Upaya Jokowi melakukan "reunian" dengan teman kuliahnya, sekaligus menepis anggapan adanya ijazah palsu, akan sia-sia jika Jokowi tidak bisa menunjukkan ijazah aslinya. Atau, Jokowi secara gentle hadir di persidangan tentang gugatan "ijazah palsu". Masalah selesai tidak memancing polemik berkepanjangan.
Masyarakat tetap mempertanyakan kapan Jokowi wisuda, karena foto yang ditunjukkan baik yang di ijazah maupun foto wisuda yang ditunjukkan, ternyata foto orang lain (Menurut Bambamg Tri itu foto Hary Mulyono suami Idayati adik Jokowi). Masih ada misteri lain yang perlu diungkap, seperti soal skripsi, transkrip nilai selama 8 semester, dan ujian sidang sarjana harus diungkap ke publik. Sesederhana itu. Tidak harus muter2 memanggil temen-temennya untuk hadir, atau menyuruh Rektor dan Dekan untuk beropini. Ini tidak menyelesaikan masalah. Jokowi itu luar biasa. Selain luar biasa sebagai aktor pembohong dan penipu, dia jua bisa membuat orang lain takluk untuk melakukan apa saja. Mungkin keberanian Jokowi itu bakat dari lahirnya. Sang pemberani. Seluruh negeri bisa tunduk di bawah Jokowi. Hebat. Tapi sayang. Hidup ini bukan milik seseorang, bukan harus mengikuti kehendak seseorang. Hidup ini milik Allah. Allah pun telah menetapkan aturan hukumnya. Ada yang berupa *sunnatullah* ada yang berupa *qudratullah* Sunnatullah itu mengikuti aturan hukum sebab akibat. Manusia masih bisa merekayasa hukum ini. Sampai saat tertentu. Tapi tidak dengan hukum qudratullah. Qudratullah Allah yang mengendalikan. Jika qudratullah telah berlaku, tiada satu pun yang bisa menolaknya. Jokowi selama beberapa saat bisa mengutak-atik hukum sunatullah, tapi tidak akan lama. Sunnatullah yang akan nenimpa Jokowi akan terjadi diujung kematiannya. Tidak ada keburukan sekecil apa pun yang tidak akan dibalas oleh Allah. Sekarang dia sedang menghadapi *istidraj* (penundaan sementara). Jangan puas hati dulu. Jokowi itu simbol kepalsuan yang sedang dibiarkan Allah. Sepertinya, hampir semua kepalsuan menjadi kebiasaan. Jika dia bukan umat Rasulullah saw pastilah sudah Allah benamkan kedalam bumi. Efek dari kebohongan Jokowi adalah seluruh (aparat) negeri akan terinspirasi menjadi jahat, terutama di tingkat elit di sekitar Jokowi. Kejahatan di era Jokowi seolah-olah dipelihara dan dimanjakan Hebatnya lagi, para kacung Jokowi yang duduk di DPR/MPR hampir semuanya telah bisa disetir menjadi "pesuruh" Jokowi. Undang-undang yang mengamankan Jokowi pun mudah mereka buat, walaupun itu bertentangan dengan konstitusi, UUD 45 Asli dan logika nalar sehat. Demi menyelamatkan penipuan Jokowi tentang ijazah palsu, DPR nurut saja menghapuskan sanksi bagi pembuat ijazah palsu. Akibatnya, seluruh ijazah palsu di negeri ini tidak ada sanksi apa pun. Luar biasa efek Jokowi (jahat). Gayung pun bersambut. Menaker Ida Fauziyah akhirnya menyatakan bahwa ijazah bukan sesuatu yang utama dan jaminan dapat kerja. Wah-wah-wah, demi membela Jokowi (yang gak bener) aturan seluruh negeri pun berubah. Rektor UGM yang sudah terpojokkan dengan kasus ijazah "palsu" Jokowi, demi membela seorang Jokowi (yang jahat) rela mengorbankan kebenaran dan mengorbankan kredibilitas lembaga. UGM dalam sorotan, jika Jokowi sudah lengser maka yang tersisa hanyalah rasa malu dan penyesalan. Jokowi pasti jatuh. Tinggal nunggu waktu. Allah masih mengulur beberapa saat. Jangankan di akhirat, di dunia saja dia akan menerima balasannya. Balasan atas dosa-dosanya, dan balasan atas limpahan dosa-dosa orang lain. Selamat menantikan detik-detik runtuhnya Jokowi Sang Pendusta. Bandung, 22 R. Awwal 1444 Sholihin MS
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|