Pada saat kalah, biasanya kita suka mencari alasan. Banyak dari kita yang memelihara kebiasaan mencari alasan ketika mengalami kekalahan. Jarang ada yang berani introspeksi diri dan belajar dari kekalahan. Tetapi mereka yang mampu belajar dari setiap kekalahan yang dialaminya, dialah yang berpeluang untuk menjadi pemenang. Pada saat terjatuh, biasanya kita jadi ketakutan. Adalah wajar apabila kita terkejut dan muncul rasa kuatir yang berlebihan ketika terjatuh. Hal ini karena kita tidak siap dengan keadaan itu. Segeralah kendalikan dir dan perhatikan sekeliling kita apa yang menyebabkan kita terjatuh. Hindari prasangka buruk yang tidak pada tempatnya. Atasi ketakutan kita dengan memahami penyebab itu dan menanggulanginya. Pertahankan pikiran positip dan ambil hikmah dari peristiwa ini. Terbayang terus hari-hari kelihangan harapan dan mabuk-mabukan. Keterpurukan kadang membuat kita kehilangan harapan. Ada yang mengambil jalan pintas dengan bermabuk-mabukan. Apakah ini akan menyelesaikan masalah kita? Bahkan itu akan memperburuk keadaan. Bersabarlah. Terimalah dengan lapang dada kenyataan pahit dengan mengembalikannya kepada Tuhan Sang Maha Pencipta. Ingatlah bahwa Tuhan pasti telah menetapkan sesuatu yang baik dengan peristiwa yang kita alami itu. Bersegeralah menerima kebaikan itu dengan lebih mendekatkan diri kepada Nya dan meminta pertolongan Nya. Tubuh kehilangan jiwa, bagaikan mayat hidup. Lebih parah lagi kalau sampai kehilangan semangat hidup. Tak ada jalan lain bagi kita selain membersihkan diri, meluruskan niat bahwa sesungguhnya kita hidup dan kita mati semata-mata hanya untuk menyembah Tuhan Sang Maha Pencipta. Tidak ada yang lain. Dia selalu memperhatikan kita meskipun kita selalu lalai dari mengingat Nya. Kalau kita telah menyandarkan diri pada Sang Maha Pencipta, siapa lagi yang bisa menghalangi kita meraih kebahagiaan hidup?. Tapi sesungguhnya kehidupan itu bagaikan ombak di lautan. Ingatlah bahwa kehidupan itu ibarat ombak di lautan. Tuhan telah mempergilirkan kemenangan dan kekalahan. Ada saat-saat naik, ada saat-saat turun. Ada keberuntungan, ada kemalangan. Tidak pernah ada orang yang selalu kalah seumur hidupnya, kecuali dia memang memilih untuk kalah. Ketika kalah dalam satu hal, pernahkah kita berpikir bahwa kita telah menang berkali-kali dalam banyak hal-hal lainnya? Tuhan menciptakan setiap orang unik. Keunikannya itulah sesungguhnya modalnya untuk menang. Sesungguhnya, kita hanya harus bangun dan mulai bekerja lagi, lakukan terus. Kita hanya perlu untuk segera bangkit dari kejatuhan itu dan mulai bekerja lagi. Ada rule of thumb bagi mereka yang baru memulai sebuah bisnis apapun. Kalau anda punya uang 100, gunakanlah 50 saja untuk berbisnis. Dari 50 itu gunakanlah 10 untuk memulainya sehingga anda punya kesempatan mencoba lagi sampai 4 kali. Belajarlah dari setiap kegagalan sehingga pada kali ke lima anda akan berhasil. Ingatlah, 70% keberhasilah ditentukan oleh kerja kerasmu. Hanya 30% ditentukan oleh nasibmu. Agar menang, lakukan sepenuh hati dan kemampuanmu! Jangan setengah-setengah, kerahkan segala daya upayamu. Hanya setelah segalanya dikerahkan kita akan menemukan banyak jalan dan ide untuk melakukan yang lebih baik setiap waktu. Kita hanya dituntut untuk berupaya maksimal, selebihnya Tuhan lah yang menentukan bagian kita di dunia dan insya Allah juga bagian kita di akhirat kelak bagi mereka yang percaya adanya kehidupan akhirat. Selamat bekerja, www.HelfiaNet.com www.HelfiaStore.com
0 Comments
