Dalam pelajaran sejarah di sekolah kita diberitahu bahwa Islam datang ke Indonesia di abad ke 14. Ternyata keterangan ini bersumber dari pendapat Snouck Hurgronje seorang Belanda yang mendapat tugas belajar tentang Islam ke Mekkah dan dikirim Belanda untuk berdakwah di Aceh dalam rangka membela kepentingan penjajah Belanda. Prof. Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya "Api Sejarah" dan juga Buya Hamka menepis dugaan itu. Islam masuk ke Indonesia menurut mereka sejak abad ke 7. Salah satu buktinya adalah ditemukannya sebuah makam Syech Mekkauddin di wilayah Baros (440 km dari kota Medan ke arah Tapanuli). Beliau seorang muslim dan batu nisannya bertuliskan aksara Arab. Demikian disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat, Lc, MA dalam sebuah taushyiah di Masjid Al Azhar. Penduduk Nusantara Mayoritas Islam Sebelum Belanda Datang Sebelum kedatangan Belanda ke Indonesia di abad ke 16 - 17 mayoritas penduduk nusantara sudah beragama Islam (90%) sedangkan sebagian kecilnya Budha dan anemisme. Kerajaan-kerajaan Islam sudah ada sejak abad 8 membentang dari Sumatera sampai ke Papua. Kesultanan Peureulak yang merupakan sebuah kerajaan Islam sudah berdiri tahun 840 hingga 1292. Sultan pertama serta pendiri Kesultanan Peureulak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang mendirikan Kesultanan Peureulak tahun 840 dan berkuasa hingga tahun 864. Kesultanan ini tercatat masuk dalam berbagai catatan Cina dan juga catatan dari seorang pengembara terkenal Marco Polo yang dimana tertulis bahwa ia pernah singgah ke negeri bernama Ferlec ( Peureulak) yang penduduknya sudah menganut ajaran Islam. Sultan terakhir yang memimpin Kesultanan Peureulak adalah Sultan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Johan berdaulat dari tahun 1267 hingga 1292 sebelum Kerajaan atau Kesultanan Peureulak akhirnya digabungkan dengan Kerajaan Samudera Pasai. Selain itu kita mengenal kerajaan Islam yang lainnya seperti: Kerajaan Aceh Darussalam, Kerajaan Demak, Kerajaan Islam Pajang, Kerajaan Islam Mataram, Kerajaan Islam Cirebon, Kerajaan Islam Banten, Kerajaan Islam Banjar, Kerajaan Sukadana atau TanjungPura, Kerajaan Islam Ternate, Kerajaan Islam Tidore, dan Kerajaaan Islam Makassar. Bahkan Maluku berasal dari kata "mulk" bahasa Arab yang artinya "raja-raja". Sebuah kerajaan Islam tentu saja tidak mungkin berdiri kecuali jika penduduknya memang mayoritas memeluk agama Islam. Masyarakat hidup sejahtera ketika itu di bawah kekuasaan dan aturan-aturan Islam. Hubungan antar agama juga sangat baik dan kompak. Dunia pada masa itu sedang berada pada akhir masa kekhalifahan Islam Bani Abbasyiah yang menguasai dunia (750 - 1517 M). Sejarah mencatat bahwa kemunduran kekhalifahan Bani Abbasiyah mulai terjadi pada 944 M di masa Khalifah Al Mustakfi akibat konflik yang terjadi antara pengikut mazhab Hambali dan mazhab Syafi'i serta perselisihan antar keluarga khalifah sendiri. Puncaknya adalah ketika datang pasukan Tartar (Mongol) menghancurkan kekhalifahan Bani Abbasyiah. Kekhalifahan Islam dunia setelah runtuhnya kekhalifahan Bani Abbasiyah ketika itu mengalami kekosongan selama 3,5 tahun sebelum kemudian muncul lagi kekhalifahan Ustmaniyah (1520 - 1924 M). Ketika Konstantinopel yang merupakan pusat Kerajaan Romawi Timur atau Bizantium di masa itu jatuh ke tangan Kekhalifahan Turki