![]() Mungkinkah Nabi Muhammad SAW mengaku sebagai rasul (utusan) Allah untuk meraih status, kebesaran dan kekuasaan? Keinginan untuk menikmati status, kebesaran dan kekuasaan biasanya terkait dengan makan enak, pakaian indah, rumah-rumah mewah, pengawal yang berlapis-lapis, dan kekuasaan. Apakah ada diantara ini semua yang sesuai dengan gambaran diri Nabi Muhammad SAW? Sekelumit gambaran kehidupan beliau berikut bisa membantu kita menjawab pertanyaan ini. Meskipun sebagai seorang rasul, guru, negarawan, dan hakim, Nabi Muhammad SAW biasa memerah susu kambingnya sendiri, memperbaiki pakaiannya, memperbaiki sepatunya, membantu pekerjaan di rumah, dan mengunjungi orang miskin yang sakit. Ia juga menolong pengikut-pengikutnya menggali parit dengan mengeluarkan pasir bersama mereka. Hidupnya merupakan sebuah model kesederhanaan dan kerendahan hati yang luarbiasa. Pengikut-pengikut Nabi Muhammad SAW mencintainya, menghormatinya, mempercayainya pada tingkatan yang luarbiasa. Namun begitu, ia terus menekankan agar semua pujian diberikan kepada Allah, Tuhannya dan bukan kepada dirinya secara pribadi. Anas, salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, mengatakan bahwa tidak ada seorangpun yang mereka lebih cintai dari pada Nabi Muhammad SAW. Akan tetapi jika beliau mendatangi mereka, mereka tidak berdiri karena beliau benci kalau mereka berdiri untuknya seperti yang biasanya dilakukan orang lain terhadap orang besar. Sebelum misinya sebagai seorang rasul, Nabi Muhammad SAW tidak mengalami kesulitan uang. Sebagai seorang pedagang yang berhasil dan memiliki reputasi yang baik, Nabi Muhammad SAW memperoleh penghasilan yang memuaskan. Setelah misinya sebagai seorang rasul dan sebagai akibatnya ia secara materi menjadi lebih miskin. Untuk lebih memperjelas hal ini, mari kita simak selintas apa yang dikatakan orang-orang tentang hidup beliau.
Nabi Muhammad SAW hidup dengan cara seperti ini sampai beliau meninggal dunia, meskipun ketika itu kekayaan kaum muslimin berada dalam genggamannya. Sebagian besar jazirah Arab sudah dikuasi kaum muslimin sebelum beliau meninggal dunia, dan kaum muslimin selalu mengalami kemenangan setelah delapan belas tahun misinya menyebarkan Islam. Jauh sebelum ada prospek keberhasilan Islam dan pada masa penyiksaan, penderitaan, dan penganiayaan yang panjang dan menyakitkan terhadap Muhammad dan para pengikutnya, ia menerima tawaran yang menarik. Utusan para pemimpin kafir, datang padanya dan berkata, "... Jika Anda ingin uang, kami akan mengumpulkan cukup uang untuk Anda sehingga Anda akan menjadi orang terkaya dari kami semua. Jika Anda ingin kepemimpinan, kami akan membawa Anda sebagai pemimpin kami dan tidak pernah memutuskan setiap masalah tanpa persetujuan Anda. Jika Anda ingin sebuah kerajaan, kami akan memberikan mahkota engkau menjadi raja atas kami ... "Hanya satu syarat sebagai imbalannya, yaitu untuk menyerah dari mengajak orang untuk masuk Islam dan hanya menyembah Allah saja. Bukankah tawaran ini demikian menggoda bagi seseorang yang mengejar kenikmatan duniawi? Apakah Nabi Muhammad SAW ragu-ragu ketika tawaran itu diberikan? Apakah dia menolaknya sebagai strategi tawar untuk memperoleh tawaran yang lebih tinggi? Berikut adalah jawaban beliau: "Dengan Nama Tuhan, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." Dan dia membacakan ayat-ayat Quran 41:1-38.11. Berikut ini beberapa diantaranya (ayat 2-4): "Diturunkan dari Tuhan Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan, tetapi kebanyakan mereka berpaling (daripadanya); maka mereka tidak (mau) mendengarkan." Pada kesempatan lain dan dalam menanggapi permohonan pamannya untuk menghentikan mengajak orang-orang masuk Islam, jawaban Muhammad lugas dan tulus: "Aku bersumpah dengan nama Allah, ya Paman, bahwa jika mereka menempatkan matahari di tangan kanan saya dan bulan di kiri saya sebagai imbalan untuk menyerahkan masalah ini (mengajak orang-orang masuk Islam), saya tidak akan pernah berhenti sampai Allah memberi aku kemenangan atau aku mati mempertahankannya." Sepantasnyalah kita menaruh hormat setinggi-tingginya kepada beliau yang telah memberikan keteladanan luarbiasa sebagai seorang hamba Allah yang juga utusan Nya. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada beliau dan keluarganya. Hanya atas jasa beliaulah dunia mengalami pencerahan dari kebodohan dan memahami ke Maha Esaan Tuhan dan ke Agungan Nya, serta mendapat petunjuk kepada jalan yang benar yang diridhoi Allah Swt. Semoga Allah mengampuni kita dan mengabulkan permohonan kita untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aaamiiin. Wassalam. Selamat berpuasa Ramadhan. Helfia Nil Chalis.
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
![]() kirim pesan [email protected]
|