Selepas pembangunan Kilang LNG Tangguh perusahaan dihadapkan pada masalah budaya kerja. Dalam kontrak pmebangunan kilang, Kontraktor utama yang membangun fasilitas Kilang LNG Tangguh yaitu KJP (Kellog Brown & Root dengan JGC dan Pertafiniki) berkewajiban melakukan "commisioning" sekaligus start-up kilang dengan operator dari BP. Tentu saja budaya kerja yang dibawa kontraktor sangat berbeda dengan budaya kerja yang diinginkan oleh BP selaku operator kilang. Selain itu pekerja BP sebagian besar berasal dari luar perusahaan BP Indonesia. Mereka pekerja berpengalaman yang direkrut dari berbagai industri lain termasuk industri migas dan LNG dalam dan luar negeri. Masing-masing pekerja ketika baru bergabung dengan BP Indonesia untuk mengoperasikan Kilang LNG Tangguh sangat minim pengetahuan mereka tentang standar-standar kerja BP. Mereka sudah tentu masih membawa budaya dan standar-standar kerja dari perusahaan tempat mereka bekerja sebelumnya. Hal inilah yang mendasari pemikiran tentang perlunya untuk segera memformulasikan budaya kerja seperti apa yang diinginkan perusahaan terhadap para pekerja ketika bekerja di Kilang LNG Tangguh. Ketika start-up kilang mulai dipersiapkan, manajemen sudah merumuskan pedoman yang disebut "How We Operate" yang merupakan kesepakatan bersama semua pekerja LNG Tangguh tentang cara bekerja yang pada akhirnya diharapkan akan menjadi budaya kerja LNG Tangguh. Pada awalnya "How We Operate" ini terdiri dari 9 elemen, yaitu: Leadership, Focus, Control of Work, Reporting, Housekeeping, PPE, Deviation, Knowing Your Equipment, dan Plant Upset. Kemudian pada tahun 2011 diperbaiki menjadi 12 elemen dengan menambahkan One Team, One Standard. Lengkapnya ke 12 elemen "How We Operate" ini adalah sbb: - One Team - One Standard - Leadership - Focus - Control of Work - PPE (Personal Protective Equipment) - Knowing our Equipment - Control of Equipment - Equipment Upsets - Deviations - Reporting - Ownership Elemen "How We Operate" Masing-masing elemen dari "How We Operate" masih terlalu luas untuk menghasilkan sinergi team yang baik. Diperlukan pendefinisian lebih lanjut tentang masing-masing elemen. Misalnya, kalau seseorang mengatakan "One Team" maka diharapkan apa yang dimaksudnya dengan "One Team" ini betul-betul sejalan dengan apa yang diinginkan perusahaan. Untuk itulah maka ditetapkan sub-elemen dari masing-masing elemen HWO. Sub-elemen "One Team": Dalam hal "One Team" maka yang dimaksud adalah: saling menghormasi satu sama lain, mendahulukan kepentingan "team", mengerti arah dan saling membantu satu sama lain untuk tetap pada arah yang benar, menunaikan kewajiban sendiri dan saling membantu untuk melakukan upaya terbaik, menghargai dan memberi penghargaan atas keterampilan dan kontribusi setiap orang, mengembangkan kemampuan setiap orang untuk membangun masa depan Tangguh. Sub-elemen "One Standard": Adapun "One Standard" maksudnya adalah: merancang dan membangun fasilitas-fasilitas dengan standar kualitas tinggi untuk jangka panjang, mengoperasikan fasilitas-fasilitas dengan handal, memelihara fasilitas-fasilitas seperti baru. Sub-elemen "Leadership": "Leadership" atau Kepemimpinan yang dimaksud adalah bahwa setiap orang di LNG Tangguh mendengarkan satu sama lain dan mendorong budaya bicara berterus-terang, menghargai keahlian, menyemangati orang-orang, mengambil tindakan dengan tegas, memberikan hasil-hasil kerja. Sub-elemen "Focus": Yang dimaksud dengan "Focus" adalah bahwa setiap orang di LNG