Sahabat HelfiaNet.Com yg dirahmati Allah. Ramadhan tahun ini Panitia Masjid di LNG Site Donggi-Senoro mengadakan kultum 15 menit menjelang berbuka dari sesama pekerja dalam rangka mempererat silaturahim dan sekaligus saling berbagi pengetahuan. Dalam kesempatan itu saya menyampaikan sebuah ajakan untuk memikirkan bebera firman Allah antara lain dalam Surah Al Mulk Ayat 15 dan Surah Abasa Ayat 19 - 20. Surah Al Mulk Ayat 15: ﻫُﻮَ ٱﻟَّﺬِﻯ ﺟَﻌَﻞَ ﻟَﻜُﻢُ ٱﻷَْﺭْﺽَ ﺫَﻟُﻮﻻً ﻓَﭑﻣْﺸُﻮا۟ ﻓِﻰ ﻣَﻨَﺎﻛِﺒِﻬَﺎ ﻭَﻛُﻠُﻮا۟ ﻣِﻦ ﺭِّﺯْﻗِﻪِۦ ۖ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ ٱﻟﻨُّﺸُﻮﺭُ Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah untuk dihuni bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. Al Mulk 15. Surah Abasa Ayat 19-20: ﻣِﻦ ﻧُّﻂْﻔَﺔٍ ﺧَﻠَﻘَﻪُۥ ﻓَﻘَﺪَّﺭَﻩُۥ Dari setetes mani, Allah menciptakannya lalu menentukannya. Abasa 19. ﺛُﻢَّ ٱﻟﺴَّﺒِﻴﻞَ ﻳَﺴَّﺮَﻩُۥ Kemudian Dia memudahkan jalannya. Abasa 20. Ayat-ayat suci Al Qur'an itu merujuk pada sebuah kata kunci yaitu "kemudahan yg diberikan Allah kepada kita manusia untuk menghuni bumi ini". Kemudahan2 itu ada yang kita bisa saksikan dan rasakan dengan sangat gamblang namun sangat banyak yang tersamar bahkan sama sekali tidak kita ketahui. Kita terlahir di dunia dalam keadaan tak berdaya dan tak mampu berbuat apa2 sampai kemudian bisa memiliki berbagai ketrampilan seperti, makan dan minum, merangkak, berjalan, mengendarai sepeda, mobil, bahkan mengelilingi dunia dengan kereta api, kapal api, pesawat terbang, dan masih banyak lagi kemudahan-kemudahan lainnya. Bahkan perhatikanlah betapa banyak buah2an yg mempunyai ukuran sangat pas untuk langsung dimakan, tidak besar dan tidak juga terlalu kecil, seperti kurma, jeruk, mangga, pisang, jambu, pepaya, dan masih banyak lagi. Kalau kita alihkan perhatian kita ke kilang LNG dengan memikirkan betapa sesungguhnya kita sudah mendapatkan demikian banyak kemudahan-kemudahan dalam mengelola dan mengoperasikan Kilang LNG Donggi Senoro maka kita akan menyadari kebenaran firman Allah tersebut. Donggi-Senoro LNG beruntung karena mendapat kesempatan yang banyak untuk menimba pengalaman dari operasi LNG Arun, LNG Badak, dan LNG Tangguh. Akumulasi pengalaman yang diimplementasikan dalam design dengan sangat baik ditunjang pula oleh operasi yang didukung oleh operator-operator berpengalaman membuat Kilang LNG Donggi Senoro bisa beroperasi pada kapasitas "name plate" nya hanya dalam kurun waktu 6 bulan saja. Bandingkan dengan kilang LNG pada umumnya yang membutuhkan 1 - 2 tahun untuk mencapai kapasitas "name plate". Apabila kita tinjau dari salah aspek Proses Safety saja, kita bisa memahami bahwa sesungguhnya banyak hal yang bisa menyebabkan kegagalan seandainya bukan karena Allah yang telah memberikan semua kemudahan itu. Kita ketahui safety mempunyai dua sisi koin yaitu personal safety dan process safety. Keduanya sama penting dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Namun di sini saya lebih fokus pada pembahasan aspek process safety saja. Dalam mengelola Process Safety ada tiga konsep penting yg perlu diketahui yaitu: Inherent safety, Engineered safety, dan Procedural safety. Inherent safety aadalah konsep safety dengan memilih teknologi, bahan2 yg dikelola, dan lokasi atau penempatannya yg aman tanpa harus melakukan upaya khusus lainnya. Sebagai contoh lokasi yg dipilih memang aman dari gempa atau tsunami, teknologi yang dipilih juga yg sudah terbukti paling aman dan mudah dioperasikan, begitupun jarak antara satu unit operasi dengan lainnya cukup untuk mencegah eskalasi seandainya salah satunya terbakar atau meledak. Namun selalu ada keterbatasan dalam menerapkan konsep Inherent Safety seperti keterbatasan lahan dan hal-hal teknis maupun non teknis lainnya. Dalam pengembangan sebuah proyek, konsep Inherent Safety paling efektif ketika diterapkan pada tahap awal saat pengusulan dan pemilihan konsep dan teknologi yang akan dipakai (tahap Appraise dan Select). Metoda yang bisa digunakan antara lain: Hazid, QRA, MAR. Apabila proyek sudah berada pada tahapan Define dan Execute maka konsep Inherent Safety menjadi tidak efektif karena memerlukan biaya yang terlalu mahal. Resiko sisa dari penerapan Inherent Safety selanjutnya harus ditangani dengan menerapkan Engineered Safety. Beberapa metoda yang bisa digunakan antara lain: Hazard and Operability Study (HAZOPS) / Layer of Protection Analysis (LOPA), Management of Change (MOC). Selanjutnya proyek akan memasuki tahap Execute (Construction) dan Operate (Operasi). Pada tahapan ini terkadang masih diperlukan penerapan Engineered Safety namun akan meningkatkan biaya