Dalam kesempatan kali ini saya ingin berbagi tentang "Menilai Resiko dalam Operasi Kilang Migas". Postingan terdahulu sudah pernah menyinggung tentang bahaya-bahaya dalam operasi kilang minyak dan gas. Sejatinya bisnis migas adalah bisnis pengelolaan resiko-resiko bahaya itu, yaitu bahaya-bahaya yang berpotensi ditimbulkan oleh minyak dan gas itu sendiri. Apabila perusahaan gagal dalam mengelolanya bisa dipastikan perusahaan akan mengalami kebangkrutan akibat kehilangan peralatan atau asset maupun reputasi perusahaan yang ditimbulkannya. Bagaimana kita melakukan penilaian terhadap resiko bahaya-bahaya itu? Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, terlebih dahulu perlu dipahami apa yang disebut dengan resiko itu sendiri. Resiko adalah perpaduan antara kekerapan (frekuensi) suatu peristiwa kecelakaan dengan tingkat keparahannya (severity). Kekerapan terkadang juga diungkapkan dengan cara lain yaitu berupa 'probabilitas' atau kemungkinan terjadinya atau munculnya bahaya itu. Resiko terhadap sebuah bahaya akan tinggi apabila salah satu dari kedua faktor ini tinggi, yaitu kekerapan dan tingkat keparahan, begitu pula sebaliknya. Oleh karenanya untuk menurunkan tingkat resiko sebuah bahaya maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengurangi kekerapan terjadinya kecelakaan yang bisa memunculkan bahaya tersebut atau mengurangi tingkat keparahannya apabila sampai terjadi kecelakaan. Untuk melakukan penilaian terhadap resiko bahaya kita bisa mengambil pendekatan dengan membaginya dalam beberapa tahap sebagai berikut. Tahap 1 – Memahami operasi atau perubahan yang akan dilakukan. Mengapa kita melakukannya? Apakah cara ini sudah yang terbaik? Apa saja pengalaman yang kita miliki dan apa pelajaran yang sudah kita ambil darinya? Yakinkan bahwa kita melakukan penilaian resiko sesuai dengan lingkup kerja yang akan dilakukan. Tahapan ini paling banyak menghabiskan waktu dalam rangka mencoba agar kita benar-benar memiliki pemahaman yang dalam tentang sistem yang sedang dinilai dan bagaimana keterkaitannya dengan sistem-sistem yang lain. Tahap 2 – Memahami tentang bahaya itu sendiri. Apa saja hal-hal yang bisa berpotensi menimbulkan bahaya seperti bahan kimia, sumber energi (listrik, tekanan, dll). Sering orang terjebak dengan melakukan penilaian resiko terhadap 'barrier' bukan terhadap bahayanya sendiri. Misalnya sebuah valve tidak bisa mengontrol dengan baik. Orang melakukan penilaian tentang apa akibatnya bila valve tersebut tidak bisa mengontrol dengan baik dan lupa bahwa yang harus dinilai adalah bahaya yang harus dikendalikan menggunakan valve tersebut. Kemampuan valve mengontrol adalah sebuah 'barrier' terhadap suatu bahaya. Jadi kita harus menilai resiko bahaya tersebut bukan resiko dari 'barrier'nya sendiri. Tahap 3 – Memahami apa yang bisa menyebabkan bahaya ini muncul dan menimbulkan akibat. Apa yang menyebabkannya terjadi? Umumnya ada dua penyebab utama yaitu, 1. Kegagalan alat, 2. Kesalahan manusia. Tahap 4 – Memahami potensi akibat yang bisa timbul dari bahaya tersebut. Kita harus mempertimbangkan hal terburuk yang bisa terjadi apabila kita tidak melakukan apa-apa atau semua upaya pencegahan dan pengendalian yang kita lakukan gagal. Tahap 5 – Memahami 'barrier' atau pencegahan dan pengendalian yang kita miliki dan efektifitasnya. Gunakan hirarki pengendalian, yaitu: 'Menghilangkan', 'Menggantikan', 'Memisahkan orang dari bahaya', 'Mengendalikan baik secara rekayasa teknik atau prosedural', dan 'Menggunakan Alat Pelindung Diri'. Beberapa perusahaan menggunakan matriks resiko untuk menggambarkan seberapa tinggi resiko bahaya yang sedang dinilai. Matriks ini terdiri dari dua ordinat, satu menggambarkan skala kekerapan kecelakaan dan satu lagi menggambarkan tingkat keparahaannya. LNG Tangguh menggunakan skala matriks 8 x 8 (tingkat kekerapan kecelakaan dan tingkat keparahannya masing-masing diberi skala dari 1 s.d. 8). Tahap 6 – Menentukan apakah kita memerlukan tambahan 'barrier' berdasarkan hasil matriks dari penilaian resiko tadi. Tahap 7 – Mengkomunikasikan hasil penilaian resiko kepada semua pihak yang terlibat atau berpotensi terpapar resiko tersebut seperti orang yang bekerja di sana, atau orang yang memerlukannya untuk mengambil keputusan. Tahap 8 – Meyakinkan semua tindakan yang diperlukan dari hasil penilaian resiko itu sudah diselesaikan dengan baik.