Usmani, pedagang-pedagang Eropa kesulitan mendapatkan rempah-rempah sehingga mencari alternatif baru lewat jalur laut karena kebanyakan jalur darat menuju timur harus melalui Timur Tengah, Afrika Utara dan Jalan Sutera yang telah berada dalam kekaisaran Islam. Setelah jatuhnya konstatinopel, akhirnya bangsa eropa salah satunya bangsa Spanyol dan Portugis melakukan penjelajahan samudera untuk mencari rempah-rempah. Diawali oleh Portugis pada tahun 1490-an, namun bangsa Portugis mulai mendapat saingan yaitu bangsa Spanyol. Perjanjian Tordesillas Melihat adanya persaingan itu Pope Alexander VI mengeluarkan perintah pada 3 Mei 1493 kepada kedua Kerajaan tersebut yaitu Portugis dan Spanyol karena keduanya merupakan penganut Gereja Katolik yang setia dengan membagi dunia menjadi dua yaitu milik Portugis dan Spanyol. Pada 26 September 1493 M Pope Alexander VI kembali mengeluarkan perintah yang isinya memberikan kuasa kepada Spanyol untuk memiliki daerah yang ditemuinya di Timur dan memperluas pengaruh mereka. Perintah tersebut menimbulkan rasa tidak puas kerajaan Portugal. Maka dari itu terjadilah Perjanjian Tordesillas. Perjanjian Tordesillas ditandatangani pada 9 Jun 1494 di mana pihak gereja dalam perjanjian tersebut membagi dunia menjadi dua wilayah yaitu kawasan ke Timur adalah milik Portugal, sedangkan kawasan ke Barat adalah milik Sepanyol. Dalam perjanjian ini kerajaan Spanyol memiliki memiliki wewenang berdagang dan berlayar ke arah barat, sedangkan untuk Portugis berlayar ke arah timur. Perjanjian ini diberlakukan pada tanggal 4 Juni 1474 sampai 13 Januari 1750. Sesuai dengan perjanjian tersebut pelaut bangsa Portugis mencari jalan berlayar ke arah timur untuk mencari rempah-rempah, untuk para pedagang Spanyol berlayar kearah barat yaitu daerah Benua Amerika. Dampak Perjanjian Tordesillas Dampak perjanjian Tordesillas dikenal dengan semboyan 3G yaitu gospel, gold, dan glory. Gospel merupakan semboyan yang dibawa penjelajah samudera bukan hanya berdagang dan memperluas wilayah tetapi juga menyebarkan agama Kristen. Biasanya daerah yang dikuasai Spanyol dan Protugis akan terjadi konversi ke agama Katolik dengan dibarengi asimilasi budaya. Selanjutnya Gold, yaitu meraup kekayaan dengan hal terssebut kejayaan sebuah negara diukur dengan banyaknya laba yang dihasilkan dalam perdagangan. Maka dari itu, selain meluas kekuasaan, meraup kekayaan juga merupakan suatu tujuan penjelajahan. Yang terakhir Glory, glory merupakan mencari kejayaan maka dari itu glory akhirnya melahirkan imperialisme kuno. Tidak sedikit jalur perdagangan dikuasi pihak-pihak penjelajah samudera. Kedatangan Portugis dan Belanda ke Indonesia Portugis datang ke Indonesia pada tahun 1511 melalui Malaka setelah sebelumnya tersesat di Gowa, India. Mereka kemudian meminta bantuan navigator muslim Ahmad bin Majid yang ketika itu tidak tahu maksud kedatangan mereka yang sesungguhnya. Semenanjung Malaka yang semula damai mulai mengalami kekacauan ketika Portugis datang. Mereka memonopoli perdagangan dan memaksa penduduk masuk agama mereka. Akibatnya meletus perang yang dipimpin oleh Fatahillah yang menyebabkan Portugis menginggalkan bumi nusantara. Pada tahun 1629 datanglah VOC bangsa Belanda dengan misi dagang. Seperti halnya Portugis, Belandapun melakukan hal yang sama yaitu memonopoli perdagangan dan melakukan misi penyebaran agama mereka.
