Robert Dickson Crane termasuk orang penting dalam lingkaran Presiden Amerika Serikat. Sayangnya ia punya pandangan yang buruk terhadap Islam. Islam di matanya adalah agama yang primitif dan menjijikkan. Tetapi ia kemudian termakan omongannya sendiri. Ia masuk Islam.
Berbagai posisi penting dalam Pemerintahan Amerika pernah ditempati Crane. Dia pernah menjabat sebagai Penasihat Politik Luar Negeri untuk Presiden AS ke 37, Richard Nixon dari 1963 - 1968. Dan untuk waktu yang sangat singkat menjabat Wakil Direktur Perencanaan Dewan Keamanan Nasional pada masa Pemerintahan Nixon. Serta menjadi Duta Besar Uni Emirat Arab (UEA) di masa Pemerintahan Presiden Ronald Reagan. Perjalanan Crane dalam menemukan Islam cukup panjang. Nenek moyang Crane dari garis ibu berasal dari daratan Eropa yang bermigrasi ke wilayah Amerika. Keluarganya datang ke New Haven, Connecticut, pada 1636. Beberapa di antara mereka menetap di Elizabethtown, New Jersey. Sementara nenek dari pihak ayahnya berasal dari Suku Indian Cherokee. Meski berasal dari kalangan Suku Indian, namun keluarga besar Crane tetap menomorsatukan urusan pendidikan. Ayah Crane merupakan seorang pengajar pada Fakultas Ekonomi Universitas Harvard. Sementara keluarga besar ibunya dikenal publik Amerika sebagai salah satu penyokong finansial Universitas Nortwestern. Karenanya tak mengherankan jika sedari kecil hingga dewasa ia mendapatkan pendidikan yang memadai. Selepas menamatkan pendidikan menengah atas Crane sempat kuliah di Universitas Harvard, namun tidak sampai tamat. Kemudian ia melanjutkan pendidikan setingkat sarjana muda di Universitas Northwestern. Setelah lulus dari Northwestern, ia diminta untuk membantu menjalankan usaha keluarga. Tak lama kemudian kedua orangtuanya memintanya untuk melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Harvard. Sejak muda, Crane gemar menulis berbagai artikel. Salah satu artikel yang pernah ditulisnya adalah mengenai strategi ruang angkasa Uni Soviet. Ketika pecah perang misil Kuba, ia menulis sebuah artikel panjang tentang strategi perang psikis. Dalam artikel itu Crane sudah menduga Soviet akan memenangkan krisis misil itu. Setiap orang berpikir, Amerika akan menundukkan mereka, tetapi bagi Crane jelas bahwa tujuan Soviet bukanlah mengintimidasi atau menggunakan misinya untuk melawan Amerika. "Tujuannya, mengkonsolidasi kekuatan Komunis di Kuba. Caranya dengan memasang misil-misil tersebut. Kemudian menariknya dengan jaminan komitmen Amerika agar tidak mencampuri urusan Fidel Castro." "Itulah yang sebenarnya terjadi." papar Crane dalam buku American Jihad, Islam After Malcom X, karya Steven Barbosa. Tanpa ia duga, artikel tersebut dibaca oleh orang nomor satu di Amerika kala itu, Richard Nixon. "Dia lalu memanggil saya segera setelah mendarat, pada Januari 1963, dan bertanya apakah saya bersedia menjadi penasihatnya untuk urusan politik luar negeri." ungkap Crane. Sebagai penasihat Presiden tentunya ia harus menguasai berbagai aspek persoalan terkait dengan politik luar negeri. Tugas utamanya adalah mengumpulkan artikel-artikel terbaik pada setiap pokok persoalan dan menggabungkan semua artikel tersebut menjadi buku ringkasan untuk dibaca Nixon. Berbagai macam artikel dibacanya, salah satunya adalah mengenai agama. Ia tertarik untuk membaca tentang bermacam-macam agama. Dan dia ingin mengetahui tentang Islam. Saat itu Crane telah membaca sedikit tentang Islam, sebab ia pikir Islam akan menjadi sekutu Amerika yang paling kuat dan tahan lama untuk melawan Komunisme. Crane dan Nixon memandang Komunisme sebagai ancaman dunia. Saat Nixon hendak mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika, Crane termasuk salah satu orang terdekat Nixon yang tidak memberikan dukungan. Terlebih lagi pemikirannya yang kerap berseberangan dengan ketua tim sukses Henry Kissinger, membuatnya disingkirkan selama masa kampanye 1968. Setelah terpilih menjadi Presiden Amerika ke 37, Nixon menunjuk Crane menjadi Wakil Direktur Perencanaan untuk Dewan Keamanan Nasional. Sementara posisi direktur dipegang oleh Henry Kissinger. Namun, hubungannya yang kurang harmonis dengan Henry Kissinger membuat