebelum Hubble mengumumkan tentang hukum Hubblenya, Nabi Muhammad SAW biasa membacakan sebuah ayat Quran kepada sahabat-sahabatnya yang menyatakan bahwa Langit itu mengembang dan Bumi itu dihamparkan seperti karpet yang dihamparkan dari gulungannya. "Dan Langit itu Kami bangun dengan kekuatan (Kami) dan sesungguhnya kami benar-benar yang mengembangkannya." (Quran 51: 47). "Dan Bumi itu Kami hamparkan, maka (Kamilah) sebaik-baik yang menghamparkan." Quran 51: 48). Bahwa Quran menyebutkan sebuah fakta bahkan berabad-abad sebelum penemuan teleskop pertama, pada saat ilmu pengetahuan masih primitif, merupakan sesuatu yang luar biasa. Hal ini lebih mencengangkan lagi bahwa, seperti banyak orang pada masanya, Nabi Muhammad kebetulan seorang buta huruf dan tentu saja tidak bisa mengetahui fakta itu dari dirinya sendiri. Mungkinkah bahwa ia telah benar-benar menerima wahyu ilahi dari Pencipta dan Pencipta alam semesta?. Teori Big Bang Segera setelah Hubble mengumumkan teorinya, ia melanjutkan penemuan bahwa tidak hanya galaksi itu bergerak menjauh dari Bumi, tetapi juga bergerak menjauh satu sama lain. Ini berarti bahwa alam semesta bergerak memperluas ke segala arah, dengan cara yang sama seperti balon yang mengembang ketika diisi dengan udara. Temuan baru Hubble meletakkan dasar-dasar bagi Teori Big Bang. Teori Big Bang menyatakan bahwa sekitar 12-15 miliar tahun yang lalu alam semesta muncul dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat, dan bahwa sesuatu telah memicu meledaknya titik ini yang membawa awal alam semesta. Alam semesta, sejak saat itu, telah berkembang dari titik tunggal ini. Kemudian, pada tahun 1965, astronom radio Arno Penzias dan Robert Wilson membuat penemuan yang memenangkan Hadiah Nobel yang menegaskan Teori Bing Bang. Sebelum penemuan mereka, teori menyiratkan bahwa jika satu titik dari mana alam semesta muncul pada awalnya sangat panas, maka sisa-sisa panas ini harus ditemukan. Panas sisa ini adalah persis apa yang Penzias dan Wilson ditemukan. Pada tahun 1965, Penzias dan Wilson menemukan 2,725 derajat Kelvin Microwave Radiasi Latar Alam Semesta (CMB) yang menyebar melalui alam semesta. Dengan demikian, hal itu dipahami bahwa radiasi yang ditemukan adalah sisa dari tahap awal Big Bang. Saat ini, Teori Big Bang diterima oleh sebagian besar ilmuwan dan astronom. Quran menyatakan: "Dia Pencipta Langit dan Bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu." (Quran 6: 101). "Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia." (Quran 36: 82 - 83). Ayat-ayat di atas membuktikan bahwa alam semesta memiliki awal, bahwa Tuhan berada di balik penciptaan, dan semua yang Allah perlu lakukan untuk menciptakan adalah berkata "Jadilah," maka jadilah ia. Mungkinkah ini penjelasan tentang apa yang memicu ledakan yang membawa awal alam semesta? Quran juga menyatakan: "Dan apakah orang-orang yang tidak beriman mengetahui bahwa Langit dan Bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Quran 21: 30). Cendekiawan Muslim yang telah menjelaskan ayat tadi menyebutkan bahwa langit dan bumi dulunya satu, dan kemudian Allah menyebabkan mereka untuk memisahkan dan membentuk ke tujuh langit dan bumi. Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat wahyu Al-Quran (dan selama berabad-abad sesudahnya), mereka tidak mampu memberikan banyak detail tentang bagaimana sebenarnya langit dan bumi diciptakan. Apa para cendekiawan Muslim bisa menjelaskan adalah makna yang tepat dari setiap kata dalam bahasa Arab dalam ayat tersebut, serta makna keseluruhan ayat. Dalam ayat tadi, dalam bahasa Arab kata ratq dan fataq digunakan. Kata ratq dapat diterjemahkan menjadi "entitas" "dijahitken kepada" "bergabung bersama" atau "tertutup". Arti dari terjemahan ini semua berkisar di sekitar sesuatu yang bercampur dan yang memiliki keberadaan terpisah dan berbeda. Kata fataq diterjemahkan ke dalam "Kami pisahkan" "Kami pisahkan antara keduanya" "Kami pisahkan" atau "Kami telah membuka mereka". Ini menyiratkan makna bahwa sesuatu menjadi ada oleh tindakan membelah atau merobek. Tumbuhnya biji