Seorang wanita Inggris bernama Victoria Nailah Edwards, Direktur sekaligus pemilik Shop Zahra Ltd di London sejak Februari 2018, menuturkan melalui rekaman video youtube tentang bagaimana dan mengapa dia masuk Islam. Sebelum masuk Islam dia dulunya adalah seorang atheis. Dia tidak percaya adanya tuhan. Dia tidak percaya ada kehidupan sesudah mati. Tetapi dia sangat penasaran mengapa ada banyak orang yang percaya bahwa tuhan itu ada. Sebagai seorang yang tidak percaya tuhan, maka mudah baginya untuk belajar berbagai agama. Dia ingin tahu mengapa banyak orang yang percaya adanya tuhan. Apa yang membuat mereka percaya. Dalam perjalanannya ini dia mengenal agama Budha dan mempraktekkan beberapa ajarannya seperti tentang damai, tidak menyakiti siapapun, bahwa tidak ada apapun juga yang bisa kita kendalikan. Setelah sekian lama dia menyadari dirinya sangat dekat dengan ajaran Islam. Pada bulan Januari 2011 Nailah pindah ke sebuah rumah di Malaysia. Temannya datang dari Kanada dan dia juga mengundang beberapa temannya yang lain untuk pesta barbekyu di rumahnya. Ketika sedang pesta barbekyu pintu-pintu rumah dalam keadaan terbuka. Dia mengajak teman-temannya melihat-lihat sekitar rumah. Tiba-tiba ketika baru saja keluar dari salah satu kamar dia mendengar suara pintu dibanting dengan keras dan anjingnya menyalak. Tetapi dia mengabaikannya karena anjingnya memang biasa tiba-tiba menggonggong seperti itu. Dia pikir mungkin karena anjingnya menabrak sesuatu seperti biasanya. Jadi dia melanjutkan turun tangga. Di sana dia menemukan temannya sangat ketakutan, temannya demikian ketakutan sehingga hanya menatap ke arah pintu kaca itu saja. Akhirnya dia bertanya ada apa, temannya mengatakan bahwa anjingnya berjalan menuju pintu kaca dan pintu kacanya seperti dibanting menutup dengan sendirinya. Jika disebabkan oleh angin kencang mengapa hanya pintu kaca yang menutup sedangkan pintu kayu di sebelahnya tidak bergerak sama sekali. Hal ini membuat mereka semua merasa aneh dan ketakutan. Mereka semua akhirnya buru-buru keluar rumah dan tidak kembali lagi. Setelah teman-temannya pulang ke tempat tinggalnya masing-masing beberapa hal-hal kecil dialaminya di dalam rumah yang tidak bisa dijelaskan. Semisal ketika dia pulang ke rumah ada barang yang sudah berpindah tempat, atau mendengar benda jatuh di dalam kamar padahal tidak ada orang lain selain dia sendiri. Pada bulan Mei tahun itu juga, dia pulang ke rumah sekitar jam 2 malam. Dia masuk ke kamarnya dan sudah siap-siap untuk tidur. Kemudian dia sadar masih belum mematikan lampu di luar pintu kamarnya. Jadi dia keluar kamar lagi untuk mematikannya. Ketika dia berada di luar kamar, dia merasakan perasaan yang sama seperti waktu peristiwa pesta barbekyu bulan Januari yll. Dia merasa seperti ada "hantu" di dekatnya. Dia mendengar sayup-sayup suara berisik, suara yang asing, pada detik itu dia merasa "hantu" itu sedang menatapnya dari seberang sana. Jantungnya serasa copot. Dia merasa sangat takut. Dia sendirian pada waktu itu. Jadi dia segera mematikan lampu dan mengunci kamar. Ketika dia berbalik, ada sesuatu yang memukul pintu di belakangnya dengan sangat keras. Seluruh pintu tertutup. Saat itu dia sangat ketakutan. Dia selama ini tidak pernah ingat tuhan dalam keadaan apapun karena memang dia tidak percaya. Tetapi malam itu dia merasa tidak berdaya, putus asa, dia tidak tahu apa yang ada di sana, meski pikirannya benar-benar jernih dan satu-satunya yang ada dalam pikirannya ketika itu adalah Allah. Bukan Tuhan, bukan juga Budha atau semua tuhan-tuhan lain yang dia telah pelajari. Hanya Allah saja. Orang mungkin menganggap bahwa itu karena dia berada di negeri muslim (Malaysia) dan sebagian besar temannya