0 Comments
Ini kisah menarik dari negeri Paman Sam. Leo Grand seorang pengangguran yang tidak mempunyai rumah dan hidup layaknya gelandangan, tiba-tiba mendapat kesempatan mempelajari sebuah program aplikasi. Berkat keahlian baru yang luar biasa yaitu menciptakan aplikasi baik untuk iOS maupun Android pintu kekayaan terbuka lebar baginya. Sebelum menjadi ahli pembuat aplikasi, dulunya Leo didatangi oleh orang aneh yang tidak dikenal. Kala itu Leo didatangi pria tak dikenal lalu ditawari oleh orang asing tersebut dua pilihan. Pilihan yang pertama adalah Leo diberikan uang 100 USD atau yang kedua Leo diberikan 3 buku Java-Script dan pelajaran koding sebanyak 16 sesi. Diluar dugaan ternyata Leo memilih buku dan pelajaran tersebut menolak uang 100 USD yang biasanya langsung dipilih oleh orang-orang. Yang lebih mengagetkan adalah ternyata orang yang datang ke hadapan Leo dan memberikan 2 pilihan tersebut adalah seorang programmer profesional bernama Patrick McConlogue. Leo rupanya seorang yang punya keinginan kuat mempelajari hal baru. Dilansir dari Cnet, Saat diwawacari alasan Leo memilih opsi kedua dia menjawab "Saya bisa saja menerima USD 100 dalam beberapa hari. Tapi dia mengatakan saya boleh memiliki laptop dan mempelajari sesuatu. Saya membayangkan, ini bisa berdampak lebih," ujarnya. Sesuai janjinya, selanjutnya Patrick setiap hari datang menemui Leo untuk mengajarinya coding. Patrick sendiri adalah orang yang sangat percaya akan pepatah yang mengatakan 'Mengajari orang memancing akan lebih baik ketimbang memberinya ikan setiap hari'. Dia pun menerapkannya pada Leo yang memang menyambut antusias pancingan yang diarahkan padanya Akibat dari pilihannya ini, hidup Grand pun berubah. Pengangguran yang bangkrut sejak 2011 ini secara perlahan bisa memahami pelajaran yang diberikan oleh Patrick McConlogue. Bahkan, dengan gigihnya, Grand pun akhirnya sukses melansir aplikasi mobilenya sendiri, Tree for Cars. Aplikasi untuk iOS dan Android ini ditawarkannya untuk mengurangi penggunaan mobil di jalanan. Aplikasi ini menghubungkan antara orang yang ingin memberikan tumpangan dan orang yang ingin menumpang. Dengan begitu, jumlah mobil pun bisa berkurang dengan sendirinya. Saat ini aplikasi Leo sudah dipajang baik di Apple Store dan juga Google Store. Diharapkan aplikasi Trees of Cars ini akan membantu kota di Amerika Serikat lebih 'hijau'. Pernah membayangkan mencetak sendiri pulpen, model formula-1, model pesawat, atau benda-benda kesayangan anda lainnya? Mungkin mimpi anda bisa terwujud tidak terlalu lama lagi. Meskipun bahan untuk mencetak tidak seperti yang anda inginkan. Jika anda tertarik membuat sendiri printer 3D, silahkan kunjungi situs DIY (Do It Yourself) di www.reprap.org. Johanes Djauhari berhasil menciptakannya dalam 6 bulan dengan mengikuti petunjuk dari situs ini bersama adiknya. Simak berita menarik dari Kompas.com berikut. JAKARTA, KOMPAS.com — Berawal dari kegemarannya pada dunia desain grafis, Johanes Djauhari kini merakit mesin pencetak (printer) 3D. Dengan memanfaatkan teknologi open source,printer 3D yang dirakit Johanes dapat mencetak dokumen digital menjadi benda tiga dimensi. Johanes bekerja sebagai desainer produk. Beberapa klien yang hendak membuat produk kadang tak puas jika hanya melihat desain tersebut dalam bentuk dokumen digital. Mereka ingin bentuk fisik meski berukuran kecil. "Nah, dari situlah, kenapa tidak saya buat printer 3D sendiri," katanya saat ditemui KompasTekno di acara Popcon Asia 2013 di Jakarta Convention Center, awal Juli lalu. Johanes juga gemar pada mainan (toys). Banyak rekannya yang mendesain karakter toys dan hendak merealisasikan idenya menjadi bentuk nyata. Beberapa dari mereka memakai jasa Johanes untuk cetak 3D. Johanes mencetak 3D karakter superhero Hebring versi hitam karya Main Studios asal Jakarta 3D printing merupakan proses cetak berlapis