Disarikan dari berbagai sumber: ceramah Ustadz Adi Hidayat, urusandunia.com, salamadian.com, dan jejakislam.net. Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com
0 Comments
Nabi Nuh disebut juga “bapak seluruh manusia” (أبو البشر/ Abul Basyar) selain Nabi Adam, karena semua manusia setelah kejadian banjir di zaman Nabi Nuh adalah anak keturunan beliau. Banjir Nabi Nuh terjadi pada seluruh dunia sehingga tidak ada manusia yang selamat kecuali yang berada di atas kapal bersama nabi Nuh. Manusia yang berada bersama nabi Nuh di atas kapal ditakdirkan Allah tidak mempunyai keturunan lanjutan lagi setelah kejadian tersebut. Banjir Nabi Nuh terjadi di seluruh dunia. Allah menurunkan banjir sampai-sampai gunung yang tinggi tidak bisa menjadi tempat berlindung. Salah satu Anak Nabi Nuh tidak bisa selamat dari banjir padahal ia berlindung di atas gunung. Allah Ta’ala berfirman, هِيَ تَجْرِي بِهِمْ فِي مَوْجٍ كَالْجِبَالِ وَنَادَى نُوحٌ ابْنَهُ وَكَانَ فِي مَعْزِلٍ يَا بُنَيَّ ارْكَبْ مَعَنَا وَلا تَكُنْ مَعَ الْكَافِرِينَ قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاءِ قَالَ لا عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِلا مَنْ رَحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ “Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil: “Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang-orang yang kafir.” Anaknya menjawab: “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” Nuh berkata: “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) Yang Maha Penyayang”. Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu termasuk orang-orang yang ditenggelamkan” (Huud : 42-43). Seluruh orang kafir yang tidak beriman di muka bumi akan terkena banjir sehingga tidak tersisa sedikit pun, sebagaimana doa nabi Nuh: وَقَالَ نُوحٌ رَبِّ لا تَذَرْ عَلَى الأرْضِ مِنَ الْكَافِرِينَ دَيَّارًا “Nuh berkata: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi” (Nuh : 26). Semua yang tersisa di bumi yaitu yang tidak naik perahu nabi Nuh tenggelam. Allah berfirman, فَأَنْجَيْنَاهُ وَمَنْ مَعَهُ فِي الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ * ثُمَّ أَغْرَقْنَا بَعْدُ الْبَاقِينَ “Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh muatan. Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tersisa.” (Asy-Syuara 119-120). Hanya Anak Keturunan Nabi Nuh yang berlanjut. Beberapa ulama menjelaskan bahwa terdapat anak Nabi Nuh yang beriman bersama beliau di atas kapal. Bersama itu pula ada orang-orang yang beriman bersama Nabi Nuh di atas kapal. Hanya saja Allah mentakdirkan yang terus mempunyai keturunan adalah Nabi Nuh dan anaknya saja. Dalam riwayat lainnya, yang manusia yang selamat selain Nabi Nuh dan anaknya meninggal karena wabah sehingga mereka tidak mempunyai keturunan. Jadilah nabi Nuh adalah “bapak seluruh manusia” setelah nabi Adam. Allah berfirman, وَجَعَلْنَا ذُرِّيَّتَهُ هُمُ الْبَاقِينَ “Dan Kami jadikan anak cucunya orang-orang yang melanjutkan keturunan” (As-Shaffat: 77). Ahli tafsir di kalangan tabi’in, Imam Qatadah, menafsirkan, الناس كلهم من ذرية نوح عليه السلام “Manusia semuanya adalah keturunan Nuh ‘alaihssalam”1. Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab sejarah Al-Bidayah wan Nihayah, فإن الله لم يجعل لأحد ممن كان معه من المؤمنين نسلا ولا عقبا سوى نوح عليه السلام …فكل من على وجه الأرض اليوم من سائر أجناس بني آدم ينسبون إلى أولاد نوح الثلاثة وهم سام وحام ويافث “Allah tidak menjadikan seorangpun yang bersama Nabi Nuh dari orang-orang yang beriman anak dan keturunan kecuali Nuh ‘alaihis salam saja… Semua yang ada di muka bumi sekarang dinisbatkan kepada ketiga anak Nabi Nuh yaitu Sam, Ham dan Yafidz”2. Al-Hamawi menjelaskan, كان أول من نزله نوح عليه السلام لما خرج من السفينة ومعه ثمانون إنسانا فبنوا لهم مساكن بهذا الموضع وأقاموا به فسمي الموضع بهم ثم أصابهم وباء فمات الثمانون غير نوح عليه السلام وولده فهو أبو البشر كلهم “Orang pertama yang turun kapal adalah Nuh ‘alaihis salam, ketika beliau keluar dari kapal, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat tinggal di tempat itu dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah penyakit, sehingga 80 orang tersebut meninggal kecuali Nuh ‘alaihis salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia)”3. Penyusun: dr. Raehanul Bahraen dalam Artikel Muslim.or.id
Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com Di zaman Jahilliyah hiduplah raja bernama Habib bin Malik di Syam, dia penyembah berhala yang fanatik dan menentang serta membenci agama yang didakwahkan Rasulullah Saw. Suatu hari Abu Jahal menyurati Raja Habib bin Malik perihal Rasulullah Saw. Surat itu membuatnya penasaran dan ingin bertemu dengan Rasulullah Saw, dan membalas surat itu Ia akan berkunjung ke Mekah. Pada hari yang telah ditentukan berangkatlah Ia dengan 10.000 orang ke Mekah. Sampai di Desa Abtah, dekat Mekah, ia mengirim utusan untuk memberitahu Abu Jahal bahwa Dia telah tiba di perbatasan Mekah. Maka disambutlah Raja Habib oleh Abu Jahal dan pembesar Quraisy. "Seperti apa sih Muhammad itu......?" Tanya Raja Habib setelah bertemu dengan Abu Jahal. "Sebaiknya Tuan tanyakan kepada Bani Haasyim," jawab Abu Jahal. Lalu Raja Habib menanyakan kepada Bani Hasyim. "Di masa kecilnya, Muhammad adalah anak yang bisa di percaya, jujur, dan baik budi. Tapi, sejak berusia 40 tahun, Ia mulai menyebarkan agama baru, menghina dan menyepelekan tuhan-tuhan kami. Ia menyebarkan agama yang bertentangan dengan agama warisan nenek moyang kami," jawab salah seorang keluarga Bani Hasyim. Raja Habib memerintahkan untuk menjemput Rasulullah Saw, dan menyuruh untuk memaksa bila Ia tidak mau datang. Dengan menggunakan jubah merah dan sorban hitam, Rasulullah Saw datang bersama Abu Bakar As Siddiq ra, dan Khadijah ra. Sepanjang jalan Khadijah Ra, menangis karena khawatir akan keselamatan suaminya, demikian pula Abu Bakar ra. "Kalian jangan takut, kita serahkan semua urusan kepada Allah ﷻ " Kata Rasulullah Saw. Sampai di Desa Abthah, Rasulullah Saw di sambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk di kursi yang terbuat dari emas. Ketika Rasulullah Saw duduk di kursi tersebut, memancarlah cahaya kemilau dari wajahnya yang berwibawa, sehingga yang menyaksikannya tertegun dan kagum. Maka berkata Raja Habib: "Wahai Muhammad setiap Nabi memiliki mukjizat, mukjizat apa yang Engkau miliki.................?" Dengan tenang Rasulullah Saw balik bertanya: "Mukjizat apa yang Tuan kehendaki................?" Raja Habib bin Malik Menjawab: "Aku menghendaki matahari yang tengah bersinar engkau tenggelamkan, kemudian munculkanlah bulan. Lalu turunkanlah bulan ke tanganmu, belah menjadi dua bagian, dan masukkan masing-masing ke lengan bajumu sebelah kiri dan kanan. Kemudian keluarkan lagi dan satukan lagi. Lalu suruhlah bulan mengakui engkau adalah Rasul. Setelah itu kembalikan bulan itu ke tempatnya semula. Jika engkau dapat melakukannya, aku akan beriman kepadamu dan mengakui kenabianmu". Mendengar itu Abu Jahal sangat gembira, pasti Rasulullah Saw tidak dapat melakukannya. Dengan tegas dan yakin Rasulullah Saw menjawab: "Aku penuhi permintaan Tuan." Kemudian Rasulullah Saw berjalan ke arah Gunung Abi Qubaisy dan shalat dua rakaat. Usai shalat, Beliau Saw berdoa dengan menengadahkan tangan tinggi-tinggi, agar permintaan Raja Habib terpenuhi. Seketika itu juga tanpa diketahui oleh siapapun juga turunlah 12.000 malaikat. Maka berkatalah malaikat: "Wahai Rasulullah, Allah menyampaikan salam kepadamu. Allah berfirman: 'Wahai kekasih-Ku, janganlah