Sejak dulu musuh-musuh Islam sangat tidak suka terhadap muslim yang taat menjalankan ibadahnya sesuai tuntunan Al Qur'an dan sunnah Rasulullah SAW. Semakin taat mereka, semakin dalam kebenciannya. Itu pulalah yang oleh penjajah kolonial selalu menjadi momok. Secara halus mereka melarang Al Qur'an untuk diterjemahkan. Hal ini diamini oleh beberapa ulama-ulama kala itu. Tidak lain agar tidak memunculkan generasi yang mereka sebut sebagai teroris, pemberontak sehingga mereka bebas menjalankan praktek-praktek kolonialismenya. Sekarangpun cara-cara yang sama secara terstruktur dan sistematis di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Labelisasi Islam teroris, Islam radikal, Islam garis keras tak lain adalah untuk menghambat dan menindas munculnya generasi-generasi Islam mujahid. Generasi Islam yang mempersembahkan hidup dan matinya semata-mata untuk mencari ridha Allah. Mereka tidak meninggalkan kehidupan duniawinya, tetapi mereka mencari rejeki di dunia semata-mata dalam rangka mengharapkan ridha Allah. Mereka tidak ragu sedikitpun untuk berkorban baik harta, keluarga, maupun jiwanya. Ini tentu saja sangat menakutkan bagi mereka yang terlanjur mengalami Islamophobia. Anda bisa bayangkan seorang yang fobi terhadap tikus bisa lari menjerit-jerit melihat tikus yang sedang santai menikmati roti. Begitulah para Islamophobia saat ini melihat generasi mujahid Islam ini. Maka dari itu tak perlulah kita ikut memisah-misahkan seperti maunya musuh2 Islam itu dengan ikut-ikut mengatakan memang ada Islam garis keras, Islam radikal, Islam teroris. Ibarat sebuah pohon maka apa yang dikatakan mereka sebagai Islam garis keras adalah akar dan pohonnya. Selebihnya yang menjadi ranting, daun, bunga dan buah adalah Islam juga yang juga tetap patuh dan selalu menjadikan Al Qur'an dan sunnah Rasulullah. Mereka ini tunduk pada arahan mereka yang saat ini dituduh sebagai Islam garis keras itu. Mereka adalah Islam. Andaikan ada yang harus dipisahkan juga, maka itulah mereka "Islam" tak bergaris yang pada hakikatnya mereka telah keluar dari ajaran Islam yang murni. Mereka tidak lagi menjadikan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah sebagai pegangan utama dalam hidupnya karena beranggapan tafsir dan ajarannya sudah banyak diselewengkan oleh nafsu manusia. Mereka ibarat ranting, daun, bunga dan buah yang berguguran terlepas dari pohonnya. Silahkan cap mereka sebagai teroris tapi mereka bukan Islam teroris atau Islam radikal atau Islam garis keras. Mereka tak pantas diakui sebagai Islam. Wallahu'alam. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk Nya kepada kita semua menghadapi berbagai fitnah dari musuh-musuh Allah. Aamiin. www.HelfiaNet.com
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|