Syeikh Khalid Yasin dalam ceramahnya menanggapi tentang kemenangan Taliban di Afghanistan lewat tayangan di Youtube, sbb:
Saudara kita Taliban, kita tidak mengomentari mereka dalam perspektif politik, karena itu bukan hal yang akan kita bicarakan hari ini, tetapi mari kita komentari mereka atas sebuah keberhasilan dimana mereka dan hanya mereka yang mampu melawan dunia modern. Dalam dunia modern di antara Amerika, Inggris, Cina, Rusia, Jerman, Perancis, Jepang, Itali, di antara negara-negara besar di dunia, penyelundupan narkoba sudah menjadi bisnis dan industri yang bernilai lebih dari 78 trilyun dolar Amerika setahun. Bisa anda bayangkan betapa luarbiasanya industri ini. Dan bisa anda bayangkan tragedi kemanusiaan, penyakit, yang telah dibawa ke dalam dunia modern hasil dari industri narkoba ini? Namun, semua negara-negara canggih ini tidak menemukan solusi dalam masalah narkoba ini. Bahkan mereka telah memilih untuk mengambil keuntungan dan mengatur peredaran narkoba, karena mereka tidak mampu menghentikannya. Namun, coba pertimbangkan hal ini, Taliban di Afghanistan, menjadi pemerintahan resmi setelah kekalahan Rusia. Dan pada masa itu Afghanistan merupakan tempat lalu lintas utama peredaran narkoba di dunia. Koridor dunia untuk narkoba. 61% dari semua heroin di dunia diproduksi di wilayah antara Afghanistan dan Cina. Dan gangster Rusia adalah penguasa yang mengendalikan industri ini. Perang di Afghanistan sebagiannya berkaitan dengan narkoba. Bukan minyak, bukan gas, tetapi narkoba. Ketika kerajaan Rusia dikalahkan dan diusir keluar Afghanistan, Afghanistan terjebak dalam perang sipil. Kita semua tahu, kan? Perang sipil, perang saudara. Perang saudara antara para ateis, sosialis, komunis, di kalangan penduduk Afghanistan, melawan orang-orang Islam yang ingin mengikuti Quran dan Sunnah. Pihak bagian Utara yang memang terkait dengan gangster Rusia, yaitu orang-orang Islam yang mengamalkan paham sosialisme, ateisme, dan mereka sendiri adalah para kriminal, mereka ingin melanjutkan kejayaan perniagaan narkoba setelah Rusia hengkang. Mereka ingin melanjutkan industri pelacuran, judi dan sebagainya. Sedangkan orang-orang Islam yang ingin mengikuti Quran dan Sunnah mengatakan TIDAK. Kita tidak akan melanjutkan itu. Kita akan menegakkan Islam. Dan mereka mulai perang saudara. Salah satu kelompok yang berpegang teguh pada Quran dan Sunnah digelari masyarakat sebagai “PELAJAR/ SANTRI”. Dalam Bahasa Arab penuntut ilmu disebut TALIB atau TALIBAN. Dalam sisi lain, kelompok penduduk Afghanistan yang menganut paham ateis, sosialis, komunis, para kriminal Afghanistan, mereka memasuki perkampungan-perkampungan dan memperkosa para wanita. Beberapa dari wanita-wanita ini berhasil lolos dan mereka berlari mencari perlindungan kepada para “PELAJAR/ SANTRI” itu. Para PELAJAR/ SANTRI itu kemudian berusaha untuk mendapatkan fatwa dari guru-guru mereka. Apa yang harus kita lakukan terhadap muslim yang melakukan perbuatan seperti itu? Guru-guru tersebut mengatakan bahwa mereka harus dihukum. Mereka adalah pelaku kriminal, mereka harus dikejar dan dihukum bunuh atas perbuatan mereka. Lalu para PELAJAR/ SANTRI itu mengangkat senjata mereka dan berkumpul serta mengumumkan diri