![]() Oleh Alief Bakhtiar Seri tulisan ini adalah cuplikan dari buku Alief Bakhtiar "Mutiara Kehidupan Berbalut Salju" yang bercerita tentang pengalamannya ketika bertugas di Hammerfest - Norwegia sewaktu masih bekerja di Seksi Laboratorium Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur. Bersama Tim Badak LNG ketika itu Alief ditugaskan bersama-sama Tim start-up pabrik LNG di Hammerfest - Norwegia. Berbagai kisah menarik kiranya sangat penting agar kita sebagai satu bangsa bisa belajar dari bangsa lain yang sudah lebih maju budayanya. Saya akan menerbitkan tulisan Alief ini dalam beberapa seri. Semoga bermanfaat. Helfia Nil Chalis. Helfia Store. Helfia Network. MOBIL PERDANA MENTERI Cerita ini bukan berasal dari aku sendiri, tapi berasal dari teman Norwegia-ku. Sebut saja namanya Andy. Dia ini senang sekali menceritakan kepadaku tentang hal – hal yang lagi terjadi di Norwegia. Katanya, belakangan ini masyarakat Norwegia kesal dengan Perdana Menterinya. Tapi kekesalan itu sekarang sudah hilang. Tentu saja, cerita singkat Andy ini sangat menarik perhatianku.
Kenapa kok sampai kesal kepada Perdana Menterinya? Apakah Perdana Menterinya korupsi atau berbuat jahat sama rakyat? Kata Andy, ”Tidak. Perdana Menter tetap baik kepada masyarakat dan tidak korupsi”. Andy lalu menjelaskan dengan bahasa sederhana bahwa Perdana Menteri membeli sebuah mobil, yang menurut ukuran masyarakat Norwegia, dianggap terlalu mewah. Padahal mobil itu dibeli dengan uang sendiri, bukan pakai uang negara. Saya mendengar cerita itu, langsung saja geleng – geleng kepala. Memang apanya yang salah dengan Perdana Menteri, beli mobil pakai uangnya sendiri, malah masyarakat yang protes. Aneh rakyat Norwegia ini, masak begitu saja, dipermasalahkan! Presiden atau pejabat di Indonesia, mau beli mobil mewah atau bahkan pesawat pribadi asal pakai uang sendiri, silahkan saja, siapa yang mau protes! Dalam prakteknya, uang yang terbukti hasil korupsi, lalu dibelikan mobil, rumah atau tanah di tanah air, belum tentu hal itu akan diprotes oleh masyarakat. Biarkan saja, emangnya gua pikirin, begitu mungkin kata orang Jakarte! Andy terus melanjutkan ceritanya, setelah banyak mendapatkan protes dari masyarakat, akhirnya Perdana Menteri Norwegia menjual mobil mewah yang baru dibelinya. Sebagai gantinya, beliau membeli mobil yang sederhana, seperti yang biasa dipakai oleh masyarakat Norwegia. Hampir menangis aku mendengarkan akhir cerita dari Andy. Ternyata, saat ini, aku masih bisa menemukan Perdana Menteri atau pejabat, yang masih mau mendengar jeritan rakyatnya. Padahal apa yang beliau lakukan, yaitu membeli mobil mewah, adalah sebenarnya urusan pribadi, bukan urusan negara. Tapi karena rakyatnya nggak rela, melihat dirinya naik mobil mewah, tanpa pikir panjang, beliau lalu menjual mobil mewahnya itu. Tentu saja, pikiranku langsung melayang kepada kondisi di tanah air. Suara rakyat yang menjerit karena kurang makan, rumahnya digusur, tidak bisa sekolah, tidak bisa berobat ke rumah sakit dsb, kadang dianggap sepele saja oleh pejabat – pejabat di Pusat dan Daerah. Para pejabat yang hidup dengan naik mobil mewah, rumah mewah dan fasilitas lain yang serba mewah, tidak pernah diprotes oleh masyarakat kita. Namun demikian, saat ini, aku belum pernah mendengar cerita seperti yang Andy ceritakan di Indonesia. Sampai kapan, para pejabat kita banyak berpihak kepada kepentingan rakyat, mengorbankan kepentingan pribadinya. Tidak usahlah kita membandingkan, kehidupan atau kelakuan para pejabat di tanah air dengan Nabi Muhammad Saw dan para sahabatnya, sangat terlalu jauh bedanya dalam hal mengelola negara. Tapi sampai kapan, akan tumbuh kesadaran dari para pejabat kita bahwa hidupku adalah untuk mengabdi kepada rakyatku. Kalau perlu, harta pribadinya dikorbankan untuk membantu rakyat yang kesusahan. Sekali kita bersedia menjadi, yang namanya pejabat, kita harus siap miskin, bukan berharap kita akan semakin kaya dan kaya. Kalau mau kaya, jadilah saudagar atau pengusaha atau pekerjaan lain, yang memang penghasilannya besar, jangan malah jadi pejabat doyannya korupsi uang rakyat! Bagaimana para pejabat bisa makan dengan enak, padahal masyarakat sekitarnya, masih banyak yang kurang makan. Bagaimana para pejabat merasakan bisa berobat di luar negeri, sementara banyak rakyatnya yang belum bisa berobat ke rumah sakit daerah. Bagaimana para pejabat bisa naik mobil mewah, sementara rakyatnya semakin kesulitan membeli bensin untuk motornya. Bagaimana para pejabat bisa tidur dengan tenang di rumahnya yang mewah, sementara banyak rakyatnya yang rumahnya digusur atau tinggal di gubug – gubug reot. Bukankah para pejabat ini akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat ketika sudah meninggal oleh Allah SWT? Apakah kamu, para pejabat, sudah berbuat yang terbaik untuk rakyatmu? Ataukah kamu, para pejabat, hanya sekedar mencari kekayaan untuk dirimu dan keluargamu? Yang diperlukan di tanah air saat ini adalah keteladanan dari para pejabat. Seperti halnya di Norwegia, sesuai cerita Andy, Perdana Menteri dengan mudahnya sadar bahwa mungkin langkahnya keliru walaupun itu urusan pribadi. Beliau sebagai pejabat segera sadar bahwa tidaklah baik memberikan contoh kepada masyarakat Norwegia untuk hidup mewah. Belum tentu semua rakyat Norwegia mampu membeli mobil mewah seperti kepunyaannya. Katakanlah, kita tahu bahwa para pejabat kita di tanah air, memang punya banyak uang dan bisa hidup mewah. Tapi mengingat kehidupan rakyat yang masih banyak menderita, semestinya para pejabat dan keluarganya bisa menahan diri untuk bergaya hidup mewah. Tidak usahlah, para pejabat di tanah air minta naik mobil mewah, rumah mewah dan fasilitas mewah lainnya. Cobalah para pejabat kita untuk bisa hidup selaras dan serasi dengan masyarakat yang dipimpinnya. Kalau memang mayoritas rakyatnya sudah bisa hidup mewah, barulah para pejabat bisa hidup mewah juga. Jangan malah dibalik, pejabatnya hidup mewah, rakyat hidup sengsara. Allah SWT akan marah sekali melihat kondisi itu. Makanya kupikir, kenapa banyak sekali musibah atau bencana alam di tanah air, mungkin saja karena perilaku para pejabat kita yang hobi hidup bermewah – mewahan. Hanya Allah SWT yang Maha Tahu!
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|