proyek. Tergantung pada resiko sisa yang dihadapi maka pilihan berikutnya adalah dengan menerapkan konsep Procedural Safety. Dalam hal ini perlu dipikirkan kemungkinan terburuk apabila terjadi kegagalan tetap bisa dikendalikan dengan aman. Metoda yang diterapkan dalam penerapan Procedural Safety antara lain: Non Standard Operational Risk Assessment, OIRA, PTW, Operating procedure dan sebagainya. Apakah dengan menerapkan ketiga konsep itu yakni Inherent Safety, Engineered Safety dan Procedural Safety bisa dijamin kilang LNG bisa selalu aman bila dioperasikan? Para ahli manapun di dunia sepakat bahwa setiap konsep memiliki kelemahan alias bolong-bolong dalam hal menjamin keselamatan. Dalam pengelolaan resiko sisa ini sebenarnya kita bermain dengan probability kegagalan dari safety barrier yang kita terapkan secara berlapis-lapis yang bisa dikategorikan dalam tiga aspek yaitu: Plant, Process, dan People. Setidaknya ada delapan lapis kelompok safety barrier yang bisa diterapkan yaitu: 1) Hazard and Identification & Risk Assessment, 2) Inherent Safety Design, 3) Mech Integrity, 4) Protective System, 5) Ops Procedure, 6) Work Control System, 7) Management of Change and Management of Deviation, 8) Training & Competency. Adapun konsep pengurangan resiko yang kita kenal antara lain: Eliminasi, Prevention, Control, Mitigate, Emergency Response. Sekarang kita bisa membayangkan betapa banyak hal yang harus dikelola dengan disiplin tinggi agar resiko kecelakaan process safety bisa ditekan serendah-rendahnya. Ibarat sebuah permainan "russian roulet" dengan pistol yang memiliki 8 selongsong dan kita tidak tahu apakah kedelapan selongsong berisi peluru semua atau hanya satu atau tidak ada sama sekali ketika pelatuk kita tekan. Begitulah kalau salah satu saja dari delapan kelompok safety barrier ini tidak kita pelihara dan lakukan audit secara berkala. Dengan demikian menjadi jelaslah betapa sesungguhnya tidaklah mudah untuk menghuni bumi ini kalau bukan karena Allah yang telah menjadikannya mudah bagi umat manusia. Allah lah yg membuat pengelolaan dan pengoperasian Kilang LNG ini menjadi mudah bagi kita. Kalau begitu apa saja menurut Allah syarat-syaratnya agar kita memperoleh kemudahan dari Allah? Mari kita simak Surah Al Lail Ayat 5 -7: ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﻣَﻦْ ﺃَﻋْﻂَﻰٰ ﻭَٱﺗَّﻘَﻰٰ Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, Al Lail 5. ﻭَﺻَﺪَّﻕَ ﺑِﭑﻟْﺤُﺴْﻨَﻰٰ dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), Al Lail 6. ﻓَﺴَﻨُﻴَﺴِّﺮُﻩُۥ ﻟِﻠْﻴُﺴْﺮَﻯٰ maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Al Lail 7. Dan ingatlah firman Allah dalam Surah Al Baqarah Ayat 45-46 apabila seorang muslim mengalami kesulitan dalam hidupnya. ﻭَٱﺳْﺘَﻌِﻴﻨُﻮا۟ ﺑِﭑﻟﺼَّﺒْﺮِ ﻭَٱﻟﺼَّﻠَﻮٰﺓِ ۚ ﻭَﺇِﻧَّﻬَﺎ ﻟَﻜَﺒِﻴﺮَﺓٌ ﺇِﻻَّ ﻋَﻠَﻰ ٱﻟْﺨَٰﺸِﻌِﻴﻦَ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', Al Baqarah 2.45. ٱﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﻆُﻨُّﻮﻥَ ﺃَﻧَّﻬُﻢ ﻣُّﻠَٰﻘُﻮا۟ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَٰﺟِﻌُﻮﻥَ (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. Al Baqarah 2.46. Helfia Nil Chalis, www.HelfiaNet.com 23 Ramadhan 1437 H 28 Juni 2016
0 Comments
Nabi Isa memang lahir tidak memiliki ayah. Namun, bukan berarti dia anak tuhan, sama sekali keliru. Jika Isa lahir tanpa ayah kemudian dijadikan tuhan, seharusnya Adam lebih berhak untuk dijadikan tuhan karena tidak memiliki ayah dan tidak memiliki ibu.
Al Quran menjelaskan penciptaan Isa dan Adam sebagai berikut: إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آَدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ “Sesungguhnya misal (penciptaan Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seoang manusia), maka jadilah ia” (QS. Ali Imran: 59) Karena lahir tanpa ayah, orang Kristen juga menyebut Yesus anak Tuhan. Dalam Yohanes 6:67-69, Yesus disebut anak tuhan oleh Petrus. Karena disebut anak tuhan, lantas dituhankan. Padahal ada banyak orang yang disebut “anak Tuhan” dalam Injil. Adam adalah anak Tuhan, Efraim adalah anak Tuhan, Ezra adalah anak Tuhan. Semua orang yang dituntun Tuhan adalah anak-anak Tuhan. Jadi anak Tuhan adalah kata yang digunakan dalam Injil yang artinya seseorang yang mengikuti ajaran Tuhan. Jika orang Kristen masih ngotot menjadikan Yesus sebagai Tuhan, carilah di Injil pernyataan Yesus yang mengatakan “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku.” Niscaya tidak akan pernah ketemu. [Ibnu K/Tarbiyah.net] Dalam Al Quran memang dinyatakan bahwa Nabi Isa ‘alaihis salam tidak disalib. Yang disalib adalah orang yang diserupakan dengan Nabi Isa ‘alaihis salam.
