Greta adalah warga Amerika Serikat keturunan Italia. Di masa kecilnya dia seorang wanita yang taat beragama. Dia kemudian menikah dengan seorang pria Lutheran. Hal ini sangat membuat kecewa kedua orangtuanya. Tetapi dia tidak benar-benar meninggalkan agama yang dianutnya sebelumnya. Ketika suaminya mulai jarang mengunjungi rumah ibadah, dia mulai mengunjungi banyak rumah ibadah lain. Suaminya tidak keberatan sedangkan kedua orangtuanya tidak mengetahui hal ini. Greta memiliki anak-anak yang semuanya tinggal di luar negeri. Setelah suaminya meninggal, dia ikut ke rumah ibadah tetangganya. Ini semata untuk kenyamanan karena lokasi rumah ibadahnya dekat dari rumahnya. Keinginannya yang sangat kuat untuk mencari kebenaran sering mendorongnya untuk berdoa. Hingga suatu malam setelah ia pulang dari rumah ibadah, ia mulai membuka hatinya kepada Tuhan dan memohon kepada Sang Pencipta untuk membimbingnya pada kebenaran. "Saya mengatakan kepada Nya bahwa saya ingin mengetahui kebenaran. Untuk menyembah Dia sebagaimana Dia layak disembah. Itu adalah doa paling tulus yang pernah saya lakukan," ujarnya. Beberapa minggu setelah itu, puterinya yang tinggal di Mesir datang mengunjunginya setelah beberapa tahun mereka tidak bertemu. Greta sangat senang sekaligus terkejut karena puterinya mengenakan jilbab. Ketika dia menyambut puterinya di pintu, dia langsung ingat dengan doanya beberapa minggu sebelumnya. Dia bertanya dalam hati apakah ini merupakan jawaban dari doanya itu? Tetapi selama beberapa hari dia menahan diri untuk tidak bertanya kepada puterinya itu. Begitupun puterinya tidak berkata apa-apa tentang jilbabnya. Suatu sore Greta melihat puterinya melakukan shalat. Dia menutup pintu saat puterinya sedang sujud agar tidak mengganggu puterinya itu. Dia sangat terkesan dengan peristiwa itu. "Bayangan putri saya berlutut dengan kepala di lantai sangat mengesankan saya. Dan lagi, saya bertanya-tanya apakah Tuhan telah mengirimnya sebagai jawaban atas doa saya," katanya. Pada suatu malam usai makan malam, Greta akhirnya memberanikan diri bertanya kepada putrinya perihal agamanya. Putrinya pada mulanya membantah dan mengatakan bahwa ia masih menganut agama sebelumnya yang sama seperti Greta. Mereka berbicara lama setelah itu. Saat itu, putrinya membawa Alquran dan buku catatannya, lalu menjelaskan semuanya kepadanya. Puterinya juga membahas soal Yesus dan Nabi Muhammad SAW. Greta hanya mendengarkan penjelasan putrinya. Terhanyut dalam penjelasan putrinya membuat air matanya terus mengalir. Greta merasa sangat yakin jika Tuhanlah yang telah mengirim putrinya kepadanya sebagai jawaban atas doa-doanya. Selama ini, Greta tak henti berdoa meminta agar Tuhan membimbingnya pada kebenaran. "Inilah kebenarannya. Saya sangat yakin. Ketika dia selesai menjelaskan penjelasannya, saya hanya memeluknya. Dan bertanya kepadanya: Mengapa tidak ada yang memberi tahu saya tentang ini sebelumnya?" Pada momen itulah, tepatnya di meja dapur rumahnya pada tengah malam, ia menerima kebenaran tentang Islam. Greta merasakan penyesalan, sebab di usia senja ia baru menemukan ajaran agama yang selama ini ia cari. Bagaimanapun, ia merasa begitu bersyukur karena Tuhan akhirnya menunjukannya pada kebenaran. "Saya harus mencapai usia tua untuk akhirnya menemukan kebenaran. Satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah tidak ada yang memberitahu saya tentang Islam sebelumnya. Tapi saya kira, ini juga bagian dari kebijaksanaan Tuhan dalam membimbing saya pada kebenaran," tambahnya. Dikutip dari Republika.co.id
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|