Beruntung bagi warga kota Palembang yang menurut Gatra.com sudah menikmati beroperasinya pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Jakabaring, tiga pekan silam. Pembakit listrik yang dibangun itu berkapasitas 60 megawatt (MW) dan mampu menerangi hingga 60.000 rumah penduduk dan sektor industri. Menurut Gatra.com PLTG Jakabaring memanfaatkan metode compressed natural gas (CNG). Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji, mengatakan bahwa pembangunan PLTG dengan mekanisme pemadatan seperti ini adalah pertama kalinya di Indonesia. "Setelah Palembang, nanti juga beroperasi pembangkit yang sama di Jambi dan Jawa Timur pada tahun ini," katanya. Mari kita pelajari biaya sumber energi selain dari bahan bakar minyak. Sumber energi yang paling murah adalah air (Rp 150 per kWh), disusul oleh batu bara (Rp 400 per kWh), gas (Rp 700 per kWh), dan yang paling mahal adalah BBM (Rp 3.000 per kWh). Menurut Gatra.com tahun ini, pemerintah menghitung biaya produksi listrik sebesar Rp 212,07 trilyun dengan subsidi dari pemerintah diperkirakan sebesar Rp 78,63 trilyun. Padahal apabila menggunakan gas subsidi diperkirakan hanya membutuhkan dana Rp 17,6 trilyun. Meskipun demikian amat disayangkan bahwa produksi gas untuk dalam negeri masih sangat rendah. PLN memilih menggunakan solar daripada mengalihkan ke sumber energi bahan bakar gas. Salah satu alasannya adalah kekurangan jaringan distribusi gas dalam negeri. Memang tanpa keseriusan pemerintah, maka pengalihan sumber energi dari BBM ke bahan bakar gas mungkin hanya isapan jempol belaka. Pilihan ekspor gas akan tetap menjadi pilihan utama guna menyelamatkan sumber devisa negara. Helfia Nil Chalis, www.helfia.net, ChalisHomeBiz.com
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|