Saatnya tiba bagi saya mengakhiri kerja rotasi diTangguh LNG Site seiring dengan penugasan baru oleh perusahaan di kantor Arkadia Jakarta. Meskipun ini hal yang pasti dan memang sudah lama saya menyiapkannya, tetapi ternyata tetap terasa mengejutkan. Tepatnya mulai tanggal 1 April 2015 saya akan bertugas di Kantor Arkadia Jakarta sebagai Discipline Engineering Manager. Sebuah tugas baru dimana saya bertanggungjawab untuk mereview rencana jangka panjang penyempurnaan disain dan pengembangan Kilang LNG Tangguh bersama team Engineering Services di Jakarta. Saya memang sudah sangat menikmati ritme kerja rotasi. Jauh dari keluarga pastilah berat, tetapi ini bisa terbayarkan ketika saatnya liburan yang cukup panjang 3 - 4 minggu lamanya. Kalau bekerja di Jakarta, libur panjang seperti itu baru bisa didapat ketika cuti panjang tiga tahun sekali. Begitu juga soal makan dan pakaian sehari-hari di LNG Site Tangguh semua terasa mudah karena sudah terbiasa dan semua ada yang menyiapkannya untuk kita. Bahkan setiap harinya kamar tidur sudah ada petugas yang merapihkannya ketika kami berangkat kerja. Kita bisa berkonsentrasi hanya untuk mengerjakan tugas kita saja setiap harinya. Barangkali yang tidak bisa digantikan hanyalah tidur yang rata-rata kurang karena kami bekerja 12 jam sehari. Praktis berangkat ke kantor jam 5 dan baru kembali ke kamar di dormitori antara jam 8 - 9 malam. Jadi hanya punya waktu tidur dari jam 10 malam sampai jam 4 pagi atau total 6 jam saja. Saya mengibaratkan bekerja di LNG Site Tangguh seperti masuk pesantren, karena kesempatan terbuka luas untuk tekun beribadah dan disiplin soal makanan. Di sana saya bisa disiplin diet, berpuasa, shalat malam dan menunaikan shalat lima waktu di masjid, serta ikut pengajian di masjid. Suatu hal yang sulit saya lakukan secara rutin ketika di Jakarta. Entahlah kalau nanti sudah bisa menyesuaikan lagi dengan irama kerja di Jakarta. Ketika rota terakhir saya di LNG Site Tangguh, banyak teman-teman yang tidak menyadari saya mungkin tidak kembali lagi secara rutin ke sana kecuali hanya kunjungan insidentil. Begitu juga saya, masih tetap melanjutkan aktivitas rutin seperti biasa. Meskipun begitu, di hari terakhir ternyata ada juga beberapa teman di Production yang tahu dan berinisiatip mengadakan malam silaturahim khusus buat saya. Acara yang dikemas dadakan dan sederhana namun cukup berkesan diselingi banyak canda tawa. Maklum pembawa acaranya Sugeng yang memang kami kenal penuh humor. Tentu saja pertemuan silaturahim itu menjadi kesempatan bernostalgia. Bagaimana ketika pertama kali bekerja rotasi di saat pabrik LNG Tangguh masih dalam konstruksi. Kami tinggal di container yang entah kenapa diberi nama "Blue Sky". Lokasinya dekat dengan pembuangan sampah sehingga sering tercium aroma tidak sedap. Hampir setahun kami di sana sebelum akhirnya pindah ke Dormitori yang sekarang. Belum lagi para ekspatriat di team konstruksi yang sering memandang sinis kami karena menganggap tidak tahu apa-apa, tidak disiplin dan lain sebagainya. Sampai akhirnya mereka justru banyak mengharapkan bantuan team kami dan sekarang saya bisa turut bangga melihat kemajuan yang dicapai. Boleh dikata team kami sekarang sudah termasuk dalam kategori operator LNG kelas dunia. www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com www.HelfiaNet.com
0 Comments
Presiden Jokowi Hari Ini 9 Maret 2015 Resmikan Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun3/9/2015 Presiden Joko Widodo hari ini tgl 9 Maret 2015 telah meresmikan Terminal Penerimaan dan Regasifikasi Gas Alam Cair (Liquefied natural gas/LNG) Arun Aceh, yang dioperasikan cucu usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Perta Arun Gas. Setelah diresmikan, Terminal Penerimaan dan Regasifikasi LNG Arun akan beroperasi normal, memproses regasifikasi awal, satu kargo LNG, yang telah diterima sejak 19 Februari 2015 lalu dari fasilitas Tangguh LNG di Teluk Bintuni Papua. Direktur Utama Pertamina Gas (Pertagas), Hendra Jaya mengatakan, dalam pekan ini anak perusahaan Pertagas, PT