Siapa sangka teknologi jaringan 4G yang saat ini menjadi sedang menjadi perbincangan hangat karena kecepatan datanya yang luarbiasa, ternyata penemunya adalah orang Indonesia. Dia adalah Khoirul Anwar, seorang profesor muda asal Kediri Jawa Timur. Prof. Dr. Khoirul Anwar, demikian nama lengkap dan gelar yang menempel pada dirinya saat ini. Ia adalah seorang ilmuwan top di Jepang yang berasal dari Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Khoirul Anwar adalah lulusan cumlaude Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2000. Ia melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doktor di tahun 2008. Profesor muda kelahiran 1978 itu menemukan metode komunikasi yang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit dalam keterbatasan kanal komunikasi. Ia mengurangi daya transmisi, hasilnya kecepatan data yang dikirim meningkat tajam. Sistem ini mampu menurunkan energi sampai 5dB atau 100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya," demikian diungkapkan sang Profesor Khoirul Anwar. Percaya atau tidak, ternyata penemuan hebat putra dari almarhum Sudjianto dan Siti Patmi ini terinspirasi dari film animasi Dragon Ball, sebuah film animasi dari Jepang yang kerap ia tontonnya sejak remaja. Ketika Goku (tokoh utama Dragon Ball) akan melayangkan Spirit Ball yang merupakan jurus terdahsyatnya, Goku akan menyerap semua energi makhluk hidup di alam sehingga menghasilkan energi yang luar biasa," katanya. Konsep itu, kemudian dia formulasikan dalam rumus matematika untuk diterapkan pada penelitian oleh Khoirul Anwar. Jurus Spirit Ball dianalogikan sebagai turbo equalizer yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang. Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Padahal awalnya hal itu dianggap tak mungkin di dunia telekomunikasi," katanya. Lebih lanjut Khoirul mengatakan bahwa guard interval merupakan sesuatu yang tidak berguna di perangkat penerima. Selain hanya untuk pembatas, mengirimkan power untuk sesuatu yang tidak berguna adalah sia-sia, demikian ucap suami dari Sri Yayu Indriyani. Metode ala jurus Dragon Ball ini bisa dibilang mampu memecahkan masalah transmisi nirkabel. Apalagi temuan ini bisa diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk di jaringan GSM, CDMA, dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah. Menurut Khoirul, dalam penerapannya metode ini mampu menjawab masalah telekomunikasi di kota besar yang punya banyak gedung pencakar langit maupun di daerah pegunungan. Sebab di daerah itu biasanya gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang," katanya. Tak heran bila temuan ini menghasilkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010 lalu di Taiwan. Kini hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology. Dengan digunakannya teknologi ini oleh industri, Khoirul berhak mendapatkan royalti. Dan sebagai bentuk penghargaan terhadap orang tuanya, royalti pertamanya dia berikan kepada sang ibu di Kediri. Awal pendidikan Ini bukan sukses pertama bagi Khoirul. Pada 2006 lalu, ia juga telah menemukan cara mengurangi daya transmisi pada sistem multicarrier seperti Orthogonal Frequency-division Multiplexing (OFDM) dan Multi-carrier Code Division Multiple Access (MC-CDMA). Caranya yaitu dengan memperkenalkan spreading code menggunakan Fast Fourier Transform sehingga kompleksitasnya menjadi sangat rendah. Dengan metode ini ia bisa mengurangi fluktuasi daya. Maka peralatan telekomunikasi yang digunakan tidak perlu menyediakan cadangan untuk daya yang tinggi. Belakangan, temuan ini ia patenkan. Teknik ini telah dipakai oleh perusahaan satelit Jepang. Dan yang juga membuatnya kaget adalah, sistem telekomunikasi 4G ternyata sangat mirip dengan temuan yang ia patenkan itu. Khoirul tak pernah lupa dengan asalnya. Hasil royalti paten pertamanya itu ia berikan untuk ibunya yang kini hidup bertani di Kediri. Ini adalah sebagai bentuk penghargaan saya kepada orang tua, terutama Ibu, demikian diucapkan oleh Khoirul Anwar. Ayah Khoirul meninggal karena sakit, saat ia baru lulus SD pada tahun 1990. Sang ibu kemudian berusaha keras