Crane tersingkir dari Dewan Keamanan Nasional. Crane mengakui pada awalnya tidak pernah memikirkan Islam secara serius. Yang diketahuinya tentang Islam hanyalah bahwa muslim yang baik harus membunuh orang Kristen dan surga orang muslim seperti rumah pelacuran. "Saya sangat muak dan tidak pernah berhasrat mempelajari Islam. Agama ini sangat primitif," kata Crane. "Saya pikir," kata Crane lagi, "Islam adalah agama yang menjijikkan, tetapi paling tidak, dapat digunakan untuk melawan Komunisme." Tetapi sebuah perjamuan makan di Bahrain mengubah pandangannya tentang Islam. Saat itu musim panas tahun 1977, Crane bersama istrinya sedang berada di Bahrain. Di tengah suhu yang begitu panas, sang istri memintanya menemani melihat-lihat istana di Al Muharraq yang merupakan kota dagang tertua di dunia. Kota ini hanya terdiri dari lorong-lorong sempit, seperti sebuah jaringan jalan yang semrawut. Kondisi jalan yang semrawut ini membuat Crane dan istrinya tersesat di tengah keramaian. Dalam kondisi bingung tiba-tiba ada seorang orangtua lewat di depannya dan mengajak Crane ke rumahnya. Crane bersama istri kemudian menghabiskan sisa hari mereka di sana. Sang tuan rumah menjamu mereka dengan berbagai macam makanan. "Kami berbicara tentang berbagai hal, dan dia mengatakan bahwa dia seorang muslim. Saya sungguh terpesona karena dia benar-benar orang baik." "Kami tidak pernah membicarakan tentang Islam. Kami membicarakan tentang apa-apa yang baik dan buruk di dunia, dan tentang apa yang penting di dunia". "Juga tentang peran Tuhan di dunia, tetapi tidak mengenai agama Islam", ujar dia mengenang. Momen tersebut benar-benar membekas dalam diri Crane. Setelah perjamuan tersebut, Crane mulai berpikir apakah sebaiknya dia mulai mempelajari Islam. Iapun mempelajari Islam, dan menyadari bahwa segala sesuatu dalam Islam adalah benar-benar apa yang selama ini selalu diyakininya. Pada tahun 1980, ia berkesmpatan mengikuti sebuah konferensi tentang gerakan Islam di New Hampshire. Seluruh pemikir besar dari gerakan Islam dunia hadir di sana. Ketika waktu makan siang tiba, Crane lebih memilih bergabung bersama para tamu asing. Yang ada dalam pikirannya saat itu hanyalah keinginan untuk belajar sebanyak mungkin dari mereka. Tanpa banyak bertanya, Crane kemudian mengikuti langkah para delegasi asing ini ke sebuah ruangan yang lantainya ditutupi permadani. Semula ia mengira mereka akan makan siang. Namun, ia baru menyadari kalau hari itu adalah hari Jum'at. "Mereka akan melaksanakan shalat Jum'at. Saya memutuskan sebaiknya saya meninggalkan mereka. Tetapi saya pikir itu akan menyinggung perasaan mereka. Lalu saya hanya duduk di belakang ruangan", ujarnya. Yang bertindak selaku imam saat itu adalah Hasan Al-Turabi, seorang tokoh gerakan Islam Internasional asal Sudan. Menyaksikan Al-Turabi bersujud, Crane pun terhenyak sesaat. "Saya menyadari, dia membungkuk kepada Allah. Jika dia dapat bersujud kepada Allah, maka itu artinya dia sepuluh kali lebih baik dari saya. Saya memutuskan bahwa saya juga harus sujud", batinnya. Ia merasa mendapat tauladan dari situ. Saat itu juga Crane bersujud dan memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Setelah memeluk Islam, lelaki kelahiran Cambridge, Massachusetts, AS, 26 Maret 1929 ini lebih banyak berkecimpung dalam berbagai kegiatan yang mengkampanyekan Islam. Nama Islamnya setelah memeluk Islam adalah Faruq Abd al-Haq. “Faktanya, Tuhan telah mengarahkan saya ke Islam ketika usia lima tahun dan juga pada usia 21 tahun,” katanya. “Tetapi saya tidak tahu sampai saya bertemu dengan pria Bahrain yang mengatakan kepada saya bahwa ada orang lain yang juga melihat hal-hal yang ditunjukkan kepada saya dan bahwa saya sedang menyembah 'Allah'. Saya baru memahaminya setelah usia 50 tahun.” demikian pengakuan Crane. Crane meninggal dunia 12 Desember 2021 dalam usia 92 tahun. Dia adalah pria yang berdedikasi dan sukses, bahkan muncul dalam daftar Muslim Paling Berpengaruh di Dunia 2020. Semoga Allah menerima seluruh amalannya sebagai amal soleh dan menempatkannya di tempat yang mulia di akhirat kelak. Aamiin.
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|