muslim. Tetapi sudah bertahun-tahun dia berada di sana, dia mengaku tidak pernah terpikirkan tentang Allah atau sesuatu seperti itu. Pada saat itu satu-satunya yang terpikirkan untuk dilakukannya adalah meminta pertolongan Allah. Jadi dia berdoa: "Ya Allah, jika Engkau benar ada, tolong lindungi saya dalam situasi ini". Dalam situasi seperti itu tentu anda semua sependapat bahwa pastilah dia tidak bisa tidur karena sangat takut. Diapun berbaring di tempat tidur dan membuka laptopnya untuk browsing. Biasanya butuh 10 - 15 menit sebelum dia tertidur, tetapi dalam 5 menit saja dia sudah merasa nyaman. Pagi harinya dia bangun dan memikirkan apa yang dialaminya tadi malam. Diapun mengucapkan terimakasih kepada Allah karena telah melindunginya. "Jika ini jalan yang Engkau inginkan untuk aku tempuh, maka bantulah aku ya Allah, bimbinglah aku", demikian doanya. Dia berdoa demikian karena selama 22 tahun dia mengaku tidak menemukan agama yang cocok dan tidak ada seorangpun di bumi ini yang bisa meyakinkan dirinya meskipun begitu banyak orang yang mengajaknya atau memintanya untuk menjadi muslim. Tidak ada yang bisa melakukannya karena dia begitu keras kepala, akunya. Dia mengaku benar-benar membutuhkan Allah untuk membimbing Nya. Dalam beberapa minggu setelah itu dia mulai penasaran tentang peristiwa itu dan mulai bertanya kepada orang-orang. Dia bertanya kepada mereka apa saja yang diajarkan oleh Allah. Mereka memberitahunya misalnya bahwa Allah mengajarkan agar kita untuk sabar. Jadi ketika sedang terjebak macet dan mulai mau marah, dia ingat Allah dan dia memaksa dirinya untuk sabar dan tenang, keadaannyapun berubah. Dia melakukan ini terhadap berbagai aspek lain menurut ajaran Islam. Setelah beberapa bulan, yaitu bulan Agustus saat Ramadhan dia memutuskan untuk benar-benar merasakan bagaimana rasanya menjadi seorang muslim. Dia ingin memastikan apakah dia benar-benar bisa menjadi muslim karena dia tidak mau setengah-setengah menjadi muslim. Misalnya tidak makan babi tetapi masih minum alkohol. Ini menurutnya tidak masuk akal. Jika ingin berkomitmen dengan sesuatu hal kita harus mengusahakan sebaik mungkin melakukannya 100%. Maka di hari pertama Ramadhan dia mulai berpuasa. Dia mengambil dari internet cara shalat dalam bahasa Inggris supaya bisa memahaminya. Dia membaca Al Qur'an tiap hari satu bab karena dia meyakini itulah cara memahaminya dan mengetahui secara cepat ajarannya apakah dia bisa menyetujuinya atau tidak. Jadi memang sulit bagi dirinya untuk mempelajari Islam dan kadang terasa aneh. Seperti misalnya masuk ke musholla pertama kali tidak tahu apakah harus berwudhu sebelum atau sesudah sholat. Lucu juga. Tetapi di pertengahan Ramadhan itu dia memutuskan tidak mau hidup atau tidak hidup dihari berikutnya tanpa menjadi muslim. Setelah shalat Isya dia duduk di ruang tamunya, dan diapun bersyahadat dalam bahasa Inggris. Mungkin ada orang yang beranggapan bahwa itu salah, tetapi menurutnya tidak ada bedanya waktu itu. Saat itulah dia merasa sudah menjadi seorang muslim. Di penutup videonya dia menitipkan pesan kepada sesama muslim untuk selalu ingat Allah dan Rasulullah Muhammad SAW. Selalu ingat apa yang diinginkan Allah dan apa yang akan dilakukan Rasulullah jika menghadapi situasi yang sedang anda hadapi setiap harinya. Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com www.HelfiaGoOnline.com
0 Comments
Leave a Reply. |
ISLAM
Cari artikel? Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini. Kebenaran Quran dan Ajaran IslamMenyampaikan bukti-bukti kebenaran Quran dan ajaran Islam melalui tulisan dan pengakuan ahli ilmu pengetahuan dunia yang diambil dari berbagai sumber.
Archives
July 2024
Categories
All
kirim pesan [email protected]
|