menyekolahkannya, walaupun kedua orang tuanya tidak ada yang lulus Sekolah Dasar. Sejak kecil, Khoirul hidup dalam kemiskinan. Tapi selalu ada jalan baginya untuk terus menuntut ilmu. Misalnya, ketika dia melanjutkan SMA di Kediri, tiba-tiba ada orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Begitu pula saat ia meneruskan kuliah ITB di Bandung, selama 4 tahun ia selalu mendapatkan beasiswa. "Orang tua saya tidak perlu mengirimkan uang lagi,” kata Khoirul mengenang masa lalunya. Otaknya yang moncer terus membawa Khoirul ke pendidikan yang lebih tinggi. Ia mendapatkan beasiswa S2 dari Panasonic, dan selanjutnya meneruskan kuliah S3 dari salah satu perusahaan Jepang. "Alhamdulillah, meski saya bukan dari keluarga kaya, tetap bisa sekolah sampai S3. Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pemberi beasiswa," katanya. Tak pernah lupa Indonesia Sukses di negeri orang tak membuatnya lupa dengan tanah kelahiran. "Suatu saat saya juga akan tetap pulang ke Indonesia. Setelah meraih ilmu yang banyak di luar negeri," kata Khoirul. Di luar kehidupannya sebagai seorang periset atau peneliti, Khoirul juga mengajar dan membimbing mahasiswa master dan doktor. Kedalaman pengetahuan agama pria yang sempat menjadi takmir masjid di SMA-nya itu, juga membawanya sering didaulat memberi ceramah keagamaan di Jepang, bahkan kerap dipercaya menjadi khatib saat pelaksanaan Shalat Ied. Tak hanya itu, Khoirul juga kerap diundang memberikan kuliah kebudayaan Indonesia. "Keberadaaan kita di luar negeri tak berarti kita tidak cinta Indonesia, tapi justru kita sebagai duta Indonesia," kata dia. Selama mengajar kebudayaan Indonesia, ia banyak mendengar berbagai komentar tentang tanah airnya. Ada yang memuji Indonesia, tentu, ada pula yang menghujat. Untuk mereka yang sering menghujat, ia biasanya menjawab dalam bahasa Jepang: Indonesia ha mada ganbatteimasu (Indonesia sedang berusaha dan berjuang). Khoirul Anwar dan Keluarga Khoirul tinggal di Nomi, Ishikawa, Jepang, tak jauh dari tempat kerjanya, bersama istrinya, Sri Yayu Indriyani, dan tiga putra tercintanya. "Semua anak saya memenuhi formula deret aritmatika dengan beda 1,5 tahun," Khoirul menjelaskan. Anak pertamanya lahir di Yokohama, 1,5 tahun kemudian lahir anak keduanya di Nara, disusul anak ketiganya yang lahir 1,5 tahun setelah anak keduanya lahir. Ia tak sependapat dengan beberapa rekan Jepangnya, yang mengatakan kehadiran keluarga justru akan mengganggu risetnya. Baginya keluarga banyak memberikan inspirasi dalam menemukan ide-ide baru. "Belakangan ini saya berhasil menemukan teknik baru dan sangat efisien untuk wireless network saat bermain dengan anak-anak," katanya. Sumber: postingan dari WA Group Kilang LNG Donggi-Senoro (DSLNG) sedang mencari pembeli untuk sejumlah kargo LNG yang masih belum ada calon pembelinya tahun ini dengan telah mulai beroperasinya kilang tersebut dan telah melakukan pengapalan perdananya ke pasar dalam negeri. Eka Satria, Direktur Pengembangan Asset Medco EP — anak perusahaan PT Medco Energi International yang memegang sebagian saham kilang LNG Donggi-Senoro — mengatakan hanya enam kargo yang sudah ada pembelinya dari perkiraan total produksi tahun ini sebanyak 15 - 16 kargo. Kargo yang belum ada pembelinya ini adalah kargo ekstra yang diperoleh karena produksi kilang lebih cepat dari perkiraan semula. Adapun kargo yang sudah ada pembelinya akan dikirim ke pembelinya di Jepang dan Korea mulai kwartal ke empat tahun ini. Sementara kargo ekstra akan dilempar ke pasar spot LNG, demikian menurut Eka. Masih menurut Eka, kargo ekstra hanya ada tahun in karena produksi tahun depan dan selanjutnya sudah ada pembelinya yang sebagian besar dikirim ke luar negri. Pada hari Minggu, 2 Agustus 2015 yll, Kilang LNG Donggi-Senoro mengapalkan kargo LNG perdana ke