dari tanah adalah contoh yang baik dari ilustrasi yang sama tentang makna kata fataq. Dengan diperkenalkannya Teori Big Bang, segera menjadi jelas bagi Cendekiwawan Muslim bahwa rincian yang disebutkan berkaitan dengan teori itu sejalan dengan uraian penciptaan alam semesta dalam surat 30 ayat 21 dari Quran. Teori itu menyatakan teori bahwa semua materi di alam semesta muncul dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat, yang meledak dan membawa kepada awal alam semesta, sesuai dengan apa yang disebutkan dalam ayat tersebut bahwa langit dan bumi (dengan demikian alam semesta) pernah bergabung bersama-sama, dan kemudian terpecah. Sekali lagi, satu-satunya penjelasan yang mungkin adalah bahwa Nabi Muhammad telah benar-benar menerima wahyu ilahi dari Allah, Sang Pencipta, dan Pencipta alam semesta. Footnotes: [1] The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg. [2] When the light an object emits is displaced toward the red end of the spectrum. (http://bjp.org.cn/apod/glossary.htm) Dilansir oleh: Helfia Nil Chalis www.helfianet.com Sumber: IslamReligion.com Ilmu kosmologi modern, baik melalui pengamatan maupun teoritis, jelas menunjukkan bahwa, pada satu titik waktu, seluruh alam semesta hanyalah berupa awan 'asap' (yaitu komposisi gas buram sangat padat dan panas). [1] Ini adalah salah satu dari prinsip-prinsip yang sudah tidak diragukan lagi dari standar kosmologi modern. Para ilmuwan sekarang dapat mengamati bintang-bintang yang baru terbentuk dari sisa-sisa 'asap' itu(lihat gambar 1 dan 2). Gambar 1: Sebuah bintang baru yang terbentuk dari awan gas dan debu (nebula), yang merupakan salah satu dari sisa-sisa 'asap' yang merupakan asal-usul alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal 50..) Gambar 2: Lagun Nebula adalah awan gas dan debu, berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Lagun ini tereksitasi oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru-baru saja terbentuk dari dalam awan ini. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, plate 9, from Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Bintang-bintang yang menerangi kita yang kita lihat di malam hari itu, seperti juga seluruh alam semesta, berada di dalam materi 'asap' ini. Allah telah mengatakan dalam Quran: "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan bumi. Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa. Keduanya menjawab: Kami datang dengan suka hati". (Quran 41:11) Karena bumi dan langit di atas (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi, dll) telah terbentuk dari 'asap' yang sama ini, kami menyimpulkan bahwa bumi dan langit adalah satu kesatuan terhubung. Kemudian keluar dari 'asap' homogen ini, mereka membentuk dan memisahkan diri satu sama lain. Allah telah mengatakan dalam Quran: "Dan apakah orang-orang yang tidak beriman tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?". (Quran 21:30) Dr Alfred Kroner adalah salah satu ahli geologi terkenal di dunia. Dia adalah Profesor Geologi dan Ketua Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Dia mengatakan: "Mengingat di mana Muhammad berasal. . . Saya pikir itu hampir tidak mungkin bahwa dia bisa mengetahui tentang banyak hal seperti asal mula alam semesta, karena para ilmuwan hanya menemukan itu dalam beberapa tahun terakhir, dengan metode teknologi yang sangat rumit dan canggih, bahwa seperti inilah yang terjadi" [2. ] (Untuk melihat video RealPlayer dari komentar ini klik di sini). Juga dia berkata: "Seseorang yang tidak tahu sesuatu tentang fisika nuklir seribu empat ratus tahun yang lalu tidak bisa, saya pikir, berada dalam posisi untuk mengetahui dari pikirannya sendiri, misalnya, bahwa bumi dan langit memiliki asal yang sama. "[3] (Lihat video RealPlayer dari komentar ini). Footnotes: [1] The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, pp. 94-105. [2] The reference for this saying is This is the Truth (videotape). For a copy of this videotape, please visit this page. [3] This is the Truth (videotape). |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|