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا Dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (QS. An Nisa’: 157) Jika orang Kristen mengatakan Yesus masih hidup, berarti yang disalib menurut keyakinan Islam bukanlah Yesus. Sama seperti firman Allah dalam Al Quran tersebut. Namun jika Yesus tidak mati disalib, tidak ada konsep penebusan dosa sebagaimana yang dijadikan pijakan gereja saat ini. Jadi mau meyakini yang mana? Yesus masih hidup karena tidak disalib atau Yesus mati disalib? Anda pasti akan bingung sendiri. Nabi Isa ‘alaihis salam masih hidup sedangkan Nabi Muhammad sallaullohu 'alaihi wassalam secara fisik sudah meninggal dunia. Tentu tidaklah tepat mengatakan bahwa orang yang masih hidup lebih hebat daripada yang sudah meninggal dunia. Bukankah kita masih hidup dan Nabi Musa ‘alaihis salam telah meninggal tetapi saya atau anda tidaklah lebih hebat atau lebih mulia daripada Nabi Musa ‘alaihis salam. Khusus untuk Nabi Isa ‘alaihis salam yang diangkat Allah dan nanti akan diturunkan menjelang hari kiamat, itu bukanlah kehebatan Nabi Isa ‘alaihis salam atas Nabi Muhammad sallaullohu 'alaihi wassalam namun semata-mata atas kehendak Allah dalam rangka menegaskan kesalahan orang-orang yang menganggapnya sebagai Tuhan. لَيْسَ بَيْنِى وَبَيْنَهُ نَبِىٌّ – يَعْنِى عِيسَى – وَإِنَّهُ نَازِلٌ فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَاعْرِفُوهُ رَجُلٌ مَرْبُوعٌ إِلَى الْحُمْرَةِ وَالْبَيَاضِ بَيْنَ مُمَصَّرَتَيْنِ كَأَنَّ رَأْسَهُ يَقْطُرُ وَإِنْ لَمْ يُصِبْهُ بَلَلٌ فَيُقَاتِلُ النَّاسَ عَلَى الإِسْلاَمِ فَيَدُقُّ الصَّلِيبَ وَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ وَيَضَعُ الْجِزْيَةَ “Tidak ada nabi (yang hidup) antara masaku dan Isa. Sungguh, kelak ia akan turun, jika kalian melihatnya maka kenalilah. Ia adalah seorang laki-laki yang sedang (tidak tinggi dan tidak terlalu pendek), berkulit merah keputih-putihan, beliau memakai di antara dua kain berwarna sedikit kuning. Seakan rambut kepala beliau menetes meski tidak basah. Beliau akan memerangi manusia hingga mereka masuk ke dalam Islam, beliau akan menghancurkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah” (HR. Abu Daud; shahih) [Ibnu K/Tarbiyah.net] Al Quran menyebut nama Nabi Isa ‘alaihis salam (Yesus menurut umat Nasrani) sebanyak 25 kali padahal Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam hanya disebut 5 kali. Kalau begitu Nabi Isa (Yesus) lebih besar daripada Nabi Muhammad? Dr. Zakir Naik menjawabnya berikut ini dengan lugas.
Nabi Isa ‘alaihis salam memang disebutkan dalam Al Quran lebih banyak daripada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Namun, penyebutan yang lebih banyak itu tidak menunjukkan siapa yang lebih besar atau lebih agung. Nabi Musa, bahkan disebutkan lebih banyak lagi. Nama Nabi Musa disebutkan sebanyak 124 kali dalam Al Quran. Di Surat Al Baqarah 13 kali, di Surat Ali Imran 1 kali, di Surat An Nisa’ 2 kali, di Surat Al Maidah 3 kali, di Surat Al An’am 2 kali, di Surat Al A’raf 18 kali, di Surat Yusuf 7 kali, di Surat Hud 3 kali, di Surat Ibrahim 3 kali, di Surat Al Isra’ 2 kali, di Surat Al Kahfi 2 kali, di Surat Maryam 1 kali, di Surat Thaha 16 kali, di Surat AL Anbiya’ 1 kali, di Surat Al Hajj 1 kali, di Surat Al MU’minun 2 kali, di Surat Asy Syu’ara’ 8 kali, di Surat An Naml 3 kali, di Surat Al Qashash 17 kali, di Surat AL Ankabut 1 kali, di Surat As Sajdah 1 kali, di Surat Al Ahzab 1 kali, di Surat Ash Shafat 2 kali, di Surat Ghafir 5 kali, di Surat Fushilat 1 kali, di Surat Az Zukhruf 1 kali, di Surat AL Ahqaf 2 kali, di Surat Adz Dzariyat 1 kali, di Surat An Najm 1 kali, di Surat Ash Shaf 1 kali, dan di Surat An Naziat 1 kali. Nah, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian otomatis lebih agung, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Nabi Musa lebih agung daripada Nabi Isa? Bahkan, jika karena disebutkan lebih banyak dalam Al Quran kemudian dianggap menjadi Tuhan, apakah orang-orang Nasrani mau mengakui bahwa Musa adalah Tuhan? Satu hal lagi, Al Quran hampir selalu menyebut Nabi Isa lengkap dengan bin Maryam. Hanya 4 kali nama Nabi Isa disebut sendirian tanpa bin Maryam yaitu pada Surat Ali Imran ayat 52, Ali Imran ayat 55, Ali Imran ayat 59, dan Az Zukhruf ayat 63. Selebihnya selalu disebut Isa bin Maryam. Hal ini untuk menegaskan bahwa Isa adalah anak Maryam, bukan anak Tuhan sebagaimana klaim kaum Nasrani. [Ibnu K/Tarbiyah.net] Kalau begitu mengapa kaum muslim tidak mengikuti ajaran Injil? Berikut ini penjelasan dari Dr. Zakir Naik.
