Berawal dari keinginan untuk berbagi pengalaman, Triharyo Soesilo (Hengki) selaku ketua angkatan TK ITB 77 berinisiatip menyelenggarakan seminar purna bakti di kampus TK ITB. Begitulah, lima orang teman kami seangkatan berhasil dihubunginya dan memberikan kiat-kiat mereka dalam meniti karir dan pengalaman berharga lainnya sejak lulus dari TK ITB. Silahkan mengikuti beberapa cuplikan video dari YouTube yang diunggah oleh Hengki dengan mengklik link ini. Dari Hengki sendiri, saya menemukan sharing yang sangat penting untuk saya teruskan kepada teman-teman semua terutama generasi muda. Sharing ini saya dapatkan dari milis www.iaitbqatar.com yang disampaikan oleh Hengki dalam salah satu dialog online. Berikut sharingnya. (Catatan: Hengki adalah putra dari mantan pejabat tinggi negara di jaman Suharto. Ayahanda beliau adalah Soesilo Sudarman yang pernah menjabat Menteri Telekomunikasi dan Menkopolkam.) Kita hidup di dunia ini diberi 2 (dua) bola karet dan 3 (tiga) bola kaca. Jabatan dan Uang adalah bola karet. Sekali diatas, sekali jatuh, tetapi bisa juga kembali terpantul keatas. Namun Keluarga, Persahabatan dan Integritas adalah bola-bola kaca. Sekali jatuh pasti pecah dan tidak mungkin terpantul kembali. Menyadari akan hal tersebut, selama berkarier saya sangat berusaha menyediakan waktu untuk anak-anak saya. Ditengah kesibukan yang sangat luar biasa, saya ajak anak-anak saya ke kantor tempat saya bekerja dan juga ke proyek-proyek yang Rekayasa Industri bangun. Saya ceritakan secara rinci tentang apa yang saya kerjakan. Saya berusaha menjelaskan kepada mereka, sewaktu mereka masih sangat kecil tentang bagaimana proses pembuatan pupuk, proses pembuatan semen, proses pembuatan bensin, proses pembangkitan listrik dll. Saya juga berusaha untuk mengenalkan anak-anak saya kepada para sahabat-sahabat saya di kantor ataupun di proyek. sehingga mereka tahu bahwa membangun pabrik memerlukan banyak orang dan kerja sama yang sangat erat dengan banyak mitra. Saya banyak mempelajari cara-cara diatas dari ayah saya sewaktu saya kecil. Ayah saya menceritakan ke saya bagaimana kompi, peleton, batalyon saling bekerja. Bagaimana cara militer melakukan koordinasi dan juga saling mempercayakan nyawanya kepada rekannya. Ternyata apa yang disampaikan oleh ayah saya, banyak sekali yang tersimpan di dalam otak saya. Hal serupa juga saya perhatikan terjadi pada anak-anak saya. Dalam usia yang relatif kecil, mereka bisa bercerita tentang bagaimana membuat bensin dll. Ternyata kuncinya adalah bahwa seorang anak selalu mencari idola. Akan sangat luar biasa, bila idola anak tersebut adalah orang tua mereka. Namun untuk menjadi idola, tentunya tingkah laku kita sebagai orang tua, harus patut untuk di-idolakan.
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|