Tangguh selalu selalu menanyakan ke diri sendiri dan orang lain bagaimana pekerjaan ini bisa bermasalah, bagaimana seseorang bisa terlukai atau peralatan menjadi rusak atau bahan-bahan berbahaya terlepas jika pekerjaan ini bermasalah, kendali apa saja yang telah disiapkan untuk mencegahnya, dan bagaimana saya bisa mengetahui bahwa kendali tersebut berdaya-guna. Sub-elemen "Control of Work": Maksudnya adalah bahwa setiap pekerjaan di LNG Tangguh harus dinilai resikonya dan didiskusikan dengan supervisor sebelum memulai pekerjaan, sebuah ijin kerja atau prosedur resmi atau instruksi kerja lainnya yang jelas dan telah disetujui harus tersedia untuk setiap pekerjaan, sebuah prosedur perlu ada untuk setiap operasi dan bila prosedur yang telah disetujui tidak bisa diikuti hentikan dan carilah bantuan. Sub-elemen "Personal Protective Equipment": Untuk sub-elemen PPE ini maka setiap orang di LNG Tangguh disediakan PPE yang sesuai dengan tugas mereka dan menggunakannya dengan benar selama bekerja di sana, mereka segera menanyakan supervisornya bila PPE yang digunakan salah atau tidak mengetahui cara menggunakannya. Sub-elemen "Knowing our Equipment": Dengan mengetahui peralatan kita, setiap orang di LNG Tangguh mengetahui bagaimana peralatan itu bisa rusak atau tidak berfungsi, mencari tanda-tanda awal masalah seperti perpipaan yang bergetar, tetesan cairan, suara/ penampilan/ bau yang tidak biasa, menanyakan sendiri apakah hal ini wajar dan apakah hal ini berbeda dengan sewaktu terakhir kali kita melakukannya. Sub-elemen "Control of Equipment": Untuk setiap bagian peralatan, setiap orang di LNG Tangguh mengetahui siapa yang memilikinya dan bertanggungjawab atas bekerjanya peralatan tersebut dengan aman, program perawatannya dan memastikan program tersebut ter"update", prosedur untuk menjalankan peralatan tersebut dan bagaimana membuktikan perosedur tersebut diikuti, siapa yang diperbolehkan mengoperasikannya dan bagaimana menunjukkan bahwa mereka kompeten. Sub-elemen "Equipment Upsets": Ketika kilang atau peralatan terhenti atau mengalami penurunan kinerja setiap orang di LNG Tangguh akan menyelidikinya dan mengambil tindakan untuk mencegah terulang lagi, serta tidak menjalankannya kembali sampai terbukti penyebabnya. Sub-elemen "Deviations":
"Deviations" atau "Penyimpangan" artinya setiap orang di LNG Tangguh tidak mengoperasikan peralatan di luar batas-batas operasinya, bila sampai terjadi akan segera menyelidikinya dan menetapkan apakah peralatan harus segera dihentikan atau tambahan kendali apa saja yang diperlukan untuk melanjutkan operasi dengan aman, setiap kali mengoperasikan peralatan di luar peruntukannya akan dinilai lebih dulu resikonya untuk menentukan apakah ini bisa diterima, kita melaksanakan kendali tambahan untuk memastikan tetap aman dan handal. Sub-elemen "Reporting": "Reporting" maksudnya bahwa setiap orang di LNG Tangguh segera melaporkan semua insiden-insiden dan nearmis kepada supervisor BP, jika terjadi kesalahan setiap orang di LNG Tangguh mengakuinya segera sehingga kita bisa bekerjasama untuk memperbaikinya sebelum masalahnya menjadi semakin besar. Sub-elemen "Ownership": Setiap orang di LNG Tangguh bangga dengan pekerjaan dan tempat tinggalnya sendiri dan memastikannya agar selalu aman, bersih dan rapi, menyadari bahwa tandatangannya menyiratkan suatu arti sehingga hanya menandatangani apa-apa yang telah dibaca dan diketahui kebenarannya.
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|