untuk membentuk benda padat dengan perspektif 3D yang dapat dipegang dan memiliki volume. Materi yang digunakan adalah plastik, bisa jenis acrylonitrile butadiene styrene (ABS) maupunpolylactic acid (PLA). "Kalau saya suka pakai PLA. Dia terbuat dari biji jagung dan bisa terurai. Kalau ABS adalah materi yang dipakai mainan lego, yang terbilang lama terurainya," ujar Johanes. Proses pencetakan memang terbilang lama. Butuh waktu dua jam untuk mencetak benda 3D dengan dimensi tinggi 10 cm, panjang 5cm, dan lebar 5 cm. Sebenarnya, proses cetak itu bisa dipercepat. Namun, ada beberapa konsekuensi yang harus diterima, di mana bagian dalam obyek menjadi tidak padat alias kopong. Benda yang dicetak dari printer 3D sejauh ini hanya bisa dihasilkan dalam satu warna. "Jika ingin berwarna, kita harus memberi cat secara manual. Materi plastiknya tidak akan rusak jika kena cat," klaim Johanes. Karakter Minion dalam film animasi Despicable Me dicetak dengan warna kuning dan dibubuhi cat agar karakter tersebut mirip seperti aslinya. Keseriusan Johanes merakit printer 3D dimulai pada 2011. Ia mendirikan Bikin Bikin 3D Print dan aktif ikut pameran untuk memperkenalkan teknologi ini. Kala itu, desain luar printer buatannya masih berupa kerangka. Setelah melewati beberapa kali pengembangan, kini printer 3D-nya semakin akurat dan didesain menggunakan casing. "Akurasinya sampai 0,2 mm," tutur Johanes. Akurasi itu dibuktikan dengan mencetak replika arca yang penuh detail dan lekukan. Johanes terlebih dahulu memindai seluruh bagian arca asli yang tersimpan di Museum Nasional. Setelah mendapat filepindainya, mulailah Johanes mendesain 3D lalu mencetak dengan printer buatannya sendiri. Memanfaatkan "open source" Dalam mengembangkan printer 3D, Johanes memanfaatkan teknologi open source untuk driver dan software. Ia ikut dalam forum internet yang khusus membahas teknologi printer 3D. "Di forum ini, kita bisa tahu kalau ada algoritma yang lebih baik dan memberi struktur lebih mudah. Bukan cuma soal teknis, dari sana juga kita tahu soal materi yang mudah dicari dan lebih terjangkau," jelasnya. Untuk mendesain bentuk 3D, Johanes menggunakan software Pronter Face dan Repetier. Komputer yang dipakainya terhubung ke motherboard printer melalui kabel USB. Motherboard inilah yang memerintahkan gerakan koordinat X, Y, dan Z, menerjemahkan dokumen digital menjadi obyek nyata 3D. Printer 3D yang dibuat Johanes masuk dalam tahap pengembangan akhir. Ia membuka pre-order dengan harga Rp 10 juta. Setelah masa pre-order berakhir pada September 2013, printer 3D bakal dibanderol Rp 12 juta. Editor: Reza Wahyudi Menurut situs web IPA (Indonesian Petroleum Association), eksplorasi minyak di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1871. Ini diikuti dengan produksi komersial pertama pada tahun 1885, meskipun sebagian besar sumber daya alam tetap belum termanfaatkan sampai Indonesia merdeka dan menjadi republik pada tahun 1945. Pada paruh pertama abad ke-20, tiga kelompok perusahaan yang bergabung di bawah kepemilikan asing mendominasi eksplorasi dan produksi: Shell / BPM, Stanvac, dan Caltex. Ibnu Sutowo. http://www.helfia.net Begitu Indonesia menyatakan kemerdekaannya setelah Perang Dunia II, pasukan penjajah Jepang yang semula menguasai minyak, ladang minyak, kilang dan pasokannya mengembalikannya kepada Pemerintah Indonesia. Sejak itu era baru eksplorasi dan produksi energi Indonesia dimulai. UUD 1945 menetapkan bahwa "Semua sumber daya alam di Indonesia seperti tanah, air dan sumber daya alam lainnya dikuasai oleh negara dan akan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan kesejahteraan rakyatnya". Sejak kemerdekaan Indonesia minyak dan gas telah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Pertamina yang diserahi tugas sebagai kepanjangan tangan Pemerintah dalam mengelola migas dibawah Ibnu Sutowo