![]() Sebelum penemuan teleskop pada 1608, orang hanya bisa bertanya-tanya heran tentang asal-usul alam semesta. (Courtesy: NASA) Artikel ini menjelaskan kesamaan antara penjelasan ilmiah yang paling diterima dari asal-muasal alam semesta dan perluasannya, dengan penjelasannya di dalam Quran. By Sherif Alkassimi (© 2008 IslamReligion.com) Hukum Hubble Selama ribuan tahun, astronom bergumul dengan pertanyaan dasar mengenai alam semesta. Sampai tahun 1920-an, diyakini bahwa alam semesta selalu ada sejak dulu kala, juga, bahwa ukuran alam semesta itu tetap dan tidak berubah. Namun, pada tahun 1912, astronom Amerika, Vesto Slipher, membuat penemuan yang akan segera mengubah keyakinan astronom tentang alam semesta. Slipher, melihat bahwa galaksi bergerak menjauh dari bumi dengan kecepatan yang sangat besar. Observasi ini memberikan bukti pertama yang mendukung teori alam semesta yang mengembang. [1] Pada tahun 1916, Albert Einstein merumuskan Teori Relativitas Umum yang menunjukkan bahwa alam semesta pastilah mengembang atau mengerut. Penegasan dari teori alam semesta yang mengembang akhirnya datang pada tahun 1929 di tangan Astronom Amerika Edwin Hubble yang terkenal. Dengan mengamati pergeseran warna merah (redshifts) [2] dalam panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh galaksi, Hubble menemukan bahwa galaksi tidak tetap dalam posisi mereka, melainkan, mereka benar-benar bergerak menjauhi kita dengan kecepatan sebanding dengan jaraknya dari bumi (Hukum Hubble). Satu-satunya penjelasan untuk pengamatan ini adalah bahwa alam semesta pastilah mengembang. Penemuan Hubble dianggap sebagai salah satu yang terbesar dalam sejarah astronomi. Pada tahun 1929, ia menerbitkan hubungan kecepatan-waktu yang merupakan dasar kosmologi modern. Dalam tahun-tahun mendatang, dengan pengamatan lebih lanjut, teori alam semesta yang mengembang diterima oleh para ilmuwan dan astronom. Dengan Teleskop Hooker, Hubble menemukan bahwa galaksi bergerak menjauhi kita. Di atas adalah foto galaksi yang sudah dikenal. (Courtesy: NASA). Namun, dengan mengejutkan baik sebelum teleskop diciptakan dan jauh sebelum Hubble mengumumkan tentang hukum Hubblenya, Nabi Muhammad SAW biasa membacakan sebuah ayat Quran kepada sahabat-sahabatnya yang menyatakan bahwa Langit itu mengembang dan Bumi itu dihamparkan seperti karpet yang dihamparkan dari gulungannya. "Dan Langit itu Kami bangun dengan kekuatan (Kami) dan sesungguhnya kami benar-benar yang mengembangkannya." (Quran 51: 47). "Dan Bumi itu Kami hamparkan, maka (Kamilah) sebaik-baik yang menghamparkan." Quran 51: 48). Bahwa Quran menyebutkan sebuah fakta bahkan berabad-abad sebelum penemuan teleskop pertama, pada saat ilmu pengetahuan masih primitif, merupakan sesuatu yang luar biasa. Hal ini lebih mencengangkan lagi bahwa, seperti banyak orang pada masanya, Nabi Muhammad kebetulan seorang buta huruf dan tentu saja tidak bisa mengetahui fakta itu dari dirinya sendiri. Mungkinkah bahwa ia telah benar-benar menerima wahyu ilahi dari Pencipta dan Pencipta alam semesta?. Teori Big Bang Segera setelah Hubble mengumumkan teorinya, ia melanjutkan penemuan bahwa tidak hanya galaksi itu bergerak menjauh dari Bumi, tetapi juga bergerak menjauh satu sama lain. Ini berarti bahwa alam semesta bergerak memperluas ke segala arah, dengan cara yang sama seperti balon yang mengembang ketika diisi dengan udara. Temuan baru Hubble meletakkan dasar-dasar bagi Teori Big Bang. Teori Big Bang menyatakan bahwa sekitar 12-15 miliar tahun yang lalu alam semesta muncul dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat, dan bahwa sesuatu telah memicu meledaknya titik ini yang membawa awal alam semesta. Alam semesta, sejak saat itu, telah berkembang dari titik tunggal ini. Kemudian, pada tahun 1965, astronom radio Arno