Terminal Penerima dan Regasifikasi Arun di Aceh. Kilang DSLNG mulai menerima gas dari Lapangan Senoro sejak akhir April dan berhasil memproduksi tetesan LNG perdana pada tanggal 24 Juni 2015. DSLNG merupakan kilang LNG ke empat di Indonesia setelah Arun di Aceh, Badak di Bontang Kalimantan Timur, dan Tangguh di Teluk Bintuni Papua Barat. Proyek pembangunan Kilang LNG Donggi-Senoro mengeluarkan biaya sekitar 2.8 milyar dolar. Adapun pemilik saham mayoritas adalah sebuah perusahaan patungan Mitsubishi dan Korea Gas yang memiliki saham 60%. Selain itu Pertamina Hulu Energi memiliki 29% dan PT Medco LNG Indonesia memiliki saham 11%. Kilang LNG Donggi-Senoro memiliki kapasitas produksi 2.1 juta ton LNG per tahun yang setara dengan 33 - 35 pengapalan pertahun, demikiran menurut Presiden Direktur DSLNG Gusrizal. Sebagai negara pengekspor LNG, Indonesia kesulitan meningkatkan penggunaan sumber daya gas alam untuk pasar dalam negeri. Ketika proyek-proyek infrastruktur untuk mendukung distribusi gas sedang digarap, menurunnya harga minyak global dan melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional berakibat melemahnya pemasaran gas dalam negeri dan menciptakan ketidakpastian pada beberapa proyek yang sedang berlangsung. Pada semester pertama tahun ini, Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) di Lampung yang dioperasikan oleh PT Perusahaan Gas Negara tidak menerima pasokan gas sama sekali karena tidak ada permintaan dari pembelinya. Seharusnya FSRU sudah menerima kargo LNG dari Kilang LNG Tangguh, mengubahnya menjadi gas dan mengirimkannya ke pelanggan, termasuk PLN dan sejumlah industri di Lampung dan Jawa Barat. Akan tetapi, PLN membatalkan sebagian dari komitmennya sehubungan dengan menurunnya permintaan gas untuk pabrik pembangkit listrik karena pengaruh melemahnya ekonomi terhadap industri dalam negeri. Sumber: JakartaPost.com www.HelfiaNet.com Pengapalan perdana dari Proyek Donggi Senoro LNG (DSLNG) di Sulawesi sudah berhasil diluncurkan ke Terminal Penerima LNG Arun yang dioperasikan oleh Pertamina. Mitsubishi Corporation adalah pemegang saham mayoritas DSLNG (45%) dalam proyek ini. DSLNG yang berlokasi di Sulawesi Tengah, memiliki kapasitas produksi LNG 2 juta ton pertahun. Total biaya pengembangan proyek ini sekitar 2,9 milyar dolar sejak diputuskan pada Januari 2011. Empat setengah tahun kemudian, tepatnya tgl 24 Juni 2015 yll operasi kilang LNG dimulai dan berlanjut dengan pengapalan perdana pada tanggal 3 Agustus 2015 yll. DSLNG akan mengirim LNG berdasarkan kontrak jangka panjang 1 juta ton pertahun ke Chubu Electric Power, 300 ribu ton pertahun ke Kyushu Electric Power, dan 700 ribu ton per tahun ke Korea Gas (Kogas). Berbeda dengan proyek LNG konvensional, inisiatif pengembangan dan pengoperasian DSLNG dilakukan oleh perusahaan migas internasional. Proyek ini juga merupakan kali pertama perusahaan Jepang yang memimpin pengembangan dan pengoperasiannya. Selain itu, Mitsubishi beruntung bisa menggandeng KOGAS yang merupakan salah satu pembeli LNG terbesar di dunia untuk mengembangkan proyek LNG ini bersama-sama. Mitsubishi berharap dengan hubungan baik ini bisa memastikan diri untuk berkontribusi memasok energy di Asia Timur dengan lebih handal. DSLNG sudah memberikan dukungannya ke penduduk lokal sejak fase pengembangan proyek dan akan melanjutkannya setelah fase operasi. Kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan antara lain penciptaan kesempatan kerja dan training bagi penduduk lokal, dan bantuan infrastruktur termasuk perbaikan jalan raya, dan pendidikan. DSLNG menargetkan untuk menjamin operasi kilang yang stabil dengan menjadikan safety, lingkungan dan penduduk lokal sebagai prioritas. Sumber: Rigzone.com www.HelfiaNet.com |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|