Perta Arun Gas akan menyelesaikan proses regasifikasi LNG ke gas dan akan menyalurkan gas tersebut ke Pembangkit Listrik PLN Arun yang berlokasi di Aceh Utara. ”Plant telah beroperasi dengan melaksanakan regasifikasi LNG atau first gas send out, yang akan disalurkan melalui pipa gas Arun Belawan dan segera dimanfaatkan bagi mempercepat pemulihan krisis listrik di wilayah Aceh,” demikian menurut kata Hendera, di Lhokseumawe, Aceh Utara. Hendra menambahkan, total kebutuhan gas yang akan disalurkan kepada pembangkit PLN sebesar 135 juta kaki kubik per hari (mmscfd) yang terdiri dari 40 mmscfd untuk pembangkit listrik Arun dan 95 mmscfd untuk pembangkit listrik Belawan. Sementara untuk industri, berdasarkan hasil pemetaan potensi penggunaan gas, kebutuhan industri di wilayah Sumatera Utara diperkirakan mencapai 250 mmscfd. Adapun industri di Aceh, Pertagas masih membuka peluang bagi Pemerintah setempat untuk mengembangkan kawasan industri yang kebutuhan energinya berbasis gas. “Kapasitasi kilang Arun masih terbuka luas untuk memenuhi penggunaan gas sektor industri di wilayah Aceh,”tutupnya. Sumber: Liputan6.com www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com www.HelfiaNet.com Kisah berikut ini hanya sekedar guyonan, ya! Jangan dianggap serius terus diperdebatkan...maklum, sekarangkan jamannya orang senang berdebat di mana-mana...he..he..he..
Seorang wanita setengah baya mengalami serangan jantung dan dibawa ke rumah-sakit. Ketika di meja operasi sang wanita mengalami sakratul maut. Ketika melihat Tuhan ia bertanya, "Apakah waktu saya sudah habis?" Tuhan menjawab, "Tidak, kamu masih punya waktu untuk hidup 40 tahun, 2 bulan, dan 8 hari lagi". Setelah sembuh, sang wanita memutuskan untuk tinggal di rumah-sakit dan melakukan operasi 'facelift', sedot lemak di paha dan dada. Dia bahkan meminta orang datang untuk merubah warna rambutnya dan memake-up dirinya habis-habisan. Berhubung dia merasa cukup banyak waktu untuk hidup, dia memutuskan untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya. Setelah operasi yang terakhir, diapun diijinkan meninggalkan rumah-sakit. Sewaktu menyeberangi jalan dalam perjalanannya pulang ke rumah, dia tewas tertabrak ambulans. Ketika menghadap Tuhan dia menuntut, "Saya pikir Engkau mengatakan saya masih bisa hidup 40 tahun lagi. Mengapa Engkau tidak menarik saya agar tidak tertabrak ambulans?" Tuhan menjawab, "Maaf banget ya, soalnya Aku pangling"! www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com www.HelfiaNet.com Melaksanakan pekerjaan di sebuah pabrik modern tentu tidak bisa disamakan dengan cara-cara kita mengerjakan hal yang serupa di rumah atau di bengkel biasa. Salah satunya adalah kewajiban bagi setiap pekerja untuk melaksanakan pekerjaannya mengikuti prosedur baku yang sudah disetujui. Bahkan ada juga prosedur yang berupa daftar periksa atau yang populer disebut dengan "check-list". Kalau menjalankan prosedur "check-list" pada setiap tahapan harus ada paraf disertai catatan tanggal dan waktu penyelesaiannya. Tidak boleh ada yang dilewati atau dilakukan tidak sesuai urutannya. Hal seperti ini juga yang dilakukan oleh pilot pesawat sebelum take-off. Dalam banyak peristiwa kecelakaan di pabrik, salah satu faktor penyebabnya adalah pekerja yang tidak disiplin dan menganggap enteng kewajiban mengikuti prosedur. Kalau hal ini sudah dianggap biasa, maka pekerja dengan ringan melakukan pekerjaannya hanya berdasarkan apa yang sudah biasa dilakukan atau berdasarkan ingatannya saja. Kedisiplinan mengikuti prosedur dalam melaksanakan pekerjaan di pabrik memang harus ditegakkan apabila kita ingin meminimalkan apalagi meniadakan terjadinya kecelakaan di pabrik. Hal ini karena sifat manusia yang bisa salah atau lupa sehingga prosedur berupa "check-list" akan sangat bermanfaat membantu menghindari kesalahan yang bisa berakibat timbulnya kecelakaan. Tentu saja tidak semua langkah harus dicantumkan di dalam prosedur. Hal-hal yang sederhana dan tidak berpotensi menimbulkan bahaya apabila dioperasikan dengan cara yang tidak persis