Di ruang teknisi. www.helfia.net.
Oleh Muhammad Hardiyansyah Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya kalau pada suatu saat saya akan bekerja di benua Afrika terutama Angola. Tawaran tersebut datang di bulan Juli 2012. Ketika itu saya sedang menjemput anak sekolah. Tiba tiba saya mendapatkan telepon dari pak Sugeng yang menanyakan kesediaan saya untuk di tempatkan sementara di Blok 31 Angola FPSO PSVM (Plutao Saturno Venus Marte) dengan pola kerja 4 minggu kerja 4 minggu libur. Setelah berdiskusi dengan keluarga akhirnya saya ambil kesempatan tersebut. Ternyata BP Angola tidak hanya mendatangkan bantuan IA Process (IA = Isolating Authority yaitu seorang yang telah diberi otorisasi untuk melakukan pengisolasian sistem di pabrik) dari BP Tangguh saja tetapi mereka juga meminta bantuan bisnis unit yang lain seperti Trinidad, Azerbaijan, Alaska, Amerika dan Inggris sendiri. Mengurus adminstrasi keberangkatan ke BP Angola cukup panjang dan menantang. Yang pertama harus diurus adalah mendapatkan vaksin Yellow fever dan vaksin lainnya yang jumlahnya ada 7 jenis vaksin. Selanjutnya HUET training (HUET = Helicopter Underwater Escape Training) dan kelengkapan dokumen lainnya seperti Surat Kelakuan Baik, valid passport, Surat Keterangan Kesehatan dari BP klinik. Semua kelengkapan dokumen tersebut di scan dan dikirimkan via email ke BP Sunbury dan BP Angola untuk keperluan pengesahaan oleh Minister of Petroleum (MINPET). Dibutuhkan waktu hampir tiga bulan untuk mengurus semua dokumen yang diperlukan. FPSO PSVM dan Jascon 31 Flotel Akhirnya tanggal 26 Agustus 2012 saya berangkat ke Singapore guna mengurus STV (Short Term Visa) sebagai entry visa ke Angola yang hanya berlaku tiga hari. Jadi saya harus masuk ke Angola dalam waktu kurang dari tiga hari. Tanggal 31 Des 2012 dini hari waktunya saya berangkat ke Angola via Johannesburg ke ibukota Angola yaitu Luanda. Setelah tiga hari istirahat di Baia Hotel Angola, barulah saya di transfer ke FPSO PSVM. FPSO PSVM di siang hari. www.helfia.net Di FPSO PSVM ternyata sudah ada IA (Isolating Authority) dari bisnis unit yang lain seperti yang saya sebut diatas dan itu merupakan kesempatan bagus bagi saya untuk menambah pertemanan dan berbagi pengalaman. Oh, iya .... sebelum lanjut cerita, FPSO PSVM sendiri sudah mempunyai struktur Control of Work (COW) yang sangat bagus. Isolation Authority Process adalah salah satunya yang mempunyai tugas untuk mendesign, mengimplementasikan isolasi process dan membuka isolasi sesuai standar baku yang telah ditetapkan oleh BP. Satu hal yang sangat menarik di FPSO PSVM ternyata system COW mereka telah menggunakan elektronik yang sangat efektif dan efisien dalam mengelola COW mereka, bila dibandingkan dengan BP Tangguh yang masih manual untuk semua proses PTW (Permit to Work), ICC (Isolation Confirmation Certificate) dll. Process Area di FPSO PSVM. www.helfia.net Jadi ini juga merupakan kesempatan bagi saya pribadi untuk belajar dan mempraktekkan secara langsung system elektronik yang dimiliki FPSO PSVM. Tetapi secara bisnis proses ISSOW BP Tangguh (ISSOW = Integrated Safe System of Work) dan FPSO PSVM adalah sama, hanya penyelenggaraan secara computerized dan manual saja yang membedakannya dan ini menjadi mempemudah saya untuk memahami bisnis process COW di FPSO PSVM. Sekedar info saja FPSO PSVM adalah konversi dari VLCC (Very Large Crude Oil Carrier) Bourgogne sehingga menjadi FPSO yang memiliki panjang 355 m dan lebar 57 meter. PSVM akan meghasilkan 150,000 BOPD (barrel oil per day) dengan kapasitas storage tank 1.8 juta barrel di lambung FPSO sendiri. FPSO PSVM memiliki 19 topside module dengan berat 20,000 ton bagian topsides dan 3,000 ton turret. Saya bersyukur ternyata dijadwalkan 4 minggu kerja berbarengan setiap keberangkatan ke Angola dengan tim start up Angola LNG yang berasal dari teman teman PT Badak yang mana mereka pernah menjadi tim start up untuk BP Tangguh di tahun 2008.