Al Quran memang mengatakan Injil adalah kitab Allah sebagaimana Taurat juga kitab Allah. Al Quran membenarkan keduanya, sebagaimana tercantum dalam Surat Ali Imran ayat 3. نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَأَنْزَلَ التَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ “Dia menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil” (QS. Ali Imran: 3) Jadi Injil dibenarkan Al Quran sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Bukan berarti harus diikuti, sebagaimana Taurat juga dibenarkan sebagai kitab yang telah diturunkan sebelumnya tetapi tidak untuk diikuti. Bahkan seharusnya, orang yang percaya pada Taurat dan Injil, mereka mengikuti Al Quran sebagaimana orang yang berpegang pada sesuatu akan mengikuti update terbaru dari sesuatu itu. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ آَمِنُوا بِمَا نَزَّلْنَا مُصَدِّقًا لِمَا مَعَكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَطْمِسَ وُجُوهًا فَنَرُدَّهَا عَلَى أَدْبَارِهَا أَوْ نَلْعَنَهُمْ كَمَا لَعَنَّا أَصْحَابَ السَّبْتِ وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ مَفْعُولًا “Hai orang-orang yang telah diberi Alkitab, berimanlah kamu kepada apa yang telah Kami turunkan (Al Quran) yang membenarkan kitab yang ada pada kamu...” (QS. An Nisa’: 47). Selain itu, Injil yang dibenarkan Al Quran adalah Injil yang otentik. Injil pada zaman Nabi Isa sebelum diubah oleh para pemalsu. Adapun Injil yang ada sekarang, telah beberapa kali mengalami perubahan, misalnya pada Persidangan Nicea pada tahun 325 M. Pada tahun 1881 dirilis Injil King James Version (KJV) yang merevisi beberapa hal yang dianggap bertentangan. Pada tahun 1952 dirilis Revised Standard Version (RSV) atas dasar ditemukannya beberapa cacat pada KJV. [Ibnu K/Tarbiyah.net] "Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang selain dengan membaca Al-Qur'an...". Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur'an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit. Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Qur'an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya. Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan merekapun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah ayat-ayat Al-Qur'an. Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur'an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur'an. Al-Qur'an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dari tape recorder menunjukkan respons ter senyum dan menjadi lebih tenang. Sungguh suatu ke bahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al-Qur'an. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, maka bacaan Al-Qur'an lebih dari itu. Selain mempengaruhi IQ dan EQ, bacaan Al-Qur'an mempengaruhi kecerdasan spiritual (SQ). Maha benar Allah yang telah berfirman : وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (Wa-idzaa quri-al quraanu faastami'uu lahu waanshituu la'allakum turhamuun). Artinya : " Dan apabila di bacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah dan diamlah agar kamu mendapat rahmat" (QS. Al-A'raf [7] : 204). Catatan: Oase Al Qur'an membantu anda belajar dan mendengarkan bacaan Al Qur'an secara otodidak. Silahkan klik link ini untuk informasi lebih lanjut. Muslimedianews ~ Kembali mengingat peristiwa tahun 90-an, dunia saat itu gempar dengan berita besar seorang bayi berumur 2 bulan dari keluarga Katholik di Afrika yang menolak dibaptis. “Mama, unisibi baptize naamini kwa Allah, na jumbe wake Muhammad” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad). Ayah dan ibunya, Domisia-Francis, pun bingung. Kemudian didatangkan seorang pendeta untuk berbicara kepada bayinya itu: “Are You Yesus?” (Apakah kamu Yesus?). Kemudian dengan tenang sang bayi Syarifuddin menjawab:“No, I’m not Yesus. I’m created by God. God, The same God who created Jesus” (Tidak, aku bukan Yesus. Aku diciptakan oleh Tuhan, Tuhan yang sama dengan yang menciptakan Yesus). Saat itu ribuan umat Kristen di Tanzania dan sekitarnya dipimpin bocah ajaib itu mengucapkan dua kalimat syahadat. Bocah Afrika kelahiran 1993 itu lahir di Tanzania Afrika, anak keturunan non Muslim. Sekarang bayi itu sudah remaja, setelah ribuan orang di Tanzania-Kenya memeluk agama Islam berkat dakhwahnya semenjak kecil. Syarifuddin Khalifah namanya, bayi ajaib yang mampu berbicara berbagai bahasa seperti Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Ia pun pandai berceramah dan menterjemahan al-Quran ke berbagai bahasa tersebut. Hal pertama yang sering ia ucapkan adalah: “Anda bertaubat, dan anda akan diterima oleh Allah Swt.” Syarifuddin Khalifah hafal al-Quran 30 juz di usia 1,5 tahun dan sudah menunaikan shalat 5 waktu. Di usia 5 tahun ia mahir berbahasa Arab, Inggris, Perancis, Italia