engkau takut dan ragu. Sesungguhnya Aku senantiasa bersamamu. Aku telah menetapkan keputusan-Ku sejak Zaman Azali.' Tentang permintaan Habib bin Malik, pergilah engkau kepadanya untuk membuktikan kerasulanmu. Sesungguhnya Allah yang menjalankan matahari dan bulan serta mengganti siang dengan malam. Habib bin Malik mempunyai seorang putri cacat, tidak punya kaki dan tangan serta buta. Allah ﷻ telah menyembuhkan anak itu, sehingga ia bisa berjalan, meraba dan melihat." Lalu bergegaslah Rasulullah Saw turun menjumpai orang kafir, sementara bias cahaya kenabian yang memantul dari wajahnya semakin bersinar. Waktu itu matahari telah beranjak senja, matahari hampir tenggelam, sehingga suasananya remang-remang. Tak lama kemudian Rasulullah Saw berdoa agar bulan segera terbit. Maka terbitlah bulan dengan sinar yang benderang. ILUSTRASI. Terbelahnya Bulan Lalu dengan dua jari Rasulullah Saw mengisyaratkan agar bulan itu turun ke pada nya. Tiba-tiba suasana jadi amat menegangkan ketika terdengar suara gemuruh yang dahsyat. Segumpal awan mengiringi turunnya bulan ke tangan Rasulullah Saw. Segera setelah itu Beliau Rosulalloh membelahnya menjadi dua bagian, lalu Beliau masukkan ke lengan baju kanan dan kiri. Tidak lama kemudian, Beliau Rosulalloh mengeluarkan potongan bulan itu dan menyatukannya kembali. Dengan sangat takjub orang-orang menyaksikan Rasulullah Saw menggengam bulan yang bersinar dengan indah dan cemerlang. Bersamaan dengan itu bulan mengeluarkan suara: "Asyhadu alla ilaha illallah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuluh." Menyaksikan keajaiban itu, pikiran dan perasaan semua yang hadir terguncang. Sungguh, ini bukan mimpi, melainkan sebuah kejadian yang nyata............! Sebuah mukjizat luar biasa hebat yang disaksikan sendiri oleh Raja Habib bin Malik. Ia menyadari, itu tak mungkin terjadi pada manusia biasa, meski ia lihai dalam ilmu sihir sekalipun.....! Namun, hati Raja Habib masih beku. Maka ia pun berkata, "Aku masih mempunyai syarat lagi untuk mengujimu." Belum lagi Raja Habib sempat melanjutkan ucapannya, Rasulullah memotong pembicaraan, "Engkau mempunyai putri yang cacat, bukan...............? Sekarang, Allah ﷻ telah menyembuhkannya dan menjadikannya seorang putri yang sempurna." Raja Habib pun terkejut karena tidak ada siapapun yang tahu penyakit anaknya itu yaitu lumpuh dan matanya buta kecuali orang-orang istana dan mereka yang dekat dengannya saja. Mendengar itu, betapa gembiranya hati Raja Habib. Spontan ia pun berdiri dan berseru, "Hai penduduk Mekah.........! Kalian yang telah beriman jangan kembali kafir, karena tidak ada lagi yang perlu diragukan. Ketahuilah, sesungguhnya aku bersaksi: tiada Tuhan selain Allah dan tiada sekutu baginya; dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah Utusan dan hamba-Nya...!" Melihat semua itu Abu Jahal jengkel dan marah, dengan emosi berkata kepada Raja Habib: "Wahai...! Raja Habib engkau beriman kepada tukang sihir ini, hanya karena menyaksikan kehebatan sihirnya...............?" Namun Raja Habib tidak menghiraukannya dan berkemas untuk pulang. Sampai di pintu gerbang istana, putrinya yang sudah sempurna, menyambutnya sambil mengucapkan dua kalimat sahadat. Tentu saja Raja Habib terkejut. "Wahai putriku, darimana kamu mengetahui ucapan itu............? Siapa yang mengajarimu.............?" "Aku bermimpi didatangi seorang lelaki tampan rupawan yang memberi tahu ayah telah memeluk Islam. Dia juga berkata, jika aku menjadi muslimah, anggota tubuhku akan lengkap. Tentu saja aku mau, kemudian aku mengucapkan dua kalimat sahadat," jawab sang putri. Maka seketika itu juga Raja Habib pun bersujudlah sebagai tanda syukur kepada Allah. Seperti ditulis dalam akun Utdz Hanan Attaki ttgl 18 Mei 2019. Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com Banyak dari kita umat Islam di Indonesia yang beranggapan bahwa agama Islam dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW beliau sejak diangkat Allah menjadi Nabi. Kita juga mengamini bahwa Nabi Isa membawa ajaran agama Kristen dan Nabi Musa membawa ajaran agama Yahudi. Padahal Al Qur'an Surah Al Baqarah ayat 140 dengan jelas mengatakan bahwa Nabi Ibrahim bukan beragama Yahudi atau Nasrani. Demikian juga Nabi Isma'il, Nabi Ishaq dan Nabi Ya'qub. Al Qur'an juga menjelaskan bahwa apa yang diajarkan Allah kepada para nabi sejak Nabi Adam AS adalah sama yaitu ajaran Islam yang mengesakan Allah. Bahkan kitab-kitab suci menubuatkan tentang kelahiran Rasulullah Muhammad SAW. Itulah sebabnya bangsa Yahudi ada yang menetap di Yatsrib (Madinah) sebelum Rasulullah lahir karena mengikuti petunjuk dari kitab-kitab suci mereka. Mereka sangat ingin nabi penutup itu datang dari salah satu keturunan mereka. Ketika nyata Rasulullah lahir bukan dari keturunan mereka serta merta mereka menolaknya dan memusuhi Rasulullah. Allah membuka kebohongan mereka lewat wahyu yang disampaikan Jibril kepada Rasulullah Muhammad SAW. Islam masuk ke Indonesia langsung dari Arab sejak Abad ke 7 M. Ustadz Haikal Hassan dalam videonya yang berjudul Sejarah Islam, Yahudi dan Kristen yang dirilis oleh Ulil Albab Channel tanggal 13 Agustus 2015, menjelaskan kesengajaan dalam mengajarkan sejarah agama-agama termasuk sejarah masuknya Islam ke Indonesia oleh penjajah Hindia Belanda dulu yaitu melalui tokoh bernama Snouck Hurgronye. Tokoh ini dikirim oleh penjajah Hindia Belanda ke Mekah untuk mempelajari Islam dengan tujuan memperbesar pengaruh penjajah terhadap pribumi melalui para ulama. Snouck Hurgronye mengeluarkan teori masuknya Islam ke Indonesia melalui pedagang-pedagang Gujarat di India. Dia mengajarkan bahwa agama Islam, Kristen maupun Yahudi semuanya sama-sama agama samawi (agama langit). Kesalahan ini terus dibawa-bawa sehingga sampai sekarang di sekolah-sekolah kita diajarkan bahwa agama Islam, Kristen, dan Yahudi adalah agama-agama samawi atau agama langit. Dengan kata lain kita diajarkan bahwa baik agama Islam, Kristen maupun Yahudi semua sama yaitu sama sama agama Tuhan. Buya Hamka mendukung teori sejarah masuknya ajaran Islam ke Indonesia yang mengatakan bahwa Islam dibawa langsung oleh ulama-ulama Arab yang mempunyai ghirah dakwah sangat kuat pada abad ke 7 Masehi. Pada waktu itu di kalangan sahabat Rasulullah dan tabi'iin berlomba-lomba bahkan ada kebanggaan tersendiri jika mereka wafat di tempat yang berbeda dengan tanah kelahirannya. Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah video tausiahnya mengatakan Islam masuk Indonesia tahun 625 M beberapa tahun sebelum Rasulullah wafat (632 M). Salah satu sahabat sampai ke Indonesia di wilayah Baros, 440 km dari Medan. "Salah satu bukti adalah ditemukannya makam dari abad ke 7 M di wilayah Baros bernama Syech Makauddin yang nisannya bertulisan bahasa Arab dan dia seorang muslim", demikian penjelasan Ustadz Adi Hidayat dalam video tsb. Melalui pembahasan ini dapatlah disimpulkan bahwa banyak sejarah agama Islam di Indonesia yang harus dikritisi karena sarat dengan kepentingan penjajah Hindia Belanda pada waktu itu dalam melanggengkan kekuasaannya di Indonesia. Praktek Kristenisasi juga merupakan salah satu cara mereka memperbesar pengaruhnya di Indonesia. Pemberontakan demi pemberontakan selalu lahir dari perjuangan para santri bersama ulamanya melawan penjajahan baik yang didukung oleh kesultanan setempat ataupun tidak.
www.HelfiaNet.com www.HelfiaStore.com Helfia Store Bukalapak Helfia Store Tokopedia |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|