Walau pun temporary assignment saya ke BP Angola FPSO PSVM cukup singkat tetapi itu cukup membuat pengalaman saya bertambah terutama untuk Control of Work yang ada di BP Angola blok 31 FPSO PSVM. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. Helfia Store.
2 Comments
Malam itu saat pergantian tanggal 13 Juli ke 14 Juli kami berhasil membuat kejutan buat istri saya yang berulangtahun. Anak saya Anggi sejak sore sudah sibuk dengan skenarionya. Istri sebenarnya sudah mengingatkan kami, bahkan ingin mengajak teman yang juga guru les piano malam itu untuk mengajak istrinya berbuka bersama merayakan ultahnya karena besoknya pas di tanggal ultah istri kebetulan kami sudah ada acara lain. Istri malam itu kelihatan agak kecewa karena tidak ada yang bisa datang memenuhi undangannya makan malam, termasuk saya dan anak2 seperti tenang-tenang saja seolah tidak terjadi apa-apa. Agar anak-anak bisa lebih leluasa mempersiapkan kejutannya di ruang tamu, saya mengajak istri untuk tidur. Kebetulan memang sudah jam 11 malam. Istri yang sudah berpakaian rapi langsung memenuhi ajakan saya masih dengan pakaian rapi. Meskipun ngantuk, saya tetap upayakan tidak terlelap kuatir istri tiba-tiba bangun lagi lalu keluar kamar yang bisa membuat skenario kami berantakan. Ketika hampir terlelap, tiba-tiba saya lihat Anggi masuk kamar mematikan semua lampu. Beberapa detik kemudian Alfi membawa kue ultah yang sudah dinyalakan lilinnya ke dalam kamar diiriningi suara keyboard lagu "happy birthday". Mereka segera membangunkan istri saya dan mengucapkan selamat ulangtahun. Tentu saja istri kaget campur senang apalagi ketika keluar kamar pak Rubi dan Istri sudah menunggu. Rupanya pak Rubi yang tadi memainkan lagu "happy birthday". Istri pak Rubipun segera mengucapkan selamat ultah kepada istri. Seluruh rumah akhirnya bergiliran mengucapkan selamat dilanjutkan dengan pemotongan kue. Meski tidak terucapkan tetapi kami bisa merasakan perhatian dan rasa sayang yang tulus dari mereka semua. Begitupun dari teman-teman istri yang sejak pagi sudah broadcast di BB mengucapkan selamat ulangtahun. Omong-omong soal ulangtahun, saya jadi teringat 10 nasihat yang dibroadcast di BB oleh istri yang ditujukan bagi manula usia diatas 50. Berikut nasihatnya:
Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. Helfia Store. Oleh Alief Bakhtiar Seri tulisan ini adalah cuplikan dari buku Alief Bakhtiar "Mutiara Kehidupan Berbalut Salju" yang bercerita tentang pengalamannya ketika bertugas di Hammerfest - Norwegia sewaktu masih bekerja di Seksi Laboratorium Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur. Bersama Tim Badak LNG ketika itu Alief ditugaskan bersama-sama Tim start-up pabrik LNG di Hammerfest - Norwegia. Berbagai kisah menarik kiranya sangat penting agar kita sebagai satu bangsa bisa belajar dari bangsa lain yang sudah lebih maju budayanya. Saya akan menerbitkan tulisan Alief ini dalam beberapa seri. Semoga bermanfaat. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. KISAH - 13, BUKAN KAMBING HITAM Senangnya bekerja di Laboratorium LNG Hammerfest adalah adanya rasa kebersamaan yang kuat atau gotong royong dalam mengerjakan sampel analisis rutin dan non rutin. Terkadang sampel analisis yang ada di Laboratorium sangat banyak sehingga tidak bisa ditangani segera oleh analis yang biasa mengerjakannya. Pada saat itu, maka siapa saja di Laboratorium, entah itu Kepala Seksi, Kimiawan, analis yang lain, biasanya tanpa diminta, akan segera membantu