Ingat Melakukan Penganggulangan Resiko Jangan Sampai Menimbulkan Resiko Lain Yang Lebih Besar1/6/2018 Semangat untuk menurunkan sebuah resiko dari pekerjaan yang akan kita lakukan terkadang tanpa disadari bisa memunculkan resiko lain yang lebih besar. Hal ini bisa terjadi disebabkan pihak-pihak yang melakukan penilaian resiko dan penanggulangannya hanya terfokus pada penanggulangan resiko yang sedang dihadapi saja. Praktek yang baik adalah dengan selalu mempertimbangkan apakah rencana penanggulangan sebuah resiko bisa berdampak pada resiko lain yang lebih besar.
Dalam konteks ini saya mempunyai pengalaman pribadi yang ingin saya bagikan di sini. Peristiwa ini terjadi di salah satu perusahaan tempat saya bekerja dulu. Ketika itu kami sedang mendiskusikan upaya apa yang bisa dilakukan untuk menurunkan resiko jika terjadi kegagalan terhadap sebuah sistem perpipaan yang akan dilakukan "pneumatic test". Pneumatic test adalah pengujian kekuatan sebuah sistem perpipaan atau bejana dengan menggunakan media fasa gas (umumnya nitrogen atau terkadang gas inert lain) sampai tekanan 1,5 kali dari tekanan operasi sistem perpipaan atau bejana yang akan diuji kekuatannya. Ketika media fasa gas (nitrogen) dimampatkan sampai tekanan tinggi, energi yang diberikan tersimpan dalam jumlah besar di dalam bejana atau sistem perpipaan yang diuji. Seandainya terjadi kegagalan, maka energi ini akan dikeluarkan berupa ledakan yg bisa merusak benda-benda di sekitarnya. Adapun ketika itu terdapat pipa gas hidrokarbon dan gas alam cair/ LNG (liquified natural gas) bersebelahan dengan pipa yang akan diuji kekuatannya. Tentu saja secara naluri untuk mengurangi resiko setiap orang pasti akan mengusulkan agar gas hidrokarbon dan gas alam cair / LNG dikosongkan dari perpipaan yang ada di sebelah pipa yang akan diuji tersebut. Tetapi tunggu dulu. Pipa berisi gas alam cair/ LNG tidak bisa dikosongkan, bahkan dia harus selalu mengalir untuk menjaga temperatur pipa tetap dingin secara merata. Jika tidak, pipa bisa mengalami pemuaian yang tidak seimbang. Juga untuk pengosongan akan membutuhkan upaya dan resiko yang jauh lebih besar. Akhirnya diputuskan hanya mengosongkan pipa yang berisi gas hidrokarbon saja. Pipa yang berisi gas hidrokarbon inipun dikosongkan. Pipa ini mensuplai gas untuk pilot flare yaitu perangkat untuk membakar gas boil off dari tangki LNG. Ketika itu kompresor gas boil off dalam keadaan tidak beroperasi karena ada pekerjaan shutdown. Akibatnya semua gas dari tangki LNG dibakar di flare ini. Tentu saja petugas penganalisa resiko merasa tidak ada masalah jika gas untuk pilot flare ini dikosongkan. Bukankah flare akan tetap menyala karena gas dari tangki LNG yang cukup besar jumlahnya akan terus mengalir. Namun mereka lupa dan tidak memeriksa kembali melalui analisa HAZOP (Hazard and Operability) hal-hal yang bisa menyebabkan api flare padam. Resiko ini tidak terungkap sampai tengah malam ketika semua alarm di perimeter salah satu plant menyala yang mengindikasikan adanya campuran gas eksplosif. Saat itu barulah disadari bahwa flare dalam keadaan tidak menyala. Jika keadaan ini terus berlangsung, bukan tidak mungkin gas eksplosif ini akan terhisap gas turbine dan bisa menimbulkan ledakan hebat. Sehingga diputuskan untuk menjalankan kompresor gas boil off guna menghentikan gas yang keluar dari flare (tidak terbakar karena flare mati). Setelah dipastikan gas tidak lagi keluar dari flare barulah flare dinyalakan kembali. Hasil investigasi menunjukkan bahwa valve pengendali tekanan tangki LNG saat itu mendeteksi tekanan tangki LNG terlalu rendah sehingga valve menutup. Pada saat valve menutup itulah api di puncak flare padam karena gas pilot yang mestinya selalu ada, saat itu tidak tersedia karena dikosongkan. Kesimpulannya adalah segala upaya menurunkan resiko dari sebuah pekerjaan haruslah tetap mempertimbangkan apakah upaya penganggulangan yang diusulkan tersebut tidak menimbulkan resiko baru yang lebih besar. Helfia Nil Chalis www.HelfiaNet.com Catatan: Flare adalah menara tempat membakar gas buang dari pabrik yang tujuannya untuk pengaman agar gas tersebut tidak berpindah tempat sehingga bisa menimbulkan bahaya kebakaran atau ledakan di tempat tersebut.
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|