Sebuah Majalah berjudul "Kabar dari Teluk" atau disingkat KaDaTe yang diterbitkan oleh Tangguh LNG dalam rangka menjalin komunikasi dengan masyarakat di Teluk Bintuni di mana Pabrik LNG Tangguh berdomisili, mendapat tempat cukup terhormat di hati penduduk setempat. Majalah ini terbukti mampu menjembatani kesenjangan informasi antara managemen Tangguh LNG dengan masyarakat di sekitar Teluk Bintuni. Begitupun bagi pekerja LNG Tangguh informasi yang disampaikan oleh majalah ini terbukti juga cukup banyak menarik perhatian. Dalam edisi terakhir misalnya, KaDaTe menginformasikan tentang peresmian pengoperasian listrik PLN di Bintuni oleh Gubernur Papua Barat dalam rubrik "Kabar Utama". Ada juga informasi tentang perbaikan pelabuhan kampung di Babo yang sudah mencapai 80%. Selain itu dalam rubrik "Kabar dari LNG" diinformasikan bahwa masyarakat Teluk Bintuni dan Fakfak sangat mendukung AMDAL yang dilakukan LNG Tangguh untuk proyek pengembangan Train-3. Majalah yang mengusung motto "Jujur dan tidak mengada-ada" ini juga secara rutin menulis rubrik "Sosok". Kali ini yang dibahas dadalah Bapak Daniel Asmorom, Ketua DPRD Teluk Bintuni. Putra asal Moskona ini mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran LNG Tangguh yang telah membawa dampak positip bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di kabupaten Teluk Bintuni. Selain itu juga Anna Christine Rumbino yang asli Biak Wondama dan sudah 3 tahun bekerja di LNG Tangguh. Anna mengungkapkan kepada KaDaTe "Selama bekerja di LNG Tanggu, saya mau belajar untuk menghargai orang lain tanpa melihat status mereka. Ini pelajaran berharga yang saya peroleh dan mau saya bagikan kepada rekan-rekan yang lain. Terkadang kita menjadi lupa diri, dan tidak mau untuk belajar rendah hati". Rubrik "Kabar dari Kampung" mengangkat kisah kerjasama Dinkes Teluk Bintuni dan LNG Tangguh dalam melakukan pemantauan dan pendampingan dalam rangka membantu perbaikan gizi balita. Dalam rubrik "Dorang Bicara" (Mereka Bicara), Yusuf Kandani dan Philipus Kabes, Warga Tanah Merah Baru, mengungkapkan harapan mereka agar Pemda Teluk Bintuni dan PLN segera mengalirkan listrik ke kampung Tanah Merah Baru. Adapun rubrik favorit saya adalah rubrik "Para-para mob", guyonan ala Papua dari KaDaTe. Berikut beberapa di antaranya: Piring Pake Pagar Ada paitua satu, kebetulan pace ko pergi ikut acara makan sumbang atau penggalangan dana. Pas acara makan, jadi pace ko pergi isi makanan, tapi makanan pace isi di piring banyak sekali. Setelah isi makanan, paitua mau minta permisi sama orang-orang masih berdiri antri, untuk duduk makan. Karena buru-buru, makanan yang begitu banyak di piring, sebagian tumpah kena anak kecil satu yang duduk di sebelah paitua. Anak kecil ko kaget, trus berdiri baru tegur paitua begini... "Om..kalau mau isi makanan banyak-banyak begitu tuu, ko beli piring yang pake pagar boleh...supaya tara tumpah kena orang lain!!". Titik Makan Koma Ada murid SD kelas 2 lagi pelajaran menulis dan membaca. Jadi de coba tulis di papan tulis apa yang ibu guru sampaikan trus de baca. Di papan tulis anak murid ko tulis begini: "budimakanikanwatimakannasi". Begitu lihat tulisan di papan tulis, ibu guru langsung marah. Mace ko kaseh tahu sama anak murid supaya kalo menulis atau membaca harus memperhatikan tanda baca seperti tanda titik atau koma. "Jang baca langsung-langsung (sambung).... Ko cepat baca ulang..!" Karena grogi takut kena marah, dengan buru-buru anak murid ini ko baca ulang: "Budi makan ikan Wati makan nasi titik makan koma!!".
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|