Sungguh membanggakan prestasi yang diraih dua siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan ini. Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma berhasil meraih dua penghargaan dari Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat yang diselenggarakan 11 - 16 Maret 2014 yang lalu. Mereka mempresentasikan karya ilmiah mereka berjudul "Green Refrigerant Box". Teknologi yang mereka kembangkan ini adalah kulkas tanpa listrik dan freon. Mereka memanfaatkan kayu gelam untuk bahan pendingin buah-buahan dan sayur-mayur. Atas prestasi ini mereka dianugrahi penghargaan Development Focus Award dengan hadiah 10.000 dolar AS yang diberikan oleh USAID (US Agency for International Development). Selain itu untuk kategori Engineering: Materials & Bioengineering karya mereka juga meraih penghargaan ketiga dengan hadiah 1.000 dolar AS. Dengan teknologi yang mereka kembangkan, kulkas tanpa listrik dan freon ini mempu menurunkan temperatur kulkas menjadi 5,5 derajat celcius dari temperatur awal 28 derajat celsius dalam waktu 2 jam 20 menit. Bermula dari pengamatan mereka atas potensi sumber daya alam buah-buahan dan sayur-sayuran di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Mereka prihatin karena di sana sumber daya listrik belum memadai. Intel selaku pihak yang membawa teknologi Muhtaza dan Anjani ke Intel ISEF 2014 percaya bahwa generasi muda adalah kunci untuk mengembangkan inovasi. Muhtaza dan Anjani diharapkan bisa menjadi inspirasi siswa lain untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika sebagai dasar untuk kreativitas. “Dunia membutuhkan lebih banyak ilmuwan, kreator, dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi tantangan global,” kata Director Public Affairs Intel Indonesia, Deva Rachman. Intel ISEF tahun ini diikuti oleh lebih dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. Selain pemenang utama, lebih dari 500 finalis menerima penghargaan dan hadiah untuk penelitian inovatif mereka, termasuk 17 pemenang Best of Category, yang masing-masing menerima hadiah sebesar 5.000 dollar AS. Intel Foundation juga memberikan hibah senilai 1.000 dollar AS untuk masing-masing sekolah dari pemenang dan kompetisi lokal yang mereka wakili. Selain itu, Intel Foundation juga memilih sejumlah siswa yang mendapatkan penghargaan untuk menghadiri kompetisi sains selama 11 hari di Tiongkok. Mereka berkesempatan berbicara dengan para peneliti Intel di Shanghai dan mengunjungi Pusat Penelitian Panda di Chengdu. Sumber: Tekno.Kompas.com, penulis: Aditya Panji, editor: Wicak Hidayat
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|