pekerjaan analis yang ’kebanjiran’ sampel tsb. Suatu hari, aku ingat hari itu - hari Jum’at, cukup banyak sampel analisis di Laboratorium, sehingga semua teman – temanku mulai sibuk semuanya dengan pekerjaan analisis-nya. Ada satu jenis analisis, yang belum bisa dikerjakan karena keterbatasan pekerja di Laboratorium, yaitu Kebutuhan Oksigen Biologis (BOD : Biological Oxygen Demand) untuk sampel air dari buangan kilang LNG. Segera saja, aku bantu temanku yang biasa mengerjakannya analisis BOD tsb. Oleh Alief Bakhtiar Seri tulisan ini adalah cuplikan dari buku Alief Bakhtiar "Mutiara Kehidupan Berbalut Salju" yang bercerita tentang pengalamannya ketika bertugas di Hammerfest - Norwegia sewaktu masih bekerja di Seksi Laboratorium Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur. Bersama Tim Badak LNG ketika itu Alief ditugaskan bersama-sama Tim start-up pabrik LNG di Hammerfest - Norwegia. Berbagai kisah menarik kiranya sangat penting agar kita sebagai satu bangsa bisa belajar dari bangsa lain yang sudah lebih maju budayanya. Saya akan menerbitkan tulisan Alief ini dalam beberapa seri. Semoga bermanfaat. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. KISAH – 12, JANJI ADALAH JANJI Dalam minggu pertama, aku bekerja di LNG Hammerfest, cukup banyak training atau kursus yang harus diikuti. Mengikuti training di LNG Hammerfest sangat enak karena hampir 90%, materi trainingnya sudah ada dalam program komputer. Kita tinggal datang ke ruangan komputer, kemudian diberikan penjelasan sedikit oleh pegawai dari Seksi Training tentang bagaimana mengoperasikan komputer itu, lalu kita bisa mulai mengikuti training dari komputer itu. Dalam setiap training, hampir selalu ada ujiannya. Kalau kita lulus, maka Surat Keterangan atau Sertifikatnya, bisa langsung di print out atas nama kita. Karena sudah serba pakai komputer, selama training, kita tidak ditungguin oleh pegawai dari Seksi Training. Kalau sudah selesai training, kita tinggal melapor saja ke pegawai tersebut. Karena tidak ditungguin, suasana trainingnya lebih enak dan tidak tegang, kalau bingung dengan penjelasan materi trainingnya atau kesulitan menjawab soal ujiannya, kita bisa tanya teman sebelah kita. Kalau kita ingin minum atau makan kue, tinggal keluar sebentar, kemudian masuk lagi ke ruangan komputer. Kadang aku bawa minuman yang aku sukai, ke ruangan komputer agar lebih rileks. Oleh Alief Bakhtiar Seri tulisan ini adalah cuplikan dari buku Alief Bakhtiar "Mutiara Kehidupan Berbalut Salju" yang bercerita tentang pengalamannya ketika bertugas di Hammerfest - Norwegia sewaktu masih bekerja di Seksi Laboratorium Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur. Bersama Tim Badak LNG ketika itu Alief ditugaskan bersama-sama Tim start-up pabrik LNG di Hammerfest - Norwegia. Berbagai kisah menarik kiranya sangat penting agar kita sebagai satu bangsa bisa belajar dari bangsa lain yang sudah lebih maju budayanya. Saya akan menerbitkan tulisan Alief ini dalam beberapa seri. Semoga bermanfaat. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. KISAH – 11, TUGAS PARA BAPAK Ini adalah sekelumit kisah kekagumanku pada bapak – bapak, yang kebetulan punya anak di Hammerfest. Seperti biasanya, dihari libur seperti Sabtu atau Minggu, aku sering main ke toko – toko yang ada di kota Hammerfest. Aku betah sekali masuk toko – toko disana, selain barang – barang yang dijual bagus – bagus kualitasnya, penataan barangnya sangat baik. Dan ini yang aku paling suka, kita sebagai pembeli tidak terlalu diikuti oleh penjaga toko kemana – mana. Penjaga toko di Hammerfest ’cuek – cuek’, kecuali kita mau bertanya atau akan beli barang belanjaan, mereka dengan ramah sekali melayaninya. Pengalamanku belanja di tanah air, kalau kita melihat – lihat barang – barang yang dijual, seringkali selalu diikuti oleh penjaga toko itu. Jadi, kadang, mau melihat dan milih – milih barang jadi agak ’kikuk’. Beberapa kali aku mampir ke toko buku dan toko mainan anak, kulihat suatu suasana yang berbeda dengan toko buku dan toko mainan di tanah air. Hatiku bertanya, ini toko – toko, isinya banyak bapak – bapak dan anak – anak melulu. Mereka sedang beli buku, mainan atau bahkan hanya melihat – lihat saja. Para bapak juga sibuk menggendong anak – anak mereka, mengajaknya bermain sambil memilih jenis mainan yang diinginkan oleh anaknya. Rasanya senang banget melihat para bapak dengan kasih sayangnya, menggendong, berguling – guling di lantai, mengajak anak – anak mereka bermain. Kalau ada yang menangis, dengan sabarnya, para Bapak itu menghibur anak – anaknya agar berhenti menangis. Bahkan dalam sejumlah kesempatan, aku melihat para bapak ini, membawa anak – anaknya ke toko di Hammerfest dengan menggunakan kereta bayi, bukan digendong. Mungkin pemandangan ini, yakni para bapak mendorong kereta bayi di jalan atau trotoar, pasti jarang kita lihat di tanah air. Dalam hati kecilku, alangkah enaknya, jadi para ibu di Hammerfest saat hari – hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Mereka tidak perlu mengasuh anak – anaknya, karena para bapak yang akan mengambil tugas mengajak anak – anaknya jalan – jalan dan bermain. Tapi ternyata, apa yang aku rasakan di hati kecilku, salah sama sekali. Ternyata para ibu di hari libur, mengerjakan banyak pekerjaan rumah yang tidak bisa tertangani selama seminggu seperti membersihkan rumah, mencuci mobil, memasak dan pekerjaan rumah lainnya. Kebanyakan para ibu di Hammerfest adalah juga pekerja, baik formal maupun informal, namun dalam kesehariannya, sebagai ibu yang baik, mereka juga tetap mengurus anak – anaknya. Jadi maklum saja, kalau kemudian, banyak pekerjaan rumah yang tidak bisa dikerjakan pada hari – hari biasa, maksudnya bukan hari libur. Pekerjaan rumah tangga yang belum bisa dikerjakan itu, kemudian dikerjakan pada hari – hari libur. Oleh Alief Bakhtiar Seri tulisan ini adalah cuplikan dari buku Alief Bakhtiar "Mutiara Kehidupan Berbalut Salju" yang bercerita tentang pengalamannya ketika bertugas di Hammerfest - Norwegia sewaktu masih bekerja di Seksi Laboratorium Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur. Bersama Tim Badak LNG ketika itu Alief ditugaskan bersama-sama Tim start-up pabrik LNG di Hammerfest - Norwegia. Berbagai kisah menarik kiranya sangat penting agar kita sebagai satu bangsa bisa belajar dari bangsa lain yang sudah lebih maju budayanya. Saya akan menerbitkan tulisan Alief ini dalam beberapa seri. Semoga bermanfaat. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. KISAH – 10, KETIKA MASA TUA Hari ini, hari Sabtu. Salah satu hari yang aku sukai karena hari Sabtu, aku libur kerja. Setiap Sabtu, yang kulakukan biasanya olah raga jalan kaki ke kota atau naik gunung, belanja di mini super market Domus, memasak makanan kesukaanku, nyuci baju dan santai nonton TV. Yang aku paling senangi, kalau pas kebetulan salju turun pagi hari atau habis salju turun lebat pada malam harinya, aku jalan kaki naik gunung. Sepanjang perjalananku naik gunung, semuanya terlihat serba putih tertutup salju. Setelah sampai diatas gunung atau lebih tepatnya perbukitan, aku bisa menatap kota Hammerfest yang serba putih karena rumah – rumah dan gedung - gedungnya tertutup salju. Indah sekali kelihatannya, apalagi disekeliling kota Hammerfest adalah lautan yang berwarna biru tua sehingga kombinasi warna putih dan biru tua sangat serasi. Walaupun terasa sangat dingin udaranya, namun keindahan alam, anugerah Allah SWT, membuatku betah untuk berdiri lama – lama di puncak gunung. Nomor dua yang paling aku senangi adalah berjalan kaki saat salju turun dari tempat tinggalku ke pusat kota Hammerfest. Perjalanannya memang cukup lama yakni sekitar 1 jam dengan jalan kaki yang biasa saja. Mungkin orang – orang Hammerfest sendiri bingung karena kalau salju turun lebat, biasanya malah mereka senang tinggal di rumah. Maklumlah, udara yang dingin dan kadang angin yang cukup kencang, seringkali mengiringi turunnya salju. Justru kondisi seperti itu, aku keluar rumah dan jalan kaki ke kota. Rasanya badan ini nikmat sekali, khususnya mukaku, rasanya seperti dipijit – pijit oleh butiran – butiran salju itu. Walaupun jalan jauh, aku tidak pernah merasakan capek atau pegal – pegal pada kakiku. Penyebabnya mungkin karena suhu udara yang sangat dingin, yang kadang sering sampai dibawah 0 oC, adalah sangat bagus untuk menjaga kebugaran otot – otot kakiku. Seorang penderita tumor ganas kelenjar getah bening bernama Mr. Wright mengalami pembengkakan masif di limpa dan hatinya. Setiap hari harus disedot 1 - 2 liter cairan berwarna putih susu dari dadanya. Iapun terpaksa bernapas dengan bantuan tabung oksigen. Kondisi Mr. Wright sedemikian parah sehingga dokter memperkirakan ia hanya bisa bertahan beberapa hari lagi saja. Suatu hari Mr. Wright membaca di koran ada obat baru yang sangat ampuh, Krebiozen yang masih dalam tahap uji coba. Meskipun awalnya ditolak, akhirnya dokterpun menyetujui permintaan Mr. Wright untuk menjadi objek percobaan. Sebenarnya dokter yang menanganinya hanya berniat menyenangkan hati Mr. Wright saja. Suntikanpun diberikan seminggu tiga kali dan ia mendapatkan suntikan pertamanya di hari Jum'at sedangkan dokternya baru kembali ke rumah sakit pada hari Senin. Ketika kembali ke rumah sakit, dokternya memperkirakan Mr. Wright pasti sudah meninggal. Namun di luar dugaannya, ternyata Mr. Wright yang pada hari Jum'at masih sangat parah kondisinya, sulit bernapas, tidak bisa bangun dari tempat tidur, ternyata hari Senin itu sudah segar bugar, bisa berjalan, berbicara dan bergurau dengan para perawat. Tentu saja dokternya penasaran dan memeriksa pasien lain yang juga mendapat suntikan Krebiozen. Namun ternyata pasien-pasien lain sama sekali tidak mengalami perubahan apapun setelah mendapat suntikan yang sama. Suntikan Krebiozen terus diberikan sebanyak tiga kali seminggu. Hanya dalam waktu sepulu hari Mr. Wright telah dinyatakan sembuh total. Semua indikasi tumor ganas dalam tubuhnya telah hilang tak berbekas. Ini adalah perkembangan positip di awal uji coba Krebiozen. Namun dalam waktu dua bulan kemudian muncul laporan di media masa bahwa Krebiozen sama sekali tidak efektip mengatasi tumor ganas seperti ditemukan dari berbagai uji klinis. Mr. Wright membaca berita itu dan mulai bingung. Iapun mulai meragukan hasil yang telah ia capai dengan menggunakan suntikan Krebiozen. Setelah dua bulan berjalan iapun jatuh sakit lagi dan kembali seperti kondisi semula seperti