Penzias dan Robert Wilson membuat penemuan yang memenangkan Hadiah Nobel yang menegaskan Teori Bing Bang. Sebelum penemuan mereka, teori menyiratkan bahwa jika satu titik dari mana alam semesta muncul pada awalnya sangat panas, maka sisa-sisa panas ini harus ditemukan. Panas sisa ini adalah persis apa yang Penzias dan Wilson ditemukan. Pada tahun 1965, Penzias dan Wilson menemukan 2,725 derajat Kelvin Microwave Radiasi Latar Alam Semesta (CMB) yang menyebar melalui alam semesta. Dengan demikian, hal itu dipahami bahwa radiasi yang ditemukan adalah sisa dari tahap awal Big Bang. Saat ini, Teori Big Bang diterima oleh sebagian besar ilmuwan dan astronom. ![]() Quran menyatakan: "Dia Pencipta Langit dan Bumi. Bagaimana Dia mempunyai anak padahal Dia tidak mempunyai istri. Dia menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu." (Quran 6: 101). "Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi itu berkuasa menciptakan yang serupa dengan itu? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia." (Quran 36: 82 - 83). Ayat-ayat di atas membuktikan bahwa alam semesta memiliki awal, bahwa Tuhan berada di balik penciptaan, dan semua yang Allah perlu lakukan untuk menciptakan adalah berkata "Jadilah," maka jadilah ia. Mungkinkah ini penjelasan tentang apa yang memicu ledakan yang membawa awal alam semesta? Quran juga menyatakan: "Dan apakah orang-orang yang tidak beriman mengetahui bahwa Langit dan Bumi itu keduanya dulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (Quran 21: 30). Cendekiawan Muslim yang telah menjelaskan ayat tadi menyebutkan bahwa langit dan bumi dulunya satu, dan kemudian Allah menyebabkan mereka untuk memisahkan dan membentuk ke tujuh langit dan bumi. Namun, karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat wahyu Al-Quran (dan selama berabad-abad sesudahnya), mereka tidak mampu memberikan banyak detail tentang bagaimana sebenarnya langit dan bumi diciptakan. Apa para cendekiawan Muslim bisa menjelaskan adalah makna yang tepat dari setiap kata dalam bahasa Arab dalam ayat tersebut, serta makna keseluruhan ayat. Dalam ayat tadi, dalam bahasa Arab kata ratq dan fataq digunakan. Kata ratq dapat diterjemahkan menjadi "entitas" "dijahitken kepada" "bergabung bersama" atau "tertutup". Arti dari terjemahan ini semua berkisar di sekitar sesuatu yang bercampur dan yang memiliki keberadaan terpisah dan berbeda. Kata fataq diterjemahkan ke dalam "Kami pisahkan" "Kami pisahkan antara keduanya" "Kami pisahkan" atau "Kami telah membuka mereka". Ini menyiratkan makna bahwa sesuatu menjadi ada oleh tindakan membelah atau merobek. Tumbuhnya biji dari tanah adalah contoh yang baik dari ilustrasi yang sama tentang makna kata fataq. Dengan diperkenalkannya Teori Big Bang, segera menjadi jelas bagi Cendekiwawan Muslim bahwa rincian yang disebutkan berkaitan dengan teori itu sejalan dengan uraian penciptaan alam semesta dalam surat 30 ayat 21 dari Quran. Teori itu menyatakan teori bahwa semua materi di alam semesta muncul dari satu titik tunggal yang sangat panas dan padat, yang meledak dan membawa kepada awal alam semesta, sesuai dengan apa yang disebutkan dalam ayat tersebut bahwa langit dan bumi (dengan demikian alam semesta) pernah bergabung bersama-sama, dan kemudian terpecah. Sekali lagi, satu-satunya penjelasan yang mungkin adalah bahwa Nabi Muhammad telah benar-benar menerima wahyu ilahi dari Allah, Sang Pencipta, dan Pencipta alam semesta. Footnotes: [1] The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg. [2] When the light an object emits is displaced toward the red end of the spectrum. (http://bjp.org.cn/apod/glossary.htm) Dilansir oleh: Helfia Nil Chalis www.helfianet.com Sumber: IslamReligion.com
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
![]() kirim pesan [email protected]
|