mereka sebagai kelompok TALIBAN. Dan mereka mulai mengembalikan martabat para wanita yg telah diperkosa. Mereka memasuki kampung demi kampung, kota demi kota, dalam waktu 2 tahun mereka menguasai seluruh Afghanistan. Hanya dalam 2 tahun mereka bisa menguasai seluruh Afgahnistan kecuali hanya 19% saja. 80% wilayah Afghanistan telah mereka kuasai dalam dua tahun. Siapa mereka? Mereka tidak memiliki kecanggihan apapun. Mereka hanya berjalan kaki. Menunggangi keledai dan kuda. Bertempur hanya dengan berjalan kaki. Bertempur demi kehormatan para wanita, demi kehormatan negeri nya, demi marwah Islam. Dan dalam dua tahun mereka berhasil menguasai seluruh wilayah Afghanistan. Tentu mereka tidak canggih dalam bidang ilmu pengetahuan. Mereka tidak mengalami pendidikan di universitas. Mereka tidak memiliki institusi. Bahkan sebagian besar Afghanistan tidak memiliki rumah sakit. Tetapi mereka berhasil membentuk Emirat Islam Afghanistan. Satu-satunya Emirat Islam di dunia yang kokoh berdiri pada waktu itu. Memang benar mereka dihina, karena ketidakcangihan mereka. Tetapi mereka memilik kehormatan dan kecintaan kepada Allah Swt di dalam hati mereka. Sebagai seorang muslim kita tidak tahu keterkaitan apapun antara Taliban dan Serangan 11 September. Kita harus jelas tentang hal ini. Tidak ada sedikitpun bukti bahwa mereka ada kaitannya dengan Serangan 11 September. Kecuali bahwa mereka tidak bersedia menyerahkan saudara mereka Osama Bin Laden. Kita tidak memberi komentar tentang apa yang sesungguhnya terjadi, karena kita tidak tahu. Tetapi kita tidak menuduh orang tanpa bukti. Dan sudah tentu kita tidak menghukum sebuah negara karena seseorang tinggal di sana yang menurut pihak lain perlu didakwa. Ijinkan saya kembali kepada isunya. Afghanistan berada di bawah kekuasaan Taliban dan mereka menghadapi tantangan. Apa yang akan mereka lakukan terhadap industri narkoba yang mereka temukan di Afghanistan. Taliban membuat keputusan. Demi kehormatan, demi moralitas, demi marwah dan kesopanan, dari sudut pandang syariah mereka tidak boleh mendukung dan membiarkan peredaran narkoba ada di wilayah Afghanistan. Jadi apa yang mereka lakukan? Mereka mulai menghukum siapapun yang menyimpan narkoba, mereka yang menjual narkoba, dan mereka mulai memenjarakan para pengguna narkoba. Kemudian mereka memberikan pilihan kepada para petani yang menanam popis di Afghanistan, tanaman utama untuk membuat narkoba. Taliban memberitahu mereka bahwa kami akan memberikan kepada kalian tanah tempat kamu menanam popis. Kamu ambil tanah itu. Tetapi kamu harus menanam tanaman lain. Tetapi jika kamu tidak menanam tanaman lain, kami akan mengubur kamu di tanah itu. Itu pilihan satu-satunya yang mereka berikan. Dalam satu setengah tahun sejak fatwa ini dikeluarkan, pengedaran, penanaman, dan pembuatan narkoba hanya tinggal 3% saja. Bagaimana kelompok PELAJAR/ SANTRI yang tidak canggih itu, tanpa pemerintahan, tanpa institusi canggih, bagaimana mereka mampu melakukan ini, bagaimana mereka menghapus sebuah industri yang mewakili 61% pemasokan narkoba seluruh dunia? Bagaimana mereka melakukannya? Mereka melakukannya dengan IMAN. Mereka melakukannya karena mereka terkesan oleh Quran. Mereka terkesan dengan