Dampak dari pandemi Covid-19 luar biasa dan unik dalam sejarah umat manusia dari masa ke masa. Dalam segala hal selalu ada dua sisi dampak dari sebuah peristiwa, begitupun pandemi Covid-19 ini. Diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di seluruh Indonesia ternyata berlanjut sampai selesai Ramadhan 1441 H. Akibatnya MUI mengeluarkan fatwa agar umat Islam di Indonesia melaksanakan Shalat Iedul Fitri di rumah masing-masing. Banyak kepala keluarga yang terpaksa memberanikan diri menjadi khatib shalat Iedul Fitri termasuk saya. Akhirnya sayapun mempelajari apa syarat-syarat pelaksanaan shalat Iedul Fitri dan khutbahnya kemudian mulai menyusun materi khutbah. Hasilnya saya kutipkan di bawah ini dengan harapan bisa menjadi kenangan abadi bagi saya dan siapa tahu juga bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Khutbah Iedul Fitri, 25 Mei 2020 اَلْحَمْدُ لِله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ اَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ اَعْمَالِنَا،مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَاللهِ: اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ الله اكبر, الله اكبر, الله اكبر ولله Alhamdulillahi robbil áalamiin, nahmaduhu wa nastaíinuhu, wa nastaghfiruhu, wa natuubu ilaihi. Wa naúuzhu billaahi min syuruuri anfusinaa wa sayyiaati a’maalinaa. Mayyahdillahu falaa mudhilla lahu, wa mayyudhlil falaa haa diya lahu. Asyhadu allaa ilaaha illa Allah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ábduhu wa rasuu luhu, wassholaatu wassalaamu ála nabiyyinaa muhammadin wa ála aalihi wa ashhaa bihi, wa man tabiáhu ila you middiin, ammaa ba’du: Fayaa íbaada Allah: Uu shiikum wa nafsii bitaqwa Allahi wa thoo átihi laállakum tuflihuun. Qoola Allahu taáala fiil quraanul kariim: Yaa ayyuhallaziina aamanuu, ittaqullaha haqqo tuqootihi, wa laa tamuu tuna illaa wa antum muslimuun. Allahu akbar 3 x walillaahilhamd.
Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam, Yang Maha Kuasa serta Maha Berkehendak. Kita bersyukur bahwa Allah telah mengijinkan kita untuk menyelesaikan ibadah Ramadhan dan merayakan Iedul Fitri pada hari ini dalam keadaan sehat sejahtera. Kitapun bersyukur sampai hari ini Allah menghindarkan kita dari penyakit covid-19 dan Allah telah memberi kesempatan berharga kepada kita untuk berkumpul bersama keluarga dan bisa menegakkan dakwah Islam di rumah ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang berkat perjuangannya kita bisa menerima petunjuk yang lurus untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt, Tuhan Pencipta kita. Allahu Akbar 3x Allahu Akbar Kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wasubhaanallahi bukrataw wa asiila Hadirin Rahimakumullah, sesungguhnya Allah Swt dengan sifat Maha Pengasih Nya selalu memberi peringatan kepada setiap diri kita sepanjang hidup kita agar kita kembali kepada Nya. Saat kita saat berusia 3 bulan di dalam kandungan ibu, Allah Swt menginformasikan kepada kita di dalam surah Al A’raf ayat 172 bahwa Dia telah mengambil kesaksian terhadap jiwa kita: “Bukankah Aku ini Tuhanmu?”. Kitapun ketika itu menjawab: “Betul, kami menjadi saksi”. Selanjutnya di dalam Surat Az Zumar ayat 49 Allah mengingatkan tentang ujian yang diberikan kepada kita berupa bahaya dan nikmat di mana ketika kita ditimpa bahaya kita berdoa kepada Nya dengan sepenuh hati, tetapi kemudian ketika mendapat nikmat kita mengatakan bahwa nikmat itu datang semata karena kepintaran kita. Kita lupa bahwa Allahlah yang mendatangkan bahaya dan nikmat sebagai ujian bagi kita. Dalam Surat Al Isra’ ayat 82 Allah mengingatkan bagaimana kebiasaan manusia pada umumnya ketika mendapat kesenangan dan kesusahan: “Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia; dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa”. Allah mengingatkan kita agar dalam menerima nikmat kita harus tetap ingat, tunduk dan patuh kepada Allah Swt, begitupun ketika menerima musibah agar tetap sabar dan selalu berbaiksangka kepada Nya. Pada kesempatan ini marilah kita sama-sama bermuhasabah merenungkan kembali segala musibah dan nikmat yang pernah kita peroleh. Kita pertanyakan kepada diri kita masing-masing, sudahkah itu semua membuat kita semakin yakin betapa Allah Swt selalu ada sangat dekat dan selalu bersama kita dalam setiap gerak langkah dan tindakan kita. Sudahkah itu semua membuat kita semakin merasa tergantung kepada Nya? Sudahkah setiap masalah ataupun keberuntungan yang kita alami semakin