telah membuat industri migas Indonesia maju pesat. Pola kerjasama bagi hasil dengan perusahaan-perusahaan energi, baik asing maupun dalam negeri, untuk menemukan dan memproduksi minyak, gas dan panas bumi di Indonesia sempat menjadi contoh dan diterapkan di berbagai negara termasuk oleh Petronas Malaysia. Pada waktu itu banyak pegawai Petronas Malaysia yang dikirim ke Pertamina untuk belajar sistem bagi hasil dan menerapkannya di Petronas dengan sukses sampai sekarang. LNG Badak Bontang Sebagaimana banyak hal lainnya di dunia, setelah mengalami kejayaan pasti akan tiba saat kemunduran dan dalam hal produksi minyak, Indonesia sudah mengalami kemunduran. Namun demikian, patut disyukuri bahwa produksi gas Indonesia masih bertahan bahkan mungkin saja akan lebih bergairah setelah sektor energi minyak, batubara dan nuklir mulai banyak dihindari oleh berbagai negara maju di dunia. Selanjutnya pertanyaannya adalah apakah hasil yang diperoleh dari produksi gas Indonesia telah benar-benar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan kesejahteraan rakyatnya? Peran Pemerintah dan kita semualah terutama generasi muda yang akan bisa menjawab pertanyaan ini. Dalam hal rezki Kita wajib optimis sebagaimana perintah Allah berikut: "Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kami lah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar." QS-17 ayat 31. Namun Allah tidak akan merubah nasib suatu bangsa sebelum bangsa itu sendiri merubah apa yang ada dalam dirinya. Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network.
Insiden Kebakaran di Piper Alpha
Orang masih banyak yang belum mengenal apa itu "process safety". Memang dulu orang hanya mengenal istilah "safety" saja. Namun belakangan sejak peristiwa musnahnya platform "Piper Alpha" di North Sea 6 Juli 1988 yang menyebabkan 167 orang meninggal dunia, orang mulai menyadari pentingnya untuk lebih memperhatikan pengelolaan "process safety" dan bukan hanya "safety" secara umum. Sejak itu bidang "process safety management" mulai dikenal masyarakat dunia terutama di kalangan industri nuklir, petrokimia dan migas. Sesuai namanya, maka "process safety" adalah metoda untuk mengelola integritas sistem dan proses operasi yang berbahaya secara tersistem dan tertata baik. Caranya antara lain adalah dengan menerapkan prinsip-prinsip perancangan yang baik, serta kerekayasaan dan praktek pengoperasian yang baik. Jaga bahaya tetap di dalam kerangkeng Sederhananya tujuan dari pengelolaan "process safety" adalah mengupayakan agar sumber bahaya tetap berada di dalam wadahnya. Kalau bahaya itu diibaratkan sebagai seekor singa, maka bagaimana agar singa itu tetap berada di dalam kerangkengnya. Dalam hal pabrik dikenal istilah "Keep it in the pipe". Maksudnya selama sumber bahaya seperti gas atau cairan hidrokarbon atau bahan kimia berbahaya tetap berada dalam pipa, maka bahaya yang disebabkan oleh kegagalan proses bisa diminimalkan. Untuk itu rekayasa "process safety" sudah mengembangkan sebuah pendekatan penting guna mencegah kecelakaan yang bersifat bencana besar atau katastrofik. Pendekatan itu berupa sebuah perangkat prosedur dan cara kerja yang membuat kita bisa mengenali, menilai, dan memahami "major hazards" (bahaya-bahaya besar) guna mencegah, mengendalikan, dan mengatasi (mitigasi) resiko-resiko ini di masa depan. Ada empat unsur pokok dalam pengelolaan "process safety", yaitu: Komitmen terhadap "Process Safety", Memahami bahaya dan mengevaluasi resiko, Belajar dari pengalaman, dan Mengelola resiko. Selain itu "process safety" bersinggungan dengan berbagai disiplin lain diantaranya process engineering, dan instrument control engineering. Oleh karena itu diperlukan kerjasama antar disiplin yang diatur dalam bentuk kesisteman dan prosedur-prosedur yang harus diikuti dengan disiplin. Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network.
