Ringkasan kisah serial 3: Seorang narapidana sejak kecil hidup tanpa agama dan terjerumus menjadi preman jalanan dan dipenjara di Penjara Clemens dan Hughes. Tantangan membaca tulisan Arab membuatnya membaca Qur'an dan mengalami peristiwa mengejutkan sehingga menyatakan masuk Islam. Lihat di sini selengkapnya. Ketika saya sampaikan berita baik ini kepada Fahmi, dia mengajak saya duduk dan bertanya apakah saya sudah yakin dengan keputusan saya. Ketika saya katakan iya, dia mulai mengajarkan saya tentang rukun iman dan mengajari saya tentang Islam. Ketika muslim lainnya melihat ini, beberapa menyemangati saya sementara lainnya, karena mengenal cara-cara saya, mengatakan mereka hanya membuang-buang waktu saja. Sewaktu saya belajar shalat, sebuah dunia yang sama sekali baru terbuka di hadapan saya yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Di dalamnya ada kedamaian, kepuasan, dan yang paling penting, rasa kebercukupan. Kajian-kajian yang saya pelajari tentang tauhid (ke Maha Esa-an Tuhan) menyentuh jiwa saya. Dengan rahmat Allah, dan dengan pertolongan para muslim yang satu sel dengan saya, saya bisa belajar dengan cepat. Saya sudah siap untuk bersyahadat (pernyataan keyakinan di muka umum), tetapi masih ada satu masalah yang belum terselesaikan. Saya ingin memisahkan diri dari kelompok gang saya. Pada saat itu saya memiliki banyak reputasi, peringkat dan pengaruh dalam organisasi saya sehingga saya pikir tidak akan ada masalah kalau saya meninggalkannya. Ternyata saya salah. Mereka mengatakan bersamaan dengan pengetahuan ada tanggungjawab sehingga mereka menginginkan saya bertanggungjawab atas tindakan saya sehingga mereka membuat rencana untuk menghukum saya. Saya sudah memutuskan untuk mengundang rapat para pimpinan organisasi saya untuk memberitahukan apa yang telah saya lakukan dan mengapa. Saya tidak perlu melakukan itu sebenarnya, tetapi saya ingin mendahuluinya agar kepergian saya menjadi jelas. Saya sudah tahu rencana mereka menentangku tetapi dengan naif saya melangkah ke lapangan tempat rekreasi untuk menemui mereka. Allah mengatakan dalam Surah 3 (Ali Imran) ayat 54: "Orang-orang membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." Dalam rapat itu, beberapa narapidana yang mencoba memperoleh peringkat dalam organisasi mengusulkan agar saya harus digebuki atau dihabisi. Semuanya dibicarakan saat saya ada di sana. Saya marah, tetapi tidak kaget. Banyak orang di dalam penjara yang memandang Islam seperti hanya sekelompok geng lainnya. Jadi di mata teman-teman geng saya yang buta rohani menganggap saya berganti loyalitas dari satu geng ke geng lainnya. Ada satu orang yang meskipun begitu bisa membedakannya. Namanya Willie dan dia juga sangat liar. Jadi bayangkan kekagetan saya ketika dia berkata demikian: "Bagaimana bisa kita bahkan berkumpul di sini membicarakan kakak ini hanya karena dia ingin menyerahkan hidupnya kepada Tuhan?" Dia melanjutkan dengan mengingatkan jasa-jasa saya ketika membantu banyak di antara mereka yang hadir di pertemuan itu. Akhirnya mereka menyadari kebenaran apa yang disampaikan pemuda ini dan memutuskan membiarkan saya pergi tanpa hukuman apapun. Beberapa tahun kemudian, beberapa di antara mereka memeluk Islam dengan cara yang sama seperti yang saya lakukan. Allah menyentuh hati manusia dengan cara-cara yang tidak bisa kita pahami. Hanya belakangan kita baru mengerti rencana indah Sang Pencipta. Malam berikutnya saya mengucapkan syahadat di depan semua orang yang hadir dalam pengajian Islam itu. Saya tidak bisa menggambarkan perasaan cinta dan gembira yang saya alami ketika menyatakan keimanan saya secara terbuka. Meskipun saya sudah mengucapkan syahadat dalam setiap shalat selama bermingu-minggu, tetapi perasaan itu tidaklah sama. Rasanya seperti beban berat telah dilepaskan dari pundak saya. Untuk pertama kali dalam hidup saya, saya merasakan bebas. Seperti terlahir kembali. Kembali separti masa kanak-kanak dulu. Ini adalah awal yang baru. Saya tak tahu banyak ke mana perjalanan ini akan membawa diri ini, namun demikian saya senang mengikutinya.
(bersambung).....
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|