Garis hidup baru bisa kita baca di penghujung jalan. Begitulah kesan saya ketika mengingat kembali peristiwa tahun 1984 sewaktu saya melamar pekerjaan sebaga Process Engineer di PT Badak, sebuah pabrik pencairan gas alam di Bontang, Kalimantan Timur. Betapa tidak, waktu itu saya bersama-sama rekan Mohammad As'ad menjalani interview di sana setelah kami lulus seleksi tertulis. Nasib berkata lain, walaupun saya sangat mengagumi rekan As'ad ketika kami berdiskusi mengenai berbagai hal sehubungan dengan interview ini, ternyata hanya saya yang diterima di PT Badak. Adapun rekan As'ad saya dengar kabarnya dalam sebuah reuni alumni TK ITB beberapa tahun yll bahwa beliau sudah penjadi pengusaha sukses di Australia. Hari ini 15 April 2015 kembali saya mendengar kabar harum sukses rekan As'ad yang berhasil memasarkan produk-produk kimia untuk pengeboran di industri perminyakan global yang diberinya nama dagang Fracseal, Drill-Ezy, Stoploss, dan Solu-Seal. Prayudhi Azwar, seorang kandidat PhD Ekonomi di University of Western Australia menuliskan beberapa kiat sukses rekan As'ad dalam berbisnis di Republika.co.id yang oleh rekan Amar Rasyad dishare linknya melalui group WA Alumni TK ITB 77 (CheEr's77). Rekan As'ad berhasil membangun bisnis produk bahan kimia untuk pengeboran minyak melalui perusahaan yang dipimpinnya sendiri yaitu PT OBM Drilchem selama 26 tahun. Kini produknya telah menguasai pasar produk kimia untuk pengeboran di industri perminyakan global. Produknya bahkan berhasil mempertahankan kualitas bersaing dengan perusahaan raksasa minyak dunia seperti Halliburton dan Schlumberger. Buang tinggi hati Berbisnis itu ibarat memasuki hutan belukar yang di dalamnya tersimpan emas permata atau obat yang menyehatkan. Namun, bila kita memasukinya dengan perasaan diri sebagai yang paling benar dan paling tahu segalanya, kita akan menemui malapetaka dan kegagalan. Oleh karena itu hal pertama dalam berbisnis adalah mengajarkan diri untuk membuang rasa tinggi hati dan menanamkan sifat rendah hati. Esok harus lebih baik dari hari ini Muhammad Rasulullah SAW mengajarkan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Prinsip ini di Jepang dikenal dengan istilah Kaizen, sedangkan di dunia barat disebut dengan Continues Improvement. Perusahaan kelas dunia menjadikan perbaikan berkelanjutan ini menjadi budaya perusahaan. Itulah sebabnya seorang yang ingin sukses berbisnis juga perlu menjadikannya sebagai budayanya seperti yang diajarkan Rasulullah SAW. Motivasi dan keyakinan diri Kunci utama keberhasilan dalam berbisnis adalah motivasi dan keyakinan. Berbisnis berarti berkegiatan yang tujuannya menghasilkan keuntungan. Tanpa laba, perusahaan tak bisa beroperasi dengan baik apalagi memperluas usaha. Untuk menghasilkan motivasi bisnis yang luar biasa tidaklah cukup bila kita hanya melihatnya dalam kacamata meraih keuntungan pribadi saja. Usman bin Affan, sahabat nabi yang juga Khalifah ke tiga di masa keemasan Islam sesudah Muhammad Rasulullah SAW wafat, adalah contoh pebisnis yang berhasil membuat bisnisnya terus berkembang hingga kini. Dengan prinsip 50 persen keuntungan dari lahan kurmanya yang luas untuk pengembangan usaha dan 50 persen lainnya untuk sedekah bagi fakir miskin, perusahaannya bertahan hingga lebih dari 1400 tahun. Selain memberi gaji ribuan karyawannya, amal jariyah beliaupun akan terus mengalir hingga hari kiamat kelak. Untuk mendapatkan motivasi kuat, seorang pebisnis harus punya keyakinan bahwa:
Jujur dan Amanah Rekan As'ad telah membuktikan sendiri bahwa dengan kejujuran dan kemampuan menjaga amanah telah menjadikannya berhasil meraih kepercayaan dari kenalannya. Bebekal kepercayaan inilah rekan As'ad berhasil bangkit melalui penguasaan atas pengetahuan produk kimia untuk eksplorasi minyak. Sedekah Ada kisah inspiratif dari rekan As'ad ketika beliau menghadapi ancaman mogok kerja dan tuntutan pembayaran pesangon yang memberatkan perusahaan. Berbekal motivasi yang kuat untuk menyejahterakan pekerjanya yang terpikir oleh rekan As'ad waktu itu adalah para karyawan yang mogok ini ingin merasakan seumur hidupnya memegang uang pesangon dalam jumlah yang belum pernah mereka terima sebelumnya. Sungguh ajaib, hanya dalam waktu 24 jam setelah uang pesangon dibagikan, Allah dengan cara yang sangat logis memberikan balasan keikhlasannya berupa order perusahaannya yang melonjak drastis. Order 3 bulan melebihi order selama dua tahun. Sebagai seorang peneliti, rekan As'ad tidak menemukan alasan lain yang menjadi sebab peningkatan omzet yang luarbiasa ini selain keikhlasan niat untuk membahagiakan pekerja dengan menyetujui pesangon itu. Doa Keluarga dan Orangtua Apa yang hendak dikerjakan sebaiknya dibicarakan dengan keluarga dan orangtua. Mintalah untuk didoakan dan diberi nasihat dari mereka. Dalam memulai bisnis, pilihlah yang kita memiliki keahlian di bidang yang kita senangi, sekaligus kita yakini manfaatnya dibutuhkan masyarakat luas, artinya ada marketnya, ada uangnya. Tidak ada kata terlalu tua atau terlalu muda dalam memulai bisnis. Kol Harland Sanders baru di usia 70 tahun memulai bisnis ayam goreng yang mendunia (KFC). Rekan As'ad sendiri memulai bisnis setelah bosan menjadi karyawan di usia 33 tahun, tiga tahun sebelum menikah. Tentu ada usia ideal bagi seseorang memulai bisnis. Usia 20 tahun dapat dikatakan sangat ideal karena pada usia ini, energi dan semangat sedang tinggi-tingginya, rasa takut gagal justru sedang rendah-rendahnya. Islam sangat menganjurkan mencari rezeki melalui bisnis karena 9 dari 10 pintu rezeki melalui bisnis. Jika kita dapati saat ini persentase populasi pengusaha Muslim yang sukses masih terbatas, artinya terdapat ladang amal yang sangat luas bagi pengusaha Muslim yang sukses untuk menginspirasi, melatih, dan mendampingi generasi muda Islam agar kian banyak memilih bisnis sebagai salah satu ladang amal. Ditulis ulang oleh Helfia Nil Chalis dari tulisan PRAYUDHI AZWAR, PhD in Economics Candidate University of Western Australia, di Republika.co.id www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com www.HelfiaNet.com
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|