VP Ops bersama Team CI BiDOTT
Diam-diam Tangguh LNG tidak hanya berhasil memproduksi LNG dan minyak kondensat tetapi juga biodiesel. Bermula dari keprihatian teman-teman di Seksi Laboratorium Tangguh LNG dibawah pimpinan Alief Bachtiar dan Woko Wimbarko. Mereka menyaksikan demikian banyak limbah minyak goreng bekas yang berasal dari kegiatan masak-memasak di messhall yang dikelola oleh kontraktor perusahaan, Indocater. Muncullah ide untuk melakukan proyek CI atau "Continuous Improvement" yang memanfaatkan limbah ini untuk digunakan sebagai bahan bakar diesel atau biodiesel. Setiap bulan limbah ini selama ini terpaksa dikirim ke pusat pengolahan limbah nasional di Jawa Barat yang tentu saja tidak efisien dan beresiko mencemari lingkungan apabila terjadi tumpahan selama di perjalanan. Mulailah OneTeamTangguh bekerja bahu-membahu melakukan berbagai percobaan dan penelitian. Berbekal pengetahuan reaksi kimia dan literatur didapatkan satu metoda sederhana yang bahan bakunya mudah didapat yaitu dengan mereaksikan minyak goreng bekas dengan methanol dan menambahkan katalis NaOH secukupnya (lihat diagram berikut). Ujil Laboratorium Reaksi campuran ini menghasilkan glycerol yang selanjutnya perlu dipisahkan. Kemudian campuran dibilas dengan air bersih dan dikeringkan. Hasilnya adalah biodiesel yang siap dipakai dicampur dengan diesel biasa (minyak solar) dengan komposisi 30%: 70%. Limbah minyak goreng bekas yang diolah dengan cara ini dapat menghasilkan biodiesel sebanyak 85% - 90%. Biodiesel Tangguh LNG ini sudah diuji laboratorium terhadap Standard Nasional Indonesia, SNI-04-7182-2012 dan hasilnya sebanyak 16 dari 18 parameter sudah memenuhi persyaratan. Uji Coba Biodiesel di LNG Site Tangguh Keberhasilan ini mendapat perhatian serius dari manajemen perusahaan. Perusahaan beberapa waktu yang lalu di LNG Site Tangguh melaksanakan bulan kampanye uji coba biodiesel LNG Tangguh yang diberi nama BiDOTT (BioDiesel OneTeamTangguh). Saat ini ada dua kendaraan di LNG Site Tangguh yang sudah menggunakan BiDOTT sebagai uji coba, termasuk salah satunya adalah kendaraan Site Manager LNG Tangguh. Bravo OneTeamTangguh. Ditunggu karya-karya inovatif yang lainnya untuk memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat Indonesia, utamanya masyarakat Papua. Helfia Nil Chalis Dmitry Itskov, seorang milyuner berusia 32 tahun asal Rusia, berambisi menciptakan manusia robot di tahun 2045. Untuk itu dia mensponsori sebuah forum global yang disebut Inisiatif 2045 dengan mengumpulkan para ilmuwan dari seluruh dunia di New York Amerika Serikat. Proyeknya diberi nama sama dengan salah satu nama proyek riset Kementrian Pertahanan Amerika DARPA (Defense Advanced Research Project Agency), yakni proyek Avatar. Salah satu ilmuwan yang mendukung proyek ini adalah seorang ahli teknologi robot asal Jepang Hiroshi Ishiguro dari Universitas Osaka. Dalam forum itu Ishiguro memamerkan robot Geminoid yang bertampang mirip dirinya. Geminoid adalah robot berteknologi 'Brain - Computer Interface' (BCI) yang canggih. Dia bisa dikendalikan dari jarak jauh melalui internet. Geminoid bisa menangkap suara dari webcam dan paling mirip dengan manusia dibandingkan robot-robot lain yang pernah diciptakan manusia. Dia bisa berkedip dan berbicara. Sekitar 400 ilmuwan yang hadir di forum global Inisiatif 2045 dibuat tertawa ketika diakhir presentasi Geminoid ini berkata bahwa kelak dia mungkin akan memberikan presentasi teknologi robot yang lebih baik dibandingkan dengan