Penambahan Jabatan Shift Superintendent:
Empat seksi di tim Operasi yaitu 1) Gas Supply, 2) Utility, 3) LNG Manufacturing, 4) Storage & Loading masing-masing dipimpin oleh Team Leader atau Kepala Seksi. Setiap seksi memiliki Shift Supervisor yang bekerja dalam 4 regu. Dua regu yang "on duty" di LNG Site dibagi menjadi shift siang dan shift malam, sedangkan dua regu lagi "off duty". Adapun Team Leader yang memimpin masing-masing Seksi bekerja siang hari saja selama 12 jam dari jam 6 pagi sampai 6 sore. Team Leader melapor langsung kepada Operation Manager. Menjelang commissioning dan start-up dirasakan adanya kebutuhan mendesak untuk menambah satu peran lagi yang kemudian resmi disebut sebagai jabatan Shift Superintendent. Shift Superintendent bekerja dalam shift bersama-sama dengan shift supervisor dari masing-masing seksi. Dengan demikian tentu saja diperlukan 4 orang Shift Superintendent yang setara levelnya atau lebih senior dari Team Leader. Peran Shift Superintendent sangat kritikal mengingat operasi Kilang LNG Tangguh cukup kompleks. Pekerja shift selain dihadapkan pada pengoperasian sumur gas dari dua platform di offshore, juga harus mampu mengantisipasi dampak operasi atau gangguan di satu seksi terhadap seksi-seksi yang lain. Perubahan kondisi operasi bisa terjadi dengan cepat sehingga membutuhkan koordinasi yang tepat pula kalau ingin mempertahankan kestabilan operasi kilang dalam jangka panjang. Semua ini dikoordinasi dan dikelola oleh seorang Shift Superintendent. Selain itu keberadaan Shift Superintendent dalam shift juga membantu komunikasi dengan pekerja shift sehingga bisa lebih cepat dan tanggap dalam mengatasi berbagai permasalahan yang berkembang baik masalah teknis maupun non teknis dan masalah personil. Demikian pula dalam hal mengatasi situasi darurat. Setiap saat kalau ada situasi darurat, maka Shift Superintendent telah dibekali pelatihan-pelatihan untuk mengatasi berbagai kasus seperti itu guna mencegah terjadinya situasi yang lebih parah. Saya menganggap peran Shift Superintendent demikian penting dalam pengoperasian Kilang LNG Tangguh, sehingga ketika ada pelangsingan organisasi, saya memilih dan mengusulkan agar posisi Shift Superintendent justru diperkuat bukannya dihilangkan. Setelah perdebatan panjang, memang akhirnya manajemen memutuskan untuk menyatukan posisi Operation Manager dengan Shift Superintendent dan sekarang disebut dengan Production Manager. Tentu saja ada pro dan kontra dengan keputusan ini, tetapi keputusan ini lebih aman kalau dibandingkan dengan pilihan untuk meniadakan posisi Shift Superintendent dan mempertahankan posisi Operation Manager. Hanya saja tentu harus dicermati pengaruh perubahan ini dalam jangka panjang. Helfia Nil Chalis, www.helfia.net, ChalisHomeBiz.Com
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|