LNG untuk Transportasi dan Rumah TanggaPT Badak NGL, anak usaha PT Pertamina (Persero) merintis penggunaan LNG (gas alam cair) untuk transportasi dan rumah tangga.
Menurut Tribun Kaltim pada Senin 6 Agustus 2012 yll PT Badak telah meresmikan peluncuran perdana kendaaran bus berbahan bakar LNG, sekaligus demo penggunaan kompor LNG yang dilaksanakan di lapangan town centre PT Badak. Dalam peluncuran itu satu unit bus karyawan PT Badak yang telah dimodifikasi menggunakan bahan bakar LNG dan 2 unit kompor yang diujicoba menggunakan LNG bisa dioperasikan dengan baik bahkan kompor mampu mendidihkan air lebih cepat dibanding kompor dengan bahan bakar LPG. Nanang Untung selaku President Director dan COO PT Badak NGL mengundang Walikota Bontang Adi Darma, jajaran direksi PT Badak NGL, beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Kota Bontang untuk menyaksikan peluncuran tersebut. Selain itu turut menyaksikan juga Dirjen Migas Kementerian ESDM, Evita Legowo, Direktur Utama PT Pertamina, Karen Agustiawan, perwakilan BPH Migas, beserta jajaran komisaris dan direksi PT Pertamina, melalui sambungan video confrence dari lokasi peluncuran ke kantor pusat PT Pertamina di Jakarta. Dalam sambutannya, President Director dan COO PT Badak, Nanang Untung mengatakan peluncuran LNG Vehicle dan LNG Kitchen Stove diharapkan bisa menjadi energi alternatif bagi masyarakat Indonesia. Merdeka.com dalam terbitan tanggal 9 Oktober 2012 juga mengutip pernyataan Nanang Untung: "Kita masih berjualan di dalam komplek jadi belum dapat izin dari pihak Kepolisian," ketika ditemui di "The 12 Gas Information Exchange in the Western Pacific Area", Nusa Dua, Bali, Selasa (09/10). Selanjutnya Nanang mengatakan, pemanfaatan LNG tersebut bertujuan untuk menghemat konsumsi solar bagi perusahaan pertambangan yang saat ini telah dilarang menggunakan BBM bersubsidi. "Ada tiga sasaran kita, kendaraan-kendaraan yang dekat dengan LNG plant dan FSRU. Lalu, kendaraan sering dipakai misalnya bus antar kota dan untuk marine," tegasnya. Energi yang dihasilkan dari LNG diyakini lebih ramah lingkungan dibandingkan bensin dan solar karena dapat mengurangi emisi sekitar 85 persen. Selain itu teknologi yang digunakan memungkinkan LNG disimpan pada tekanan rendah. Kita tentu menginginkan upaya PT Badak dan Pertamina ini mendapat tanggapan serius dari pihak Pemerintah sehingga kita bisa berharap menghirup udara yang lebih bebas polusi di masa depan. Dilansir oleh: Helfia Nil Chalis www.helfia.net Sumber: Tribunkaltim.com, Merdeka.com
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|