Ishiguro yang asli. Meskipun begitu, Geminoid masih menggunakan medium suara untuk menangkap perintah. Ambisi sang milyuner muda asal Rusia, Dmitri Itskov, mengusung Inisiatif 2045 adalah agar manusia di tahun 2045 akan mampu menciptakan robot yang bisa dikendalikan cukup dengan pikiran. Teknologi BCI memang memungkinkan hal itu bisa terwujud. Pasalnya teknologi ini menggunakan arus listrik lemah EEG (Electro Encephalo Graphy) yang dipancarkan oleh syaraf-syaraf otak ketika berpikir. Teknologi ini sudah pernah sukses diterapkan kepada seorang wanita usia 53 tahun, Jan Schenermann yang berhasil mengendalikan robot tangannya dengan sempurna. Namun sayangnya teknik yang sama tidak berhasil ketika diterapkan terhadap pasien lainnya. Hal ini karena gelombang EEG yang dihasilkan setiap orang adalah unik dan tidak sama. Inilah tantangan teknologi BCI dewasa ini yang harus diatasi para ilmuwan masa kini. Kalau organ buatan sudah berhasil diciptakan manusia, kemudian pikiran manusiapun sudah bisa dipindahkan dengan teknologi BCI, bukan tidak mungkin kelak akan banyak robot-robot berkeliaran yang dikendalikan pemiliknya dari rumah untuk berbelanja, ke kantor dan berbagai kegiatan lainnya di luar rumah. Seperti diceritakan dalam film fiksi Surrogate yang dibintangi oleh Bruce Willis, dijaman itu manusia tidak lagi menggunakan remote control untuk mengendalikan robot tetapi robot-robot ini dikendalikan dengan suara, gerakan, bahkan pikiran dari jarak jauh. Dengan teknologi ini polisi dan tentara digantikan dengan robot-robot yang dikendalikan oleh polisi dan tentara sungguhan sehingga memperkecil resiko kematian atau cacat. Tetapi tentu saja para penjahat dan tentara musuhpun menggunakan robot-robot berteknologi BCI sehingga pertempuranpun terjadi antara robot polisi/ tentara dengan robot penjahat/ musuh. Di manapun teknologi selalu bisa digunakan untuk hal-hal yang baik sekaligus juga hal-hal buruk. Terknologi bersifat netral. Dia bergantung pada manusia yang memanfaatkannya. Apakah akan digunakan untuk kemaslahatan umat (rahmatan lil aalamiin) ataukah semata-mata untuk kepuasan dirinya sendiri tanpa memperdulikan kerusakan yang diakibatkannya terhadap lingkungan sekitar. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet. Dalam tulisan sebelumnya Anda sudah mengenal sedikit tentang LNG atau Gas Alam Cair. Anda sudah mengetahui bahwa untuk merubah Gas Alam menjadi cair atau LNG, kita harus mendinginkannya sampai temperatur -160 C. Semua benda pada temperatur kriogenik (di bawah -100 C) berubah karakteristiknya. Dalam tulisan itu dicontohkan besi yang setelah direndam LNG bisa menjadi rapuh dan mudah dipecahkan atau dipatahkan. Saya juga berjanji untuk menjelaskan mengapa ketika tetesan air kita percikkan ke atas minyak goreng panas bisa menimbulkan efek letupan. Fenomena yang sama juga Anda akan temukan apabila LNG disemburkan ke atas permukaan air. Keduanya bisa dijelaskan sebagai berikut. Perlu dicatat bahwa perbedaan temperatur air dan minyak goreng panas cukup besar. Air masih bertemperatur 25 C, sedangkan minyak goreng ada pada temperatur di atas titik didih air 100 C. Ketika air menyentuh permukaan minyak goreng panas, terjadi penguapan dengan cepat. Volume air berubah cepat menjadi 1000 kali lebih besar setelah berubah dari cair menjadi uap. Akibatnya uap air yang terkurung di dalam cairan minyak goreng panas ini mendesak keluar dengan cepat dan menimbulkan efek letupan yang disertai percikan minyak goreng panas. Hal