Adalah kecenderungan setiap orang untuk merasa kecewa ketika keinginannya tidak terpenuhi. Meskipun hal ini manusiawi namun kalau salah dalam menyikapinya bisa berakibat buruk bagi yang bersangkutan. Tidak semua orang mampu membaca hikmah dari peristiwa penting yang dialaminya. Tingkat spiritual yang baik, bahkan nasehat dan bimbingan dari orang lain terkadang sangat diperlukan. Sebenarnya hanya ada satu pilihan bagi siapapun yang mengalaminya; yaitu menerima kenyataan ini dengan lapang dada dan meyakini adanya skenario terbaik yang Tuhan telah pilihkan buat kita. Pilihan sebaliknya misalnya dengan membalas dendam, mencari-cari kesalahan orang lain, atau bersedih meratapi nasib sama sekali tidak akan membantu bahkan memperburuk keadaan. Simak apa yang dialami oleh Steve Jobs, Pendiri Apple Inc. semasa hidupnya. Steve Jobs memulai usaha dari garasi ayahnya pada usia 20 tahun bersama rekannya Steve Wozniak. Mereka berdua berhasil mengembangkan Apple menjadi perusahaan beraset milaran dollar dengan ribuan karyawan hanya dalam waktu 10 tahun. Namun demikian, setahun setelah Apple meluncurkan Macintos, Steve Jobs diberhentikan oleh Komisaris Apple. Pasalnya ketika Apple merekrut orang-orang baru yang sangat berkompeten untuk menjalankan perusahaan terjadi perbedaan-perbedaan prinsip dengan dirinya yang sulit didamaikan. Komisaris Apple memihak kepada orang-orang baru ini dan memecat Steve Jobs. Steve Jobs memang kecewa pada saat itu seperti penuturannya suatu ketika. Namun, perlahan-lahan semangat hidupnya muncul lagi. Dia begitu mencintai pekerjaannya. Lima tahun setelah dipecat dia mendirikan NeXT, kemudian Pixar yang selanjutnya dikenal sebagai produser Toy Story, film animasi komputer pertama. Sekarang Pixar menjadi studio animasi paling sukses di dunia. Ajaibnya, suatu ketika Apple membeli NeXT dan peristiwa itu menjadi pintu masuk kembalinya Steve Jobs ke Apple. Seperti yang anda tahu Apple berkembang pesat di tangan Steve Jobs sampai akhir hayatnya. Bisa kita bayangkan bagaimana akhir ceritanya seandainya Steve Jobs tidak mampu mengambil hikmah dari peristiwa pemecatan itu. "Belakangan baru saya sadari, dipecat Apple adalah kejadian terbaik bagi saya. Beban berat sebagai orang sukses tergantikan dengan keleluasaan saya sebagai pemula. Hal itu mengantarkan saya pada periode paling kreatif dalam hidup ini." Demikian penuturan Steve Jobs dalam suatu kesempatan. Marilah kita belajar dari pengalamannya ini. Berpikir positip tidak selalu mudah kecuali jika dibiasakan. Berprasangka baik terhadap apapun yang kita alami akan membantu kita mengatasi masalah seberat apapun. Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Bagi Nya amatlah mudah untuk membuat semua orang senang di dunia ini. Tetapi Tuhan telah menetapkan aturan mainnya sebelum dunia ini Dia ciptakan dan Dia tidak pernah menyalahi janjinya. Oleh karenanya kita wajib tahu aturan main Nya itu dan mematuhinya. Salah satunya adalah tentang sabar dan ikhlas dalam menerima segala ketentuan Nya. Orang sabar kekasih Tuhan. Tuhan pasti membantu orang yang sabar dan ikhlas menerima segala ketentuan Nya yang baik ataupun yang buruk.
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|