dan Swahili. Satu bukti kuasa Allah untuk menjadikan manusia bisa bicara dengan berbagai bahasa tanpa harus diajarkan. Latar Belakang Syarifuddin Khalifah Mungkin Anda terheran-heran bahkan tidak percaya, jika ada orang yang bilang bahwa di zaman modern ini ada seorang anak dari keluarga non Muslim yang hafal al-Quran dan bisa shalat pada umur 1,5 tahun, menguasai lima bahasa asing pada usia 5 tahun, dan telah mengislamkan lebih dari 1.000 orang pada usia yang sama. Tapi begitulah kenyatannya, dan karenanya ia disebut sebagai bocah ajaib; sebuah tanda kebesaran Allah Swt. Syarifuddin Khalifah, nama bocah itu. Ia dilahirkan di kota Arusha, Tanzania. Tanzania adalah sebuah negara di Afrika Timur yang berpenduduk 36 juta jiwa. Sekitar 35 persen penduduknya beragama Islam, disusul Kristen 30 persen dan sisanya beragam kepercayaan terutama animisme. Namun, kota Arusha tempat kelahiran Syarifuddin Khalifah mayoritas penduduknya beragama Katolik. Di urutan kedua adalah Kristen Anglikan, kemudian Yahudi, baru Islam dan terakhir Hindu. Seperti kebanyakan penduduk Ashura, orangtua Syarifuddin Khalifah juga beragama Katolik. Ibunya bernama Domisia Kimaro, sedangkan ayahnya bernama Francis Fudinkira. Suatu hari di bulan Desember 1993, tangis bayi membahagiakan keluarga itu. Sadar bahwa bayinya laki-laki, mereka lebih gembira lagi. Sebagaimana pemeluk Katolik lainnya, Domisia dan Francis juga menyambut bayinya dengan ritual-ritual Nasrani. Mereka pun berkeinginan membawa bayi manis itu ke gereja untuk dibaptis secepatnya. Tidak ada yang aneh saat mereka melangkah ke Gereja. Namun ketika mereka hampir memasuki altar gereja, mereka dikejutkan dengan suara yang aneh. Ternyata suara itu adalah suara bayi mereka. “Mama usinibibaptize, naamini kwa Allah wa jumbe wake Muhammad!” (Ibu, tolong jangan baptis saya. Saya adalah orang yang beriman kepada Allah dan RasulNya, Muhammad). Mendengar itu, Domisia dan Francis gemetar. Keringat dingin bercucuran. Setelah beradu pandang dan sedikit berbincang, mereka memutuskan untuk membawa kembali bayinya pulang. Tidak jadi membaptisnya. Awal Maret 1994, ketika usianya melewati dua bulan, bayi itu selalu menangis ketika hendak disusui ibunya. Domisia merasa bingung dan khawatir bayinya kurang gizi jika tidak mau minum ASI. Tetapi, diagnose dokter menyatakan ia sehat. Kekhawatiran Domisia tidak terbukti. Bayinya sehat tanpa kekurangan suatu apa. Tidak ada penjelasan apapun mengapa Allah mentakdirkan Syarifuddin Khalifah tidak mau minum ASI dari ibunya setelah dua bulan. Di tengah kebiasaan bayi-bayi belajar mengucapkan satu suku kata seperti panggilan “Ma” atau lainnya, Syarifuddin Khalifah pada usianya yang baru empat bulan mulai mengeluarkan lafal-lafal aneh. Beberapa tetangga serta keluarga Domisia dan Francis terheran-heran melihat bayi itu berbicara. Mulutnya bergerak pelan dan berbunyi: “Fatuubuu ilaa baari-ikum faqtuluu anfusakum dzaalikum khairun lakum ‘inda baari-ikum, fataaba ‘alaikum innahuu huwattawwaburrahiim.” Orang-orang yang takjub menimbulkan kegaduhan sementara namun kemudian mereka diam dalam keheningan. Sayangnya, waktu itu mereka tidak mengetahui bahwa yang dibaca Syarifuddin Khalifah adalah QS. al-Baqarah ayat 54. Domisia khawatir anaknya kerasukan setan. Ia pun membawa bayi itu ke pastur, namun tetap saja Syarifuddin Khalifah mengulang-ulang ayat itu. Hingga kemudian cerita bayi kerasukan setan itu terdengar oleh Abu Ayub, salah seorang Muslim yang tinggal di daerah itu. Ketika Abu Ayub datang, Syarifuddin Khalifah juga membaca ayat itu. Tak kuasa melihat tanda kebesaran Allah, Abu Ayub sujud syukur di dekat bayi itu. “Francis dan Domisia, sesungguhnya anak kalian tidak kerasukan setan. Apa yang dibacanya adalah ayat-ayat al-Qur’an. Intinya ia mengajak kalian bertaubat kepada Allah,” kata Abu Ayub. Beberapa waktu setelah itu Abu Ayub datang lagi dengan membawa mushaf. Ia memperlihatkan kepada Francis dan Domisia ayat-ayat yang dibaca oleh bayinya. Mereka berdua butuh waktu dalam pergulatan batin untuk beriman. Keduanya pun akhirnya mendapatkan hidayah. Mereka masuk Islam. Sesudah masuk Islam itulah mereka memberikan nama untuk anaknya sebagai “Syarifuddin Khalifah”. Keajaiban berikutnya muncul pada usia 1,5 tahun. Ketika itu, Syarifuddin Khalifah mampu melakukan shalat serta menghafal al-Quran dan Bible. Lalu pada usia 4-5 tahun, ia menguasai lima bahasa. Pada usia itu Syarifuddin Khalifah mulai melakukan safari dakwah ke berbagai penjuru Tanzania hingga ke luar negeri. Hasilnya, lebih dari seribu orang masuk Islam. Kisah Nyata Syarifuddin Mengislamkan Ribuan Orang Kisah nyata ini terjadi di Distrik Pumwani, Kenya, tahun 1998. Ribuan orang telah berkumpul di lapangan untuk melihat bocah ajaib, Syarifuddin