Dikutip dari Hidayatullah.com sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa meditasi dapat menekan gen yang menyebabkan inflamasi. Studi ini menyentuh epigenetika, sebuah cabang biologi molekuler yang menggoyahkan keyakinan bahwa genotipe menentukan nasib seseorang. Studi yang dilakukan oleh periset di Spanyol, Perancis dan Amerika Serikat menyediakan bukti ilmiah bahwa manusia dapat mengubah perilaku gen dan meningkatkan kesehatan melalui pikiran dan perilaku manusianya. Bruce Lipton, seorang ahli biologi bidang epigenetika, menjelaskan bahwa sebuah kromosom separuhnya terdiri dari DNA, dan separuh lagi protein. “Ilmuwan selama ini hanya fokus kepada DNA, dan melupakan protein – epigenetika mengatakan protein ini turut berperan,” kata Lipton kepada DW.DE. Ritwick Sawarkar, pimpinan tim Institut Max Planck untuk Immunobiologi dan Epigenetika di Freiburg, Jerman, menjelaskan bagaimana perubahan pada level kromatin sifatnya permanen dan turun-temurun – diwariskan dari ibu ke anak, atau bahkan dari sel ke sel. Menekan inflamasi Dalam studi, yang akan dirilis pada edisi Februari jurnal ‘Psychoneuroendocrinology,’ para subjek penelitian menunjukkan berkurangnya level gen berpotensi inflamasi setelah 8 jam bermeditasi. Ini berkorelasi dengan kesembuhan fisik yang lebih cepat dari situasi penuh stres. Ia menganjurkan studi “meningkatkan kemampuan konsep meditasi sebagai penangkal stres,” karena “stres menghentikan pertumbuhan dan perawatan tubuh, dan sistem kekebalan tubuh.” Obat psikosomatis György Irmey, direktur Asosiasi Ketahanan Biologis terhadap Kanker di Heidelberg, kepada DW mengatakan bahwa “penyakit kanker kerap diikuti proses inflamasi” karena itu ia menyarankan kepada pasien untuk meditasi, baik untuk pencegahan maupun pengobatan kanker. Sementara menurut Bruce Lipton manusia dapat menyembuhkan diri sendiri dengan keyakinan dan perilaku. Ia merujuk pada sebuah studi pada tahun 2008 yang menunjukkan bahwa perubahan gizi dan gaya hidup menekan ekspresi gen pro-kanker. Tahajjud Menawarkan Manfaat Sehat Plus Berkah Jika peniti menemukan meditasi bisa menaklukkan gen stres, tiga peneliti tahajjud Dr. Abdul Hamid diyab, Dr. Ah Qurquz dan Dr M Sholeh menunjukkan rahasia kedahsyatan shalat tahajjud (qiyamul lail) melebihi meditasi. Masing-masing peneliti menemukan shalat malam dapat meningkatkan daya tahan tubuh kita sehingga tidak mudah terserang penyakit. Shalat Tahajud memiliki kandungan aspek meditasi dan relaksasi yang cukup besar, dan memiliki pengaruh terhadap kejiwaan yang dapat digunakan sebagai strategi penanggulangan adaptif pereda stres. Melalui penelitian disertasi dalam bidang Ilmu Kedokteran pada program pascasarjana Universitas Surabaya, dengan judul “Pengaruh Shalat Tahajud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi”, Dr. M. Soleh menemukan shalat malam dapat meningkatkan respons emosional positif yang efektif dalam menegakkan anastesis pra bedah. Shalat tahajud yang dikerjakan dengan penuh kesungguhan, khusyu, tepat, ikhlas dan terus menerus diyakini dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif yang dapat menghindarkan reaksi stres. Rasulullah bersabda: “Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri kepada Allah SWT, penghapus dosa dan pengusir penyakit dari dalam tubuh”. (HR at-Tirmidzi). Dikutip dari Panji Islam, Hidayatullah.com www.HelfiaNet.com www.HelfiaStore.com Helfia Store Bukalapak Helfia Store Tokopedia
0 Comments
|
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|