Seorang penderita tumor ganas kelenjar getah bening bernama Mr. Wright mengalami pembengkakan masif di limpa dan hatinya. Setiap hari harus disedot 1 - 2 liter cairan berwarna putih susu dari dadanya. Iapun terpaksa bernapas dengan bantuan tabung oksigen. Kondisi Mr. Wright sedemikian parah sehingga dokter memperkirakan ia hanya bisa bertahan beberapa hari lagi saja. Suatu hari Mr. Wright membaca di koran ada obat baru yang sangat ampuh, Krebiozen yang masih dalam tahap uji coba. Meskipun awalnya ditolak, akhirnya dokterpun menyetujui permintaan Mr. Wright untuk menjadi objek percobaan. Sebenarnya dokter yang menanganinya hanya berniat menyenangkan hati Mr. Wright saja. Suntikanpun diberikan seminggu tiga kali dan ia mendapatkan suntikan pertamanya di hari Jum'at sedangkan dokternya baru kembali ke rumah sakit pada hari Senin. Ketika kembali ke rumah sakit, dokternya memperkirakan Mr. Wright pasti sudah meninggal. Namun di luar dugaannya, ternyata Mr. Wright yang pada hari Jum'at masih sangat parah kondisinya, sulit bernapas, tidak bisa bangun dari tempat tidur, ternyata hari Senin itu sudah segar bugar, bisa berjalan, berbicara dan bergurau dengan para perawat. Tentu saja dokternya penasaran dan memeriksa pasien lain yang juga mendapat suntikan Krebiozen. Namun ternyata pasien-pasien lain sama sekali tidak mengalami perubahan apapun setelah mendapat suntikan yang sama. Suntikan Krebiozen terus diberikan sebanyak tiga kali seminggu. Hanya dalam waktu sepulu hari Mr. Wright telah dinyatakan sembuh total. Semua indikasi tumor ganas dalam tubuhnya telah hilang tak berbekas. Ini adalah perkembangan positip di awal uji coba Krebiozen. Namun dalam waktu dua bulan kemudian muncul laporan di media masa bahwa Krebiozen sama sekali tidak efektip mengatasi tumor ganas seperti ditemukan dari berbagai uji klinis. Mr. Wright membaca berita itu dan mulai bingung. Iapun mulai meragukan hasil yang telah ia capai dengan menggunakan suntikan Krebiozen. Setelah dua bulan berjalan iapun jatuh sakit lagi dan kembali seperti kondisi semula seperti sebelum disuntik Krebiozen. Mr. Wright akhirnya dirawat lagi di rumah sakit yang sama. Kali ini dokter yang merawatnya mulai memahami pengaruh harapan dan keyakinan atau lebih tepatnya pikiran dan emosi terhadap perkembangan penyakit Mr. Wright. Dokterpun mengatakan kepada Mr. Wright bahwa sekarang sudah ada Krebiozen generasi berikutnya yang sudah disempurnakan dan benar-benar dapat menyembuhkan secara permanen. Mr. Wright kembali bersemangat dan meminta dokternya memberikan suntikan Krebiozen generasi baru kepadanya. Dokter mengatakan bahwa obatnya baru beberapa hari lagi akan tiba di rumah sakit. Dokter sengaja mengatakan demikian untuk meningkatkan dan menguatkan pengharapan dan optimisme Mr. Wright. Selang beberapa hari kemudian dokterpun menyampaikan bahwa obat yang dinantikan sudah tiba. Dokter menyuntikkan obat generasi baru tersebut, yang sebenarnya adalah air biasa tanpa tambahan apapun. Hasilnya menakjubkan. Dalam beberapa hari saja kondisi Mr. Wright sudah membaik dan sembuh total. Namun demikian ketika suatu hari Mr. Wright kembali mendengar pengumuman pemerintah tentang hasil uji coba Krebiozen beberapa hari setelah itu kesehatannya kembali memburuk. Pasalnya pemerintah mengumumkan bahwa Krebiozen sama sekali tidak efektif mengobati kanker. Kondisi Mr. Wright sedemikian parah sampai akhirnya meninggal dunia. Pelajaran penting dari kisah nyata ini adalah agar kita berhati-hati dengan segala macam pra-sangka. Terutama pra-sangka buruk. Tidak heran kalau Allah melarang manusia untuk berburuk sangka dan menyatakan bahwa buruk sangka itu dosa. Marilah kita pasang pikiran positip, selalu berpra-sangka baik agar apa yang kita terima benar-benar berupa kebaikan yang menjadi kenyataan dari hasil pemikiran kita yang fokus. Helfia Nil Chalis. Bisnis Internet.
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|