Sebuah artikel yang ditulis sendiri oleh si empunya kisah Nora menarik perhatian saya dan sempat membuat saya meneteskan air mata. Berikut ini terjemahannya untuk teman-teman semua. Judul asli artikel Nora: "Journey of Chinese sister Nora to Islam". Aslam AleKum Brothers and Sisters Nama saya Nora Jasmine, 29 tahun lahir di Singapore dalam sebuah keluarga beretnis Cina. Sejak dulu saya terbiasa berpikir bebas sebelum saya mengenal Islam. Tumbuh di lingkungan negara multi-rasial berarti anda mempunyai teman-teman dari berbagai agama berbeda dan aliran hidup. Begitulah, saya sudah mengunjungi misa gereja dan pengumpulan dana di kuil Cina dan banyak hal-hal lainnya, hanya untuk menemukan jawaban atas pertanyaan saya dan hanya untuk menemukan sebuah hubungan kepada Tuhan tetapi tidak ada yang bisa menyentuh hati saya dan menjawab keraguan saya tentang siapa Tuhan dan apa tujuan kita dalam hidup ini. Waktu berlalu, sama seperti kebanyakan orang lain, ketika saya mencapai usia 20-an, saya melupakan itu semua dan berkonsentrasi dalam kehidupan serba materialistis seperti mencari lebih banyak uang yang tidak ada cukup-cukupnya. Saya tidak tahu apa-apa tentang Islam dan dalam pikiran saya Islam adalah agama yang memiliki aturan ketat. Sampai suatu hari saya mengenal seseorang (sekarang menjadi pacar saya) yang terlahir sebagai Muslim, segalanya mulai berubah. Dia suatu ketika mengatakan kepada saya bahwa ia ingin menyegarkan kembali pemahamannya tentang agamanya dan kembali ke jalan yang benar dan dia mengajak saya untuk mengikuti kursus dasar pengetahuan tentang agama Islam. Saya pikir, bukankah ini hanya sekedar bincang-bincang saja seperti biasanya, jadi mengapa tidak menyimak saja apa sebenarnya Islam itu? Kami mengikuti 3 sesi pelajaran dan saya menyadari bahwa Islam telah menjawab ketidakpastian yang saya alami! Pada akhir sesi ke 10, saya merasa damai dalam hati dan lebih sadar tentang tindakan-tindakan saya. Suatu perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya... Orang sering bertanya kepada saya "Dari sekian banyak agama, mengapa memilih Islam?" dan mereka mengomentari "Kamu benar-benar mencintai pacarmu, begitu besarnya sehingga kamu rela berkorban untuknya". Dan saya selalu menjawab: "Allah membawa dia ke dalam hidup saya bukan tanpa sebab. Alhamdulillah!!!. Dia menjadi titik balik sehingga membuat saya mengenal Islam dengan lebih baik. Tetapi, tidak, saya tidak memilih Islam karena saya sangat mencintai pacar saya. Semata-mata karena Islam menyediakan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya tentang hidup, memberikan saya kedamaian dan membuat saya menjadi orang yang lebih baik. Tidaklah mudah meyakinkan ibunda saya yang begitu menentang ide ini, tetapi in shaa Allah, saya akan mengikuti petunjuk Nya dan akan baik-baik saja. Alhamdulillah, satu setengah tahun kemudian, saya mengucapkan syahadat pada tanggal 11 Mei 2013, dengan ibunda tersayang dan pacar saya dengan ortu nya juga beberapa orang teman-teman dekat menyaksikan sebuah prosesi penting dalam hidup saya. Saat itu merupakan momen paling mengesankan ketika Imam mengumumkan bahwa saya sekarang sudah diampuni segala dosa saya di masa lalu oleh Allah dan saya bersih, murni seperti seorang bayi yang baru lahir. Dengan rasa syukur dan aliran airmata kegembiraan, saya sekarang bangga menyatakan diri sebagai seorang Muslim. Saya masih belajar dan setiap hari saya berterimakasih kepada Tuhan bahwa saya dibimbing dengan cahaya kebenaran dalam hidup ini! Alhamdulillah! --Nora Jasmine Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network.
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|