yang sama juga terjadi ketika LNG yang temperaturnya -160 C disiramkan ke atas permukaan air yang temperaturnya 25 C. Ada perbedaan temperatur 185 C, lebih besar dari pada contoh air dengan minyak goreng tadi. Volume LNG ketika berubah menjadi gas akan bertambah menjadi 600 kali lebih besar. Akibatnya cairan LNG yang berubah dengan cepat menjadi gas akan menerobos permukaan air dengan cepat sehingga menimbulkan efek ledakan. Kisah Nyata Bahaya ketika LNG Bersentuhan dengan Air Kisah nyata saya alami ketika bekerja di salah satu pabrik LNG dan terjadi tumpahan cairan LNG. Suasananya sangat mencekam karena kami semua tahu apa akibatnya kalau uap LNG ini sampai tersulut percikan api atau listrik. Sumber listrik sudah diputus untuk mengurangi resiko. Kejadiannya berlangsung mulai pagi. Tumpahan cairan LNG berhenti tetapi keluar lagi setiap empat jam. Pada tengah malam terjadilah ledakan dahsyat. Kami semua bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Tidak ada asap api tanda kebakaran sedikitpun. Tetapi suasana gelap karena aliran listrik sudah kami putus. Beruntung tidak ada operator di lokasi kejadian karena memang gelap gulita. Terpaksalah kami menunggu sampai pagi. Paginya saya memberitahu atasan bahwa tumpahan LNG akan muncul lagi kurang lebih 4 jam dari sekarang. Akhirnya diputuskan untuk memasang kerangan sehingga tumpahan bisa dihentikan. Setelah diselidiki, akhirnya disimpulkan bahwa ketika LNG bocor dari kerangan dan jatuh ke permukaan tanah dia mendinginkan temperatur sekitarnya. Akibatnya LNG yang semula langsung menguap menjadi gas, tetap berbentuk cairan dan mengalir sampai ke dalam saluran air (gorong-gorong). Di dalam parit inilah cairan LNG bertemu dengan permukaan air sehingga terjadi ledakan dahsyat. Tenaga yang dihasilkannya mampu merobek beton setebal 50 cm menjadi terbelah dua dan terangkat ke permukaan tanah. Satu troli pengangkut pasir sampai terlempar ke atas dan tersangkut di rak penyangga pipa. Perbaikannya cukup memakan waktu lama. Bisnis pencairan Gas Alam memang pada dasarnya bisnis pengendalian resiko. Dalam kenyataannya tidak pernah ada resiko yang bisa kita hilangkan sampai 0%. Pada umumnya perusahaan dan aturan negara mengharuskan kita menurunkan resiko itu sampai seminimum yang bisa dilakukan selama masih praktis. Kalau tidak bisa, maka kita harus menghentikan operasi itu dan melakukan perbaikan yang diperlukan atau modifikasi. Oleh karena itu kesiapan menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan harus selalu ditingkatkan. Helfia Nil Chalis, Mencari Uang di Internet Mungkin banyak yang baru mendengar istilah LNG. Padahal sudah lebih 30 tahun ekonomi Indonesia tertolong oleh devisa negara yang diperoleh dari hasil penjualan ekspor LNG ke Jepang, Korea, Taiwan. Ada tiga pusat produksi LNG di Indonesia sekarang ini, yaitu Arun Lhokseumawe, Badak Bontang, dan Tangguh Teluk Bintuni. Pada kesempatan kali ini saya ingin memperkenalkan kepada Anda tentang LNG. LNG adalah singkatan dari "Liquefied Natural Gas" yang kalau di Indonesiakan sering disebut "Gas Alam Cair". Gas Alam adalah gas yang biasa ditemukan orang ketika mengeksplorasi minyak. Ada sumur yang hanya menghasilkan gas saja. Tetapi ada pula yang menghasilkan gas bersama-sama minyak sebagai bawaannya. Sumur yang hanya menghasilkan gas disebut dengan 'Non Associated Gas Well', sedangkan sumur yang menghasilkan gas bersama-sama minyak sebagai ikutan disebut 'Associated Gas Well'. Sesuai namanya, LNG adalah Gas Alam