Kisah berikut ini adalah lanjutan dari kisah Budi Prasetyo turut serta membesarkan Indosat. Posting sebelumnya dapat dilihat di sini: Awal. Lanjutan-1. Lanjutan-2. RUPS pertama sebuah perusahaan publik di Indonesia yang listing di New York Pembelajaran bersama tim terus berjalan. RUPS pertama sebagai perusahaan publik sukses dilakukan di Ballroom hotel Grand Hyatt, disebut-sebut sebagai RUPS publik pertama yang banyak menerima pertanyaan dari para pemegang saham. Rupanya sudah merupakan kebiasaan di Indonesia pada waktu itu, kalau ada RUPS itu semuanya selalu diam dan takut bertanya, bahkan sebelumnya tim juga sudah mempersiapkan beberapa pertanyaan supaya situasi RUPS tidak dingin. Alhamdulillah, mungkin karena situasi yang mendukung, pertanyaan yang tadinya dipersiapkan untuk menghidupkan suasana tidak perlu dikeluarkan. Satu hal lagi yang diambil oleh Bappepam sebagi kebijakan untuk lebih meningkatkan transparansi perusahaan publik di Indonesia adalah, bagian dari Laporan Keuangan perusahaan yang dinamakan Diskusi dan Pembahasan oleh Manajemen. Diskusi dan Pembahasan oleh Manajemen dalam Laporan Tahunan Indosat pada saat itu merupakan terjemahan dari Laporan Tahunan dalam bentuk 20F yang harus dimasukkan oleh Indosat kepada US-SEC dan New York Stock Exchange, berisi telaah manajemen atas kondisi perusahaan dan berisi data-data kwalitatif yang menerangkan data-data keuangan perusahaan. Karena isi telaah manajemen tersebut dinilai Bapepam sangat baik, maka bagian ini oleh Bapepam kemudian diusulkan menjadi salah satu isi dari laporan tahunan perusahaan. Sehingga mulai tahun 1996 semua perusahaan publik di Indonesia wajib memasukkan bagian Diskusi dan Pembahasan oleh Manajemen sebagai bagian dari Laporan Tahunannya. Suatu langkah yang banyak mendapat tentangan dari perusahaan publik di Indonesia waktu itu, dan banyak yang menyalahkan Indosat atas terbitnya keputusan Bappepam tersebut. Inovasi-inovasi yang dilakukan Indosat membuat saya mendapat undangan dari BEJ untuk menjadi anggota komite pencatatan BEJ yang bertugas untuk meningkatkan transparansi perusahaan publik di Indonesia. Indosat terus mengembangkan bisnisnya Selesai menggelar RUPS, Indosat sebagai perusahaan publik mempunyai kewajiban untuk mengadakan roadshow, bertemu dengan para investor/pemegang saham Indosat di dalam dan luar negeri untuk mempresentasikan kondisi Indosat saat ini dan menampung harapan investor untuk menjadi masukkan bagi manajemen menyusun rencana dimasa depan. Simulasi roadshow, seperti yang dilakukan oleh Imagination, mulai dikerjakan sendiri. Karena apabila memakai jasa Imagination, biayanya pasti akan sangat mahal. Alhamdulillah dengan usaha dan tekad yang kuat, tim berhasil melaksanakan non-deal roadshow yang pertama dan evaluasi dilakukan sehingga perbaikan dimasa mendatang dapat dilakukan, seperti persiapan logistik dan lain-lain. Ternyata menjadi perusahaan publik itu tidaklah murah, setiap tahun Indosat harus membayar biaya listing di NYSE, BEJ dan BES, menjalankan program komunikasi dengan investor dan pasar modal, menyelenggarakan RUPS, membuat Laporan Tahunan untuk investor, BEJ, BES dan Bappepam dan Laporan Tahunan 20F kepada NYSE dan US-SEC. Jumlah biaya rutin ini sangatlah besar, sehingga perlu dicarikan siasat untuk mengurangi biaya ini, salah satunya adalah dengan meminta bagian dari tarif pendaftaran American Depository Receipt (ADR) yang dikelola oleh Bank of New York. Dengan kiat demikian, kegiatan divisi Hubungan Investor yang seharusnya merupakan pusat biaya, dapat menjadi mandiri tanpa harus meminta bagian dari anggaran perusahaan. Beberapa tahun kemudian kiat Indosat diikuti juga oleh Telkom yang ketika itu telah menjadi perusahaan publik juga seperti Indosat. Sukses memasuki pasar modal, Indosat mulai menata bisnisnya supaya dapat bertahan secara berkesinambungan. Beberapa usaha baru digelar, akuisisi perusahaan juga dilakukan. Salah satunya yang tidak pernah saya lupakan adalah ketika Indosat sedang dalam proses untuk melakukan kerjasama dengan Datakom Asia, pemilik satelit Direct To Home (DTH) pertama di Indonesia. Sebuah sistem yang nantinya menjadi penyedia siaran televisi seperti Indovision. Anak ketigaku menghadap Sang Khalik Ketika itu saya sedang diajak oleh Dirut Indosat, Pak Tjahjono Soerjodibroto, untuk menjajagi kerjasama dengan Datakom Asia. Pada hari jumat minggu terakhir Nopember 1996, karena kondisi jaringan telepon seluler saat itu masih banyak blank spot, maka istri saya tidak bisa menghubungi saya. Ia ingin memberitahukan bahwa anak ketiga saya, yang masih berusia 7 bulan, harus masuk ICU RS Jantung Harapan Kita. Sore harinya ketika pulang ke rumah saya baru mengetahui hal itu dan langsung menuju ke RS Jantung Harapan Kita. Setelah berusia 7 bulan, baru diketahui bahwa anak saya menderita kelainan jantung dan harapan hidup hanya sekitar 20%. Hanya satu minggu anak saya bertahan di ICU, sebelum akhirnya meninggal pada sore hari menjelang magrib disaat hujan yang sangat lebat. Mencari dana tambahan dari Obligasi Seiring dengan bertambahnya bisnis Indosat, pendanaan alternatifpun mulai dijajagi, kali ini pasar obligasi dicoba oleh Indosat. Indosat mempersiapkan penggunaan obligasi untuk pendanaan proyek- proyek infrastrukturnya dengan nilai obligasi sebesar Rp 1 trilyun. Pengalaman dari proses IPO Indosat dan eksposure Indosat sebagai perusahaan publik yang transparan mempermudah proses Indosat untuk mencari pendanaan obligasi. Obligasi Indosat I sukses dan kewajiban transparansi perusahaan pun makin bertambah, kepada Rapat Umum Pemegang Obligasi-RUPO. Krisis ekonomi Indonesia pada tahun 1997, karena 40% pendapatan Indosat yang berasal dari penyelesaian pembayaran trafik telepon internasional adalah dalam mata uang asing, maka dampaknya tidaklah terasa bagi Indosat. Pada saat itu, ketika hampir tidak ada perusahaan publik Indonesia yang berani melakukan roadshow keluar negeri. Indosat setelah mengadakan RUPS tahunan, memutuskan untuk tetap melaksanakan roadshow pada bulan Mei 1998. Saat kami berangkat roadshow, situasi di jakarta sudah mulai memanas dengan demo-demo meminta turunnya presiden Suharto. Ikuti kisah Indosat ketika krisis moneter melanda Indonesia dalam kisah Lanjutan-4.
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|