Sebuah analisa dari konsultan Wood Mackenzie mencoba menjawab mengapa proyek-proyek LNG yang masih mencari dukungan investasi dalam 6 - 18 bulan ke depan tidak ditunda padahal permintaan LNG menurun di Asia. Salah satu jawabannya kemungkinan perusahan-perusahaan itu menunggu bagaimana reaksi pasar selanjutnya. Dari tujuh proyek LNG Australia, hanya satu yang sudah mulai mengirimkan kargo. Ini saja sudah berdampak oversupply 32 mtpa secara global di tahun 2016. Perusahan-perusahan itu masih menunggu tanda-tanda pemulihan permintaan LNG sebelum memutuskan penundaan. Seandainya semua proyek-proyek itu tetap berjalan, diperkirakan akan ada 100 mtpa oversupply yang berarti pasar akan kelebihan supply sampai tahun 2025. Namun demikian, mengambil kondisi sekarang dan mengekstrapolasikan ke masa depan belum terbukti sebagai sebuah cara yang bisa diandalkan untuk memprediksi pasar LNG. Proyek-proyek ini membutuhkan lima sampai enam tahun untuk membangunnya, dan pasar bisa saja berubah dramatis pada saat itu. Penurunan produksi gas di Amerika Serikat membuat banyak orang memperkirakan itu sebagai pasar besar untuk LNG tetapi akibat revolusi shale gas banyak pabrik LNG yang dibangun terpaksa mencari pelanggan alternatif. Ditutupnya pabrik tenaga nuklir di Jepang akibat gempa dan tsunami di Fukushima tahun 2011, juga masa-masa harga pasar tinggi, membuat perusahaan-perusahaan merasa yakin untuk mengekspor cadangan gas mereka. Tetapi saat Amerika Serikat siap untuk mengekspor, keadaan akan berubah lagi dan mereka akan menjual ke pasar yang oversupply bersamaan dengan banyak proyek-proyek LNG Australia yang mulai beroperasi selama beberapa tahun ini. Kesepakatan global tentang penurunan gas emisi "greenhouse" hanyalah satu faktor yang bisa menaikkan pertumbuhan kebutuhan LNG. Analisa Woodmac melihat kompetisi antar proyek menyebabkan perusahaan-perusahaan enggan untuk menunda proyeknya. Beberapa pengembang mungkin kuatir kehilangan momentum yang bisa menguntungkan pesaing mereka dan penundaan proyek bisa berujung pembatalan proyek. Selain itu penundaan juga bisa berimplikasi terhadap kontrak yang telah ditandatangani karena pengembang menanggung resiko kehilangan dukungan yang sudah diperolehnya. Dengan alasan-alasan itu memang terlihat terlalu dini untuk perusahaan-perusahaan ini mengumumkan penundaan proyek tanpa melihat lebih dulu bagaimana perkembangan pasar. Sumber: Interfax Energy. www.HelfiaNet.com
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|