yang dicairkan. Dalam keadaan normal, yaitu pada temperatur dan tekanan atmosfir, Gas Alam berada dalam fasa gas, bukan cair (makanya namanya gas...he..he..he). Untuk merubah Gas Alam menjadi cair atau LNG kita harus mendinginkannya sampai titik cairnya yaitu -160 C pada tekanan atmosfir. Semua temperatur yang lebih rendah dari -100 C dikenal sebagai temperatur kriogenik. Pada temperatur kriogenik sifat-sifat benda berubah. Besi misalnya akan menjadi rapuh atau getas pada temperatur kriogenik. Kekuatannya menjadi berkurang jauh. Apabila selembar plat besi direndam dalam LNG yang bertemperatur -160 C, setelah beberapa saat akan menjadi rapuh seperti kerupuk. Plat besi itu bisa dipecahkan dengan sekali pukul atau dipatahkan dengan tangan kosong. Temperatur kriogenik ini apabila tersentuh kulit bisa menimbulkan efek seperti luka bakar. Olehkarena itu pemasangan insulasi sangat penting bukan saja untuk mengurangi kehilangan panas tetapi juga untuk melindungi orang dari tersentuh temperatur dingin. Anda mungkin pernah menyaksikan ibu-ibu memanaskan minyak goreng yang tiba-tiba meletup ketika terkena percikan air di atasnya. Hal yang sama bisa terjadi terhadap LNG ketika tersiram ke atas permukaan air. Apa yang sebenarnya terjadi? Harap bersabar, ya... tunggu tulisan berikutnya. Helfia Nil Chalis, Mencari Uang di Internet Saya ingin mengajak Anda sedikit memahami tentang fenomena 'water hammer' atau yang dikenal juga dengan 'hydraulic shock'. Meskipun Anda tidak memiliki latar belakang teknis, tetapi saya yakin melalui uraian saya nanti akan memiliki gambaran yang cukup baik untuk mengerti apa yang oleh orang pabrik dikenal sebagai 'water hammer'. Mirip dengan namanya, fenomena 'water hammer' terjadi sebagai akibat hentakan aliran air atau cairan terhadap perpipaan. Sebenarnya dalam peristiwa sehari-hari di rumah kitapun kadang-kadang 'water hammer' juga terjadi. Ketika pipa air baru diperbaiki dan kita membuka kerangan, kadang-kadang ada aliran air yang mendadak kuat sekali dan kemudian hilang disertai suara yang nyaring. Itulah yang disebut dengan 'water hammer' dalam keseharian kita. 'Water hammer' di pabrik harus lebih diwaspadai karena dapat berakibat serius terhadap keselamatan orang maupun peralatan kilang. Oleh karena itu penting sekali operator untuk memahami bagaimana peristiwa 'water hammer' dapat terjadi sehingga bisa mencegahnya dalam mengoperasikan kilang. 'Water hammer' dapat terjadi dengan dua cara: 1) ketika aliran air/ cairan dalam pipa dihentikan secara tiba-tiba, misalnya dengan menutup kerangan cepat-cepat, 2) ketika tumpahan cairan dalam pipa berisi uap terguncang oleh gerakan uap atau oleh terjadinya kondensasi uap. 'Water hammer' jenis pertama tentu mudah dipahami karena penyebabnya adalah aliran cairan yang menghantam kerangan ketika ditutup dengan mendadak.
Memang energi yang dihasilkan oleh momentum 'water hammer' ini mampu menjebol kerangan atau perpipaan berikut penyangganya. 'Water hammer' tidak hanya bisa terjadi terhadap air, tetapi juga bisa terjadi terhadap fluida hidrokarbon seperti propan, bahkan LNG (liquefied natural gas atau gas alam cair). Pada prinsipnya apabila fluida dalam pipa dapat terkondensasi maka potensi terjadinya 'water hammer' selalu ada. Oleh karena itu untuk mencegahnya perlu diupayakan agar selama perpindahan melalui perpipaan, fluida dapat dijaga tidak mengalami kondensasi.
Helfia Nil Chalis, mencari uang di internet |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|