Sepintas tidak ada yang aneh dengan foto di samping ini. Sayapun ketika menggunakan pakaian coverall seragam Tangguh LNG ini juga tidak merasakan ada sesuatu yang lain dari biasanya. Pagi itu saya sudah ikut dua kali meeting di MCB (Main Control Building) juga tidak ada yang merasa aneh dengan seragam yang saya gunakan. Sampai ketika makan siang saya duduk semeja dengan Franky teman dari Jakarta yang sedang bertugas di LNG Site. Langsung saja teman ini bertanya, "Pak Helfia apa sudah ganti nama Syarifuddin Zainuddin?". Dengan agak heran, tetapi cepat saya menyadari dan memeriksa nama di sebelah kanan pakaian seragam coverall yang saya pakai. Benar saja, nama yang tertera di sana "Syarifuddin Zainuddin", teman saya di Maintenance yang sudah saya kenal sejak di LNG Badak dan bergabung di LNG Tangguh sampai sekarang. Hal yang sama pernah terjadi 2 tahun yang lalu. Saya menduga kali ini bagian laundry Indocater juga melakukan kesalahan yang sama dengan menaruh seragam teman saya Syarifuddin Zainuddin ke kamar saya di DB-504 dan mungkin seragam milik saya dikirim ke kamarnya DA-504. Ketika saya memakai seragam itu pagi-pagi saya tidak merasa pakaiannya kekecilan, tetapi setelah teman di Messhall tadi memberitahu hal itu, baru saya sadar kalau memang agak sempit dan lengannya agak lebih pendek. Segera saya telpon teman saya Syarifuddin Zainuddin dan ternyata dugaan saya benar adanya. Pakaian seragam saya ada di kamarnya DA-504 tapi kebetulan dia sempat memperhatikan jadi tidak sampai terpakai ke tempat kerja. Diapun sebelum ini juga pernah mengalami hal yang sama dan sempat memakai seragam kerja teman yang lain tetapi segera sadar kalau ada yang salah karena ukurannya berbeda. Makan malam di Messhall saya ketemu Syarifuddin. Langsung saja saya dekati dan foto buat kenang-kenangan. Saya mungkin perlu lebih teliti lagi kalau memakai seragam coverall agar jangan sampai terulang yang ketiga kalinya. Memang mengelola laundry untuk 300 an orang di Dormitory LNG Site Tangguh tentu merupakan tantangan tersendiri. Kamipun bisa memaklumi kalau 2 tahun sekali mengalami kesalahan seperti ini. Seandainya hal yang seperti ini terjadi di pabrik LNG tentu ceritanya akan lain. Biasanya setiap peralatan sudah diberi ID atau tag number yang unik agar mengurangi kemungkinan tertukar. Khusus untuk pressure relief valve ada prosedur tersendiri untuk mengatur pencabutan dan pemasangan kembali agar tidak tertukar.
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|