sama biasanya tidak harus dituliskan secara detil. Misalnya, dalam sebuah langkah seperti: "Buka kerangan V1", boleh saja untuk tidak mencantumkan cara membukanya secara detil selama itu bisa dipastikan tidak berakibat fatal. Jadi ada juga pertimbangan seperti itu agar prosedur bisa dibuat seringkas mungkin, mudah dimengerti, tidak menyebabkan kesalahpahaman sekaligus juga lebih luwes dan praktis dalam pelaksanaannya. Sehubungan dengan prosedur ini, ada sebuah cerita lucu. Suatu hari seorang teman mengeluh begini: "Eh... hari ini kok air di wastafel warnanya agak kuning, ya? Padahal kemarin waktu lampu mati airnya jernih." Spontan teman yang ditanya menjawab begini: "Habis kamu waktu buka keran wastafel tidak pake prosedur sih! Kan prosedurnya tuh ... kamu harus matiin lampu dulu baru buka keran airnya....." Saya yang mendengar kelakar ini tidak bisa menahan tawa, soalnya kalau lampu mati gimana juga bisa tahu kalau airnya kuning...dasar! www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com www.HelfiaNet.com PT Pertamina dan Tokyo Gas menandatangani Memorandum of Understanding
Perkembangan ekonomi Indonesia dinilai tumbuh dengan cukup pesat akhir-akhir ini sehingga kebutuhan energi untuk tenaga listrik dan industri berkembang dengan cepat. Sebagai akibatnya tentu kebutuhan LNG dan gas alam juga meningkat. Inilah agaknya yang melatarbelakangi PT Pertamina dan Tokyo Gas untuk memutuskan menandatangani memo kesepahaman (MoU) kerjasama melalui rantai pemasokan LNG dan gas alam Indonesia. Kedua perusahaan akan mempertimbangkan kolaborasi dalam lingkup area yang luas melalui rantai pemasokan LNG dan gas alam, mulai dari pembelian LNG sampai pengembangan kebutuhan LNG dan gas alam, mengarah pada pemantapan aliansi strategis. Demikian seperti diberitakan oleh LNG World News. www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com www.HelfiaNet.com Berita di Kompas.com Sabtu 28 Februari 2015 sungguh membuat pekerja LNG Tangguh ikut bangga. Bagaimana tidak, di tengah rendahnya kinerja perusahaan penerbangan nasional, ternyata pesawat Travira Air yang melayani charter penerbangan pekerja LNG Tangguh Jakarta - Papua dan Intra Papua, berada di urutan pertama dengan rekor 100% dari 47 penerbangan. Demikian Kompas.com mengutip data yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengenai On Time Performance (OTP) atau tingkat ketepatan waktu untuk 15 perusahaan maskapai berjadwal di Indonesia pada periode Januari-Desember 2014.
Dikatakan bahwa dalam daftar tersebut, maskapai penerbangan yang paling tepat waktu adalah Travira Air. Menurut Kompas.com Travira Air sudah sejak lama dikenal sebagai maskapai carter yang beberapa tahun belakangan melayani penerbangan berjadwal untuk kelas premium. Travira Air sukses mendapatkan 100 persen tingkat OTP untuk 47 penerbangan yang dilayani maskapai ini. Di peringkat kedua adalah Nam Air. Maskapai penerbangan ini merupakan anak perusahaan dari Sriwijaya Air. Sementara Mandala Airlines masuk dalam daftar tersebut, tetapi terhitung hanya beroperasi sampai Juni 2014. Berikut daftar selengkapnya: 1. Travira: 100 persen dari 47 penerbangan 2. Nam Air: 92,92 persen dari 3.477 penerbangan 3. Batik Air: 90,78 persen dari 13.535 penerbangan 4. Mandala Airlines: 88,79 persen dari 1.721 penerbangan 5. Garuda Indonesia: 88,52 persen dari 164.623 penerbangan 6. Travel Express: 86,30 persen dari 10.156 penerbangan 7. Sriwijaya Air: 83,02 persen dari 65.940 penerbangan 8. Indonesia Airasia: 78,67 persen dari 22.536 penerbangan 9. Citilink: 78,20 persen dari 54.881 penerbangan 10. Lion Mentari Airlines: 73,80 persen dari 171.498 penerbangan 11. Wings Air: 71,12 persen dari 57.810 penerbangan 12. Aviastar Mandiri: 69,40 persen dari 2.193 penerbangan 13. Kalstar Aviation: 65,30 persen dari 22.151 penerbangan 14. Trigana Air: 62,91 persen dari 15.475 penerbangan 15. Transnusa: 54,41 persen dari 5.902 penerbangan www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com www.HelfiaNet.com |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|