Kisah Mualaf yang sangat menarik ini akan kami terbitkan dalam 4 episode. Selamat mengikuti. Helfia, www.helfia.net.
REPUBLIKA.CO.ID, Ruben pun menuju gereja dan mendapati orang-orang bernyanyi memuji Tuhan dan mengatakan Tuhan Mahapengasih. Pengalaman pertamanya ke gereja tak serta-merta membuat Ruben puas. Ia terus mempelajari Kristen, termasuk tentang Katolik, Anglikan, Baptisme, imam, pendeta, dan lain sebagainya. Ia pun mengajukan banyak pertanyaan mengenai Kristen tetapi merasa tak cocok dengan agama ini setelah puas dengan berbagai hal yang ingin dia ketahui. Pencarian pun berlanjut. Ia beralih menyelidiki agama Buddha. Kebetulan, Ruben yang bekerja paruh waktu di pompa bensin berteman dengan seorang beragama Buddha. Ia tercengang ketika mengetahui tuhan Buddha memiliki kepala gajah. "Mengapa pria memiliki kepala gajah? Dapatkah kita memilih kepala singa? Atau sesuatu yang lebih perkasa?" tanya Ruben kepada temannya. Ruben tidak bisa menerima logika ini. Ia juga sempat mempelajari agama Mormon. Awalnya, dia menilai, ajaran agama ini sangat baik karena tidak memperbolehkan penganutnya meminum alkohol, kafein, dan cola. Namun dalam hal keimanan, Ruben tidak menemukannya di dalam agama ini. Ia kemudian menyelidiki agama Yahudi. Namun lagi-lagi, Ruben tak menemukan apa yang ia cari. Merasa upayanya sia-sia, ia kemudian menemui seorang temannya untuk berkonsultasi. Si teman yang beragama Kristen pun bertanya, "Bagaimana dengan Islam?" Ruben pun sontak menolak. ''Apa? Islam? Untuk apa aku menyelidiki agama teroris? Gila!" seru Ruben. Masuk masjid Bagai menelan air ludah sendiri. Terbukti, perkataannya tidak sesuai dengan jiwa dan raganya. Ketika suatu kali dia melewati sebuah masjid, dia justru melangkah memasuki masjid itu. "Aku tidak tahu apa yang menggerakkanku, yang jelas aku mengenakan sepatu dan langsung masuk begitu saja. Aku pikir, aku akan mati di dalam masjid itu karena aku satu-satunya orang kulit putih.'' Ruben pun bertemu dengan seorang pria berperawakan besar asal Timur Tengah, berjanggut dan mengenakan gamis. Ruben menggambarkannya mirip para tersangka teroris. Dan yang mengagetkan, sosok tersebut menyapa sangat ramah, bahkan menyuguhkan sajian layaknya menerima tamu. ''Namanya Abu Hamzah. Aku tak pernah membayangkan akan mendapat perlakuan seperti ini,” kenangnya. (bersambung)..... Redaktur: Chairul Akhmad Reporter: Afriza Hanifa Diterbitkan ulang oleh: Helfia Nil Chalis, www.helfia.net
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|