Kebiasan baik cepat atau lambat akan menghasilkan kebaikan-kebaikan secara langsung atau tidak kepada diri anda. Begitupun sebaliknya. Kebiasaan buruk juga cepat atau lambat akan menghasilkan keburukan-keburukan seperti kecelakaan, musibah, sakit. Oleh karena itu sangatlah penting untuk memastikan diri anda bahwa apa yang anda lakukan adalah kebaikan. Kemudian biasakanlah melakukan kebaikan-kebaikan itu. Jika ada kebiasaan buruk yang masih anda kerjakan, maka segeralah meninggalkannya. Lakukan semua daya upaya untuk meninggalkannya sebelum dia akan memberikan dampak buruk terhadap diri anda.
Dalam dua tulisan sebelumnya saya telah membahas tentang pentingnya menjadi seorang yang proaktif dan memulai pekerjaan dengan hasil akhir yang sudah tergambar dengan jelas di dalam benak anda. Dengan kedua bekal ini anda telah mempunyai tujuan yang jelas. Selanjutnya ketika anda mulai melangkah meraih apa yang anda cita-citakan, kebiasaan ketiga yang juga perlu anda miliki adalah mendahulukan hal utama sebagai yang pertama dikerjakan: Put first things first. Seorang guru membawa setumpuk pasir, kerikil dan batu koral di muka kelas. Kemudian dihadapan murid-muridnya dia meminta salah seorang memasukkan semuanya ke dalam sebuah bejana gelas. Sang murid mulai memasukkan pasir ke dalam bejana tersebut, disusul kerikil. Tetapi bejana sudah tidak bisa menampung lagi semua batu koral. Sang guru kemudian mengeluarkan lagi sejumlah pasir, kerikil dan batu koral serta bejana gelas dengan ukuran sama seperti kali pertama. Kali ini dia memerintahkan sang murid untuk memasukkan lebih dulu batu-batu koral. Disusul dengan memasukkan batu kerikil dan terakhir pasir. Ternyata pasir, kerikil dan batu koral semuanya bisa masuk ke dalam bejana gelas tersebut. Selesai mendemonstrasikan itu, sang guru kemudian menyampaikan bahwa batu koral itu adalah perumpamaan dari hal-hal penting dalam hidup kita. Inilah yang harus menjadi prioritas untuk dilakukan terlebih dulu dari pada yang lain. Jika kita mendahulukan hal-hal lain yang tidak layak menjadi prioritas dalam hidup kita, maka suatu saat kita tidak akan mampu lagi melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan guna mencapai tujuan hidup kita. Kita akan menjauh dari cita-cita dan tujuan hidup kita disadari atau tidak. Oleh karena itu sangatlah penting untuk menentukan secara sadar apa yang menjadi tujuan hidup kita. Dari sana kita bisa menetapkan apa yang menjadi cita-cita kita dan bagaimana meraihnya. Selanjutnya setiap langkah dan keputusan yang kita ambil sebaiknya kita sudah pastikan sebagai hal penting untuk mencapai cita-cita dan tujuan hidup kita itu. Ketika ada langkah dan keputusan yang menjauhkan kita dari cita-cita dan tujuan hidup segeralah hentikan. Ada orang yang hanya menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya. Mereka mungkin akan berhasil meraihnya. Tetapi ketika dunia sudah di dalam genggaman mereka justru gelisah. Mereka kehilangan motivasi hidup. Hartanya tidak menolongnya untuk hidup tenang. Merekapun menyadari bahwa jabatannya juga akan hilang pada waktunya. Kekuatannya juga akan memudar. Semuanya membuat hidup mereka tidak tenang dan selalu gelisah. Oleh karena itu sangatlah penting untuk mempercayai adanya akhirat. Apakah mungkin Tuhan menjadikan manusia hanya hidup di dunia ini saja dan kemudian hilang musnah begitu saja? Apakah mungkin manusia boleh berbuat sesukanya di dunia tanpa dimintai pertanggungjawabannya dari Tuhan? Dalam ajaran Islam, Tuhan tidaklah menciptakan segala sesuatu kecuali dengan tujuan yang pasti. Allah menjelaskan di dalam Al Qur'an bahwa Dia tidaklah menciptakan manusia dan jin kecuali untuk menyembah Nya. Maka pastikan bahwa tujuan hidup anda adalah untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat dengan tunduk dan patuh kepada segala ketentuan Sang Maha Pencipta. Silahkan gantungkan cita-cita anda di dunia dan juga di akhirat setinggi-tingginya. Selanjutnya bertawakkallah kepada Tuhan Pemelihara Alam Semesta. Itu semua anda lakukan setelah anda mengerahkan segala daya upaya secara maksimal untuk mencapai cita-cita anda. Tetapi sadarilah bahwa adapun hasilnya bukanlah anda yang menentukan tetapi terserah sepenuhnya kepada ketentuan dari Tuhan Penguasa Alam Semesta ini. Sikap anda hanyalah menerima segalanya dengan lapang dada dan senang hati karena anda yakin akan sifat Maha Pemurah, Maha Adil, Maha Pengasih dan Maha Penyayang dari Tuhan Sang Pemelihara Alam Semesta beserta segala isinya. Helfia Nil Chalis Advisor to Aplus Profesional Home Cleaning Sahabat Anda untuk Tetap Sehat, Bersih, dan Rapih 0812 8022 1712
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|