akhlak Rasulullah Muhammad Sallallahu alaihi wassalam. Itu sebabnya saya katakan sebagai contoh bahwa Islam, dan hanya Islam yang memiliki kakayaan ajaran yang mampu mempengaruhi kesadaran manusia. Untuk merancang dan mengatur moralitas manusia, bahkan untuk mengatur pemerintahan. Sehingga pemerintahan itu sendiri dipaksa untuk patuh kepada prinsip-prinsip kemanusiaan dan marwah. Catatan tentang Syeikh Khalid Yasin dari Wikipedia: Syeikh Khalid Yasin (lahir tahun 1946), adalah seorang pengkhotbah Islam Amerika, seorang mantan Kristen, yang tinggal di Manchester, Inggris dan mengajar di Inggris dan bagian lain dunia. Yasin sering bepergian ke luar negeri untuk menyebarkan imannya dan menyebut dirinya sebagai "media-badui," mengatakan bahwa orang Badui bersedia untuk menetap di mana pun yang ada "air dan tempat berlindung". Yasin lahir di Harlem, New York dan dibesarkan di Brooklyn sebagai seorang Kristen bersama sembilan saudara kandung. Meskipun bukan yatim piatu, ia diadopsi karena keadaan keuangan keluarganya. Dia dibesarkan di panti asuhan sejak usia tiga tahun bersama beberapa saudara kandungnya, sampai dia berusia lima belas tahun. Dia menggambarkan setiap panti asuhan memiliki denominasi Kristen yang berbeda, jadi dia meliput spektrum yang luas dari Kekristenan. Sebelum pindah agama, Yasin adalah anggota geng. Yasin menggambarkan masa mudanya di "ghetto", di mana itu adalah "Saya dan dua saudara laki-laki saya Sam dan Julius, melawan dunia. Kami tidak memiliki apa-apa selain masuk Islam dan menerima Islam, sekarang kami memiliki segalanya". Ketika pertama kali membaca tentang Islam, ia sering menggunakan Encyclopædia Britannica sebagai sumber terpercaya tentang Islam dan konsep-konsepnya. Yasin merasakan kesedihan orang-orang Afrika-Amerika, dan dia sangat terpengaruh oleh gejolak tahun 1960-an dan tokoh-tokoh seperti Malcolm X. Yasin masuk Islam pada tahun 1965. Ia memulai pelayanannya sebagai "Amir" atau pemimpin Jammat Ita'hadul Iqwa di Eastern Parkway di Brooklyn. Yasin dituduh mendukung Islam radikal. Channel Nine di Australia menggambarkannya sebagai "seorang pengkhotbah karismatik yang menangkap hati dan pikiran kaum muda Muslim Australia dengan campuran radikal dari permohonan untuk memahami terorisme, teori konspirasi anti-Barat dan homofobia radikal. Lain halnya di Oman. Tribune menggambarkannya sebagai "cendekiawan terpelajar" yang "secara teratur mengunjungi berbagai negara untuk membongkar kesalahan informasi tentang Islam". Membahas waktu luangnya, Yasin berkata, "Saya seorang penunggang kuda yang cukup rajin, saya berenang, saya tinju, saya membaca sedikit. Mungkin setiap dua tahun sekali saya mengunjungi Mekah dan saya membersihkan diri secara spiritual dengan melakukan Umrah atau Haji, dan kemudian setiap hari saya berdoa lima kali sehari. Sebagai seorang Muslim yang memberi saya kesegaran dan kedamaian dan berkah Muhammad kita, mengatakan bahwa doa itu adalah kesejukan matanya. Jadi saya memiliki kesempatan untuk surut lima kali sehari ke dalam tempat suci itu."
0 Comments
Leave a Reply. |
OUR BLOG
Gunakan Search Box di pojok kanan atas halaman ini untuk mencari artikel. Categories
All
AuthorHelfia Nil Chalis:
Archives
April 2024
|