sebelum disuntik Krebiozen. Mr. Wright akhirnya dirawat lagi di rumah sakit yang sama. Kali ini dokter yang merawatnya mulai memahami pengaruh harapan dan keyakinan atau lebih tepatnya pikiran dan emosi terhadap perkembangan penyakit Mr. Wright. Dokterpun mengatakan kepada Mr. Wright bahwa sekarang sudah ada Krebiozen generasi berikutnya yang sudah disempurnakan dan benar-benar dapat menyembuhkan secara permanen. Mr. Wright kembali bersemangat dan meminta dokternya memberikan suntikan Krebiozen generasi baru kepadanya. Dokter mengatakan bahwa obatnya baru beberapa hari lagi akan tiba di rumah sakit. Dokter sengaja mengatakan demikian untuk meningkatkan dan menguatkan pengharapan dan optimisme Mr. Wright. Selang beberapa hari kemudian dokterpun menyampaikan bahwa obat yang dinantikan sudah tiba. Dokter menyuntikkan obat generasi baru tersebut, yang sebenarnya adalah air biasa tanpa tambahan apapun. Hasilnya menakjubkan. Dalam beberapa hari saja kondisi Mr. Wright sudah membaik dan sembuh total. Namun demikian ketika suatu hari Mr. Wright kembali mendengar pengumuman pemerintah tentang hasil uji coba Krebiozen beberapa hari setelah itu kesehatannya kembali memburuk. Pasalnya pemerintah mengumumkan bahwa Krebiozen sama sekali tidak efektif mengobati kanker. Kondisi Mr. Wright sedemikian parah sampai akhirnya meninggal dunia. Pelajaran penting dari kisah nyata ini adalah agar kita berhati-hati dengan segala macam pra-sangka. Terutama pra-sangka buruk. Tidak heran kalau Allah melarang manusia untuk berburuk sangka dan menyatakan bahwa buruk sangka itu dosa. Marilah kita pasang pikiran positip, selalu berpra-sangka baik agar apa yang kita terima benar-benar berupa kebaikan yang menjadi kenyataan dari hasil pemikiran kita yang fokus. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. Oleh Alief Bakhtiar Seri tulisan ini adalah cuplikan dari buku Alief Bakhtiar "Mutiara Kehidupan Berbalut Salju" yang bercerita tentang pengalamannya ketika bertugas di Hammerfest - Norwegia sewaktu masih bekerja di Seksi Laboratorium Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur. Bersama Tim Badak LNG ketika itu Alief ditugaskan bersama-sama Tim start-up pabrik LNG di Hammerfest - Norwegia. Berbagai kisah menarik kiranya sangat penting agar kita sebagai satu bangsa bisa belajar dari bangsa lain yang sudah lebih maju budayanya. Saya akan menerbitkan tulisan Alief ini dalam beberapa seri. Semoga bermanfaat. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. KISAH - 9, SEBUAH ETOS KERJA Aku lupa namanya, tapi yang jelas, dia seorang wanita keturunan Rusia, yang bekerja sebagai pekerja cleaning service atau petugas kebersihan di kantor LNG Hammerfest – Norwegia. Kita sebut saja, namanya Diana. Aku kenal dengannya, karena hampir setiap hari aku lewat bagian depan kantor LNG Hammerfest, tempat dimana Diana bekerja. Beberapa kali, aku dan Diana saling tegur sapa. Tentunya, kita saling bertanya, dari mana asal negara kita masing – masing dan apa pekerjaan kita di LNG Hammerfest. Satu hal yang aku kagumi dari Diana bahwa dia tidak pernah merasa canggung atau bahasa keren-nya ’minder’ saat bercerita tentang pekerjaannya. Dengan bangga, Diana mengatakan dia sangat senang bisa bekerja di LNG Hammerfest sebagai petugas cleaning service. Walaupun dia seorang pekerja Kontrak, bukan pekerja Permanen LNG Hammerfest, namun Diana selalu semangat kalau sudah cerita tentang pekerjaannya. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|