Khalifah. Usianya baru 5 tahun, tetapi namanya telah menjadi buah bibir karena pada usia itu ia telah menguasai lima bahasa. Oleh umat Islam Afrika, Syarifuddin dijuluki Miracle Kid of East Africa. Perjalanannya ke Kenya saat itu merupakan bagian dari rangkaian safari dakwah ke luar negeri. Sebelum itu, ia telah berdakwah ke hampir seluruh kota di negaranya, Tanzania. Masyarakat Kenya mengetahui keajaiban Syarifuddin dari mulut ke mulut. Tetapi tidak sedikit juga yang telah menyaksikan bocah ajaib itu lewat Youtube. Orang-orang agaknya tak sabar menanti. Mereka melihat-lihat dan menyelidik apakah mobil yang datang membawa Syarifuddin Khalifah. Beberapa waktu kemudian, Syaikh kecil yang mereka nantikan akhirnya tiba. Ia datang dengan pengawalan ketat layaknya seorang presiden. Ribuan orang yang menanti Syarifuddin Khalifah rupanya bukan hanya orang Muslim. Tak sedikit orang-orang Kristen yang ikut hadir karena rasa penasaran mereka. Mungkin juga karena mereka mendengar bahwa bocah ajaib itu dilahirkan dari kelarga Katolik, tetapi hafal al-Quran pada usia 1,5 tahun. Mereka ingin melihat Syarifuddin Khalifah secara langsung. Ditemani Haji Maroulin, Syarifuddin menuju tenda yang sudah disiapkan. Luapan kegembiraan masyarakat Kenya tampak jelas dari antusiasme mereka menyambut Syarifuddin. Wajar jika anak sekecil itu memiliki wajah yang manis. Tetapi bukan hanya manis. Ada kewibawaan dan ketenangan yang membuat orang-orang Kenya takjub dengannya. Mengalahkan kedewasaan orang dewasa. Kinilah saatnya Syaikh cilik itu memberikan taushiyah. Tangannya yang dari tadi memainkan jari-jarinya, berhenti saat namanya disebut. Ia bangkit dari kursi menuju podium. Setelah salam, ia memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi. Bahasa Arabnya sangat fasih, diakui oleh para ulama yang hadir pada kesempatan itu. Hadirin benar-benar takjub. Bukan hanya kagum dengan kemampuannya berceramah, tetapi juga isi ceramahnya membuka mata hati orang-orang Kristen yang hadir pada saat itu. Ada seberkas cahaya hidayah yang masuk dan menelusup ke jantung nurani mereka. Selain pandai menggunakan ayat al-Quran, sesekali Syarifuddin juga mengutip kitab suci agama lain. Membuat pendengarnya terbawa untuk memeriksa kembali kebenaran teks ajaran dan keyakinannya selama ini. Begitu ceramah usai, orang-orang Kristen mengajak dialog bocah ajaib itu. Syarifuddin melayani mereka dengan baik. Mereka bertanya tentang Islam, Kristen dan kitab-kitab terdahulu. Sang Syaikh kecil mampu memberikan jawaban yang memuaskan. Dan itulah momen-momen hidayah. Ratusan pemeluk Kristiani yang telah berkumpul di sekitar Syarifuddin mengucapkan syahadat. Menyalami tangan salah seorang perwakilan mereka, Syarifuddin menuntun syahadat dan mereka menirukan: “Asyhadu an laa ilaaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullah.” Syahadat agak terbata-bata. Tetapi hidayah telah membawa iman. Mata dan pipi pun menjadi saksi, air mata mulai berlinang oleh luapan kegembiraan. Menjalani hidup baru dalam Islam. Takbir dari ribuan kaum muslimin yang menyaksikan peristiwa itu terdengar membahana di bumi Kenya. Bukan kali itu saja, orang-orang Kristen masuk Islam melalui perantaraan bocah ajaib Syarifuddin Khalifah. Di Tanzania, Libya dan negara lainnya kisah nyata itu juga terjadi. Jika dijumlah, melalui dakwah Syarifuddin Khalifah, ribuan orang telah masuk Islam. Ajaibnya, itu terjadi ketika usia Syaikh kecil itu masih lima tahun. Para ulama dan habaib sangat mendukung dakwah Syaikh Syarifuddin Khalifah. Bahkan ulama besar seperti al-Habib ali al-Jufri pun rela meluangkan waktunya untuk bertemu anak ajaib yang kini remaja dan berjuang dalam Islam. (Dikutip dari buku Mukjizat dari Afrika, Bocah yang Mengislamkan Ribuan Orang; Syarifuddin Khalifah). Koleksi video Syarifuddin Khalifah saat kecil hingga dewasanya bisa Anda lihat di saluran ini: http://www.youtube.com/channel/UCvBjZN8LVWwvPh4eLLxmY-w/videos Kecepatan Cahaya, gelombang elektro magnetic yg tercepat di jagat ini, yaitu: 299792.5 Km/detik, baru diketahui di abad 20 melalui pembuktian dengan peralatan canggih & modern paling mutakhir. Namun ternyata Qur’an 1400 Tahun yang lalu telah memberikan petunjuk tentang kecepatan cahaya ini. Qur'an tidak menyebutkan angkanya secara langsung, tetapi melalui penalaran dan pengetahuan ilmiah dapat dibuktikan kebenarannya. Ini bagi saya adalah sebuah bukti bahwa Allah memang menghendaki manusia untuk menggunakan akalnya sehingga bisa mengetahui keberadaan Nya, serta meyakini adanya hari pembalasan. Allah Sang Pencipta tentu sangat maklum keterbatasan akal manusia sehingga sejak Adam AS hingga Muhammad SAW, Allah senantiasa menurunkan petunjuk-petunjuk Nya melalui rasul-rasul Nya dan Kitab-kitab Suci. Umat Islam wajib percaya kepada semua Kitab-kitab Allah namun ditantang untuk terus menggunakan akal agar bisa membedakan mana petunjuk yang masih terjaga keasliannya dan yang sudah tidak asli lagi karena banyak ditambahi atau sengaja dihilangkan oleh tangan-tangan manusia sendiri. Kembali ke masalah kecepatan cahaya. Beberapa diantara teman-teman tentu ada yang pernah tahu bahwa konstanta C, atau kecepatan cahaya yaitu kecepatan paling tinggi di jagat raya ini, telah diukur, dihitung atau dibuktikan oleh berbagai institusi besarannya sebagai berikut:
Rumus ilmiahnya ----> C . t = 12000 . L, dimana :
Perhatikan rute bulan selama satu bulan Sidereal, rutenya bukan berupa lingkaran seperti yang mungkin anda bayangkan melainkan berbentuk kurva yang panjangnya L = v . T, dimana: v = kecepatan bulan T = periode revolusi bulan = 27.321661 hari a = 27.321661 days/365.25636 days x 360 o = 26.92848o Ada dua tipe kecepatan bulan :
Jika:
Syekh DR Khalid Abdul Karim Al Lahiim, seorang ulama terkemuka, seorang ahlul Quran, guru besar Ilmu Al Quran di Universitas Ibnu Suud Kerajaan Saudi Arabia memberikan resep mujarab untuk ummat islam agar meraih keberkahan dari mentadabburi Al Quran. Di dalam kitab “ Mafaatihu Tadabbur Al Quran Wa An Najaah Fiil Hayah “ Beliau memaparkan setidaknya ada 10 resep mujarab untuk mentadabburi Al Quran yang beliau rangkum dalam sebuah ungkapan " لإصلاح ترتجي" (Untuk perbaikan yang kau harapkan) yaitu : ل ( (قلب”Hati” Artinya bahwa hati adalah alat untuk memahami AL Quran. Sedangkan hati berada ditangan Allah SWT yang sifatnya berbolak balik sesuai dengan kehendak Allah SWT. Terkadang dalam keadaan Taqwa namun suatu saat bisa saja berubah menjadi durhaka. Seorang pembaca Al Quran sangat membutuhkan pertolongan Allah SWT didalam merawat hati. Jika hati selalu terawat, maka pesan Al Quran akan mudah meresap kedalam jiwa. Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa memusatkan hati dan fikiran pada saat menerima sinyal-sinyal robbani. Bagaimana mungkin sinyal-sinyal robbani akan bisa diterima dengan baik jika penerima sinyal ( hati –red) dalam kondisi rusak. Rusak karena virus dunia yang menghancurkan sistem security didalam jiwa. Maka, mintalah kepada Allah SWT agar diberikan hati yang jernih, hati yang hidup, hati yang senantiasa terawat dan terjaga. Begitu banyak doa-doa yang bisa kita ungkapkan dihadapan Nya. Salah satu doa tersebut adalah “ Yaa Muqollibal Quluub Tsabbit Qolbii Alaa diiinik “ . أ (أهداف او أهمية ) “ Tujuan atau Urgensi” ; Maksudnya adalah agar kita senantiasa menghadirkan dalam benak kita, “ Untuk apa saya membaca Al Quran “ Apakah untuk sekedar memenuhi target khataman ? Apakah karena dorongan pahala yang menjanjikan dengan 10 kebaikan pada tiap hurufnya ? Atau karena tugas harian yang dibebankan ? Beragam motivasi yang kita miliki. Maka beragam pula manfaat yang kita dapatkan. Manfaat Al Quran akan lebih terasa jika kita bertujuan agar mendapatkan Informasi berharga dari Al Quran yang bisa kita gunakan didalam menjalankan System Operasi Kehidupan Manusia. ص ( صلاة ) “ Solat” . Sangat dianjurkan sekali proses tadabbur Al Quran dilakukan didalam Solat. Merenungkan bacaan demi bacaan akan lebih mudah dilakukan pada saat solat dibandingkan diluar solat. Kita dituntut untuk menghadirkan hati kita, mengkhusyu’kan jiwa-jiwa kita, memusatkan konsentrasi kita. Kesempatan meraih suasana jiwa seperti ini lebih besar didapatkan ketika kita sedang melakukan solat. ل ( ليل) “ Malam” . Waktu yang paling tepat untuk mentadabburi Al Quran adalah waktu malam hari. Dan inilah Fitrahnya. Allah menciptakan malam salah satu tujuannya adalah sebagai waktu istirahat. Bukan hanya istirahat fisik, namun juga istirahatnya jiwa. Dengan suasana jiwa dalam keadaan tenang, bebas dari kesibukan duniawi, membuat sinyal-sinyal robbani akan menguat sehingga mudah ditangkap oleh penerima sinyal yaitu hati manusia. أ (أسبوع) “ Mingguan” Hendaklah setiap kita mempunyai target untuk mengkhatamkan Al Quran setiap Minggu. Bagi kebanyakan orang memang sangatlah berat. Berat atau tidak sifatnya sangatlah relatif. Karena banyak juga orang yang mampu mengkhatamkan kitab-kitab novel yang tebalnya lebih dari Al Quran hanya dalam waktu satu hari. Mengapa bisa? Karena mereka menikmati bacaannya. Jika sudah menikmati, yang terasa berat menjadi sangatlah ringan untuk dilakukan. Tentu saja ini dilakukan dengan proses. Setahap demi setahap. Target khataman 3 bulan sekali. Meningkat menjadi 2 bulan sekali. Meningkat lagi ke sebulan sekali. Setelah terbiasa, khataman seminggu sekali akan terasa mudah untuk dilakukan. ح (حفظا) “ Hafalan “ Hendaklah setiap kita membaca Al Quran dengan hafalan. Mengapa ? Membaca dengan menghafal akan memudahkan hati dalam