Teman-teman tentu tahu pusaran air di tengah sungai? Kalau kita berada dalam pusaran air tersebut, semakin di tengah pusaran, semakin kuat dan dalam badan kita ditarik oleh pusaran sampai ke bawah permukaan sungai. Kalau tenaga kita masih cukup kuat melawan gaya tarik pusaran air itu, selamatlah kita dari tenggelam atau sebaliknya. Begitulah saya mengibaratkan suatu sikap atau pandangan hidup seseorang. Apabila seseorang membiasakan diri berpikir optimis, maka dia akan semakin terdorong untuk menjadi semakin optimis. Sebaliknya seseorang yang terbiasa berpikir pesimis, tanpa dia sadari pikirannya dengan cepat terperangkap pada pemikiran pesimis. Saat itu bisa saja dia tidak mampu lagi berpikir positip, sama seperti orang yang terjebak dalam pusaran air sungai tadi.
Apakah analogi ini bisa dipertanggungjawabkan? Silahkan ambil contoh penyanyi yang anda kenal. Silahkan perhatikan bagaimana masa tua penyanyi yang sering melantunkan lagu-lagu sedih, putus-asa, patah hati. Coba bandingkan dengan penyanyi yang sering membawakan lagu-lagu ceria, optimis, gembira. Mari kita perhatikan juga orang-orang yang hidup di desa dengan segalanya serba apa adanya. Kita sering heran bagaimana mereka bisa tetap senang dan bahagia. Kebiasaan mereka yang optimis terhadap kehidupan, membuat mereka bisa tetap tersenyum meskipun menurut orang kota keadaan mereka memprihatinkan. Inilah rahasianya doa yang diucapkan berulang-ulang dengan penuh penghayatan, yang pasti akan dikabulkan Tuhan. Siapapun dia dan apapun agamanya. Oleh karena itu, perhatikanlah segala sesuatu yang kita lakukan berulang-ulang dan menjadi suatu kebiasaan. Apabila kebiasaan itu sesuatu yang positip dan optimistis, maka kita akan terdorong menuju kebahagiaan, tetapi apabila sebaliknya berhati-hatilah jangan sampai anda terperangkap rasa pesimis, putus asa dan bukan tidak mungkin anda terdorong untuk bunuh diri. Marilah kita bangun kebiasaan-kebiasaan baik yang akan membawa kita pada pusat pusaran optimis yang akan mendorong kita menjadi bahagia. Salam bahagia selalu. Bintuni, 27 September 2012 Helfia Nil Chalis www.HelfiaStore007.com www.HelfiaStore.com
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|