membuat kita merasa dekat kepada Allah Swt, membuat kita semakin bersemangat menjalankan perintah Nya dan semakin takut mengerjakan segala yang dilarang Nya. Betapa banyak peristiwa yang terlewatkan begitu saja tanpa sempat kita renungkan hikmah dibalik peristiwa itu. Padahal kita tahu bahwa sesungguhnya tidak ada peristiwa apapun yang terjadi dengan sendirinya secara kebetulan. Allah tidak menciptakan alam semesta ini secara sia-sia dan main-main. Segalanya sarat dengan makna yang semestinya bisa membawa hati dan pikiran kita kepada Keagungan Allah Swt. Segala yang kita alami baik berupa nikmat maupun kesusahan sejatinya adalah sebagai pengingat dari Allah Swt agar kita kembali kepada jalan yang telah ditetapkan Nya sehingga selamatlah kita menjalani hidup di dunia dan selamat pula kelak hidup kita di akhirat. Semestinya setiap rumah tangga menjadikan kehidupan yang layak di akhirat sebagai tujuan bersama. Membangun rumah di surga, berkumpul bersama seluruh anggota keluarga di surga, saling bernostalgia bercengkerama di surga hendaknya menjadi cita-cita kita bersama. Oleh karenanya kita perlu untuk saling menyemangati agar selalu dalam ketaatan kepada Allah Swt tanpa merasa kecil hati ketika diingatkan. Saling mendukung dalam berakidah dengan benar, mencintai Allah Swt dan Rasullullah Muhammad SAW, menegakkan shalat wajib dan sunat, berpuasa Ramadhan dan puasa sunat, menunaikan zakat, berinfaq, bersedekah, serta menunaikan ibadah haji. Alangkah indahnya kalau kita sekeluarga menjadikan akhirat sebagai tujuan dan prioritas utama dalam kita beraktifitas sehari-hari. Hari demi hari kita jalani dengan mensyukuri nikmat hidup, nikmat Islam dan nikmat iman. Tanda bahwa kita sudah menyukuri hidup dengan baik adalah dilepaskannya lisan kita oleh Allah Swt dari berkeluh kesah. Semoga kita termasuk kelompok hamba-hamba Allah yang senantiasa bersyukur dan dalam bimbingan, petunjuk dan hidayah Allah Swt. Aamiin, yaa Robbal áalamiin. Duduk di antara dua Khotbah Khotbah kedua Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin, was shalaatu was salaamu ‘alaa ashrofil ambya’i wal mursaliin Muhammadin SAW. Allahumma sholli alaa Muhammad wa alaa aalii Muhammad. Wa ammaa man khoofa maqooma robbihii wa nahan nafsa ‘anil hawaa. Fa innal jannata hiyal ma’waa. “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. Maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya.” Fa yaa ‘ibaadallaah. Uu shiikum wa nafsii bitaqwaAllahi wa thoo‘atihi la’allakum tuflihuun. Jamaáh Iedul Fitri yang berbahagia, Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah Swt agar kita mendapatkan keberuntungan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Allahumma sholli álaa Muhammad wa álaa aalii Muhammad. Allahummaghfirlanaa wali walidaynaa warhamhumaa kamaa robbayaana shighooro. Ya Allah, Tuhan yang Maha Mulia. Anugerahkanlah kami kecerdasan dalam berpikir, kesungguhan dalam berkarya, keikhlasan dalam bekerja dan kemudahan dalam segala urusan kami. Yaa Allah, di hari yang mulia ini kami mohon ampunan dari Mu atas segala dosa dan kesalahan kami. Kami mohon pula ampunan Mu untuk kedua orangtua kami, guru-guru kami, muslimin dan muslimat. Yaa Allah, anugerahkanlah kami kesehatan, kesejahteraan, ketenteraman, rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rohmah, anugerahkanlah kami anak-anak dan keturunan yang menyenangkan hati kami, dan masukkanlah kami semua dalam golongan hamba-hamba Mu yang bertaqwa. Yaa Allah, hindarkanlah kami dari sifat berkeluh-kesah, jauhkanlah kami dari sikap sombong dan berpaling ketika mendapatkan nikmat dari Mu. Yaa Allah, anugerahkanlah kami sifat sabar dan keikhlasan ketika menerima musibah maupun ketika mendapat ujian dari Mu sehingga kami mampu untuk senantiasa berbaiksangka atas apapun yang Engkau tetapkan bagi kami. Ya Allah Tuhan yang Maha Mengetahui serta Maha Pengampun. Engkau Maha Mengetahui, terhadap kelemahan-kelemahan kami, terhadap kekurangan-kekurangan kami. Kepada-Mulah kami menyembah, kepada-Mulah kami memohon ampunan dan hanya kepada-Mulah kami memohon pertolongan. Kabulkanlah doa dan permohonan kami. Amiin Yaa Robbal’aalamiin Subhaana Robbika Robbil ízzatii ámmaa yashifuun. Wassalamu álal mursaliin. Walhamdulillahi robbil aalamiin. Allahu Akbar 3x Walillaa ilham Billahittaufik wal hidaayah. Wassalamuálaaim warohmatullahi wa barokaatuh. Iedul Fitri 1441 H 25 Mei 2020 Helfia Nil Chalis
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|