meresapi bacaan. Apalagi bacaan dilakukan didalam solat. Mana mungkin bisa konsentrasi jika solat dalam keadaan membolak balik mushaf. Disibukkan dengan huruf dan lembaran kertas. ت (تكرار) “ Mengulang ulang “ Hendaklah setiap kita mengulang ayat-ayat sampai benar-benar meresap kedalam jiwa. Semakin sering sebuah lafazh diulang maka semakin mudah memahami sebuah makna. Tanpa disadari, pengulangan sebuah Lafaz dapat melahirkan pengagungan dan ketakjuban dari apa yang dibaca. Sebagai contoh, jika seseorang merasa takjub terhadap sebuah kisah atau kalimat, maka ia akan mengulang-ngulangnya sendiri, ataupun untuk orang lain. ر (ربط) “ Mengaitkan”. Hendaklah setiap kita selalu mengaitkan setiap bacaan dengan realita kehidupan kita. Caranya dengan mengimplementasikan Al Quran didalam waktu hidupnya malam ataupun siang. Dengan cara seperti ini Al Quran akan selalu hidup didalam hatinya. Setiap realita hidupnya selalu sejalan dengan yang diarahkan oleh Al Quran. Setiap ada persoalan selalu ada jawabannya dari Al Quran. ت (ترتيلا) “ Membaca dengan perlahan” . Janganlah tergesa-gesa didalam membaca ayat ayat Nya. Hanya karena menginginkan target khatamannya tercapai. Ibnu Katsir berkata : Bacalah Al Quran dengan perlahan karena hal itu akan membantu untuk memahami Al Quran dan Mentadabburinya. Dan dengan cara seperti inilah Rosulullah membaca Al Quran. Aisyah berkata : “Beliau membaca Al Quran dengan tartil seolah-olah menjadi surat terpanjang” ج (جهرا) “ Mengeraskan suara”. Karena sesungguhnya mengeraskan suara lebih membantu untuk konsentrasi dan perhatian. (Heru Basfar: www.pecintaquran.wordpress.com) Ustadz kami di LNG Site Tangguh suatu sore sesudah shalat Ashar memberikan tausyiahnya. Beliau memulai dengan mengutip Surah Al Fil (105) yang dalam Al Qur'an diikuti oleh Surah Quraish (106). Menurut beliau kedatangan Rasulullah menyampaikan risalah Islam adalah setelah peristiwa penyerangan Ka'bah Baitullah oleh Pasukan Gajah Abraham yang gagah perkasa dan tidak ada tandingannya saat itu. Allah menghancurkan dan menghinakan mereka dengan mengirim burung-burung Ababil yang melemparkan batu dari tanah yang terbakar sehingga tubuh mereka dan gajah-gajahnya menjadi seperti daun-daun yang dimakan ulat. Tahun terjadinya peristiwa ini dalam sejarah Islam disebut dengan tahun gajah. (QS Al-Fil - 105:1-5) Setelah peristiwa itu Ka'bah, Kota Mekah dan sekitarnya menjadi tempat yang sejahtera dan aman. Hal itu diungkapkan Allah dalam Al Qur'an Surah Quraish (106). (Quraisy - 106: 1-4) Dalam keadaan seperti itulah Rasulullah Muhammad SAW lahir dan mendapat tugas menyampaikan risalah Islam. Kaum Quraish saat itu sudah menjadi sangat ingkar akan segala nikmat kesejahteraan dan keamanan yang mereka terima. Islam datang untuk mengingatkan bahwa sejatinya hidup itu adalah untuk menyembah Allah semata. Bukan untuk mengumbar nafsu duniawi. Ada akhirat yang harus dijadikan tujuan hidup karena dunia akan musnah dan digantikan dengan akhirat yang kekal. Hukum-hukum dunia tidak berlaku lagi di akhirat. Dunia bersifat fana atau sementara, sedangkan akhirat kekal selamanya. Meskipun ada kemiripannya tetapi segala sesuatu di akhirat kelak akan melalui penciptaan ulang yang sama sekali berbeda dengan apa yang ada di dunia. Allah menciptakan dunia untuk melihat siapa diantara hamba-hambanya yang lebih baik amalnya. Akhirat adalah tempat yang Allah sediakan untuk membalasnya. Setiap orang akan merasakan penyesalan di akhirat. Bagi orang yang tak percaya akan adanya akhirat atau lalai menyiapkannya, penyesalan mereka tiada akhir yang membuat penderitaan mereka di akhirat bertambah-tambah. Bagi mereka bersabar menjalani siksa sudah tidak ada gunanya lagi. Adapun bagi orang yang percaya akhirat, penyesalan mereka semata-mata karena merasa kurang dalam menyiapkan bekal akhirat, tetapi mereka sangat puas dan ikhlas menerima balasan dari Allah di akhirat.
Kalau hidup ini semata-mata untuk menyembah Allah, berapa waktu yang telah kita gunakan untuk menyembah Nya dalam sehari? Kalau kita cermati, waktu yang kita gunakan ketika kita melaksanakan ibadah mahdhoh seperti shalat lima waktu, sesungguhnya amat sedikit karena memang hanya memerlukan sedikit sekali dari seluruh waktu kita yang 24 jam sehari. Oleh karena itu waktu yang selebihnya haruslah bisa kita berikan makna bahwa kita melakukannya demi Allah semata. Maka itu ketika kita bekerja, makan, minum, bersilaturahim, kesemuanya hendaknya diniatkan semata-mata untuk menyembah Allah Swt. Dengan begitu barulah kita bisa memenuhi kehendak Allah ketika menciptakan alam semesta ini termasuk jin dan manusia: "Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembahku." Wallahu'alam bissawab. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|