Pemerintah merencanakan untuk menurunkan tarif gas untuk industri dalam negri sebesar lebih dari 20%. Sebuah kebijakan yang nampaknya akan memberikan tekanan finansial lebih besar kepada pemain hulu (upstream) yang sudah resah dengan campur tangan pemerintah yang meningkat di sektor ini.
Harga gas untuk industri akan diturunkan menjadi $7/MMBtu dari $9/MMBtu, mulai 2016. Penurunan harga gas ini tidaklah mengejutkan. Akibat harga minyak dan LNG di kawasan Asia sudah pada tingkat di bawah $10/MMBtu, harga gas domestik memang harus turun. Begitu pula dengan rendahnya harga hidrokarbon, proyek produksi gas kecil kemungkinan untuk beroperasi dalam waktu dekat. Menurut pengamat penurunan tarif gas ini bisa memperbaiki kondisi ekonomi nasional. Ekonomi sedang mengalami kesulitan akibat melambatnya konsumsi dalam negri, menurunnya ekonomi Cina dan melemahnya harga komoditas. Dengan rupiah yang merosot, keuntungan sektor hilir menurun. PGN tentu akan mengalami dampak negatif akibat penurunan harga gas, tetapi seharusnya bisa diatasi dengan meningkatkan volume pasokan gas. Penggunaan gas di Indonesia pada pertengahan pertama 2015 mengalami penurunan menjadi 22.4 juta meter kubik per hari (MMcm/d) dari 24.5 MMcm/d selama periode yang sama tahun 2014. Rencana pemerintah untuk membangun 35 GW listrik dalam kurun waktu lima tahun mendatang di 240 lokasi di seluruh wilayah nusantara, bisa mengubah situasi ini. Namun, resiko pelaksanaan proyek ini cukup signifikan. Hambatan lainnya terhadap produksi gas adalah aturan migas yang sedang diusulkan di parlemen. Ini bisa menutup pemain asing melakukan eksplorasi dan produksi gas dalam negri dengan memberikan prioritas kepada Pertamina dalam alokasi blok gas selain juga hak untuk menolak eksplorasi gas. Masalahnya adalah kesiapan Pertamina untuk memainkan peran baru ini karena selama ini penemuan migas banyak dilakukan oleh pemain asing. Sumber: Interfax Energy www.HelfiaNet.com
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|