Kebiasan baik cepat atau lambat akan menghasilkan kebaikan-kebaikan secara langsung atau tidak kepada diri anda. Begitupun sebaliknya. Kebiasaan buruk juga cepat atau lambat akan menghasilkan keburukan-keburukan seperti kecelakaan, musibah, sakit. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memastikan diri anda bahwa apa yang anda lakukan adalah kebaikan. Kemudian biasakanlah melakukan kebaikan-kebaikan itu. Jika ada kebiasaan buruk yang masih anda kerjakan, maka segeralah meninggalkannya. Lakukan semua daya upaya untuk meninggalkannya sebelum dia akan memberikan dampak buruk terhadap diri anda.
Tulisan kali ini adalah tentang bagaimana bekerja secara efektif dengan orang lain untuk mencapai hasil yang optimal. Kebiasaan baik dari orang yang sangat efektif adalah selalu berbikir tentang cara untuk dapat mencapai hasil yang sama-sama menang. Ini bukan tentang bersikap baik, juga bukan teknik perbaikan cepat. Ini adalah tentang hukum berbasis karakter manusia dalam berinteraksi dan berkolaborasi. Sebagian besar dari kita dididik dengan cara perbandingan dan persaingan antar sesama. Kita berpikir tentang berhasil dalam arti orang lain gagal, yaitu, jika saya menang, anda kalah; atau jika anda menang, saya kalah. Hidup menjadi permainan zero-sum. Seolah-olah hanya ada segitu banyak kue untuk dibagikan, sehingga jika anda mendapatkan potongan besar, saya akan dapat sisanya yang kecil; itu tidak adil, dan saya akan memastikan anda tidak mendapatkannya lagi. Kita semua memainkan permainan ini, tetapi seberapa menyenangkan cara permainan seperti itu sebenarnya? Adapun pandangan sebaliknya adalah jika kita meyakini Tuhan Pencipta Alam Semesta telah menyiapkan sumber daya yang berlimpah untuk semua orang. Dengan keyakinan itu kita tidak merasa cemas tidak kebagian ketika orang lain mendapatkan bagiannya. Dengan keyakinan itu kita bisa membentuk pola pikir untuk mencapai hasil yang sama-sama menang. Jika hal ini kita biasakan, kita akan membentuk salah satu kebiasaan orang yang paling efektif. Steven Covey menceritakan pengalamannya dengan anaknya. Suatu hari mereka bersepakat bahwa anaknya bersedia secara suka rela merawat halaman rumah. Tn. Covey menjelaskan apa yang harus dilakukan anaknya. Terserah si anak bagaimana cara melakukannya. "Ayah akan kasih tahu kalau kamu mau". "Bagaimana ayah melakukannya?" tanya anaknya. "Ayah alirkan sprinkler", jawab Tn. Covey santai. "Tetapi kamu boleh gunakan ember atau selang air", lanjutnya. "Terserah saja, yang penting apa, nak?", tanya Tn. Covey. Anaknya menyahut: "Hijau dan Bersih". "Oke. Sepakat", kata Tn. Covey kepada anaknya. Tn. Covey melanjutkan: "Siapa boss nya, nak?". Anaknya: "Saya sendiri". "Coba tebak siapa yang menjadi penolongnya?", kata Tn. Covey. "Siapa?" kata anaknya. Tn. Covey langsung menyahut: "Saya sendiri". Merekapun menyatakan sepakat. Seminggu berlalu, tidak ada apapun yang dilakukan anaknya. Tetapi Tn. Covey tetap sabar menunggu. Pada minggu kedua tetap tidak ada perubahan. Tn. Covey mengaku sudah ingin marah kepada anaknya. Tetapi dia sadar jika itu ia lakukan, jangka pendek seperti sukses tetapi jangka panjang itu merusak efektifitasnya sebagai seorang ayah yang ingin mendidik anaknya. Mereka telah sepakat setiap dua minggu mereview hasilnya. Maka pada akhir minggu kedua diapun menghampiri anaknya yang sedang bermain di halaman rumah. "Bagaimana kabar halaman rumah, nak?". Anaknya menjawab dengan ragu: "Baik-baik saja, ayah". Tn. Covey tetap menahan diri. Sesaat sebelum makan siang, dia mengajak anaknya melihat halaman rumah. Anaknya terkejut meskipun tetap mengikuti berjalan ke luar menuju halaman rumah. Anaknya kemudian terduduk di teras rumah. Tidak sanggup menahan malu. Dia menangis dan berkata: "Susah sekali, ayah". Tn. Covey dengan bijak bertanya: "Apakah ada yang ayah bisa bantu, nak?". "Benar, ayah?", kata anaknya. Tn. Covey: "Bukankah itu kesepakatan kita?". Anaknya: "Iya, ayah akan menolong kalau ada waktu". Tn. Covey: "Ayah ada waktu sekarang". Anaknya segera berlari mengambil dua keranjang sampah. Satu untuk dirinya dan satu lagi untuk ayahnya. Itulah contoh nyata kesepakatan menang-menang. Helfia Nil Chalis Advisor to Aplus Profesional Home Cleaning Sahabat Anda untuk Tetap Sehat, Bersih, dan Rapih. 0812 8022 1712
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|