Kucing Pergi, Tikus Menari-nari
Teman-teman mungkin pernah mendengar pepatah ini: "Kucing pergi, tikus menari-nari"? Ungkapan ini tidak lain wujud dari rasa tidak percaya seorang atasan kepada bawahannya. Kalau teman-teman pernah mempunyai anak buah, maka percakapan seperti ini mungkin pernah terjadi. Apa sebaiknya yang kita lakukan? Di dunia selalu kita diberi dua pilihan yang bebas kita ambil. Dalam hal ini kita bisa memilih mempercayai anak buah atau skeptis alias tidak mempercayainya. Keduanya mempunyai akibat yang berbeda. Saya memilih yang pertama. Mengapa? Saya percaya pada prinsip bahwa apabila kita memberikan kepercayaan kepada seseorang, kita akan mendapatkan kepercayaan darinya. Saya juga percaya bahwa selamasaya tetap mempercayai seseorang meskipun ybs sekarang ini berkhianat, kelak orang itu bisa menjadi seorang yang bisa saya percaya. Saya tidak pernah menyerah dalam mempercayai seseorang. Memberi kepercayaan tidak berarti kita lemah dalam pengawasan. Demikian pula sebaliknya, kita melakukan pengawasan hendaknya bukan karena tidak mempercayai mereka. Lakukanlah pengawasan karena itu memang tugas atasan untuk memastikan kualitas, efisiensi, dan ketepatan waktu dari hasil kerja mereka, tetapi tetaplah percaya bahwa mereka mau dan mampu melakukannya. Atasan tentu mempunyai persepsi sendiri tentang kualitas hasil kerja yang diinginkannya. Persepsi ini bisa saja berbeda dengan persepsi mereka. Oleh karenanya atasan melakukan pengawasan adalah untuk meningkatkan komunikasi dan meminimalkan perbedaan persepsi ini. Dengan demikian bisa diharapkan kualitas hasil kerja akan sesuai dengan standar yang diinginkan. Bagaimana menurut teman-teman? Saya percaya teman-teman mempunyai pengalaman sendiri. Mari berbagi. Kita semua pasti sangat senang mendengarnya. Helfia Nil Chalis ChalisHomeBiz.Com Mencari uang di internet
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|